FARMAKOLOGI ANTIINFEKSI
PENDAHULUAN
Protozoa merupakan hewan berukuran
mikroskopis yang terdiri dari satu sel
(uniseluler). Istilah Protozoa berasal dari
bahasa Yunani, yaitu protos berarti pertama
dan zoon berarti hewan. Setiap individu
protozoa tersusun dari organela-organela
yang merupakan kesatuan lengkap dan
sanggup melakukan semua fungsi
kehidupan.
Dunia Protozoa dalam pengelompokan
besar berdasarkan alat geraknya
dibedakan menjadi 4 Filum: Sarcodina,
Cilliata, Flagellata, dan Sporozoa. Filum
protozoa dengan anggota yang paling
besar adalah Sarcodina,
Protozoan Groups
Apicomplexans
Sarcodines
Ciliates
Flagellates
Sarcodina yaitu protozoa yang bergerak dengan cara
melayang atau menjalar. Salah satu anggota filum
Sarcodina yang paling dikenal yaitu amoeba. Amoeba
adalah hewan bersel satu hidup bebas atau hidup
sebagai parasit. Amoeba bergerak menggunakan kaki
semu atau pseupodia untuk bergerak dan menangkap
mangsa. Amoeba yang hidup bebas di tanah berair
dan banyak mengandung bahan organik, contohnya
Amoeba proteus. Sedangkan Amoeba yang bersifat
parasit terdapat di rongga mulut (Entamoeba
gingivalis) atau di dalam usus manusia (Entamoeba
histolytica)
Figure 11.10
Penting diperhatikan
Stadium biologi
Lokasi protozoa dalam tubuh
Cara penularan
Stadium biologi dan lokasi
protozoa
Protozoa hidup di dalam tubuh vektor maupun manusia/host
dengan berbagai stadium sesuai dengan siklus hidupnya
Misal : Entamoeba histolytica memiliki tiga bentuk (kista,
minuta/trofozoit, histolitika)
Bentuk trofozoit ada di usus halus, bentuk kista bisa di usus
halus juga usus besar, sedangkan bentuk histolitika ada di
hati
Antiprotozoa ada yang aktif terhadap salahsatu stadium,
ada juga yg aktif terhadap semua stadium
Cara penularan
Salahsatu cara pencegahan penyakit infeksi
protozoa adalah memperhatikan cara
penularannya
Malaria, tripanosomiasis : ditularkan melalui vektor
nyamuk
Amebiasis : ditularkan melalui fekal-oral
Trikomoniasis : ditularkan melalui hubungan seksual
Antiprotozoa
Meliputi obat-obat untuk :
Amebiasis
Balantidiasis
Trichomoniasis
Giardiasis,
Leishmaniasis
Trypanosomiasis
Toxoplasmosis
I. AMOEBIASIS
Penyebab : Entamoeba
histolytica
Amebiasis intestinal
= disentri ameba
penyakit infeksi usus :
Dengan gejala : diare
(berlendir, berdarah),
kejang/nyeri perut,
tenesmus/ mulas.
Tanpa gejala
Amebiasis ekstra intestinal
Amebiasis intestinal tidak diobati/ tidak tepat
pengobatan akan menjadi sistemik menjalar ke
organ lain terbanyak ke hati amebiasis
hati radang hati
Di usus : kista dan tropozoit
Di dinding usus : bentuk histolitika ke organ lain
(tropozoit). Gejala : demam tinggi, mual/muntah,
nyeri perut hebat.
Amebiasis ekstra intestinal
ANTIAMEBIC DRUGS
Luminal Amebicides
Mixed Amebicides
LUMEN AMOEBICIDES
Acts on the parasites in the lumen of the bowl. used for
treatment of asymptomatic used for treatment of
asymptomatic amebiasis.
