Anda di halaman 1dari 13

Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk

digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku,


bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan rongga mulut
untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah
penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik,
memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk
mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.
Menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI, kosmetik dibagi menjadi 13
kelompok:
Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dll.
Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, bath capsule, dll
Preparat untuk mata, misalnya mascara, eyes-shadow, dl.
Preparat wangi-wangian, misalnya parfum, toilet water, dll
Preparat untuk rambut, misalnya cat rambut, hair spray, dll.
Preparat pewarna rambut, misalnya pewarna rambut, dll.
Preparat make-up (kecuali mata), misalnya bedak, lipstick, dll
Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, mount washes,
dll
Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant, dll
Preparat kuku, misalnya cat kuku, losion kuku, dll
Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih pelembab, pelindung,
dll
Preparat cukur, misalnya sabun cukur, dll
Preparat untuk suntan dan sunscreen, misalnya sunscreen foundation.
Penggolongan menurut sifat dan cara pembuatan:
1. Kosmetik modern, diramu dari bahan kimia dan diolah secara
modern (termasuk didalamnya cosmedics).
2. Kosmetik tradisional:
a. Betul-betul tradisional, misalnya mangir, lulur, yang dibuat dari
bahan alam dan diolah menurut resep dan cara yang turun-temurun.
b. Semi tradisional, diolah secara modern dan diberi bahan pengawet
agar tahan lama.
c. Hanya namanya yang tradisional, tanpa komponen yang benar-
benar tradisional dan diberi zat warna yang menyerupai bahan
tradisional
Penggolongan menurut penggunaanya pada kulit
1. Kosmetik perawatan kulit (skin-care cosmetics).
Jenis ini perlu untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit, termasuk
didalamnya:
a. Kosmetik untuk membersihkan kulit (cleanser): sabun, cleansing cream,
cleansing milk, dan penyegar kulit (freshener).
b. Kosmetik untuk melembabkan kulit (moisturizer), misalnya moisturizring
cream, night cream, anti wrinkle cream.
c. Kosmetik pelindung kulit, misalnya sunscreen foundation, sun block
cream/lotion
d. Kosmetik untuk menipiskan atau mengampelas kulit (peeling), misalnya
scrub cream yang berisi butiran-butiran halus yang berfungsi sebagai
pengampelas (abrasiver)
2. Kosmetik riasan (dekoratif atau make-up)
Jenis ini diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit sehingga
menghasilkan penampilan yang lebih menarik serta menimbulkan efek
psikologis yang baik, seperti percaya diri (self confidence). Dalam kosmetik
riasan, peran zat warna dan zat pewangi sangat besar.
Reaksi KulitTerhadap Kosmetik
Ada 4 faktor yang mempengaruhi hasil pemakaian kosmetik terhadap kulit, baik
yang memberikan hasil positif yang menuntungkan kulit atau hasil yang negative
yang merugikan kulit, keempat factor tersebut adalah:
Factor manusia
Perbedaan ras warna kulit, misalnya antara Asia yang coklat dan Eropa (kaukasia)
yang putih serta pandangan mengenai kecantikan yang berbeda menyebabkan efek
kosmetik yang berbeda.
a. Kurangnya pengetahuan akan seluk-beluk kulit dan seluk-beluk kosmetik dapat
menimbulkan kesalahan dalam pemakain kosmetik.
b. Orang-orang tertentu berkulit sensitive sehingga kosmetik yang bagi orang lain
tidak berpengaruh apa-apa, baginya dapat menyebabkan iritasi, dll.
Factor kosmetik
a. Bahan baku tidak berkualitas tinggi, iritan, alergenik,aknegenik, toksik, dan
photosensitizer.
b. Formula tidak sescanggih dan higienisuai dengan jenis kulit dan keadaan
lingkungan.
Factor lingkungan
Di Negara-negara tropis seperti Indonesia, matahari yang bersinar terik praktis
setiap hari sepanjang tahun menyebabkan kulit lebih berkeringat dan berminyak
Interaksi ketiga faktor tersebut :
1. Jenis- Jenis Reaksi Negatif oleh Kosmetik
Ada beberapa reaksi negative yang disebabkan oleh kosmetik
yang tidak aman,baik pada kulit maupun pada system tubuh, antara
lain:
a. Iritasi: reaksi langsung, timbul pada pemakaian pertama
kosmetikkarena salah satu atau lebih bahan yang dikandungnya bersifat
iritan. Sejumlah deodorant, kosmetik pemutih kulit (misalnya
kosmetik impor pearl cream yang muncul setelahmengandung
merkuri) dapat langsung menyebabkan reaksi iritasi.
b. Alergi: reaksi negative pada kulit muncul setelah pemakaian kosmetik
beberapa kali, kadang-kadang setelah beberapa tahun, karena
kosmetik tersebut mengandung bahan yang bersifat alergenik bagi
seseoarang meskipun tidak bagi oaring lain
c. Fotosensitisasi: reaksi negative muncul setelah kulit yang ditempeli
kosmetik terkena sinar matahari karena salah satu atau lebih dari
