Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN KUNJUNGAN PERUSAHAAN

KESELAMATAN KERJA PT. JAKARTA CAKRATUNGGAL STEEL MILLS

Kelompok III

dr. Anissa Nadya Karmelita dr. Lusy Cristi


dr. Dira Sari Puji Astuti dr. Ritno Ryadi
dr. Galuh Anidya Pratiwi dr. Sarah Fajriah
dr. Hersa Firda Kartika dr. Sintami Rosmalinda
dr. Ika Sjafitri dr. Yulianti Andriani

PELATIHAN HIPERKES DAN K ESELAMATAN K ERJA


JAKARTA
JULI 2017
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perusahaan yang aman adalah perusahaan yang teratur dan
terpeliharan dengan baik dan cepat menjadi terkenal sebagai tempat
naungan buruh yang baik.
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan
peralatan, tempat kerja dan lingkungan serta cara-cara melakukan
pekerjaan
Undang Undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja yang
bertujuan melindungi tenaga kerja dan orang lain yang ada di tempat
kerja
Profil Perusahaan
Nama : PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills Visi Perusahaan:

Alamat : Jl. Raya Bekasi KM 21-22, Pulogadung Menjadikan PT. Jakarta Cakratunggal
Steel Mills sebagai salah satu produsen
RT 09/RW05, Rawa Terate,Cakung, baja yang terkemuka di Indonesia.

Jakarta Timur, DKI Jakarta. 13920


Misi Perusahaan:

Jenis perusahaan : Produsen Tulangan Beton Menjadikan CS sebagai Quality


Leader untuk produksi besi beton
Fasilitas produksi : Steel Melting & Rolling Mills Menjadikan CS sebagai Price Leader
Produk : Billet Baja & Besi Beton untuk produsen besi beton di
Indonesia
Kapasitas Produksi : 420.000 MT & 360.000 MT Menjadikan CS sebagai Supplier besi
per Tahun beton yang terlengkap dalam
memenuhi kebutuhan pasar
Jumlah Karyawan : 800 Orang
Tujuan
Tujuan Umum:
Mengidentifikasi masalah kesehatan kerja pada PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

b. Tujuan Khusus:
Mengetahui fasilitas pelayanan kesehatan dan sarana PK3 di PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills
Mengetahui pemeriksaan kesehatan pekerja di PT Jakarta Cakratunggal Steel Mills
Mengetahui program palayanan kesehatan kerja di PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills
Mengetahui program gizi kerja di PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills
Mengetahui penyakit tertinggi pada palayanan kesehatan di PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills
Mengetahui penyakit akibat kerja di PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills
Mengetahui tenaga kesehatan di PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills
Manfaat
Bagi PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills
Sebagai sarana Informasi bagi perusahaan khususnya pimpinan
perusahaan mengenai gambaran kondisi kesehatan kerja di PT.
Jakarta Cakratunggal Steel Mills

Bagi Paramedis
Referensi data kesehatan kerja di PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills
yang dapat digunakan sebagai landasan penyusunan program
kesehatan kerja
Waktu dan Tempat Kegiatan
a. Waktu
Kegiatan ini dilakukan pada hari Jumat, 21 Juli 2017, pukul 08.00 hingga
12.00 WIB

b. Tempat
Kegiatan ini dilakukan di PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills, yang
beralamat di Jl. Raya Bekasi KM 21-22, Pulogadung, RT 09/RW05, Rawa
Terate,Cakung, Jakarta Timur, DKI Jakarta. 13920
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Keselamatan Kerja adalah suatu sistem program yang dibuat bagi
pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)
timbulnya kecelakaan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara
mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja
dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian.
Dibuatnya aturan penyelenggaraan K3 pada hakikatnya adalah
pembuatan syarat-syarat keselamatan kerja sehingga potensi bahaya
kecelakaan kerja tersebut dapat dieliminir.
Dasar Hukum
UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
UU No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
PP No. 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan
Sosial Tenaga Kerja.
Keppres No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul karena
Hubungan Kerja.
Permenaker No. Per-05/MEN/1993 tentang Petunjuk Teknis
Pendaftaran Kepesertaan, pembayaran Iuran, Pembayaran
Santunan, dan Pelayanan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Faktor Penyebab Kecelakaan
Kerja
Penyebab Langsung (Immediate Causes)
A. Tindakan-tindakan tidak aman (unsafe acts)
B. Kondisi yang tidak aman (unsafe condition)

Penyebab Dasar (Basic causes).


