Anda di halaman 1dari 45

PEMETAAN KOMPETENSI

DAN KEBUTUHAN
TENAGA KESMAS

Mohamad Yoto, SKM, M.Kes


DASAR HUKUM KESEHATAN MASYARAKAT

UPAYA KESEHATAN
PELAYANAN
KESEHATAN

TENAGA KESEHATAN

UU 36 tahun 2009
tentang Kesehatan

PASAL 6 KOMPETENSI MENCIPTAKAN LINGKUNGAN SEHAT

PASAL 7 KOMPETENSI MEMBERIKAN INFORMASI DAN EDUKASI KESEHATAN

PASAL 33 KOMPETENSI MANAJEMEN KESEHATAN MASYARAKAT


12 Strategi Pokok Pembangunan Kesehatan
Tahun 2015 - 2019
1. Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja
dan lanjut usia yang berkualitas
2. Mempercepat perbaikan gizi masyarakat
3. Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.
4. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas.
5. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas.
6. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan dan
kualitas farmasi dan alat kesehatan.
7. Meningkatkan pengawasan obat dan makanan.
8. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran, dan mutu SDMKes.
9. Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
10. Menguatkan manajemen, penelitian dan pengembangan, serta sistem
informasi kesehatan.
11. Memantapkan pelaksanaan sistem jaminan sosial nasional (SJSN)
bidang kesehatan atau JKN.
12. Mengembangkan dan meningkatkan efektivitas pembiayaan
INDONESIA SEHAT

UPAYA KESEHATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UKM
UKP

PERLINDUNGAN FINANSIAL
PEMERATAAN PELAYANAN KESEHATAN

TENAGA PROFESI YANG


DIBUTUHKAN??
PMK 39 THN 2016
JENIS LAYANAN SPM
BIDANG KESEHATAN (1)
JENIS LAYANAN SPM
BIDANG KESEHATAN (2)
STUDI KASUS = KOMPETENSI yang Dibutuhkan

INDIKATOR SPM

Pelayanan Kesehatan
orang dengan TB

1) Peningkatan Kapasitas SDM TB


2) Promosi/Penyuluhan dan Penyediaan Media
KIE TB
3) Pelayanan dan pemeriksaan TB dalam
gedung dan luar gedung
4) Rujukan kasus TB dengan penyulit termasuk 1) Memberikan
Penyuluhan / Pendidikan
TB resistan Obat kepada fasilitas kesehatan Kesehatan
tingkat lanjut 2) Menegakkan diagnosis
5) Jejaring dan kemitraan pelayanan TB 3) Menjalin kemitraan
6) Pemantapan mutu layanan labotatorium TB 4) Melakukan analisis
untuk penegakan diagnosis TB laboratorium
7) Pencatatan dan pelaporan TB melalui
penyediaan Formulir pencatatan dan
pelaporan
8) Monitoring dan Evaluasi
PENDEKATAN KELUARGA SEHAT
Indikator Keluarga Sehat (PMK 39 th 2016)

A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:


1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
Peran dan Tanggung Jawab
STUDI KASUS = KOMPETENSI yang Dibutuhkan

INDIKATOR KS

Pelayanan Kesehatan
orang dengan TB

1. Tersedianya pelayanan pengobatan TB


Paru di FKTP, lain dan RS
2. Tersedianya pengawas menelan obat
(PMO) sbg Tenaga
3. Promosi oleh NAKES di Faskes tentang Promosi dan
pengobatan paru
4. Promosi oleh Kader PKK terkait
Pemberdayaan
pengobatan TB Paru Kesehatan
5. Promosi di tempat umum tentang
pengobatan TB Paru
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS)
Perpres No 1 Tahun 2017 tentang Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
Peran khusus kepada Menteri Kesehatan,
Agama, Pemuda Olahraga, Lingkungan Hidup,
dst.
HARMONISASI
PROFESI NAKESMAS & PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM KESMAS PROFESI NAKESMAS

Pengemb
INDONESIA
SEHAT Nakes &
kesmas

Peningkatan Peningkatan
Penguatan Derajat PARADIGMA Derajat
Pelayanan
Kesehatan
Kesehatan SEHAT
Kesehatan
Masyarakat dan Gizi
Masyarakat
Profesional Pengemb
wewenang Profesi
area Kesmas
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL

