Anda di halaman 1dari 25

HAKIKAT GEOGRAFI

KONSEP, PENDEKATAN, PRINSIP, ASPEK GEOGRAFI DAN


STUDI ILMU PENUNJANG GEOGRAFI

Disusun oleh:

Adam Rasyadan Luqman


Aden Marwan M
Afda Virgine Juansah
Anggi Nurgiana
I Pengantar Ilmu Geografi

Pada hakikatnya, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang


kesamaan dan perbedaan geosfer dengan sudut pandang keruangan, kelingkungan, dan
kompleks wilayah. Pada saat ini, geografi telah ditunjang dengan peralatan-peralatan,
seperti citra dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Dengan begitu, geografi sekarang
dianggap sebagai ilmu yang dapat dipergunakan dalam kajian berbagai bidang.
Menu

Isi Materi

A. Pengertian Geografi

B. Konsep Dasar Geografi

C. Pendekatan Penelitian Geografi

D. Prinsip-Prinsip dalam Geografi

E. Aspek-Aspek Geografi

F. Ilmu Penunjang Geografi

G. Objek Studi Ilmu Geografi


Menu

A. Pegertian Geografi

Geografi berasal dari bahasa Yunani,


geo yang berarti bumi
grafi (graphien) yang berarti pencitraan atau pelukisan

Jadi, dari segi bahasa, geografi adalah ilmu pengetahuan


yang menggambarkan keadaan bumi.
Menu

Konsep Geografi Menurut Beberapa Ahli


Menu

Perbedaan perumusan definisi geografi


1. Claudius Ptolemaeus mengemukakan bahwa geografi adalah suatu penyajian
melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi.

2. Bernhardus Varenius (1622 1650) mengemukakan bahwa geografi adalah


campuran dari matematika yang membahas kondisi Bumi beserta bagian-
bagiannya juga tentang benda-benda langit lainnya..

3. Alexander von Humboldt (1769 1859) menjelaskan geografi berkaitan


dengan bagaimana kaitan Bumi dengan Matahari dan perilaku Bumi dalam
ruang angkasa, gejala cuaca dan iklim di dunia, tipe-tipe permukaan Bumi dan
proses terjadinya, serta hal-hal yang berkaitan dengan hidrosfer dan biosfer..
Menu

Perbedaan perumusan definisi geografi


4. Halford Mackinder (1861 1947) mengartikan ilmu yang fungsi
utamanya menyelidiki interaksi manusia dalam masyarakat dengan
lingkungan yang berbeda menurut lokasinya.

5. Ellsworth Huntington (1876 1947) mengartikan geografi sebagai


suatu ilmu yang memperhatikan perkembangan rasional dan lokasi
dari berbagai sifat yang beraneka ragam di permukaan bumi.

6. Bintarto (1977) sebagai tokoh geografi Indonesia mendefinisikan


bahwa geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan,
menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan
penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan
dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang
dan waktu.
Menu
Syarat karakteristik pengertian
fakta geografis

1. Keadaan, sifat, atau peristiwa itu benar-benar berlangsung.

2. Kita mengetahui lokasinya atau spesifi kasi tempatnya (tempat


berlangsungnya).

3. Kita mengetahui waktu atau saat hal tersebut diamati.


Menu
Ruang lingkup kajian studi geografi adalah
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Apa (what) dalam arti ketampakan atau kejadian, proses gejala, struktur pola, dan fungsi di
permukaan bumi.
2. Di mana (where) dalam arti situs (site), letak (lokasi), dan persebaran (spatial distribution) di
permukaan bumi.
3. Berapa panjang (how long) dapat dicontohkan sungai dan jalan; berapa lebar (how wide), berapa luas
(how large) suatu areal/wilayah; berapa jauh (how far) jarak antarlokasi; berapa dalam (how deep)
suatu perairan (danau, sungai, laut); berapa tinggi (how high) suatu elevasi, berapa miring (how
steep) suatu lereng; berapa lama (durasi) suatu proses berlangsung; berapa banyak (how long); (how
many/much) suatu jumlah.
4. Mengapa (why) ada fenomena atau kejadian tersebut dalam arti korologi dan deskripsi latar
belakang dan pola hubungan sebab akibat (causal), serta interelasi dan interaksi serangkaian gejala.
5. Bagaimana (how) dalam arti penjelasan suatu struktur pola, fungsi dan proses gejala terhadap
masalah yang berwujud rumusan.
6. Kapan (when) dalam arti waktu lampau, sekarang, dan yang akan datang.
7. Siapa (who) dalam arti objek penelitian atau subjek suatu kejadian dan sekaligus sebagai subjek
yang bertanggung jawab dalam bentuk kelompok manusia.
Menu

B. Konsep Dasar Geografi

Konsep dasar geografi merupakan konsep yang paling penting dalam


menggambarkan struktur ilmu ataupun hakikat suatu ilmu.

