Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH PEMBERIAN LIMBAH KULIT

NANAS SEBAGAI RANSUM PAKAN SAPI


POTONG

NAMA : ALIF ABDUL AZIZ


NPM : 15741004

PROYEK USAHA MANDIRI


PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Peternakan sapi potong kini mulai bekerja sama dengan petani untuk
mengolah limbah hasil pertanian sebagai bahan pakan ternaknya. Limbah pertanian
yang biasa di gunakan berupa daun padi dan daun jagung, tetapi banyak limbah
hasil perkebunan yang terbuang sia-sia, seperti limbah kulit nanas, kandungan buah
nanas yang mengandung vitamin C, serat serta protein yang tinggi membuat
peternak sapi potong memilih mengolahnya sebagai ransum atau silase untuk pakan
sapi potong dan digunakan untuk proses penggemukan ternak.
Limbah kulit nanas berpengaruh besar terhadap
penghematan pakan pada peternakan sapi potong,limbah
kulit nanas yang mudah di dapat juga memenuhi manfaat
dan berpengaruh besar dalam ternak sapi potong. limbah
kulit nanas yang di jadikan bahan pakan ternak juga
memiliki banyak kegunaan diantaranya dapat
mempertkuat sistem imun, melancarkan sistem
pencernaan, mengurangi stres sehingga menambah nafsu
makan pada sapi potong, serta dapat meningkatkan
produksi daging pada sapi potong.

1.2 TUJUAN

Mengkaji pengaruh pemberin Limbah Kulit Nanas


Sebagai Ransum Untuk Sapi Potong.
1.3 KERANGKA PEMIKIRAN

Peternak di Indonesia mengandalkan limbah pertanian


sebagai pakan ternak. Hal tersebut didasari oleh potensi limbah
pertanian sebagai pakan ternak.selain itu,apabila pakan yang
diberikan kepada ternak berasal dari External Input Sustainable
Agriculture (LEISA).
Contohnya seperti limbah kulit nanas adalah salah satu
pakan ransum yang dapat diberikan kedalam campuran pakan
ternak. Salah satunya yaitu untuk campuran ransum sebagai pakan
penggemukan ternak ruminasia dan didalam kulit nanas terdapat
banyak nutrisi yang baik untuk ternak.

Kandungan nutrisi didalam limbah kulit nanas yaitu bahan


kering 14,22%, bahan organik 81,90%, abu 8,1%, protein kasar
3,50%, serat kasar 19,69%, lemak kasar 3,49%, Neutral digestible
fiber (NDF) 57,27%. Ini berarti bahwa potensi limbah kulit nanas
sebagai sumber pakan ternak yang cukup tinggi serta cukup
menjanjikan,dan baik buat penggemukan ternak.
1.4 Kontribusi
Kontribusi dalam pengaruh pemberian limbah kulit nanas
sebagai ransum untuk pakan sapi potong adalah untuk
memberikan pengetahuan dan informasi, tentang pengaruh
pemberian limbah kulit nanas sebagai ransum untuk pakan
sapi potong yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu
bagi pambaca dan diharapkan dapat diterapkan di
perusahaan atau masyarakat lainya bahwa pengaruh
pemberian limbah kulit nanas sebagai ransum pakan ternak
sapi potong.
TINJAUAN PUSTAKA

1. Setyawati, Harimbi, Nanik Astuti Rahman 2008


Indonesia adalah negara yang beriklim tropis, sehingga banyak
ditumbuhi tanaman-tanaman yang bermanfaat, namun tanaman-
tanaman yang bermanfaat itu oleh masyarakat belum di optimalkan
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Masyarakat hanya mengkonsumsi
bagian daging buahnya, sedangkan untuk kulitnya oleh masyarakat
dibuang begitu saja. Sehingga dapat dikategorikan sebagai limbah.
2. Poerwanto, R. 2005
Secara potensi terdapat 596 ribu ton pertahun limbah segar nanas
yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ternak. Bila
dikonversikan kedalam bahan kering dengan kadar air 24% , maka
terdapat potensi sebesar 143 ribu ton pertahun limbah nanas kering.
3. Rahmania Ningrum, Faizah. 2010
Berdasarkan kandungan nutrisinya, teryata kulit buah nanas mengandung
karbohidrat dan gula yang cukup tinggi. Kulit nanas mengandung 81,72 %
air, 20,87 % serat kasar, 17,53 % karbohidrat 4,41 % protein dan 13,65 %
gula reduksi. Mengingat kandungan karbohidrat tinggi yang menyebabkan
akan tingginya gula dalam kulit buah nanas serta serat kasar yang cukup
tinggi juga maka memungkinkan untuk memanfaatkannya sebagai salah
satu pakan alternatif ternak ruminansia khususnya sapi.