15
Apakah cukup SKM level 6 ? Tidak cukup,
kedepan tantangan atau masalah kesehatan
masyarakat tidak hanya pada problem yang
saat ini
Aparatur & Non Aparatur
Fungsional & Profesi
Skill worker & Knowledge worker
Sinkronisasi antara Fungsional dan Profesi
Saat ini...
Pendidikan Jabatan Fungsional (ASN)
Pendidikan S2 dan S3 bidang Kesehatan
Masyarakat dan bidang tententu dalam
kesehatan masyarakat
UU No 36/2014
Tenaga kesehatan masyarakat : epidemiolog,
sanitarian, tenaga promkes, pembimbing
kesker,dst ? Apakah ini profesi ?
Profesi kesehatan masyarakat, bagaimana ?
Sebuah profesi memerlukan
Pendidikan tinggi
Latihan khusus
Punya keterampilan
Punya keahlian
Tanggung jawab
Kesetiaan

Sumber : Naskah Akademik Pendidikan Kesehatan Masyarakat, 2012.


Beda Level 6 dan Level 7
KOMPETENSI S-1 PROFESI MAGISTER DOKTORAL
1. Kajian dan analisa situasi *** **** ***** ******
2. Perencanaan program dan *** **** ***** ******
kebijakan
3. Kemampuan komunikasi *** **** ***** ******
4. Pemahaman budaya *** **** ***** ******
5. Pemberdayaan masyarakat *** **** ***** ******
6. Pemahaman dasar-dasar *** **** ***** ******
ilmu kesehatan masyarat
7. Perencanaaan keuangan *** **** ***** ******
dan ketrampilan
manajerial
8. Kemampuan memimpin *** **** ***** ******
dan berfikir sistim
Perbandingan fungsional dan profesi

Fungsional Profesi (level 7-8-9)


Menciptakan skill worker Menciptakan knowledge
Meningkatkan worker
ketrampilan Meningkatkan pengetahuan &
ketrampilan
Lebih pada Aparatur
Aparatur & Non Aparatur
Dicapai melalui pelatihan Dicapai melalui pendidikan
Lebih pada praktek Proporsional praktek dan
keilmuan
Jenjang Kemampuan

LEVEL 6 LEVEL 7

Dimensi Ilmu Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya Mampu merencanakan dan mengelola
dengan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya sumberdaya di bawah tanggungjawabnya dan
dalam penyelesaian masalah dan mampu mengevaluasi secara komprehensif kerjanya
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dengan memanfaatkan IPTEKS untuk
menghasilkan langkah-langkah pengembangan
strategis organisasi
Dimensi Mengusai konsep teoritis bidang pengetahuan Mampu memecahkan permasalahan sains,
penelitian tertentu secara umum dan konsep teoritis teknologi, dan atau semi di dalam bidang
bagian khusus dalam bidang pengetahuan keilmuannya melalui pendekatan ono disipliner
tersebut secara mendalam, serta mampu
memformulasikan penyelesaian masalah
prosedural
Dimensi Mampu mengambil keputusan dengan tepat Mampu melakukan riset dan mengambil
Wawasan berdasarkan analisis informasi dan data serta keputusan strategis dengan akuntabilitas dan
mampu memberikan petunjuk dalam memilih tanggungjawab penuh atas semua aspek yang
berbagai alternatif solusi berada di bawah tanggung jawab bidang
keahliannya

Dimensi sikap Bertanggung jawab pada pekerjaannya sendiri


dan dapat diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja organisasi
KOMPETENSI PROFESI KESMAS
Mampu melakukan kajian dan analisis situasi (analitic/assessement skills)

Mampu mengembangkan kebijakan dan Perencanaan Program (policy


development/program planning skills)

Mampu Berkomunikasi Secara Efektif (communication skills)

Mampu menganalisis budaya setempat (cultural competency skills)

Mampu mengembangkan pemberdayaan Masyarakat (Community empowerment)

Mampu menerapkan ilmu kesehatan masyarakat (Public health science skills)

Mampu dalam merencanakan keuangan dan terampil dalam bidang manajemen


(Financial Planning and Management Skills )

