Apraxia
Kesulitan dalam melakukan aktifitas gerak
meskipun kapasitas fisik tak ada kerusakan.
Agnosia
Kegagalan dalam mengenali atau mengidentifikasi
objek meskipun fungsi sensori tidak mengalami
kerusakan.
Gangguan executive functioning
Kesulitan daam merencanakan,
mengorganisasi dan berfikir tentang sesuatu
yang abstract yang sering dimanifestasikan
sebagai kesulitan dalam mengidentifikasikan
kata, mendeteksi similaritas/ kemiripan.
Diagnosis
Diagnosis dilakukan untuk menentukan tipe dementia
dan diketahui penyebab mungkin masih bias diatasi.
Informasi yang perlu dikai antara lain :
apakah lansia mengalami kerusakan kognotif
perubahan lifestyle
perilaku yang tidak umum
hilang memory
disorientasi pada admission
sejumlah pemeriksaan neuropsychiatry
dilakukan untuk membedakan antara kognitif
normal dan abnormal. Screening test
dikembangkan dengan quisioner.
Quistioner pasien untuk mengetes orientasi psien
terhadap tempat, aktu, memory, dan atensi.
Questioner petugas mengenai kebutuhan
informasi tentang keampuan pasien unutk
melaksanakan aktifitas normal dalam kehidupan
sehari-hari termasuk informasi tentang identifikasi
emosi dna perubahan ersonality.
Management
Penatalaksanaan pasien dementia berupa penatalaksanaan
simtomati pada pasien serta keluarganya.
Pengobatan
Tetrahydroaminoacridine (THA) untuk apsien
Alzheimers disease memberikan sedikit efek
dalam mengurangi penurunan kognitif meskipun
beberapa pasien tak merasakan efeknya
(Cognex, 1994, Davis et al, 1992).
Pengobatan imtomatik diberikan kepada pasien
dengan tidur, agitasi dan agresif, antidepresan
sesekali diberikan untuk pasien dengan multi-
infarct dementia.
Pendidikan kesehatan
Support pasien dan keluarga berupa konseling, terapi
kelompok dan support individual untuk membantu
memelihara pasien selama meungkin di rumah.
Pencegahan
belajar abstrak dari apa yang dibaca dan didengar
diskusi
mengembangkan hobi yang bermanfaat
the third university
mengisi teka-teki silang
hidup yang berarti dengan sikap realistic terhadap diri dan
orang lain
menunda penuaan : hidup sehat dan sadar gizi, olah raga
teratur, seimbang kerja istirahat-rekreasi, bergaul unutk
dikemudian hari, management stress yang baik.
References
Burke, M. M., and Walsh, M. B. (1997. Gorontolic Nursing :
wholistic care of the older adult, 2 ed. St. Louis: Mosby.
Charlotte E.(1997). Geronological Nursing.ed. Lippincott.
Darmojo, R. B., and Martono, H. (1999). Geriatri:ilmu
kesehatan usia lanjut.Jakarta:FKUI.
Gloriam et. Al. (1992). Nursing Intervention:essential nursing
treatments.2 ed. WB. Saunders.
Hardywinoto and Tonnny, S. (1999).panduan
Gerontologi:tinjaua dari berbagai assspek.jakarta : Gramedia
Utama.
Soejoenoes. (2005). Kumpulan Makalah Seminar Regional P
Burke dan Walsh, 1997sikogeriatri(tidak dipublikasikan).
Surakarta: RSJD Surakarta.