BUDAYA
BENIH TANAH
TENAGA
Penjelasan dari figure diatas adalah:
Budaya yang memberi bentuk atau pola ke3 unsur
ekologi budaya
Budaya merumuskan cara benih ditanam pada tanah
dan bagaimana tenaga harus berperan di dalamnya
Termasuk cara memilih benih atau mengubah sifat
tanah agar sesuai dengan benih tertentu
Sehingga lain budaya lain pola pertaniannya
Sebenarnya hal ini yang menyebabkan kegiatan
pertanian disebut sebagai upaya budidaya (latin:
Agricola, Inggris: Agriculture)
Pola pertanian yang menganut konsep ekologi budaya
adalah Pertanian Organik dan menganut
pengetahuan lokal
Pertanian organik tidak menggunakan faktor produksi
berupa pupuk dan bahan2 kimiawi
Lawan nya adalah pertanian modern yang memiliki
asumsi menyesatkan yaitu teknologi pupuk bisa
mengatasi keterbatasan benih, tanah dan tenaga
petani
Pengrusakan ekologi akibat pertanian modern:
pupuk, obat2an modern dan alsintan (alat dan mesin
pertanian) yang juga merupakan faktor tingginya
biaya produksi
Perlu inovasi yang disesuaikan dengan kearifan lokal
yang mendengarkan hak berpikir petani itu sendiri
Penyebaran inovasi yang bedasar pada konsep ekologi
budaya harus mampu menghindari 3 hal:
1. Pemborosan SD buatan (pupuk dan obat2an)
2. Pengrusakan SDA (terutama tanah dan sistem
pengairan)
3. Pembodohan petani dan menghilangkan kearifan
lokal
Pertanian adalah lebih dari kegiatan ekonomi, tetapi
juga merupakan kebudayaan
1. Benih, tanah dan tenaga adalah unsur dasar
pertanian dimana interaksi triangular ketiganya
adalah berpusat pada budaya tertentu
2. Benih adalah penentu utama kefektifan kegiatan
pertanian, sehingga tingkatan teknologi benih
menentukan keefektifan unsur tanah dan tenaga
3. Benih-Tanah-Tenaga adalah unsur2 dasar
pembentuk pertanian dan Pupuk-Obat2an-Alsintan
adalah faktor2 produksi supportif
1. Ketersediaan benih unggul bagi petani,
membutuhkan institusi penelitian/pengembangan
dan industri benih pertanian
2. Ketersediaan tanah/lahan yang layak dan
berkepastian, membutuhkan institusi
penelitian/pengembangan dan penatagunaan lahan
pertanian
3. Pemberdayaan sosial budaya khususnyaaspek
organisasi dan manajemen bagi petani,
membutuhkan institusi penelitian/pengembangan
dan pemberdayaan sosial budaya petani dan
pertanian