Konsep dasar geografi menurut Daldjoeni (ahli geografi Indonesia)

1. penghargaan atau pandangan budaya di atas bumi;


2. konsep regional;
3. pertautan wilayah (area coherence);
4. interaksi keruangan;
5. lokalisasi;
6. pentingnya arti skala;
7. konsep perubahan.
Menu

1. Konsep Lokasi
Konsep ini merupakan jawaban atas pertanyaan di mana.

a. Lokasi absolut menunjukkan letak yang tetap terhadap sistem grid atau koordinat.
b. Lokasi relatif lebih penting dan lebih banyak dikaji dalam geografi. Lokasi relatif disebut
sebagai letak geografis.

2. Konsep Jarak
Jarak mempunyai arti penting bagi kehidupan sosial, ekonomi, ataupun pertahanan. Jarak dapat
merupakan faktor pembatas yang bersifat alami. Akan tetapi, jarak sekarang bersifat relatif
karena sejalan dengan kemajuan kehidupan dan teknologi. Jarak pada peta yang melalui garis
lengkung dapat diukur dengan alat yang disebut kurvimeter.
Menu

3. Konsep Keterjangkauan
Konsep ini berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan atau
komunikasi yang dapat dipakai.
Konsep keterjangkauan terkait dengan kemudahan untuk dijangkau.

4. Konsep Morfologi
Morfologi menggambarkan perwujudan ketampakan daratan muka bumi sebagai hasil
pengangkatan atau penurunan wilayah dan erosi sebagai hasil kerja tenaga endogen
dan eksogen.

5. Konsep Aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada
suatu wilayah yang relatif sempit. Bentuk persebaran ini paling menguntungkan karena
kesejenisan gejala ataupun adanya faktor-faktor umum yang menguntungkan.
Menu

6. Konsep Pola
Geografi mempelajari pola-pola bentuk dan persebaran fenomena, memahami makna atau
artian, serta berupaya untuk memanfaatkannya.

7. Konsep Nilai Kegunaan


Nilai kegunaan fenomena di muka bumi bersifat relatif, tidak sama bagi semua orang
atau golongan penduduk tertentu.

8. Konsep Diferensial Areal


Setiap tempat atau wilayah terwujud sebagai hasil integrasi berbagai unsur atau
fenomena lingkungan, baik yang bersifat alam maupun kehidupan. Integrasi fenomena
menjadikan suatu tempat atau wilayah mempunyai corak unik dan tersendiri sebagai
suatu region yang berbeda dari tempat atau wilayah yang lain.
Menu

9. Konsep Interaksi/Interdependensi
Interaksi merupakan peristiwa saling memengaruhi daya, objek, atau tempat satu
dengan yang lain. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber dan kebutuhan yang
tidak selalu sama dengan yang ada di tempat yang lain. Oleh karena itu, selalu terjadi
interaksi bahkan interdependensi antara tempat yang satu dengan tempat atau wilayah
yang lain.

10. Konsep Keterkaitan Keruangan


Keterkaitan keruangan atau asosiasi keruangan menunjukkan derajat keterkaitan
persebaran suatu fenomena dengan fenomena yang lain di satu tempat atau ruang.
Keterkaitan ini menyangkut fenomena alam, tumbuhan, atau kehidupan sosial.
Menu

C. Pendekatan Penelitian Geografi

Tiga pendekatan utama atau tradisi geografi yang


dipakai untuk mempelajari geografi
1. Tradisi Keruangan
Tradisi ini mengkaji geografi dengan memfokuskan pada persoalan
geometri hubungan-hubungan keruangan dan perpindahan keruangan.

2. Tradisi Studi Wilayah


Tradisi ini mengkaji geografi dengan perhatian yang terpusat pada
karakteristik esensial tempat-tempat atau kawasan.

3. Tradisi Kajian Hubungan Manusia dengan Alam


Tradisi ini mengkaji geografi yang perhatiannya berfokus pada aspek
interaksi manusia dengan lingkungannya.
Menu
Tiga pendekatan untuk menemukan masalah
geografi modern khususnya geografi terpadu

1. Pendekatan Keruangan
Metode analisis yang menekankan analisisnya pada eksistensi ruang
yang berfungsi untuk mengakomodasi kegiatan manusia.

2. Pendekatan Ekologi
Pendekatan ekologi dalam analisis geografi menekankan pada
interaksi dan interdepensi antar manusia dengan lingkungan
hidupnya.
3. Pendekatan Kompleks Wilayah
Pendekatan ini menekankan pada kompleksitas gejala dari eksistensi
wilayah. Analisis geografi dalam pendekatan kompleks wilayah
mempelajari fenomena atau kejadian berdasarkan hubungan aspek-
aspek suatu wilayah tertentu yang berkaitan dengan wilayah lainnya.
Menu

D. Prinsip-Prinsip dalam Geografi

1. Prinsip Interelasi
Prinsip ini merupakan suatu hubungan saling terkait dalam ruang antara
gejala yang satu dengan gejala yang lain.