A. Faktor manusia/personal (personal factor)
B. Faktor kerja/lingkungan kerja (job work enviroment factor)
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai
berikut:
Kelelahan (fatigue)
Kondisi tempat kerja (enviromental aspects)
Pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan, ditengarai
penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training
Karakteristik pekerjaan itu sendiri.
Alat Pelindung Diri
Safety helmet
Berfungsi sebagai pelndung kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala
Safety belt
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
Ear plug/Ear muff
Berfungsi sebagai penutup telinga ketika bekerja di tempat bising
Kacamata Pengaman
Berfungsi sebagai pengaman mata ketika bekerja dari percikan
Pelindung wajah
Berfungsi sebagai pelindung wajah ketika bekerja
Masker
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihisap di tempat yang kualitas udaranya
kurang bagus
BAB III HASIL PENGAMATAN
Mesin Dan Alat Kerja Yang
Digunakan
ONE ELECTRIC ARC FURNACE (EAF)
DENGAN KAPASITAS 80 T, High Speed Arc Melter
MELINGKUPI :
Ultra High Power (UHP)
Transformer dengan kapasitas
66 MVA yang mampu
mempercepat proses dan
menghemat energi.
Oxygen Blowing Technology
System untuk menghemat
waktu Tap-ke-Tap. Eccentric
Bottom Tapping (EBT) untuk
menuangkan baja cair yang
telah bersih dari slag ke ladle
METALLURGICAL TREATMENT
STATION
Ladle Furnace 80 t dilengkapi dengan
Argon Stirring dan Alloys Addition
System, menjamin kesempurnaan proses
produksi :
Penghematan biaya refraktori dengan
mengurangi suhu tapping EAF.
Pemanfaatan maksimal untuk Ferro Alloy
Additions
Argon stirring memastikan kehomogenan
dari suhu and bahan baku kimia sehingga
membuat besi menjadi bersih.
Akurasi yang baik dalam pengaturan suhu.

Pemanasan dengan electric Arc dapat


menghemat energy
CONTINOUS CASTING MACHINE
One 5 - strands CCM unit supplied by
Concast Standart AG of Zurich memiliki
kemampuan untuk menghasilkan
diameter 100 - 150 mm billets dan
panjang 4-12 m. CCM memiliki fitur :
A Ladle Turntable facilitates long casting
sequences leading to higher operational efficiecy
and yield.
Automatic Mould Level Control System mengarah
ke operasi dengan kinerja yang stabil dan
mencegah terjadinya kesalahan manusia.
Mengganti posisi Cooling Bed untuk memastikan
billet lurus.

Semua ini untuk memastikan kualitas


billet pada kualitas yang terbaik.
ANTI-POLUTION CONTROL

Bagian dari pengontrol polusi


meliputi satu "dust collection" dan
"fume extraction system" dengan
kapasitas 960.000 m3/hour of gas
and asap. Asap primer dan
sekunder yang diambil dan
disaring melalui 17,0252 m2 Tas
Filter.
RE-CYCLABILITY

PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills


menggunakan peralatan
penanganan slag dengan:
2 unit Shovel Dozers
2 unit Excavators
2 unit Excavators dengan
magnet dimana dengan cepat
memisahkan potongan besi dari
slag sehingga dapat di daur
ulang.
REHEATING FURNACE

Sistem Kontrol Pembakaran


otomatis pada kedua tungku
pemanasan billet membuat
terjaganya akurasi, hemat energi
dan menghilangkan cacat dalam
produk akhir.
FULL TANDEM ROLLING MILL
DRIVEN BY DC MOTORS
Teknologi terbaru di proses Rolling
Mill memiliki beberapa
keunggulan seperti, Efisiensi
Operasional yang maksimal,
Pengendalian atas toleransi
dimensi, Penyelesaian akhir yang
cepat.
COMPUTERIZED FLYING SHEAR

Akurat dan mudah menyesuaikan


dalam memberikan panjang
tertentu.
SLITING FACILITIES

Sebuah sistem membagi baja


manjadi 2 baris sebelum
memasuki Stand Finishing.
Meningkatkan kapasitas proses di
Rolling.
Bahan dan proses kerja terkait K3
PROSES ELECTRIC ARC FURNACE PROSES LADLE FURNACE
PROSES CONTINUOUS CASTING UJI TARIK DAN TEKUK
MACHINE
UJI SPEKTRO
Landasan kerja
Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 serta OHSAS 18001 secara
konsisten dan berkesinambungan, oleh karena itu Perusahaan
berkomitment untuk :
Menjamin keselamatan Kesehatan Kerja (K3) seluruh karyawan
termasuk orang lain (Kontraktor, Supplier, Pengunjung dan Tamu) di
tempat kerja.
Menjamin pengendalian dampak lingkungan operasional.
Memenuhi semua perundangan dan peraturan yang belaku yang
berkaitan dengan K3.
Melakukan perbaikan berkelanjutan guna meningkatkan K3
Perusahaan.
Konstruksi tempat kerja
Penerangan pada tempat kerja dan lingkungan kerja telah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Tempat-tempat kerja ini terdiri dari
tangga-tangga, lorong-lorong dan gang-gang tempat orang bekerja
atau yang sering dilalui, telah dilengkapi dengan penerangan yang
cukup sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Gedung memiliki tata ruang yang tidak berantakan dan rapi tidak
ada barang barang yang berantakan menghalangi akses jalan.
Tampak tanda-tanda peringatan pada tempat-tempat tertentu yang
merupakan tempat dengan resiko tinggi. Tanda peringatan juga
terdapat pada alat-alat yang dapat memberi resiko bahaya tertentu.
Terdiri oleh konstruksi yang kokoh dengan baja yang anti panas
Sarana Penanggulangan
Kebakaran
Pada PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills steel. terdapat beberapa
alat pemadan api

Pekerja dari PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills. hampir seluruhnya


telah mengetahui letak dari alat pemadam api Hydrant oleh karena
telah diletakkan pada posisi yang mudah dilihat dan dicapai juga
berwarna merah.
Alat pelindung diri
Penutup kepala
Penutup kepala yang berupa helm
Seragam perbagian
Seragam digunakan oleh semua tenaga kerja
Penutup telinga
Para pekerja banyak yang tidak menggunakan pelindung telinga pada
saat bekerja pada tempat yang bising dengan frekuensi diatas 85db
bahkan di beberapa tempat dengan suara bising 103db masih banyak
yang tidak mengggunakan.
Masker
Masker yang digunakan tenaga kerja terbuat dari kain, tidak semua
tenaga kerja mennggunakan masker tersebut, cara pemakaiannyapun
masih belum sesuai standar.
Sarung tangan
Tenaga kerja menggunakan sarung tangan sebatas pergelangan
tangan,
Kacamata anti UV
Kacamata anti UV seharusnya digunakan tidak dilepas di tempat
tempat pengaturan mesin dengan mengeluarkan percikan api
dengan panas 1500 drajat. Hamper semua pekerja sudah
menggunakannya walaupun masih ada yang lalai menggunakan.
Sepatu
Sepatu yang digunakan tenaga kerja sepertinya terbuat dari kulit
dengan sedikit bagian karet dibawahnya.
Tanggap Darurat dan Jalur
Evakuasi
Sistem di semua ruangan : Fire Alarm, Emergency Lamp
Jalur evakuasi : Disetiap ruanngan sdh dibuat
routemap evakuasi
Petujuk Evakuasi : Tempat berkumpul Titik Point
Kejadian Darurat : Sesuai prosedur tanggap darurat
Kejadian kecelakaan keerja
PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills mengaku bahwa angka kejadian
kecelakaan kerja sangan sedikit.
Setelah dilakukan kunjungan perusahaan, kami menilai dan melihat
bahwa memang sudah dipasang spanduk-spanduk tentang
keselamatan kerja dan juga peraturan tentang penggunaan alat
pelindung diri di setiap bidang perusahaan
Personil Keselamatan Kerja
Panitia ini memiliki spesifisikasi seperti berikut ini:
Total P2k3 : 2 Orang
Petugas P3K : 20 Orang
Pelatihan : Tanggap Darurat untuk DAMKAR (Pemadam
Kebakaran)

Emergency Respond Kecelakaan Kerja


Sertifikasi P3K : PMI dan Disnakertrans
Prose Kerjanya : Standby di masing masing Bagian
Bekerja sesuai kejadaian darurat
PJK3 : Sesuai kualifikasinya masing :
AK3 Umum
PEMECAHAN MASALAH
No Unit Kerja Permasalahan Dasar hukum Saran
1 Konstruksi tempat Dari segi keselamatan Undang-undang dasar no 1 Ditambahkan adanya informasi keselamatan
kerja konstruksi semuanya sudah tahun 1970, undang-undang peralatan, bahan, dan benda-benda dalama
baik, namun masih belum no 18 tahun 1999 tentang jasa ruangan.
terdapat adanya informasi konstruksi
mengenai keselamatan
peralatan, bahan, dan benda-
benda dalama ruangan.