4. Geoffroy, F, 1985
Limbah nanas dapat menggantikan porsi serat dalam pakan sebagian atau
sepenuhnya (Muller, 1985). Ensiled limbah nanas dapat diberikan pada sapi
penggemukan (hingga 70% dari pakan dengan suplemen protein dan 2,5 kg
hijauan segar dpat menghasilkan keuntungan berat badan harian yang tinggi
(1 kg / hari) dan juga menurunkan biaya pakan.
4. Menurut devendra 1987
Menyebutkan bahwa pengembangan penggunaan limbah yang berasal dari
agroindustri dan bahan pakan nonkonvensional sangat penting dilakukan. Salah
satu limbah yang memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai bahan pakan
alternatif adalah limbah kulit nanas.
5. Hutagalung, R. I, 1978
Limbah kulit nanas merupakan sumber energi yang potensial, karena
kandungan karbohidratnya yang tinggi, yaitu 71,6% bahan ekstrak tanpa N
(BETN) dan 9,35 % serat kasar. (Senik, 1978). Produksi limbah kulit nanas yang
di hasilkan dalam industri pengalengan nanas sangat besar.Tiap hektar lahan
yang digunakan menghasilkan sekitar 14 ton buah, dan sekitar 60-80% kulit
nanas di buang sebagai limbah.
6. Menurut data dari badan penelitian dan pengembangan pertanian, departemen
pertanian (2009), menyebutkan bahwa kandungan nutrisi buah nanas terdiri dari
bahan kering 54,2%, bahan organik 91,9%, abu 8,1%, NDF 57,3%, ADF 31, 1%,
energy kasar 4481 kkal/kg BK serta energi cerna 2120 kkal/kgBK.

Limbah kulit nanas mengandung serat (NDF) yang cukup tinggi 57, 3%,
sedangkan protein kasar termasuk rendah yaitu 3,5%. Oleh karena, itu potensi
penggunaan limbah kulit nanas bukan sebagai komponen penyusun konsentrat,
namun lebih sebagai pakan alternative. Limbah kulit nanas yang telah
dikeringkan dapat digunakan langsung sebagai bahan pakan alternative.
Sedangkan bila digunakan sebagai pakan dasar dalam pakan komplit limbah
kulita nanas harus digiling terlebih dahulu. Sebagai pakan dasar limbah nanas
diharapkan dapat meminimalisir ketergantungan terhadap adanya pakan hijauan
bagi kebutuhan ternak ruminansia khususnya sapi.
KLASIFIKASI TANAMAN NANAS
kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
division : Spermatopyta (tumbuhan berbiji)
kelas : Liliopsida (monokotil)
ordo : Farinosae
family : Bromeliaceae
genus : Ananas Mill
spesies : Ananas comosus

Limbah nanas telah terbukti menjadi pakan alternatif yang layak untuk digunakan
sebagai sumber serat pada sapi lokal. Limbah nanas memiliki manfaat diantaranya
dalam hal peningkatan kepadatan kalori, nilai kecernaan dan pemanfaatan pakan
dibandingkan dengan jerami pangola.
ALAT DAN BAHAN

1. Terpal
2. Sekop
3. Grinding dan mesin penggiling
4. Timbangan
5. Limbah kulit nanas
6. Dedak
7. Onggok
PROSEDUR KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Siapkan terpal dan keringkan kulit nanas dibawah sinar matahari selama 3-
4 jam , sehingga didapati kulit nanas kering dengan kadar air 13%.
3. Timbang semua bahan pakan (limbah kulit nanas, dedek, onggok).
4. Limbah kulit nanas yang sudah keringkan tadi masukan ke mesin
penggiling, dan digiling sehingga menghasilkan tepung yang dapat
memberikan efek positif terhadap rumen.
5. Lalu, Masukan limbah kulit nanas yang sudah menjadi tepung, dedak dan
onggok ke dalam mesin grinding dan hidupkan mesin grinding, biarkan semua
bahan pakan tercampur merata.
6. masukan semua pakan yang telah dicampur (grinding) ke dalam karung.
7. Timbang bahan pakan dan catat hasilnya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai