Anda di halaman 1dari 13

Fotogrammetri II (Close Range Fotogrammetri)

Rekonstruksi Oleh:
Dr. Yudo Prasetyo, ST.. MT.

Obyek T.Geodesi-UNDIP-2015
Materi Perkuliahan
Rekonstruksi Obyek
Fotogrammetri Garis (Photogrammetry Line)
Sistem Kamera Tunggal
Kalibrasi Kamera
Fotogrammetri Udara Rentang Dekat (Close Range Aerial
Photogrammetry)
Fotogrammetri Dinamik dan Perencanaan Proyek
Aplikasi Pelestarian Bangunan dan Arsitektur Budaya
Tata Cara Perkuliahan
Seluruh mahasiswa Fotogrammetri II wajib mengikuti
perkuliahan minimal kehadiran 75%.
Nilai mata kuliah diperoleh berdasarkan hasil perhitungan
nilai keaktifan+tugas+praktikum+uas+uts.
Mahasiswa yang tidak memenuhi kewajiban dan melanggar
etika kesopanan dan kesusilaan direkomendasikan untuk
dikeluarkan dari kegiatan perkuliahan.
Laporan praktikum bersifat mandiri (asdos) dan kuis bersifat
spontan (10 menit acak).
Referensi Pustaka
Close-Range
Elements of Photogrammetry
Photogrammetry and 3D Imaging
with Application in (Luhmann L, et.
GIS, Fourth Edition al., 2013)
(Wolf, P.R., et al.,
2013)
PENGANTAR (1)

Citra Fotografik
PENGANTAR (2)

Proses Pemindahan Obyek Ke Citra


PENGANTAR (3)

Pemrosesan Fotogrammetri dari Obyek ke Model


Kaitan Antara Ukuran Obyek dan Akurasi
Pengukuran
Kategorisasi Fotogrammetri
(1)
Berdasarkan posisi kamera dan jarak obyek
Satellite photogrammetry: pemrosesan citra satelit, h > ca. 200km
Aerial photogrammetry: pemrosesan foto udara, h > ca. 300m
Terrestrial photogrammetry: pengukuran dari lokasi teristris tetap.
Close range photogrammetry: jarak perekaman h < ca. 300m
Macro photogrammetry: skala citra > 1 (pencitraaan skala mikroskopis)

Berdasarkan jumlah pengambilan citra


Single image photogrammetry: single image processing, mono-plotting,
rectification, orthophotographs
Stereophotogrammetry: pemrosesan dual image, pengukuran
stereoscopic.
Multi-image photogrammetry: n citra dengan n >2, bundle triangulation
Kategorisasi Fotogrammetri
(2)

Berdasarkan metode perekaman dan pemrosesan


Plane table photogrammetry: evaluasi grafikal (hingga tahun. 1930)
Analogue photogrammetry: kamera analog, sistem pengukuran opto-
mekanis (hingga tahun. 1980)
Analytical photogrammetry: citra analog, pengukuran berbasis komputer.
Digital photogrammetry: citra digital, pengukuran berbasis komputer.
Videogrammetry: Akuisisi dan pengukuran citra digital.
Panorama photogrammetry: Pencitraan dan pemrosesan panoramik.
Line photogrammetry: metode analitik berbasis garis lurus dan polinomial.
Kategorisasi Fotogrammetri
(3)
Berdasarkan ketersediaan hasil pengukuran
Real-time photogrammetry: pengukuran dan perekaman diselesaikan dengan periode waktu
tertentu sebagai bagian dari aplikasi.
Off-line photogrammetry: berurutan (sequential), perekaman citra digital, pemisahan pada
waktu dan lokasi pengukuran.
On-line photogrammetry: simultaneous, berganda (multiple), pengukuran citra digital,
pengukuran secepatnya (immediate measurement).

Berdasarkan aplikasi atau area spesialisasi


Architectural photogrammetry: arsitektur, konservasi cagar budaya, arkeologi.
Engineering photogrammetry: aplikasi teknik umum (konstruksi)
Industrial photogrammetry: aplikasi industri (manufaktur)
Forensic photogrammetry: aplikasi pemecahan masalah legal
Biostereometrics: aplikasi medis
Motography: perekaman jejak target bergerak
Multi-media photogrammetry: perekaman melalui media dari indikasi perbedaan refraktif
Shape from stereo: pemrosesan citra stereo (computer vision)

Anda mungkin juga menyukai