2 Sarana Tidak semua pekerja dari PT. Permenakertrans No Dilakukannya sosialisasi dari perusahaan
penanggulangan Martina Berto tbk. tersebut 4/MEN/tahun 1980 terhadap para perkerja tentang penaggulangan
kebakaran mengetahui cara penggunaan kebakaran dan cara penggunaan alat pemadam
alat-alat penanggualangan api ringan (APAR) dan Hydrant.
kebakaran, dan masih terdapat Selain itu alangkah lebih baik lagi apabila
APAR yang kadaluarsa. APAR yang telah kadaluarsa diganti dengan
yang baru.
No Unit Kerja Permasalahan Dasar hukum Saran

3 Alat pelindung diri Dari perusahaan tersebut Peraturan menteri tenaga kerja Perusahaan bersedia menyediakan APD
belum ditemukan dokumen dan transmigrasi RI nomor yang sesuai dengan standard an hazard
tertulis (tertulis dalam SOP) PER.08/MEN/VII/2010 tentang yang ada di lingkungan tempat kerja. Selain
standar APD yang digunakan Alat Pelindung Diri itu lebih baik lagi apabila sebelum memulai
untuk masing-masing pekerjaan diberikan suatu briefing singkat
pekerjaan., belum ada mengenai pentingnya APD dan cara
penjelasan (briefing) penggunaan APD yang baik dan benar.
mengenai APD
4 Tanggap darurat Secara umum untuk jalur dan Undang-undang no 18 tahun Posisi rambu-rambu diletakan secara
dan jalur evakuasi rambu evakuasi di PT. 1999 tentang jasa konstruksi teratur agar tetap terlihat pada saat terjadi
Martina berto sudah cukup Undang-undang dasar no 1 kebakaran.
baik. Hanya saja, akan lebih tahun 1970 Selain itu lebih baik menggunakan kata
baik jika rambu yang tersedia Undang-undang No 28 tahun kata KELUAR daripada EXIT .
tidak hanya diletakkan diatas 2002 tentang bangunan gedung.
pintu atau tempat yang tinggi
karena kemungkinan akan
tertutup asap jika terjadi
kebakaran.
No Unit Kerja Permasalahan Dasar hukum Saran

5 Personil keselamatan Personil Keselamatan kerja peraturan perundangan masukan untuk perusahaan yang
kerja pada persuhaan ini sudah UU No. 1 tahun 1970 terkait dengan masalah personil
tergolong baik, namun belum (Pasal 10 ayat 1, 2) yang keselamatan kerja ini yaitu
ada data mengenai latihan mewajibkan perusahaan diharapkan bagian personil ini lebih
yang diadakan oleh personil untuk membentuk P2K sering mengadakan evaluasi (siding-
keselamatan kerja. sidang) yang terkait dengan
masalah keselamatan kerja atau
program keselamatan kerja dan
juga lebih meningkatkan upaya-
upaya promosi tentang
keselamatan kerja pada tenaga-
tenaga kerja di perusahaan
tersebut.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Divisi HSE sebagai salah satu divisi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan
keselamatan kerja di PT Cakra Tunggal Steel telah berusaha melakukan
kegiatan pembinaan, pencegahan dan pengendalian dalam
bidang K3 dan lingkungan industri sebagai perwujudan pelaksanaan norma
dan peraturan perundangan sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap
keselamatan dan kesehatan karyawan.
Walaupun demikian penerapan keselamatan kerja di PT Cakra Steel yang
dilakukan secara umum belum sepenuhnya berjalan dengan baik dan sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Kesadaran karywan PT Cakra Tunggal Steel akan potensi bahaya di lingkungan
kerja belum sepenuhnya sesuai yang diharapkan, sebagian mungkin masih
menganggap paparan kerja yang meraka hadapi sudah menjadi keseharian yang
dianggap biasa.
Penerapan SMK3 di PT Cakra Tunggal Steel telah berusaha dilaksanakan guna
mentaati Permenaker No. 5 tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja.
SARAN
Perlu meningkatkan program K3 yang telah diterapkan PT. Cakra Tunggal
Steel, melalui pemantauan dan perbaikan program K3 secara berkala,
guna menciptakan lingkungan kerja aman, sehat dan produktif.
Perlu meningkatkan dan mempertahankan program 5R yang telah
dijalankan, melalui perlombaan 5R lebih sering misalnya 3 bulan sekali,
guna menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman.
Perlu penegakkan disiplin pemakaian APD, khususnya pemakaian ear
plug, ear muff dan masker karena masih sering dijumpai karyawan yang
tidak memakai APD tersebut, melalui penyuluhan dan pengawasan
terhadap pemakaian APD tersebut.
Meningkatkan dan mempertahankan penerapan SMK3 yang telah
dijalankan,melalui audit SMK3 sehingga meningkatkan produktivitas
dan derajat kesehatan dan keselamatan karyawan setinggi-tingginya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai