Berat Bayiku Lahir Rendah

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 20

BERAT BAYIKU LAHIR

RENDAH
KELOMPOK 2
SKENARIO
Berat Bayiku Lahir Rendah
Seorang ibu membawa bayinya yang berusia 11 bulan

datang ke dokter dengan keluhan belum bisa duduk,


berat badan bayi lebih rendah daripada berat badan
bayi seusianya. Dokter melakukan anamnesa
terhadap ibunya didapatkan pasien lahir spontan,
dengan berat badan lahir dibawah normal yaitu 1800
gram, lahir tidak langsung menangis, sianosis,
hipotermi, retraksi dinding dada, sesak, badan
berwarna kuning, demam, muntah disangkal, BAB
dan BAK lancar. Ibu pasien mengaku menikah pada
usia 18tahun dan ayah pasien bekerja dengan
penghasilan yang tidak menentu sehingga untuk
makan sehari-hari saja sulit
Terminologi
Hipotermi merupakan penurunan suhu inti

tubuh hingga 350 C atau biasanya lebih


rendah, biasanya disebabkan oleh pemajanan
terhadap cuaca dingin atau induksi buatan.
Retraksi dinding dada adalah kontraksi yang

terjadi pada otot perut dan iga yang tertarik


kedalam pada saat menarik nafas.
Permasalahan
1. Penyebab BBLR
2. Antropometri neonates
3. Grade perkembangan neonates
4. Mekanisme hipotermi, sianosis, sesak dan retraksi
dinding dada
5. Penilaian APGAR Score
6. Hubungan usia dengan BBLR
7. Hubungan BBLR dengan dismaturitas dan
prematuritas
8. Pemantauan dan penatalaksanaan
9. Komplikasi dan prognosa terhadap tumbuh
kembang
Penyebab BBLR
1. Faktor Ibu
2. Faktor Kehamilan
3. Faktor janin
Antropometri Neonatus
Grade perkembangan neonates :
Usia 0-1 bulan
Usia 2 bulan
Usia 3 bulan
Usia 4 bulan
Usia 5 bulan
Usia 6 bulan
Usia 7 bulan
Usia 8 bulan dst....
Mekanisme hipotermi, sianosis, sesak
dan retraksi dinding dada
a) Mekanisme kehilangan panas pada bayi
baru lahir :
Radiasi: dari objek ke panas bayi Contoh :

timbangan bayi dingin tanpa alas


Evaporasi : karena penguapan cairan yang

melekat pada kulit. Contoh : air ketuban pada


tubuh bayi, baru lahir, tidak cepat dikeringkan.
Konduksi : panas tubuh diambil oleh suatu

permukaan yang melekat ditubuh. Contoh :


pakaian bayi yang basah tidak cepat diganti.
Konveski : penguapan dari tubuh ke udara.

Contoh : angin dari tubuh bayi baru lahir


b) Retraksi dinding dada dan sesak
Pada kasus dimana bayi mengalami berat lahir

rendah sehingga mempunyai dinding dada lemah


sehingga FRC menurun, dan terjadi kelainan rasio
ventilasi perfusi yang besar sehingga kalau ini
menetap lama maka gas akan terperangkap
akibatnya PaO2 Menurun dan Pa CO2 meningkat
sehingga terjadi hipoventilasi dan akibatnya terjadi
sindrom gawat napas.Retraksi dinding dada
merupakan suatu tanda dimana tulang iga/thorax
menonjol akibat usaha pernapasan yang dalam
untuk mencukupi kebutuhan oksigen.Selain itu
Pada kasus ini pematangan paru dan fungsi
surfaktan belum sempurna sehingga akan
mengganggu tegangan paru dan stabilisasi saluran
napas kecil selama ekspirasi sehingga timbul gawat
napas.
c) Sianosis
Hal disebabkan akibat penumpukan

deoksihemoglobin pada pembuluh darah


kecil pada area perifer/
ekstremitas.Penumpukan deoksihemoglobin
disebabkan oleh penurunan saturasi oksigen
di dalam darah pada penderita asfiksia.Hal ini
khususnya terjadi di daerah
perifer/ekstremitas karena suplai O2 yang ada
cenderung disalurkan ke organ-organ vital
untuk mempertahankan kelangsungan hidup
penderita.
Penilaian APGAR Score

