Anda di halaman 1dari 11

Manajemen

Resiko

K3RS
Manajemen Risiko
Adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan
manajemen dengan pendekatan proaktif / Reaktif
yang dilaksanakan dengan cara mengidentifikasi dan
mengevaluasi untuk mengurangi risiko cedera dan
kerugian pada pasien, karyawan rumah sakit,
pengunjung dan organisasi sendiri

(The Joint Commission on Accreditation of Healthcare


Organizations / JCAHO)

Tujuannya untuk menciptakan


lingkungan yang aman bagi karyawan,
pasien dan pengunjung.
Identifikasi Risiko/Bahaya
Self assesment Laporan insiden
Telusur lapangan Case Report
Survei Complaint
Clinical care review Claim data
Audit Medis
Occurrence Screening
Medical Record Review

Proaktif Reaktif
1. Penilaian Risiko

Melibatkan 3 faktor yaitu Peluang


(Probability), Akibat (Konsekuensi)
dan Frekuensi Paparan
Risiko = Peluang x Akibat x Frekuensi Paparan
1. Peluang (Probability)
Yaitu kemungkinan terjadinya suatu
kecelakaan kerja, ketika terpapar dengan
suatu sumber bahaya.
Peluang orang jatuh karena melewati
jalan licin
Peluang untuk tertusuk jarum
Peluang tersengat listrik
Peluang supir menabrak
2. Akibat (Konsekuensi)
Yaitu tingkat keparahan/kerugian yang
mungkin terjadi dari suatu kecelakaan
karena bahaya yang ada. Hal ini bisa terkait
dengan manusia, properti, lingkungan, dll
Contoh :
Fatality atau kematian
Cacat
Perawatan medis
P3K
3.Frekuensi Paparan
Untuk menjelaskan seberapa lama atau
sering kejadian tersebut terjadi.
PENANGANAN RISIKO
Berdasarkan penilaian risiko kemudian ditentukan
apakah risiko tersebut masih bisa diterima
(acceptable risk) atau tidak (unacceptable risk)

Apabila risiko tersebut tidak bisa diterima maka kita


harus menetapkan bagaimana risiko tersebut
ditangani hingga tingkat dimana risikonya paling
minimum/sekecil mungkin

Bila risiko mudah dapat diterima/tolerir maka kita


perlu memastikan bahwa monitoring terus dilakukan
terhadap risiko itu.
RISK REGISTER

Rumah Sakit membuat Rekapitulasi


Risiko Tahunan ---- Risk Register

Risk Register :
1. Risiko yg teridentifikasi dalam 1 tahun
2. Informasi terkait Insiden pd karyawan,
pengunjung, pasien, dan komplain,
serta investigasi eksternal & internal.
RISK ASSEMENT
MELIPUTI
1. Lokasi kegiatan dan kemungkinan terjadinya
infeksi pada pasien yang dekat area tsb.
2. Merencanakan aliran udara dan sistem saluran
air bersih
3. Arus lalulintas pasien, petugas kesehatan dan
pengunjung
4. Transportasi dan pembuangan limbah material
5. Edukasi kepada karyawan kontraktor untuk
menahan debu diarea pembangunan.
LAIN - LAIN
Dokumen risk assement merupakan
kelengkapan dokumen proyek
Transportasi pasien kerea prosedur
diagnostik atau terapi harus melalui rute
yang seminimal mungkin terpapar area
pembangunan.
Edukasi kepada karyawan kontraktor
mengenai penyakit infeksi.

Anda mungkin juga menyukai