Anda di halaman 1dari 33

TUGAS PAPER GINEKOLOGI

GANGGUAN HAID

Oleh :

DIAN RETNO PUSPITA SARI


10310102

Pembimbing :
Dr. H. MUSLICH. P.SPOG

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN SMF ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN RSUD
HAJI MEDAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
2015
Definisi
Menstruasi merupakan gejala fisiologis yang
dialami oleh setiap wanita usia reproduktif.
Proses menstruasi dipengaruhi oleh berbagai
faktor, diantaranya faktor hormonal, anatomi,
dan psikis
- Di Indonesia, rata-rata mengalami menstruasi
awal diusia 12-14 tahun.
- Insidensi amenorrhoea primer di Indonesia
(dimana wanita gagal mencapai menstruasi
pertama pada usia 16 tahun atau lebih atau
tidak adanya tanda seksual sekunder sampai
usia 14 tahun atau lebih) mencapai 2,5% ,
sementara insidensi terjadinya amenorrhoea
sekunder mencapai 1-5%.
Amenorrhoea 5-7% wanita menstruasi setiap
tahunnya, pada perbedaan ras.
Dismenorrhea sekunder, ditemukan pada 5-7%
wanita menstruasi dan paling sering rekuren
pada wanita usia 30 dan 45 tahun.
Fisiologi Haid
Siklus Menstruasi

Panjang siklus haid normal adalah 28 hari (antara 21-35 hari).


Lama haid biasanya antara 3-7 hari, tetapi kadang bervariasi tiap
individu. Jumlah darah yang keluar rata-rata 30-80 cc. Siklus
menstruasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu siklus ovarium dan
siklus endometrium.
Siklus Ovarium
Gangguan Haid dan Siklusnya

masalah fisik atau mental yang mempengaruhi siklus


menstruasi, menyebabkan nyeri, perdarahan yang
tidak biasa yang lebih banyak atau sedikit,
terlambatnya menarche atau hilangnya siklus
menstruasi tertentu.
Macam Macam Kelainan Haid
Gangguan lama dan jumlah darah haid :
Hipermenore (Menorraghia)
Hypomenorhoe (kriptomenorrhea
Gangguan Siklus haid :
Polimenorea (Epimenoragia)
Oligomenorrhoe
Amenorea
Perdarahan di luar haid :
Metroragia
Gangguan Lain yang berkaita dengan haid :
Pra Menstruasi Syndrom
Dismenore
Hipermenore (Menorraghia)
Etiologi : Gejala :

Kelainan organik Perdarahan haid lebih


Kelainan endokrin banyak dari normal atau
Kelainan anatomi rahim lebih lama dari normal
(lebih dari 8 hari), kadang
iatrogenik disertai dengan bekuan
darah sewaktu menstruasi.
Hypomenorhoe (kriptomenorrhea)

Etiologi : Gejala :

Post miomektomi Haid < 3 hari


Gangguan hormonal Volume darah <30 cc
Gangguan kesuburan spotting
endometrium : kurang gizi
dan penyakit menahun
Polimenorea (Epimenoragia)

Etiologi : Gejala :

Gangguan hormonal siklus haid yang lebih


Fase luteal memendek memendek dari biasa yaitu
(umur korpus luteum kurang 21 hari, sedangkan
memendek) jumlah perdarahan relatif
Fase proliferasi atau sekresi sama atau lebih banyak dari
memendek biasa.
Oligomenorea

Etiologi : Gejala :

Gangguan hormonal Haid jarang terjadi dan


Fase folikular memanjang siklusnya panjang lebih dari
Fase luteal memanjang 35 hari
Kedua fase memanjang Perdarahan haid dapat
normal atau berkurang
Amenorea

Primer Sekunder

Wanita tidak menarche Wanita yang tidak haid


sampai usia 14 tahun dan selama 6 bulan dan
tidak ada tanda seks sebelumnya sudah pernah
sekunder haid
Wanita tidak menarche
sampai usia 16 tahun
dengan adanya tanda seks
sekunder
Amenorea

Primer Sekunder

Penyebabnya : Penyebabnya :
Kompartemen I (gangguan Kehamilan
pada uterus dan vagina)
Penurunan BB drastis
Kompartemen II (kurang gizi)
(gangguan pada ovarium)
Kompartemen III Penggunaan kontrasepsi
(gangguan pada hipofisis) atau terapi hormonal
Kompartemen IV Sindrom asherman
(gangguan pada Mola hidatidosa, dll
hipotalamus)
Metrorhagia

Dalam kehamilan Diluar kehamilan

Abortus Endometritis
KET Luka yang tidak sembuh
Ca endometrium
Ca cerviks
Hormonal, dll
Diagnosis
1. ANAMNESIS
2. PEMERIKSAAN FISIK
3. PEMERIKSAAN TAMBAHAN
Plano test
Lab darah
Kadar hormon
Kerokan endometrium
USG
PENATALAKSANAAN
Terapi dilakukan berdasarkan penyebabnya
Terapi simptomatik
Seperti : analgetik, anti perdarahan, pemberian
tablet Fe, Transfusi darah dsb
Terapi hormonal
Esterogen dosis tinggi : pemberian dipropionas
estradiol 2,5 mg (IM), atau benzoas estradiol
1,5 mg, atau valeas estradiol 20 mg.
Progesteron : pemberian kaproas
hidroxiprogesteron 125 mg (IM), atau dapat
diberikan norethindrone 15 mg perhari, atau
asetas medroxi progesterone (provera)
Pemberian kombinasi esterogen dan
progesteron dapat di anjurkan, untuk itu dapat
digunakan pil kontrasepsi.
Terapi ini dapat diberikan mulai hari ke 5
perdarahan, dilanjutkan sampai 21 hari.dapat
pula diberikan progesteron untuk 7 hari, mulai
hari ke 21 siklus haid.
Pra Menstruasi Syndrom

Ketegangan haid terjadi beberapa hari sebelum haid


bahkan sampai menstruasi berlangsung. karena
ketidak seimbangan hormon estrogen dan progesteron
menjelang menstruasi.

Gejala
Sedikitnya ditemukan 5 gejala dari : gangguan mood,
cemas, penurunan minat dari aktivitas rutin, lelah,
sukar berkonsentrasi, insomnia, keluhan fisik seperti,
nyeri payudara, sendi, dan kepala
Dismenore

Nyeri sewaktu haid, Dismenorea terjadi pada 30-75 %


wanita dan memerlukan pengobatan. Etiologi dan
patogenesis dari dismenore sampai sekarang belum jelas.

Klasifikasi : Penatalaksanaan :
Dismenorea primer Penerangan dan
nasihat
Dismenorea sekunder Analgetik
Nonsteroid
antiprostaglandin
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN IDENTITAS SUAMI
Nama : Ny. SR Nama Suami : Tn. DR
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 43 tahun Umur : 48 tahun
No MR : 24.22.47 Agama : Islam
Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Alamat : Jl. Dusun 16 Alamat : Jln. Dusun 16
kaliserayu medan
kaliserayu medan
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan Terakhir : SMA Pekerjaan : Wiraswasta
Status Perkawinan : Kawin Pendidikan Terakhir : SMA
Tanggal Masuk RS : 15
Januari 2016 pukul 12.00 WIB
II. ANAMNESA
Ny. SR, 43 Tahun, P1A1, Jawa, Islam, SMA, Wiraswasta, istri
dari Tn. DR, 48 tahun, Jawa, Islam, SMA, Wiraswasta, datang ke
RS Haji Medan pada tanggal 16 Januari 2016 pukul 12.00 WIB
dengan :

Keluhan Utama : Keluar darah dari kemaluan


Telaah :
Pasien datang ke poli kandungan RS Haji medan pada pukul
12.00 WIB pada tanggal 16 Januari 2016 dengan keluhan keluar
darah dari kemaluan sejak 1 bulan yang lalu, darah yang keluar
dari kemaluan terus menerus dengan disertai nyeri, darah berwarna
berwarna merah segar, bergumpal dan tidak berbau, menurut pasien
darah yang keluar banyak dan dalam sehari pasien mengganti
pembalut sebanyak 5-6 kali ganti dan di pembalutnya terdapat darah
yang banyak, riwayat campur berdarah (-), riwayat nyeri campur (-),
riwayat keputihan (-), BAK (+) normal, BAB (+) normal.
Riwayat Penyakit Terdahulu :
Asma (-), Hipertensi (-), Diabetes Mellitus (-)
Riwayat Pemakaian Obat :
Tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga :
Menurut Os di keluarga Os tidak ada yang memiliki keluhan seperti Os.
Riwayat penyakit jantung, ginjal, hipertensi, diabetes mellitus, dan asma
disangkal.
Riwayat Alergi :
Os mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap obat-obatan dan
makanan.
Riwayat Kontrasepsi :
Os mengatakan tidak pernah memakai alat dan pil kontrasepsi.
Riwayat Menstruasi :
Menarche usia 15 tahun, lama haid 7 hari, siklus haid tidak teratur,
dismenorrhoe (+), Jumlah darah haid normal (sehari ganti pembalut 3-4
kali).
Riwayat Pernikahan:
1 kali pada usia 24 Tahun.
Riwayat Persalinan:
1. Abortus
2. Laki-laki aterm, 3000gr,psp,bidan, klinik, 18 tahun, sehat