Memiliki kemampuan kepemimpinan dan berfikir sistem (leadership and system


thinking skills)
Health Manager
Health Safety
Environment
Health
Administrator
Health
Data Analyst Pengawas
Kesehatan
PROFESI Lingkungan
Health KESMAS
Investigator
Public Health
Nutrisionist
Health
Educator
Health Planner
Health Policy
Analyst
SIMULASI
PUSKESMAS

RUMAH SAKIT

PROFESI DINKES
KESMAS

SWASTA

LAINNYA
TENAGA KESEHATAN (UU 36 th 2014)

Tenaga Tenaga
Tenaga Tenaga
psikologi
Medis keperawatan kebidanan
klinis

TENAGA Tenaga
Tenaga
kefarmasian
KESEHATAN kesehatan
MASYARAKAT lingkungan

Tenaga Tenaga
Tenaga
Tenaga gizi keterapian kesehatan
biomedika
fisik tradisional

Tenaga
kesehatan
lain
Jumlah Tenaga Kesehatan di Indonesia yang bekerja
di Fasyankes (sumber PSDK Kemkes RI tahun 2015)
250,000.00

200,000.00

150,000.00

100,000.00 Total Kesmasy


30.373.000,-
50,000.00

-
1

Medis Psikologi Klinis Keperawatan


Kebidanan Kefarmasian Kesehatan Masyarakat
Kesehatan Lingkungan Gizi Keterapian Fisik
Keteknisian Medis Teknik Biomedika Tenaga Kesehatan Tradisional
Tenaga Kesehatan Lainnya Tenaga Penunjang Kesehatan

Data diatas adalah data Nakes yang bekerja di Fasyankes, di Jatim


jumlah SKM sebanyak 1.150 SKM yang
Data MTKI s.d September 2016, STR yang diterbitkan 11.796.000
Sebaran Tenaga Kesehatan Masyarakat di
Fasyankes & Swasta di Provinsi Jawa Timur Tenaga Kesmasy PNS jabatan
(Sumber MTKP Prov Jatim Th 2015) struktural & Fungsional
40 % Tenaga Kesehatan
16, 1% Masyarakat berada di Dinas
Kesehatan (Bag. Perencanaan,
Surveilance, Promkes,
372, 36% 414, 40% Epidemiologi, pengolah data)
36 % Tenaga Kesehatan
Masyarakat di RS (Bagian
perencanaan, bagian
234, 23% administrasi keuangan JKN, gizi,
kesling)
23 % di Puskesmas sebagai Ka
Puskesmas, KTU, Fungsional
Promkes, administrasi
Dinkes PKM RS swasta
KESEHATAN MASYARAKAT KEDOKTERAN

Sasaran Penduduk secara menyeluruh Perorangan

Indikator Angka kematian, prevalensi penyakit, Keluhan, suhu badan, tekanan darah,
status gizi penduduk, epidemi kimia darah, test diagnosis lain

Intervensi Program Kesehatan Masyarakat Pelayanan Kesehatan Perorangan


(Public Health Program) (Individual Clinical Services)

Titik berat Faktor resiko, pencegahan, Diagnosis, pengobatan, rehabilitasi


intervensi surveilans/diagnosis dini, mobilisasi perorangan
peran serta masyarakat, mobilisasi
sektor terkait, pengembangan sistem
kesehatan
Pendekatan Team Work, Multidisiplin Cenderung individual, monodisiplin
Dampak Jangka menengah/panjang Segera/jangka pendek
Jenis tenaga profesi SKM, Mkes, Penyuluh kesehatan, Dokter/Drg, perawat, bidan, dll
sanitarian, dll
Jumlah Desa dan
Kelurahan di Jawa
Timur : 8.501

Jumlah Kecamatan di
Jawa Timur : 664

Jumlah Puskesmas di
Jawa Timur : 963
Puskesmas
DATA TENAGA
KESEHATAN
PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2016
Ratio Perawat Jawa Timur tahun 2015 adalah 83 per 100.000
Penduduk dari standar 158 per 100.000 penduduk
(Kepmenko Bidang Kesra No.54 Tahun 2013)

RATIO BELUM MEMENUHI, PENYEBARAN TIDAK MERATA


Ratio Bidan Jawa Timur tahun 2015 adalah 44 per 100.000
penduduk Dibandingkan standar 100 Per 100.000 Penduduk
(Kepmenko Bidang Kesra No.54 Tahun 2013)

RATIO BELUM MEMENUHI, PENYEBARAN TIDAK MERATA


Ratio Dokter Umum Jawa Timur tahun 2015 adalah 22 per
100.000 Penduduk dari Standar 40 per 100.000 Penduduk
(menurut Kepmenko Bidang Kesra No.54 Tahun 2013)

RATIO BELUM MEMENUHI, PENYEBARAN TIDAK MERATA


Ratio Dokter Gigi Jawa Timur tahun 2015 adalah 8 per
100.000 Penduduk dari Standar 12 per 100.000 Penduduk
(menurut Kepmenko Bidang Kesra No.54 Tahun 2013)

RATIO BELUM MEMENUHI, PENYEBARAN TIDAK MERATA


Ratio Apoteker Jawa Timur tahun 2015 adalah 5 per 100.000
Penduduk dari standart 9 Per 100.000 Penduduk
(Menurut Kepmenko Bidang Kesra No.54 Tahun 2013)

RATIO BELUM MEMENUHI, PENYEBARAN TIDAK MERATA


Ratio Nutrisionis Jawa Timur tahun 2015 adalah 5 Per
100.000 Penduduk dari standar 10 per 100.000 Penduduk.
(menurut Kepmenko Bidang Kesra No.54 Tahun 2013)

RATIO BELUM MEMENUHI, PENYEBARAN TIDAK MERATA


DOKTER
a
DR SPESIALIS DOKTER UMUM TOTAL
NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 11 3 14 950 1,219 2,169 961 1,222 2,183
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4,280 1,997 6,277 1,265 1,437 2,702 5,545 3,434 8,979
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 56 29 85 235 237 472 291 266 557
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 13 - 13 41 12 53 54 12 66
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 23 14 37 40 57 97 63 71 134
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,383 2,043 6,426 2,531 2,962 5,493 6,914 5,005 11,919
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 16.6555 14.2372 30.89267
DOKTER
DOKTER GIGI TOTAL
NO UNIT KERJA GIGI SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 201 848 1,049 - 4 4 201 852 1,053
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 213 474 687 138 201 339 351 675 1,026
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 30 33 63 - - - 30 33 63
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 35 94 129 - - - 35 94 129
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 10 24 34 1 - 1 11 24 35
JUMLAH (KAB/KOTA) 489 1,473 1,962 139 205 344 628 1,678 2,306
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 5.08528 0.8916 5.97689
BIDAN DAN PERAWAT

PERAWATa PERAWAT GIGI / TERAPIS GIMUL


NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 10703 3827 3827 7654 129 290 419
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5119 5894 13613 19507 52 197 249
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 838 466 480 946 #REF! #REF! #REF!
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 185 31 24 55 #REF! #REF! #REF!
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 187 77 67 144 #REF! #REF! #REF!
JUMLAH (KAB/KOTA) 17032 10295 18011 28306 181 487 668
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 87.04 72.85 #REF!
TENAGA KEFARMASIAN

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 114 625 739 22 155 177 136 780 916
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 350 2,004 2,354 121 447 568 471 2,451 2,922
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 22 221 243 20 84 104 42 305 347
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 3 4 - 2 2 1 5 6
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 14 15 2 8 10 3 22 25
JUMLAH (KAB/KOTA) 488 2,867 3,355 165 696 861 653 3,563 4,216
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 9 2.23161 10.9274
KESMAS DAN KESLING

KESEHATAN MASYARAKATa KESEHATAN LINGKUNGANb TOTAL


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 149 266 415 313 404 717 462 670 1,132
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 100 160 260 123 148 271 223 308 531
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 4 5 2 4 6 3 8 11
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 5 11 16 5 2 7 10 13 23
JUMLAH (KAB/KOTA) 255 441 696 443 558 1,001 1,697
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 1.80 2.594476528 4.3984
Besarnya tanggung jawab seorang
ahli kesehatan masyarakat,

Apakah dapat dilakukan oleh


sembarang orang? Tanpa Standar
dan Wewenang?

Anda mungkin juga menyukai