KELOMPOK 2
KETUA : M. Adam Alfurqon
ANGGOTA :
Adam Ferdian
Aynayah Febriyora
Helmi Fauzi Abrar
Reza Mevia
Yogi Andreansyah
Adab Berpakaian dalam Islam
A. Kedudukan Pakaian dalam Islam
Maksud dari ayat diatas adalah diciptakannya pakaian adalah agar manusia dapat menutupi aurat
(sesuatu yang tidak layak dan tidak oleh kita tampakkan.)
Dalam Al-Munawwir, kata aurat secara
bahasa diartikan sebagai aib, cacat, atau cela.
Adapun secara istilah adalah bagian tubuh
manusia yang tidak pantas dan tidak boleh
diperlihatkan, kecuali kepada pasangan yang
halal (suami kamus atau istri) dan kepada
saudara semahramnya. Orang yang
memperlihatkan aurat dengan sengaja,
hukumnya adalah haram dan berdosa.
Adapun mahram adalah orang orang yang haram untuk dinikahi, jumlahnya ada 14
macam.
Tujuh orang karena jalur keturunan Dua orang karena jalur persusunan Lima orang karena jalur
pernikahan
Ibu-nenek/bapak-kakek dan Ibu yang menyusui Ibu istri (mertua)
seterusnya sampai ke atas
anak-cucu dan seterusnya ke saudara perempuan anak tiri (apabila sudah campur
bawah sepersusunan dengan ibunya)
saudara perempuan sekandung, istri anak (menantu)
sebapak, atau seibu
bibi/uwa dari bapak istri bapak (ibu tiri)
bibi/uwa dari ibu dua saudara perempuan yg
dinikahi secara bersamaan
anak perempuan dari saudara
laki-laki
anak perempuan dari saudara
perempuan
Adapun rincian tentang batasan aurat yang tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain yang bukan
mahramnya adalah sebagai berikut :
1. Aurat laki laki dimata laki laki lain. Batasan auratnya antara lutut sampai pusar.
2. Aurat perempuan dimata perempuan lain. Batasan auratnya sama dengan laki laki yaitu antar
lutut dan pusar.
3. Aurat perempuan dimata laki laki terdapat 2 pendapat yaitu:
Pendapat Syafii yyah dan Hanabilah : Aurat perempuan dimata laki laki lain adalah sekujur tubuh
dari mulai ujung rambut sampai ujung kaki tanpa adanya pengecualian
Pendapat Imam Malik dan Abu Hanifah : Aurat perempuan yaitu disekujur tubuh kecuali wajah
dan kedua telapak tangan
2. Penghias Diri
Fungsi yg kedua dari pakaian adalah sebagai penghias diri agar penampilan lebih terlihat rapi dan
indah. Berpenampilan rapi dan indah merupakan sifat fitrah dari setiap manusia yg dibawanya sejak lahir
dan Allah Swt. adalah Zat yang sangat indah serta mencintai sesuatu yang indah. Rasulullah saw. bersabda:
Artinya :
Sesungguhnya Allah itu adalah Zat Yang Mahaindah, yang mencintai keindahan.( H.R al-Hakim: 7472)
3. Pelindung badan
Melindungi badan dari teriknya sinar matahari dan dinginnya malam sehingga tidak mudah masuk
angin, atau melindungi badan dari gigitan nyamuk dan sebagainya. Allah Swt. Berfirman :
Artinya :
Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, Dia jadikan bagimu
tempat-tempat tinggal di gunung-gunung dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari
panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah
menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya). (Q.S an-Nahl/16: 81)
C. Adab Berpakaian dalam Islam
Pakaian harus menutupi aurat
Pakaian harus bersih dari kotoran, suci dari najis, dan masih layak untuk dipakai
Model pakaian laki-laki tidak boleh menyerupai model pakaian perempuan dan sebaliknya
Wajib bersyukur kepada Allah dan dianjurkan berdoa ketika mengenakan pakaian
Pakaian harus menutupi aurat
Salah satu fungsi pakaian dalam Islam adalah sebagai sarana untuk berhias, tetapi Islam tidak
mengajarkan hal itu untuk kesombongan dan keangkuhan semata. Rasulullah saw. bersabda :
Artinya :
Allah tak akan melihat orang yg memanjangkan pakaiannya karena sombong. (H.R Muslim: 3887)
Disunahkan mendahulukan bagian kanan
Doa berpakaian :
Artinya :
Segala puji bagi allah yang memberi aku pakaian ini dan memberi rizqi dengan tiada upaya dan
kekuatan dariku (H.R Abu Dawud: 3505)
D. Contoh Berpakaian dalam Islam
Contoh Berpakaian bagi laki-
laki dalam Islam