1
Mengapa mempelajari tegangan?
Pada massa batuan terdapat kondisi tegangan
awal yang harus dimengerti, baik secara langsung
maupun sebagai kondisi tegangan yang
diterapkan pada analisis dan desain.
Selama dilakukan penggalian pada massa batuan
kondisi tegangan akan berubah secara dramatik
karena batuan yang tadinya mengalami tegangan
telah digali sehingga tegangan akan
diredistribusikan.
Tegangan merupakan besaran tensor dan tensor
tidak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
RKW 2
Skalar, Vektor, dan Tensor
RKW 3
Definisi Tegangan
Gaya-gaya yang bekerja pada sebuah titik O dalam suatu
benda dapat diterangkan sebagai berikut
Untuk setiap arah OP melalui O
dapat dianggap bahwa benda
dapat dipotong melalui suatu
bidang kecil dA melalui O dan
normal terhadap OP.
Permukaan pada sisi P disebut
sisi positif, sedangkan pada sisi
lainnya disebut sisi negatif.
RKW 4
Definisi Tegangan (Lanjutan)
RKW 5
Definisi Tegangan (Lanjutan)
RKW 6
Konvensi Tanda
Gaya-gaya yang dianggap
positif adalah gaya-gaya
tekan, yaitu yang berarah
seperti yang ditunjukkan
oleh dF.
Hal ini berlawanan dengan
konvensi yang digunakan
dalam teori elastisitas dan
mekanika kontinu.
RKW 7
Konvensi Tanda (Lanjutan)
RKW 8
Konvensi Tanda (Lanjutan)
RKW 9
Konvensi Tanda (Lanjutan)
RKW 10
Konvensi Tanda (Lanjutan)
RKW 11
Konvensi Tanda (Lanjutan)
RKW 13
Tegangan Dalam Dua Dimensi
Perhatikan sebuah elemen
bujursangkar dengan sisi
yang sangat kecil pada
bidang x-y dan tebal t.
Elemen ini mengalami
tegangan normal sx, sy
dan tegangan geser txy =
tyx.
RKW 14
Tegangan Dalam Dua Dimensi (Lanjutan)
RKW 15
Tegangan Dalam Dua Dimensi (Lanjutan)
Fs = 0
s at = sx cosq a cosq t + txy sinq a cosq t
+ sy sinq a sinq t + tyx cosq a sinq t
s= s x cos 2q + s sin2q + 2t sinq cosq
y xy
1
cos2 1 cos2
2
Dari trigonometri:
sin2 1 cos2
1
2
cos sin2 1
2
RKW 17
Tegangan Dalam Dua Dimensi (Lanjutan)
x y
1 cos2 t xysin2 1 cos2
2 2
x x cos2 y y cos2
t xysin2
2 2 2 2
x y x y
cos2 t xysin2
2 2
RKW 18
Tegangan Dalam Dua Dimensi (Lanjutan)
Ft = 0
t at = -sx sinq a cosq t + txy cosq a cosq t
+ sy cosq a sinq t - tyx sinq a sinq t
t = (sy-sx)sinqcosq + txy(cos2q-sin2q)
Dari1trigonometri:
sin cos sin 2
2
cos sin cos2
2 2
RKW 19
Tegangan Dalam Dua Dimensi (Lanjutan)
y x
t sin2 t xycos2
2
x y
t sin2 t xycos2
2
RKW 20
Tegangan Dalam Dua Dimensi (Lanjutan)
Persamaan persamaan :
x y x y
cos2 t xysin2
2 2
x y
t sin2 t xycos2
2
Persamaan-persamaan yang
diturunkan untuk s dan t
dapat juga dilihat sebagai
persamaan untuk
menghitung sx dan txy pada
sebuah sistem sumbu O,x,y
yang merupakan hasil rotasi
sumbu O,x,y sebesar q.