tanda 0 1 2
Frekuensi Tidak ada <100/menit >100/menit
jantung

Usaha bernapas Tidak ada Lambat tidak Menangis


teratur lemah

Tonus otot lumpuh Fleksi ekstensi Gerakan aktif


sedikit

Reflek Tidak ada Gerakan Nangis


sedikit

warna Biru pucat Tubuh merah Tubuh dan


extremitas biru extremitas
merah
Hubungan Usia dengan BBLR

BBLR sering terjadi pada hamil kelompok


remaja dan usia diatas 40 tahun. Ibu yang
terlalu muda seringkali sevara emosional dan
fisik belum matang. Remaja yang melahirkan
bayi dengan BBLR, hal ini terjadi karena
mereka belum matur, dan mereka belum
memiliki system transfer plasenta seefisien
wanita dewasa.
Hubungan BBLR dengan dismaturitas dan prematuritas

a) Prematuritas merupakan suatu keadaan dimana


bayi yang lahir belum cukup umur. Pada keadaan ini
bayi akan memiliki berat 1000-2500 gram dan
sering ditemukan dalam kondisi berat bayi rendah
b) Dismaturitas merupakan suatu keadaan dimana bayi
yang dilahirkan sudah cukup umur namun disini
pertumbuhan dan perkembangn janin terganggu
oleh sebab tertentu jadi akan lahir dengan berat
rendah .jadi pada prematuritas dan dismaturitas
akan ditemukan bayi berat lahir rendah
Komplikasi dan Prognosa

a) Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir


rendah antara lain :
b) Hipotermia: Bayi prematur dengan cepat akan kehilangan
panas badan dan menjadi hipotermia, karena pusat
pengaturan panas badan belum berfungsi dengan baik dan
metabolismenya rendah.
c) Hipoglikemia: disebabkan oleh persediaan glikogen yang
sangat kurang pada BBLR dan bayi prematur.
d) Gangguan cairan dan elektrolit
e) Hiperbilirubinemia: disebabkan karena imaturitas hepar
( pembentukan hepar belum sempurna) dan dapat
menyebabkan konjugasi bilirubin indirek menjadi bilirubin
direk belum sempurna sehingga terjadi hiperbilirubinemia
f) Sindroma gawat nafas : bayi mengalami berat lahir rendah
sehingga mempunyai dinding dada lemah sehingga FRC
menurun, dan terjadi kelainan rasio ventilasi perfusi yang
besar sehingga kalau ini menetap lama maka gas akan
terperangkap akibatnya PaO2 Menurun dan Pa CO2 meningkat
sehingga terjadi hipoventilasi dan akibatnya terjadi sindrom
gawat napas. Selain itu Pada kasus ini pematangan paru dan
fungsi surfaktan belum sempurna sehingga akn mengganggu
tegangan paru dan stabilisasi saluran napas kecil selama
ekspirasi sehingga timbul gawat napas.
g) Perdarahan intraventrikuler: perdarahan spontan di ventrikel
otak lateral disebabkan anoksia menyebabkan hipoksia otak
yang dapat menimbulkan terjadinya kegagalan peredaran
darah sistemik.
h) Paten duktus arteriosus: yaitu adanya hubungan antara
aorta dengan pembuluh darah jantung yang menuju ke
paru-paru. Saluran/duktus ini mengalirkan darah keluar
dari paru yang belum berfungsi dan ia tetap terbuka
selama kehamilan. Saat masih dalam kandungan,
pembuluh darah ini digunakan untuk bernapas. Ketika
lahir, bayi akan bernapas secara normal, sehingga
pembuluh darah itu akan menutup. Tapi karena gagal
napas maka pembuluh darah ini tak menutup.
i) Apnea of Prematurity
j) Anemia
k) Infeksi
KESIMPULAN

Jadi pada skenario LBM 2 ini dapat ditarik kesimpulan bahwa bayi
tersebut mengalami komplikasi dari BBLR nya berupa gangguan
pertumbuhan dan perkembangan pada usia 11 bulan, dimana pada
usia 11 bulan tersebut anak yang normal seharusnya sudah bisa
berfungsi perkembangan dan pertumbuhan sensorik dan motoriknya.

Akan tetapi pada bayi diskenario mengalami gangguan pada


perkembangan dan pertumbuhan pada usia nya 11 bulan. Gangguan
ini merupakan komplikasi dari BBLR yang terjadi pada saat bayi
tersebut lahir, dan kemungkinan pada saat bayi tersebut lahir, ketik
bayi mengalami gejala-gejala dari BBLR nya itu tidak ditangani secara
tepat dan cepat sehingga bayi tersebut mengalami gangguan dan
kelainan pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Pengajar ilmu kesehatan anak fakultas kedokteran


universitas Indonesia.1985.Buku kuliah 3 ilmu
kesehatan anak.Jakarta : Ifomedika
Ikatan dokter anak Indonesia.2008.neonatology
edisi pertama. Jakarta : Badan penerbit IDAI
Ikatan dokter anak Indonesia.2010.pedoman
pelayanan medis. Jakarta : pengurus pusat pusat
ikatan dokter anak indonesia
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai