ANTHRAKS
Pada 2001 di US, ditemukan 22 kasus akibat terinfeksi
anthraks melalui surat yang mengandung spora
anthraks yang dikirim melalui kantor pos.
11 : anthraks kulit
11 : anthraks inhalasi
5 : meninggal dunia
Pendahuluan
Penyakit zoonosis
Bacillus anthraxis :
- ditularkan ke manusia melalui kontak binatang atau bahan
dari binatang yang terkontaminasi
- Antraks = batu bara lesi nekrotik berwarna hitam seperti
batu bara.
Etiologi
Bacillus anthraxis :
Mikroskopik :
- membentuk rantai panjang, paralel menyerupai gerbong
barang
- spora berbentuk oval dan terletak sentral atau parasentral
Bacillus anthraxis
Patogenesis
Strain yang hanya memiliki salah satu dari kedua plasmid tsb
tidak virulen
Patogenesis
Cutaneus antraks :
Spora masuk melalui kulit yang luka jaringan subkutan
berubah menjadi bentuk vegetatif & bermultiplikasi
mengeluarkan eksotoksin dan material kapsul antifagositik
edema & nekrosis jaringan.
kuman akan difagosit oleh makrofag KGB perdarahan,
edema & nekrosis
kuman masuk peredaran darah pneumonia, meningitis dan
sepsis.
Spora Anthraks
Patogenesis
Inhalation antraks :
Inhalasi spora alveoli fagositosis oleh makrofag KGB
mediastinum germinasi eksotoksin limfadenitis dan
mediastinitis hemoragis
Kapiler paru trombosis, gagal nafas, pneumonia, efusi
pleura
Bakteriemia meningitis hemoragis
Penyebab kematian : gagal nafas, syok dan edema paru
Inhalation anthraxs
Patogenesis
Intestinal antraks :
Spora yg masuk melalui mulut orofaringeal antraks.
Terjadi edema, perdarahan mukosa usus, limfadenopati
mesenterika, asites hemoragis dan sepsis
Manifestasi Klinis
3 jenis manifestasi klinis :
Cutaneus anthraxs
90 % kasus
Masa inkubasi : 1-7 hari
Lesi berbentuk papula kecil dan gatal vesikel yang tidak
nyeri dan berisi cairan serosanguenus
Inhalation anthraxs
5% kasus
Masa inkubasi 1-5 hari, dapat sampai 60 hari
Gambaran bifasik : fase initial (ringan) fase kedua yang
lebih berat ( sesak nafas, sianosis, stridor, syok)
Manifestasi Klinis
Gastrointestinal anthraxs
Masa inkubasi 2- 5 hari
demam, nyeri perut, muntah darah, melena, perforasi usus
Angka kematian 25-60%
Diagnosis
1 2 3
Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Penunjang
Fisik Tes bakteriologi
Tes serologi
Radiologi
Terapi
Antibiotik
PENICILIN
obat alternative lainnya adalah doksisiklin, ciprofloksacin,
ofloksacin, levofloksacin, tetrasiklin, kloramfenikol, makrolid,
aminoglikosida, rifamficin, imipenem, vankomisin.
Anthraks Inhalasi
ADULTS (INCLUDING PREGNANT
TYPE OF THERAPY WOMEN AND THE CHILDREN
IMMUNOCOMPROMISED)
Ciprofloxacin, 2030 mg/kg
of body weight per day IV,
Initial therapy Ciprofloxacin, 400 mg IV every 12 hr
divided into 2 daily doses
Ciprofloxacin, 10-15 mg/kg every 12 h or Doxycyclinef, for IV treatment initially before switching to oral
those aged antimicrobial therapy when clinically
>8 y and weight >45 kg: 100 mg every 12 h; appropriate:
>8 y and weight 45 kg: 2.2 mg/kg every 12 h; Ciprofloxacin 10-15 mg/kg every 12 h or
8 y: 2.2 mg/kg every 12 h Doxycycline for those aged
Children and >8 y and weight >45 kg: 100 mg twice daily
1 or 2 Additional antimicrobials >8 y and weight 45 kg: 2.2 mg/kg twice daily
8 y: 2.2 mg/kg 2 daily
Continue oral and IV treatment for 60 d
Pregnant women Same for nonpregnant adults IV treatment initially before switching to oral
antimicrobial therapy when clinically
appropriate; oral therapy regimens are the
same for nonpregnant adults