Sama
Dari mana mereka mendapat energi???
Produk Hasil Pertanian
Muda Tua
Anaerob Aerotoleran
Anaerob Fakultatif
Aerob Obligat
Mikroaerofilik
Hubungan faktor fisik dengan
faktor fisiologis dan faktor biologis
o
2 Pertumbuhan m.o. semakin cepat
kerusakan (bau, basi, lembek, dsb).
Suhu
Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab keruskan dan
karakter dari PHP ini maka kita
Respirasi
Transpirasi
Perubahan Komposisi
Pertumbuhan dan Perkembangan
Respirasi
Respirasi adalah suatu proses pembongkaran bahan
organik yang tersimpan (karbohidrat, protein dan
lemak) menjadi bahan yang lebih sederhana dan
akhirnya menjadi energi.
Dalam proses ini oksigen digunakan untuk
mengoksidasi bahan organik menghasilkan
karbondioksida, air, dan energi.
Sumber karbohidrat yang dipakai oleh produk pasca
panen adalah pati yang disimpan sebagai cadangan
makanan
Kehilangan cadangan makanan selama respirasi
menyebabkan:
senesence dipercepat karena cadangan makanan diubah
menjadi energi guna mempertahankan kehidupan
komoditi telah habis
kehilangan nilai gizi makanan (nilai energi) bagi konsumen
perubahan kualitas rasa, khususnya rasa manis
kehilangan berat kering ekonomis
Laju proses perusakan (deteriorisasi) komoditi yang
dipanen umumnya proporsional dengan laju respirasi.
Berdasarkan laju respirasi dan pola produksi
etilen selama pematangan dan pemasakan, buah
dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu:
Buah klimakterik, dimana buah menunjukkan
peningkatan yang besar dalam laju produksi CO2
dan etilen (C2H4) bersamaan dengan pemasakan
Buah non klimakterik, dimana buah tidak
menunjukkan perubahan, umumnya laju produksi
CO2 dan etilen selama pemasakan sangat rendah.
Produksi Etilen (C2H4)
Penemuan adanya produksi etilen diawali sejak tahun
1910, dimana pengangkut buah-buahan mengungkapkan
adanya suatu gas X yang pada tahun 1934 dikenal
dengan istilah gas karbid.
Dari penemuan awal ini diketahui bahwa gas karbid
dikeluarkan oleh buah matang dan buah ini akan memacu
pematangan.
Seiring dengan perkembangan jaman gas karbid atau
etilen, digunakanuntuk penanganan buah, pematangan
buah dalam industri dan merupakan subjek yang menarik
dalam penelitian pasca panen.
Produksi etilen erat hubungannya dengan aktivitas respirasi.
Apabila produksi etilen banyak maka biasanya aktivitas respirasi
akan meningkat ditandai dengan meningkatnya penyerapan oksigen.
Pemacuan aktivitas respirasi oleh etilen dapat dikatakan mempunyai
sifat yang berbeda pada buah klimakterik dan non klimakterik.
Pada buah klimakterik, pengaruh etilen tidaklah begitu nyata karena
walaupun terdapat jumlah aksigen yang banyak pada kenyataannya
oksigen tersebut tidak banyak diserap untuk respirasi sehingga
produksi etilen sangat minim.
Berbeda dengan buah non klimakterik, produksi etilen sangat
mempengaruhi aktivitas respirasi, semakin tinggi produksi etilen
maka aktivitas respirasinya semakin meningkat.
Sebagai hormon, etilen dalam jumlah sedikit ( < 0,1 ppm)
berpengaruh thd proses pertumb, perkembangan dan senesen
Pada umumnya produksi etilen meningkat apabila komoditas :
- mengalami pematangan
- mengalami kerusakan fisik atau terkena penyakit
- temperatur meningkat sampai di atas 30 0C
- mengalami stres air
Laju produksi etilen menurun apabila :
- penyimpanan pada suhu rendah
- pengurangan O2 atau penambahan CO2 di sekeliling komoditas
(O2 < 8% dan CO2 > 1%)
Perubahan komposisi
Perubahan pigmen
Nutrisi
Vitamin
Antioxidan
Pati Gula
Dll
Perubahan Pigmen
Banyak perubahan pigmen terjadi selama
perkembangan dan pematangan komoditi
pada tanaman. Perubahan-perubahan pigmen
yang terjadi:
Kehilangan klorofil
Perkembangan karotenoid
Perkembangan anthosianin
Perubahan senyawa phenolik
Perubahan karbohidrat:
Perubahan pati menjadi gula (dikehendaki pada buah)
Perubahan gula menjadi pati (tidak dikehendaki pada kapri
dan jagung manis)
Perubahan pati dan gula menjadi karbondioksida dan air
melalui respirasi
Pemecahan pektin dan polisakarida lainnya dapat
menyebabkan komoditi menjadi lunak dan sebagai akibatnya
peka terhadap luka mekanik. Peningkatan kandungan lignin
beranggung jawab dalam memperkeras sayuran akar dan
asparagus.
Hidrolisis pati dan peningkatan gula
terlarut pada pematangan pisang
Dalam jaringan
terdapat sel yang
disusun dari
beberapa komponen
organik, yaitu :
Air
Karbohidrat dan gula
sederhana
Protein
Lemak
Enzim
Hubungan antara hidrolisis pektin dan perubahan
tekstur pada pematangan buah apel
MAJOR COMPONENTS OF
FRUITS AND VEGETABLES
(mg/100g DW)
Temp. & Ascorbic Ribo- Folic Vitamin
Waktu acid Thiamine flavin Niacin acid B
Mineral-mineral
Penting sebagai nutrisi dan dalam berbagai
proses fisiologis
Total mineral (kandungan abu) buah dan
sayuran bervariasi dari sekitar 0.1% (mis, yams)
sampai 4.4% (mis., kohlrabi)
Klasifikasi Mineral
Temperatur
Luka karena suhu tinggi, chilling injury
atau freezing injury.
Perubahan konsentrasi gas
dalam atmosfer.
O2 rendah or CO2 meningkat
Nutrisi.
Mis. Defisiensi Calcium atau keracunan Boron .
Kerusakan Fisik
Tipe-tipe kerusakan fisik (luka permukaan,
memar karena tumbukan, memar karena
gesekan dan sebagainya) adalah penyebab
utama deteriorasi. Luka-luka mekanik tidak
hanya tidak terlihat tetapi juga dapat
mepercepat kehilangan air, mempermudah
terinfeksi jamur dan merangsang dihasilkan
karbondioksida dan etilen oleh komoditi.
Kerusakan kulit buah
pada pangkal tangkai buah
(Stem-end
Rind Breakdown)