Vegetasi pohon jarum sejenis pohon pinus


dapat tumbuh subur di daerah yang dingin.

Erosi banyak terjadi pada lahan yang terbuka


tanpa penutup lahan, lereng terjal, dan curah
hujan tinggi.
Menu

2. Prinsip Deskripsi
Prinsip-prinsip ini merupakan penjelasan mengenai gejala-gejala yang dipelajari.
Deskripsi dalam kajian geografi selain disajikan dengan tulisan perlu dilengkapi pula
dengan peta, diagram, grafik, tabel, dan gambar.

3. Prinsip Persebaran
Prinsip ini merupakan suatu gejala yang tersebar tidak merata di permukaan bumi yang
meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan, dan manusia. Secara alamiah, kondisi fisik
antarwilayah berbeda satu dengan lainnya.

4. Prinsip Korologi
Prinsip ini merupakan suatu gejala, fakta, ataupun masalah geografi di suatu tempat.
Tinjauan dari prinsip ini dilihat dari sebaran, interelasi, interaksi, dan integrasinya dalam
ruang tertentu.
Menu

E. Aspek-Aspek Geografi
1. Aspek Fisik (Alami)
Keadaan alam meliputi lingkungan alam dan bentang alam. Pada
lingkungan alam tercakup unsur proses dan unsur fisik.
a. Unsur proses meliputi proses erosi, sedimentasi, sirkulasi air, dan
gejala-gejala vulkanisme.
b. Unsur fisik, topologi, dan biotik. Unsur fisik meliputi iklim, air, dan
tanah. Unsur topologi meliputi luas, letak, dan bentuk. Unsur biotik
meliputi flora, fauna, dan organisme.

2. Aspek Manusia (Sosial)


Keadaan manusia mengalami perubahan yang lebih cepat dan bersifat
dinamis. Lingkungan geografi sangat berpengaruh terhadap
pemusatan penduduk, sebaran penduduk, perilaku dan kebudayaan
serta hubungannya dengan keadaan alam sekitarnya.
Menu

Penggolongan ilmu geografi berdasarkan aspek kajiannya

1. Geografi Fisik
Geografi fisik merupakan cabang geografi yang mempelajari gejala fisik dari
permukaan bumi yang meliputi tanah, air, dan udara dengan segala
prosesnya.

2. Geografi Manusia
Geografi manusia merupakan cabang geografi yang bidang studinya
mencakup aspek gejala di permukaan bumi yang meng ambil manusia
sebagai objek pokoknya.

3. Geografi Regional
Geografi regional adalah studi suatu bagian atau semua bagian yang
didasarkan atas aspek keseluruhan suatu wilayah.
Menu

F. Ilmu Penunjang Geografi

Ilmu geografi dan ilmu-ilmu


yang lain saling berhubungan
yang bersifat timbal balik
secara intensif.
Menu
Dari segi teori lingkungan hidup, permukaan
bumi dapat dikelompokkan menjadi tiga

1. Lingkungan fisik (physical environment) atau lingkungan abiotik adalah segala


sesuatu di sekitar manusia yang berupa makhluk tak hidup. Misalnya, tanah, udara,
air, dan sinar matahari.
2. Lingkungan biologis (biological environment) atau lingkungan biotik adalah segala
sesuatu di sekitar manusia yang berupa makhluk hidup, termasuk di dalamnya
adalah manusia.
3. Lingkungan sosial (social environment) adalah
segala sesuatu di sekitar manusia yang
berwujud tindakan atau aktivitas manusia baik
dalam lingkungan alam maupun
antarmanusia.
Menu

G. Objek Studi Ilmu Geografi


1. Kajian litosfer, antara lain tentang bentuk-
bentuk permukaan bumi, proses-proses
yang menyebabkan terjadinya perubahan
bentuk pemukaan bumi, pengorganisasian
wilayah di daratan, perairan, dan di udara.

2. Kajian hidrosfer meliputi jumlah, mutu,


persebaran, dan peristiwa-peristiwa yang
berhubungan dengan air.
Menu
3. Kajian atmosfer meliputi cuaca dan
iklim.
5. Kajian antroposfer meliputi jumlah dan
persebaran serta bentuk-bentuk hubungan
timbal balik antara manusia dan lingkungannya.
Antroposfer
khususnya
tingkah laku
manusia dalam
4. Kajian biosfer meliputi sejarah, menghadapi bumi
pertumbuhan, dan persebaran dipelajari dalam
kehidupan. geografi penduduk,
geografi ekonomi,
geografi sosial, dan
geografi politik.

Anda mungkin juga menyukai