Tegangan sy dapat dihitung
dengan mengganti q dengan
q+90O
RKW 22
Tegangan Dalam Dua Dimensi (Lanjutan)
RKW 23
Tegangan Dalam Dua Dimensi (Lanjutan)
Dengan menjumlahkan
sx = sxcos2q + 2txysinqcosq + sysin2q dan
sy = sxsin2q 2txysinqcosq + sycos2q
diperoleh
sx + sy = sx(cos2q+sin2q) + sy(cos2q+sin2q)
sx + sy = sx + sy
tx' y'
1
sx sy sin2 txycos2
2
RKW 25
Tegangan Dalam Dua Dimensi (Lanjutan)
x y
t sin2 t xy cos2
2
x y
0 sin2 t xy cos2
2
x y
sin2 t xy cos2
2
sin2 2t xy
cos2 x y
2t xy
tan 2q
x y
RKW 26
Tegangan Dalam Dua Dimensi (Lanjutan)
RKW 27
Tegangan Dalam Dua Dimensi (Lanjutan)
s1 s x s y sx sy 2 t2xy
1 1
2 4
s3 s x s y sx sy 2 t2xy
1 1
2 4
RKW 28
Lingkaran Mohr
Lihat kembali persamaan untuk menghitung s dan t
x y x y
cos2 t xysin2
2 2
x y
t sin2 t xycos2
2
RKW 29
Lingkaran Mohr (Lanjutan)
x y x y
cos2 t xysin2
2 2
x y
t sin2 t xycos2
2
RKW 30
Lingkaran Mohr (Lanjutan)
2 2
x y x y
cos2 t xysin2
2 2
2 2
x y x y
cos2 2
2 2
x y
2 t xy sin 2q cos 2q
2
t2xy sin2 2
RKW 31
Lingkaran Mohr (Lanjutan)
2
2 x y
t sin2 t xycos2
2
2
2 x y 2
t sin 2
2
x y
2 t xy sin 2 cos 2
2
t2xycos2 2
RKW 32
Lingkaran Mohr (Lanjutan)
2 2
x y x y
t
2 t2xy
2 2
PERSAMAAN LINGKARAN
RKW 33
Lingkaran Mohr (Lanjutan)
x a2 y b2 R2
RKW 34
Lingkaran Mohr (Lanjutan)
2 2
y x y
Persamaan : x t
2 t2xy
2 2
adalah Persamaan Lingkaran dengan:
Sistem sumbu , t
x y
Titik pusat : ,0
2
2
x y
Jari - jari : t2xy
2
RKW 35
Lingkaran Mohr (Lanjutan)
RKW 36
Lingkaran Mohr (Lanjutan)
+
+
-
+ +
-
+
+
RKW 38
Lingkaran Mohr (Lanjutan)
RKW 39
Lingkaran Mohr (Lanjutan)
RKW 40
Latihan 1
RKW 41
Latihan 1 (Lanjutan)
RKW 42
Latihan 1 (Lanjutan)
Perhatikan Bidang C
Normalnya bersudut 30O counter clockwise dari arah bekerjanya sx (sumbu x)
ATAU
Bersudut 30O counter clockwise dari bidang tempat sx bekerja (Bidang A)
Perhatikan Bidang C
Normalnya bersudut 60O clockwise dari arah bekerjanya sy (sumbu y)
ATAU
Bersudut 60O clockwise dari bidang tempat sy bekerja (Bidang B)
x y x y
cos2 t xysin2
2 2
x y
t sin2 t xycos2
2
RKW 45
Latihan 1 (Lanjutan)
x y x y
cos2 t xysin2
2 2
22 6 22 6 O 0
cos60 6 sin60
2 2
14 4 5.196 23.196 MPa
x y
t sin2 t xycos2
2
22 6 O O
t sin60 6 cos60
2
t 6.928 3 3.928 MPa
RKW 46
Latihan 1 (Lanjutan)
RKW 47
Latihan 1 (Lanjutan)
s1 = 24 MPa
Bekerja pada bidang yang normalnya bersudut 18.5O counter clockwise
dari arah bekerjanya sx (sumbu x)
ATAU
Bekerja pada bidang yang bersudut 18.5O counter clockwise dari bidang
tempat bekerjanya sx (Bidang A)
RKW 48
Latihan 1 (Lanjutan)
s3 = 4 MPa
Bekerja pada bidang yang normalnya bersudut 108.5O counter clockwise
dari arah bekerjanya sx (sumbu x)
ATAU
Bekerja pada bidang yang bersudut 108.5O counter clockwise dari bidang
tempat bekerjanya sx (Bidang A)
RKW 49
Latihan 1 (Lanjutan)
s3 s x s y sx sy 2 t2xy
1 1
2 4
RKW 50
Latihan 1 (Lanjutan)
1
s1,3 s x s y
2
1
4
s x s y 2 t2xy
s1,3 22 6 22 62 62
1 1
2 4
s1,3 14 10
s1 24 MPa
s3 4 MPa
RKW 51
Latihan 1 (Lanjutan)
1 2t xy
2q tan
x y
1 2( 6 )
2q tan
22 6
1 12
2q tan
16
2q1 36.87O q1 18.43O
2q2 180O 36.87O q2 108.43O
RKW 52
Latihan 1 (Lanjutan)
RKW 53
Latihan 1 (Lanjutan)
RKW 54
Tegangan dalam 3 Dimensi
Tegangan-tegangan yang bekerja
pada sisi kubus dapat dinyatakan
dengan:
Tiga tegangan normal sxx, syy, dan
szz
Enam tegangan geser txy, tyx, tyz, tzy,
tzx, dan txz
RKW 55
Tegangan dalam 3 Dimensi (Lanjutan)
RKW 56
Transformasi Tegangan
Sumbu-sumbu referensi untuk
penentuan kondisi tegangan dapat
dilakukan secara bebas.
Sistem sumbu asal (x,y,z)
Sistem sumbu baru (l,m,n)
Orientasi dari sumbu tertentu, relatif
terhadap sumbu-sumbu asal
didefinsikan oleh sebuah vektor baris
dari cosinus arah.
Cosinus arah adalah proyeksi dari
vektor satuan yang paralel dengan
salah satu sumbu baru (l, m, atau n)
pada salah satu sumbu lama (x, y, atau
z).
RKW 57
Transformasi Tegangan (Lanjutan)
RKW 58
Transformasi Tegangan (Lanjutan)
RKW 59
Transformasi Tegangan (Lanjutan)
RKW 60
Transformasi Tegangan (Lanjutan)
RKW 61
Transformasi Tegangan (Lanjutan)
RKW 62
Transformasi Tegangan (Lanjutan)
RKW 63
Transformasi Tegangan (Lanjutan)
t x s x t xy tzx l x
t t sy
t yz l y
y xy
t z tzx t yz s z l z
atau
t l
Dengan melakukan hal yang sama
untuk sumbu-sumbu l, m, dan n
diperoleh:
RKW 64
Transformasi Tegangan (Lanjutan)
tl sl tlm tnl ll
t t sm tmn lm
m lm
tn tnl tmn sn ln
atau
t * *l *
[t], [t*], [l], dan [l*] adalah vektor-
vektor yang dinyatakan relatif
terhadap sistem koordinat x,y,z dan
l,m,n.
RKW 65
Transformasi Tegangan (Lanjutan)
v l lx lx l y v x
v m my
mz v y
m x
v n n x ny nz v z
atau
v * Rv
RKW 66
Transformasi Tegangan (Lanjutan)
Matriks [R] adalah matriks rotasi yang baris-barisnya dibentuk oleh vektor
baris cosinus arah dari sumbu baru terhadap sumbu asal.
Sifat khas matriks [R] adalah bahwa invers-nya sama dengan transpose-nya,
atau:
R1 RT
Kembali ke persamaan-persamaan yang menghubungkan [t] dan [t*]
serta [l] dan [l*]:
RKW 67
Transformasi Tegangan (Lanjutan)
t * Rt t RT t *
dan
l * Rl l RT l *
sehingga
t * Rt R l R RT l *
karena
t * *l *
maka
* R RT
atau dalam bentuk yang diperluas :
RKW 68
Transformasi Tegangan (Lanjutan)
RKW 69
Tegangan Utama
Seperti telah diuraikan sebelumnya, bidang utama (principal plane)
adalah bidang dimana tidak terdapat tegangan geser.
Pada bidang ini hanya bekerja tegangan normal yang merupakan tegangan
utama (principal stress), sedangkan normal dari bidang tersebut
merupakan arah dari sumbu utama (principal axis).
Karena terdapat tiga acuan arah yang harus diperhitungkan, akan terdapat
juga tiga sumbu utama.
Jadi, ada tiga tegangan utama dan tiga sumbu utama yang harus
ditentukan untuk menggambarkan kondisi tegangan di sebuah titik.
RKW 70
Tegangan Utama (Lanjutan)
t x l x
t l
y p y
t z l z
Pada pembahasan terdahulu komponen-komponen traksi dapat
dihubungkan juga dengan kondisi tegangan dan orientasi bidang:
t x s x t xy tzx l x
t t sy
t yz l y
y xy
t z tzx t yz s z l z
RKW 71
Tegangan Utama (Lanjutan)
x p t xy tzx l x
t xy y p t yz l y 0
tzx t yz z p l z
RKW 72
Tegangan Utama (Lanjutan)
p3 I1p2 I2p I3 0
dimana
I1 x y z
I2 x y y z z x t2xy t2yz t2zx
I3 x y z 2t xyt yztzx x t2yz y t2zx z t2xy
I1 = Invariant tegangan (Stress invariant) pertama
RKW 73
Tegangan Utama (Lanjutan)
p3 I1p2 I2p I3 0
RKW 74
Tegangan Utama (Lanjutan)
x p t xy tzx l x
t xy y p t yz l y 0
tzx t yz z p l z
RKW 75
Tegangan Utama (Lanjutan)
Brady & Brown (1993) mengusulkan bahwa untuk setiap tegangan utama
si (i =1,2,3), cosinus arahnya adalah:
2
l xi A A B C 2
2 12
2
l yi B A B C 2
2 12
2
l zi C A B C 2
2 12
RKW 76
Tegangan Utama (Lanjutan)
y i t yz
A
t yz z i
t xy t yz
B
t zx z i
t xy y i
C
tzx t yz
RKW 77
Tegangan Utama (Lanjutan)
l x 2l x 3 l y 2l y 3 l z 2 l z3 0
1 2 3 x y z
RKW 79
Latihan 2
Tentukan besar dan arah tegangan-tegangan utama pada
suatu titik jika keenam komponen tegangan pada titik
tersebut adalah
RKW 80
Latihan 2 (Lanjutan)
I1 x y z 22.0 MPa
I2 x y y z z x t2xy t2yz t2zx 155.0 MPa
yang menghasilkan:
1 10.0 MPa
2 7.0 MPa
3 5.0 MPa
RKW 81
Latihan 2 (Lanjutan)
RKW 82
Latihan 2 (Lanjutan)
l x1 A A B C 2 2
2 12
7.857 10.843 0.7246 (cos 43.6 0 )
l y1 B A B C 2 2
2 12
3.012 10.843 0.2778 (cos 73.9 0 )
l2x1 l2y1 l2z1 (0.72462)2 (0.2778)
l z1 C A B C 2 2 2
12
6.839 10.843 0.6307 (cos 129.10 )
(-0.6307) 2 1.0000
Periksa:
RKW 83
Latihan 2 (Lanjutan)
RKW 84
Latihan 2 (Lanjutan)
l x2 A A B C 2 2
2 12
0.599 1.881 0.3186 (cos 108.6 0 )
l y2 B A B C 2 2
2 12
1.254 1.881 0.6664 (cos 131.8 0 )
l z2 C A B C 2 2
2 12
1.268 1.881 0.6740 (cos 132.4 0 )
l2x2 l2y2 l2z2 ( 0.3186)2 (-0.6664) 2 (-0.6740) 2 0.9999
Periksa:
RKW 85
Latihan 2 (Lanjutan)
RKW 86
Latihan 2 (Lanjutan)
l x3 A A B C 2 2
2 12
3.749 6.069 0.6177 (cos 51.8 0 )
l y3 B A B C 2 2
2 12
4.098 6.069 0.6752 (cos 132.5 0 )
l2x3 l2y3 l2z3 (0.6177)2
l z3 C A B C
2
(-0.6752)
12
2 2 (0.4031)
2
2.446 6.069 0.4031 (cos 66.20 )
2
0.9999
Periksa:
RKW 87
Latihan 2 (Lanjutan)
Periksa ketegaklurusan sumbu utama 1 terhadap sumbu utama 2
l x1l x 2 l y1l y 2 l z1l z2
(0.7246)( 0.3186) (0.2778)( 0.6664) ( 0.6307)( 0.6740)
0.009 0
Periksa ketegaklurusan sumbu utama 2 terhadap sumbu utama 3
l x 2l x 3 l y 2 l y 3 l z 2 l z3
( 0.3186)(0.6177) ( 0.6664)( 0.6752) ( 0.6740)(0.4031)
0.018 0
Periksa ketegaklurusan sumbu utama 3 terhadap sumbu utama 1
l x3l x1 l y3l y1 l z3l z1
(0.6177)(0.7246) ( 0.6752)(0.2778) (0.4301)( 0.6307)
0.006 0
RKW 88
Latihan 2 (Lanjutan)
Periksa sifat invariant tegangan-tegangan utama
1 2 3 x y z
10.0 7.0 5.0 7.825 6.308 7.866
22.0 MPa 21.999 MPa
RKW 89