STATUS GENERALISATA
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Frekuensi nadi : 88 x/menit
Frekuensi napas : 22 x/menit
Suhu : 36,5oC
BB : 75 kg
TB : 157 Cm

Pemeriksaan Fisik Umum


Mata : anemis(-/-), ikterik(-/-)
Jantung : S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Ekstremitas : edema (-) akral hangat (+)
STATUS GINEKOLOGI

Abdomen : Abdomen tidak mengalami pembesaran, tanda bekas operasi (-), Soepel, peristaltik (+)
normal, tidak teraba massa, datar, nyeri tekan (-).
Inspekulo : Tampak darah menggenang di forniks posterior, dibersihkan kesan darah tidak merembes,
portio licin, erosi (-), lividae (-), fluor albus (-).
VT :
Uterus AF BB
Parametrium dan adneksa kanan-kir dalam batas normal
Cavum douglas tidak menonjol

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 16 Januari 2016 pukul 12.50 WIB
Hb : 10,4 g/dL n : 12-14 g/dL
Ht : 34,8 % n : 37- 47 %
Eritrosit : 4,1 juta/uL n : 4-5 juta/ uL
Lekosit : 7.400/uL n : 4.000-11.000/uL
Trombosit : 4273.000/uL n : 150.000-450.000/ uL
MCV : 85,7 fl n : 82-92 fl
MCH : 29,7 pg n : 27-31 pg
LED : 18 mm/jam n : 0 20 mm/jam
MCHC : 34,7 % n : 30-34 %
GDS : 80 mg/dl n : < 140 mg/dl
Ultrasonografi (USG) TAS :
Kandung kemih terisi
Uterus AF >>BB ukuran : 8.85x 5.45 cm
Terlihat gambaran penebalan dinding endometrium ( ukuran )
Terlihat adanya darah (+)
Cairan bebas (-)

DIAGNOSIS
PUA ( Perdarahan Uterus Abnormal ) Ec Hiperplasia Endometrium

PENATALAKSANAAN
Lapor supervisor dr Taufik Mahdi Sp.OG
Terapi :
IVFD RL 20gtt/menit
Inj. Ditranex 1amp/8 jam
As. Mefenamat tab 3x1

Rencana
Kuretase Bertingkat

Persiapan kuretase :
Informed consent
SIO
Pasang Laminaria Pukul 22.00
Puaskan pasien minimal 6 jam
Hygiene pribadi
Berdoa
Laporan Kuretase
Operator : dr. Taufiq Mahdi, Sp.OG
Tanggal : 16 januari 2016
Pasien dibaringkan dimeja operasi dengan posisi litotomi
Dilakukan tindakan aseptik dan ditutup doek steril
Dalam grativa dilakukan pemasangan inspekulo atas dan
bawah, tampak jaringan di OUE
Portio dijepit dengan tenakulum arah jam 11, jaringan
dibersihkan
Dilakukan sonde uterus, uterus AF dengan 11 cm
Dilakukan pembesihan dengan abortustang dilanjutkan
dengan sendok kuret tumpul dan dibersihkan jaringan
endoservik hingga bersih
Keadaan ibu post kuret stabil.
IX. FOLLOW UP
Tanggal 17 januari 2016 PUKUL 06.00 WIB

KU : Pusing, lemas
Kesadaran : CM Anemis : +/+
TD : 130/70 mmHg Ikterik : -/-
HR : 88x/menit Sianosis :-
RR : 20x/menit Dyspnoe :-
T : 36.30C Oedem :-

SL : Abdomen : Soepel, Peristaltik (+) normal


P/V : (+), 2x mengganti pembalut
BAK : (+)
BAB : (+)

Diagnosa : Post kuretase bertingkat a/i Hiperplasia Endometrium + H1


Terapi :
Ciprofloxacin 2x1
Grahabion 2x1
Pondex Tab 3x1
Tanggal 18 Januari 2016 PUKUL 06.00 WIB

KU : baik
Kesadaran : CM Anemis : +/+
TD : 120/70 mmHg Ikterik : -/-
HR : 92x/menit Sianosis :-
RR : 20x/menit Dyspnoe :-
T : 36.50C Oedem :-

SL : Abdomen : Soepel, Peristaltik (+) normal


P/V : (+), 3x mengganti pembalut
BAK : (+)
BAB : (+)

Diagnosa : Post kuretase bertingkat a/i Hiperplasia Endometrium +H2


Terapi :
Cipadroxsil 2x500 mg
Grahabion 2x1
As mafenamat Tab 3x500mg
Rencana : PBJ

Anda mungkin juga menyukai