Include
Diloxanide Furoate : secara struktur mirip berhubungan
- Antibiotics :
Metronidazol :
- digunakan untuk infeksi akut
- aktif thd semua bentuk entamoeba (btk minuta dan
histolitika)
Paromomisin : efektif untuk a.intestinal, mrpk
aminoglikosida yg tidak diabsorpsi di usus, bekerja lokal
di usus
Jika kambuh : lakukan dengan kliokinol atau diklosanida
Sembuh : feses negatif ameba setelah 6 bulan
Keadaan parah : infeksi sekunder (tetrasiklin atau
antibiotik lain).
strategi pengobatan amebiasis
ekstraintestinal
=amebiasis hati, amebiasis sistemik
Pengobatan :
- Metronidazol : aktif untuk a.intestinal maupun
a.ekstraintestinal
- Diloksanid : walaupun khusus utk bentuk kista amoeba tapi
dapat dikombinasi dgn metronidazol utk a.ekstraintestinal
- Klorokuin : sangat aktif untuk a.ekstraintestinal
- Emetin atau dihidroemetin : jarang digunakan, hanya
digunakan jika metronidazol kontraindikasi
Jika perlu : lakukan kur kombinasi dgn amebisid kontak
strategi pengobatan amebiasis
Pembawa kista :
tanpa gejala
kista
Diklosanid spesifik untuk kista dalam rongga usus
Ciliata satu-satunya
yang patogen
Balantidiasis
Disentri balantidium
Penyebab : B. coli
Disentri balantidium
menyebabkan ulser
pada mukosa dan sub
mukosa usus nekrosis
perforasi
kematian.
Pengobatan : tetrasiklin
500 mg
Trichomoniasis vaginalis
flagelata patogen
Trichomoniasis
penyakit genital
Penyebab : T. vaginalis
Perempuan : leukorhea
(keputihan), uretritis,
vaginitis dan vulvitis
Laki-laki : tanpa gejala,
prostatitis, uretritis
Pengobatan Trichomoniasis
Prinsip : pasangan diobati
juga (penularan melalui
hubungan seks.
Lama : metronidazol : 250
mg (sehari 3 x 1 selama 5-7
hari), jika ovula (500 mg ;
sehari 1x1 selama 5-7
hari).
Obat : metronidazol (pilihan
pertama), nimorazol,
ornidazol, tinidazol.
Giardia lamblia
Flagelata patogen
Berbentuk buah pir
Merupakan patogen umum dalam usus yang
menyebabkan flatulensi dan diare
Giardiasis
Travellers diare = diare
perjalanan
Akibat : malnutrisi,
kerusakan usus,
achlorhydria
Obat : metronidazol,
eritromisin, quinakrin
Quinakrin awalnya dikembangkan sebagai obat
antimalaria, tetapi ternyata memberikan efek yg
besar terhadap Giardia
Quinakrin sangat baik diabsorpsi dr saluran cerna,
tetapi tolerabilitinya rendah dgn efek samping
muntah, sakit kepala, dermatitis, urtikaria
Metronidazol lebih banyak digunakan sbg
antigiardiasis
Leishmania sp.
Flagelata, hidup dalam
darah, jaringan manusia :
- L. tropica/L. mexicana
- L. brazilienziz
- L. donovani
Leishmania sp merupakan
parasit protozoa intrasel
yg ditransmisikan ke
manusia oleh lalat yg
terinfeksi
Leishmaniasis
ada 3 tipe:
Leishmaniasis kutan disebabkan oleh L. tropica/L.
mexicana (bengkak dan borok pada kulit)
Leishmaniasis mukokutan disebabkan oleh L.
brazilienziz
Leishmaniasis visceral disebabkan oleh L.
donovani ; = kala azar : penyakit kronis (serangan
demam tak teratur, limpa dan hati bengkak.; infeksi
sistemik)
Leishmaniasis
Antileishmaniasis
Pilihan pertama : preparat antimoni pentavalen
organik (mis. Stibofen/stiboglukonat)
Senyawa ini bereaksi dengan gugus tiol dan
mengurangi produksi ATP dalam parasit
Pilihan kedua : pentamidin (tidak berkhasiat untuk
L. kutan) dan amfoterisin B.
Stiboglukonat memiliki efek toksik yang tinggi
seperti : nyeri pada tempat penyuntikkan
(diberikan secara iv), nyeri sendi, gangguan
pencernaan, dan gangguan fungsi hati dan ginjal
Dikembangkan stiboglukonat yg dienkapsulasi dgn
liposom yg spesifik membunuh sel yg terinfeksi shg
ES menurun
Obat baru : imipramin, primakuin, paromomisin
Trypanosoma sp.
flagelata, hidup dalam
darah dan jaringan
manusia;
bentuk : kumparan, sgt
kecil, pipih;
bergerak aktif
T. gambiense
T. rhodesiense
T. cruzi
Trypanosomiasis (1)
Penyakit tidur/sleeping
sickness (Afrika dan
Chagas).
vektor : lalat tse tse
Penyebab penularan
lain :
transfusi,
kecelakaan lab.
congenital (bawaan)
Trypanosomiasis
Penyakit tidur afrika
disebabkan oleh :
T. gambiense dan
T. rhodesiense
Trypanosomiasis (2)
Penyakit chagas
disebabkan oleh T. cruzi
(Amerika Latin)
akibat penyakit chagas :
kardiomegali,
perubahan saluran
cerna atoni lambung
dan usus
Pengobatan Trypanosomiasis
Prinsip : spesies penginfeksi, stadium biologik
Stadium I : St. hemolimfatik (parasit belum masuk ke
otak; gejala : demam, nodus limfe bengkak, udem
lokal.
Stadium II : St. meningoensefalitik : parasit masuk
ke otak; gejala : gangguan saraf dan psikis
(stadium tidur).
Anti Trypanosomiasis
Untuk St. hemolimfatik : suramin, pentamidin,
eflormithin (u/ T. gambiense)
Suramin membunuh parasit dalam darah dan
kelenjar limfe dgn mekanisme yg tidak diketahui.
Suramin tdk menembus sawar darah otak shg tdk
efektif utk stadium meningoensefalitik
Untuk St. meningoensefalitik : arsenikal
(arsenoksida, trypasamida, melarsoprol);
benznidazol, nifurtimox
Toxoplasma gondii
Bentuk :
tropozoit
kista
Toxoplasmosis
Toxoplasmosis
disebabkan oleh
Toxoplasma gondii
(tropozoit, kista)
Bahaya pada wanita
hamil
Anti Toxoplasmosis
Obat :
pirimetamin
tetrasiklin
spiramisin
klindamisin
atovaquon
Malaria
Penyebab : Plasmodium
sp
Empat spesies :
P. vivax (ada dormant
kambuh);
P. malariae
P. ovale (ada dormant
kambuh);
P. falciparum
Malaria
Skema siklus hidup plasmodium dalam tubuh
manusia, nyamuk Anopheles
Malaria
Gejala khas : demam periodic, teratur dan menggigil yang
muncul siang hari.
Demam : disebabkan oleh pecahnya sejumlah skizon matang
yang merozoit disertai berkeringat
Gejala lain : limpa membesar, anemia
Yang paling berbahaya : P. falciparum
Karena : menyerang semua RBC (tua dan muda), jumlah
merozoit paling banyak tingkat kepadatan dalam darah
tinggi ke otak malaria serebral penurunan tingkat
kesadaran dan sakit kepala mati
Ciri khas : gila (fase eritrosit lebih singkat < 48 jam
(malaria lain 48 72 jam)
Pengobatan
berdasarkan siklus
Skizontosida jaringan primer (sebelum ke RBC) : obat u/
profilaksis kausal
Skizontosida jaringan sekunder (di hati) : obat u/ mencegah
kambuh
Skizontosida darah : obat u/membasmi plasmodium dalam
darah mengakhiri serangan klinik
Gametosida : obat u/membunuh gamet mencegah
transmisi ke nyamuk
Sporontosida : obat u/ membunuh sporozoit
Profilaksis kausal : memblok invasi ke RBC untuk yang akan
masuk ke daerah endemic 2 minggu sebelum, selama , 4-6
minggu setelah.
Antimalaria
Obat Skizontosida jaringan Sk. darah gametosid sporontosid
Profilaktik Cegah
kausal kambuh
Quinin + (+)
Primaquin + + (+) + +
Chloroquin +
Sulfadoksim + (+) +
Mekanisme Kerja Antimalaria
Obat Mekanisme Kerja