bahan kosmetik tersebut bersifat photosensitizer
d. Jerawat (acne): beberapa kosmetik pelembab kulit yang sangat
berminyak dan lengket pada kulit, seperti yang diperuntukan bagi
kulit kering di iklim dingin, dapat menimbulkan jerawat bila
digunakan pada kulit yang berminyak, karena kosmetik demikan
menyumbat pori-pori kulit bersama kotoran dan bakteri. Jenis
kosmetik demikian disebut kosmetik aknegenik.
e. Intoksikasi: keracunan dapat terjadi secara local atau sistemik
melalui penghirupan lewat mulut dan hidung, atau lewat
penyerapan via kulit, terutama jika salah satu atau lebih bahan yang
dikandung oleh kosmetik itu bersifat toksik.
f. Penyumbatan fisik: penyumbatan oleh bahan-bahan berminyak dan
lengket yang ada di dalam kosmetik tertentu, seperti pelembab
atau dasar bedak terhadap pori-pori kulit atau pori-pori kecil pada
bagian-bagian tubuh yang lain.
Hebatnya Reaksi Negatif pada Kulit
Hebatnya reaksi negative pada kulit akibat kosmetik tergantung pada berbagai
factor, antara lain:
a. Lamanya kontak kosmetik dengan kulit
Kosmetik yang dikenakan pada kulit untuk waktu lama, misalnya pelembab dan
dasar bedak lebih mudah menimbulkan reaksi negative daripada yang hanya
sebentar saja digunakan pada kulit untuk kemudian segera dihilangkan atau
diangkat kembali, misalnya sabun atau sampo yang cepat dibilas dengan air sampai
bersih.
b. Lokasi pemakaian
Kulit daerah sekitar mata, misalnya, lebih sensitive terhadap kosmetik karena lebih
tipis daripada kulit bagian tubuh lainnya. Karena itu perlu lebih waspada dan hati-
hati dalam pemakaian kosmetik pada kulit sekitar mata.
c. pH kosmetik
semakin jauh beda antara pH kosmetik dan pH fisiologi kulit (dapat jauh lebih
tinggi atau jauh lebih rendah), semakin hebat kosmetik itumenimbulkan reaksi
negative, karena itu yang terbaik yaitujika pH kosmetik disamakan dengan pH
fisiologis kulit, yaitu antara 4,5-6,5 (disebut kosmetik dengan pH balanced)
d. kosmetik yang mengandung gas
menyebabkna konsentrasi bahan aktif di dalam kosmetik itu lebih tinggi setelah gas
menguap.
Merkuri
Merkuri adalah logam berat yang juga dikenal dengan air raksa. Zat
kimia ini sangat berbahaya jika penggunaannya secara teratur dan
dalam jangka waktu lama.
Dampak yang bisa ditimbulkan oleh air raksa atau merkuri jika
mengontaminasi tubuh manusia:
Bila pemakaian dihentikan, akan timbul jerawat kecil-kecil
disertai rasa gatal. Jika berlanjut akan menyebabkan timbul bintik-
bintik hitam di bawah kulit pada sebagian ataupun merata diwajah.
Lama-kelamaan wajah akan berubah menjadi abu-abu lalu selanjutnya
kehitaman. Lebih lanjutnya dapat menyebabkan kanker kulit,
kerusakan jaringan tubuh & menyebabkan kematian.
Asam Retinoat
Asam retinoat atau juga dikenalVitacid, Retin-A, Retin A Micro,
Retiva, Reviderm, Sensiderm, Renova dan Tretinoin Gel adalah
sebuah retinoid aktif turunan vitamin A dalam bentuk asam yang
dibentuk dari all-trans retinol (retinoid dalam bentuk alkohol), Asam
retinoat juga dikenal dengan sebutan tretinoin (alkrans-retinoic acid)
yang digunakan dalam terapi atau pengobatan jerawat.
Bahayanya menggunakan Asam Retinoat untuk kosmetik
Berpotensi mengiritasi kulit normal. Asam retinoat yang
dioleskan akan menimbulkan peradangan pada kulit. Gejala yang
sering muncul adalah sensasi rasa agak panas, menyengat,
kemerahan, eritema sampai pengerasan kulit, dan berpotensi
menjadi zat karsinogen (menyebabkan kanker).
Hidroquinon
Hidrokuinon termasuk golongan obat keras yang hanya bisa digunakan
berdasarkan resep dokter, dan penggunaanya pun tak boleh melebihi 2%.
Penggunaan hidrokuinon lebih dari 2% biasanya yang ditambahan pada krim
pemutih kulit. Bahaya pemakaian yang berlebihan dan tanpa pengawasan
dokter dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit menjadi merah dan rasa
terbakar. Hidrokuinon juga dapat menyebabkan kelainan pada ginjal
(nephropathy), kanker Darah (leukemia dan Kanker Hati (hepatocelluler
adonema).
Rhodamin B
Rhodamin B adalah zat yang digunakan sebagai pewarna teksil,
kertas, ataupun tinta. Rhodamin B sangatlah berbahaya jika masuk
kedalam sistem tubuh manusia. Pada kosmetik, rodamin B banyak
digunakan sebagai pewarna untuk lipstik yang abal-abal. Lipstik, tentu
saja dipakai dibibir, yang beresiko tinggi ikut tertelan bersama
makanan atau ludah. Jika Lipstik yang mengandung Rhodamin B
dipakai secara terus menerus, akibatnya juga akan fatal bagi kesehatan.
Mulai dari iritasi dan gangguan saluran pencernaan, liver (hati),
hingga kanker karena Rhodamin B merupakan zat karsinogenik
(penyebab kanker).
KLIKK:
1. Kemasan

2. Label

3. Kegunaan

4. Izin edar (xx1234567891011)

ket: X= N, X=ABCDE (Kode Benua)


Kedaluarsa
Jangan menggunakan lipstik, kuas maskara, spon bedak, pensil alis
yang digunakan bersama-sama dengan teman atau keluarga anda dapat
menjadi media penyebaran kuman.

Anda mungkin juga menyukai