Anda di halaman 1dari 20

Nyeri Abdomen Akut

Mual Muntah
Oleh: Irene Eka Renata Sitompul I11110020
Pembimbing: dr. Ranti Waluyan

1
Anatomi
Pada proksimal duodenum
(foregut) merangsang serabut
aferen celiac axis menghasilkan
nyeri epigastrium.
Rangsangan di sekum atau
apendiks (midgut) mengaktifkan
saraf aferen yang menyertai arteri
mesenterika superior
menyebabkan rasa nyeri di
periumbilikalis.
Penyakit kolon distal menginduksi
serabut saraf aferen sekitar arteri
mesenterika inferior
menyebabkan nyeri suprapubik.
Definisi
Mual (nausea) adalah sensasi subjektif yang tidak
menyenangkan dan sering mendahului muntah.
Muntah adalah refleks kompleks yang
diperantarai pusat muntah di medulla oblongata
otak.
Nyeri akut abdomen merupakan sebuah
terminology yang menunjukkan adanya keadaan
darurat yang dapat berakhir dengan kematian bila
tidak ditanggulangi dengan pembedahan.
Nyeri visceral berasal dari organ dalam perut, yang
diinervasi oleh serat saraf autonomik dan merespon
terutama ke sensasi distensi dan kontraksi. Nyerinya tidak
terlokalisasi dan cenderung dialihkan ke daerah-daerah
yang memiliki asal embrional yang sama dengan daerah
yang terkena.
Nyeri somatik berasal dari peritoneum parietal, yang
diinervasi oleh saraf somatik, yang merespon gangguan dari
infeksi, zat kimia, atau proses inflamasi lainnya. Nyeri
somatic bersifat tajam dan terlokalisasi.
Nyeri alih adalah nyeri yang jauh dari sumber lesinya dan
hasil dari konvergensi dari serat saraf di saraf tulang
belakang
Gejala Klinis

Tabel 2.1. Gambaran Klinis Penyebab


Mual Muntah
Tabel 2.2Gambaran Klinis Nyeri Akut Abdomen
Komplikasi
Peritonitis Demam
Perdarahan dari traktus Ketiadaan pergerakan
gastrointestinal (missal., usus
darah pada feses atau Hilang nasfsu makan
muntah darah) Nyeri yang menyebar
Bloating (nyeri abdomen (nyeri alihan) ke dada,
dan bengkak [distensi]) leher, atau bahu
Perubahan kondisi usus Nyeri saat berkemih,
(missal., konstipasi, diare) kesulitan berkemih
Lemah Berat badan turun tanpa
sebab
Muntah
Anamnesis
Anamnesis dapat dibagi dalam beberapa
kategori utama: usia dan jenis kelamin, nyeri
abdomen dan gejala sistemik.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Tanda Vital

Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
Gambar 5.1
Guarding
Gambar 5.2 Rebound (a) tangan menekan (b) tangan ditarik
Manuver Khusus

Otot Psoas
Otot Obturator

Gambar 5.3Tanda Psoas Gambar 5.4 Tanda Obturator


Gambar 5.4 Tanda Rovsing
Pemeriksaan Penunjang
1. Penyelamatan jiwa penderit
2. Meminimalisasi kemungkinan terjadinya cacat
dalam fungsi fisiologis alat pencernaan.
Langkah-langkah tersebut terdiri dari :
1. Tindakan penanggulangan darurat
Berupa tindakan resusitasi untuk memperbaiki sistim
pernafasan dan kardiovaskuler yang merupakan
tindakan penyelamatan jiwa penderita. Bila sistim vital
penderita sudah stabil dilakukan tindakan lanjutan.
Restorasi keseimbangan cairan dan elektrolit.
Pencegahan infeksi dengan pemberian antibiotika.
2. Tindakan penanggulangan definitive. Tujuan
pengobatan di sini adalah:
Penyelamatan jiwa penderita dengan menghentikan
sumber perdarahan.
Meminimalisasi cacat yang mungkin terjadi dengan
cara:
Menghilangkan sumber kontaminasi.
Meminimalisasi kontaminasi yang telah terjadi dengan
membersihkan rongga peritoneum.
Mengembalikan kontinuitas passage usus dan
menyelamatkan sebanyak mungkin usus yang sehat
untuk meminimalisasi cacat fisiologis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai