Anda di halaman 1dari 7

Suatu teknik otopsi dengan melakukan

pencitraan postmortem, dalam versi tiga


dimensi menggunakan Computed
Tomography (CT) scan dan teknik-teknik
Direct Volume Rendering (DVR)
Pada tahun 1977, Wullenweber et al melaporkan
penggunaan CT scan untuk mendeskripsikan
pola radiografik luka tembak kepala.

Flodmark et al pada tahun 1980 melakukan


sebuah studi komparasi antara penemuan hasil
otopsi konvensional dan hasil penggunaan CT
scan pada kasus asfiksia perinatal.

Pada tahun 1990 sudah mulai digunakan


radiografi tiga dimensi dalam pemeriksaan post
mortem

Pada tahun 2000, Prof. Richard Dirnhofer


memulai sebuah penelitian mengenai otopsi
virtual di Universitas Zurich, Swiss
Multi-slice
computed
tomography
(MSCT)

Magnetic
3D Virtual
resonance
Autopsy
imaging
Table
(MRI)
Keuntungan utama MSCT
adalah dapat melakukan scan Secara umum, MSCT baik
dalam bidang yang luas dan digunakan untuk kasus trauma,
secara bersamaan yaitu mendeteksi fraktur,
menghasilkan potongan tipis kelainan pada tulang, benda
dan tebal dengan waktu akuisisi asing, dan adanya udara.
yang lebih pendek.

MSCT juga baik digunakan pada


kasus cedera kepala dan luka
tembak
MRI merupakan menggunakan MRI
pemeriksaan yang sensitif spectroscopy, perkiraan saat
dan spesifik untuk cedera kematian dapat
jaringan lunak, trauma diperkirakan melalui
neurologis/non neurologis, pengukuran kadar
kontusio, dan hematom metabolit dalam otak
pemeriksa dapat menghapus lapisan
demi lapisan tubuh seperti kulit dan
merepresentasikan tubuh jenazah otot, menambah atau menghapus
secara virtual dengan sangat rinci dari jaringan dan sistem peredaran darah,
berbagai sudut pandang memperbesar dan memperkecil,
serta memotong bagian-bagian
tubuh menggunakan pisau virtual.

Anda mungkin juga menyukai