Anda di halaman 1dari 31

Dr.

RUSSILAWATI,SpP
Bronkitis akut inflamasi tracheobronchial
tree

Etiologi Virus
Coronavirus
Influenza virus
Adenovirus

Penyebab terbanyak pasien mencari


pengobatan
J20 - Acute bronchitisJ20.0 - Acute bronchitis due to
Mycoplasma pneumoniae
J20.1 - Acute bronchitis due to Hemophilus influenzae
J20.2 - Acute bronchitis due to streptococcus
J20.3 - Acute bronchitis due to coxsackievirus
J20.4 - Acute bronchitis due to parainfluenza virus
J20.5 - Acute bronchitis due to respiratory syncytial
virus
J20.6 - Acute bronchitis due to rhinovirus
J20.7 - Acute bronchitis due to echovirus
J20.8 - Acute bronchitis due to other specified
organisms
J20.9 - Acute bronchitis, unspecified
Gejala klinis :
Utama Batuk

Awal batuk kering

Batuk berdahak

Batuk bisa berlangsung hingga berapa minggu


setelah inflamasi membaik
Sering disertai Traceitis rasa terbakar pada
daerah substernal dan nyeri dada saat batuk
Sesak napas
Nyeri tenggorokan karena batuk yang terus
menerus
Deman tidak tinggi (deman tinggi infeksi
sekunder)
Bisa juga disertai
Pilek
Mialgia
Pemeriksaan penunjang

Jarang dilakukan, lebih sering untuk


menyningkirkan diagnosis

Darah rutin normal


Ro toraks Normal
Penelusuran etiologi
Diagnosis banding
Rinitis alergi
Asthma
PPOK eksaserbasi
Common cold
GERD
Pneumonia
Penatalaksanaan
Utama mengatasi batuk

NSID

Antibiotik tidak dianjurkan secara rutin, kecuali


pada pasien dengan sputum purulen, pasien
usia tua; > 65 tahun
Sebagian besar pasien tidak memerlukan
antibiotik karena self-limeted disease
Pencegahan
Cuci tangan
Vaksinasi
Definisi

Infeksi pada bronkiolus (saluran napas kecil)


tetapi tidak melibatkan alveoli yang bisa
disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur

Etiologi terbanyak respiratory syncytial virus


J21.0
Acute bronchiolitis due to respiratory syncytial
virus
J21.8
Acute bronchiolitis due to other specified
organisms
J21.9
Acute bronchiolitis, unspecified
Gejala klinis
Batuk berdahak bening sampai kekuningan
Pilek
Sesak napas, kadang menciut
Nyeri tenggorokan
Bersin-bersin
Demam
Bisa ditemukan adanya nyeri otot
Frekuensi napas meningkat
Suhu bisa normal atau meningkat
Pemeriksaan toraks
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Fremitus sama pad kedua sisi
Perkusi : sonor pada kedua sisi
Auskultasi : suara napas bisa memanjang dan
kadang ditemukan adanya wheezing
Pemeriksaan penunjang
Darah rutin
AGD bila ada tanda hipoksemia
Rontget toraks
Pewarnaan gram sputum
Kultur sputum
CRP
Kultur darah bila disertai tanda-tanda sepsis
Diagnosis Banding
Pneumonia virus
Pneumonia baterialis
Asma bronkial
PPOK eksaserbasi akut
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Pemberian antibiotik empirik bila ada tanda-tanda
infeksi bakteri
Bronkodilator inhalasi
Kortikosteroid inhalasi
Mukolitik dan expektoran
Pemberian inhalasi NaCl hipertonik pada anak
memberikan outcome yang baik tetapi pada dewasa
belum ada laporan
Non medikamentosa
Suportif dan mempertahankan oksigenisasi
Definisi inflmasi dan konsolidasi jaringan paru
disebabkan oleh agen infeksi

Pneumonia virus

Sering merupakan suatu NEID


Fever* or feeling feverish/chills.
Cough.
Sore throat.
Runny or stuffy nose.
Muscle or body aches.
Headaches.
Fatigue (tiredness)
Some people may have vomiting and diarrhea,
though this is more common in children than
adults.
Flu burung, avian influenza...

Hong Kong 1997 Virus influenza H5N1

Indonesia terbanyak

Thailand, Thailand, Turki, Iraq, Azerbeijan,


Mesir, Djibouti, Nigeria, Pakistan,
Bangladesh, dan Kanada.
Demam tinggi dengan suhu 39o
Batuk, hidung berair, nyeri tenggorokan, dan
sesak napas

Gejala di luar sistem respirasi biasanya


berupa gangguan gastrointestinal
diantaranya adalah diare, muntah dan nyeri
abdomen.
Risiko infeksi H5N1 pada manusia terjadi
karena kontak dengan unggas terinfeksi

Angka kematian pasien yang terinfeksi H5N1


adalah 60%

Kematian tertinggi ditemukan pada pasien


kelompok usia 10-19 tahun dan terendah
pada pasa pasien di atas 50 tahun
Provinsi Guangdong, Cina pada November
2002
Etiologi : SARS-CoV
Gambaran klinis yang khas pada SARS adalah
pneumonia virus dengan perburukan gejala
pernapasan yang cepat

Person to person
Penularan air borne disease /droplet??
Case fatality rate pada SARS diperkiraan secara
keseluruhan adalah 14-15%
Meksiko April 2009

Etiologi : Swine-Origin Influenza Virus (S-OIV)

Gejala ringan, meskipun demikian sebagian


pasien gejalanya bisa berkembang dengan
cepat menjadi pneumonia berat dan dikuti
dengan kematian.
Person to person; ABD
CFR : 1 %
Sanghai, Cina 2013

Tingkat kematian pada pasien terinfeksi


H7N9 lebih rendah dibandingkan infeksi
H5N1
Hingga Oktober 2013 keseluruah kasus yang
terkonfirmasi adalah 137 dengan 45 kematian
(32,85%)
Etiologi : MERS-CoV

Gejala utama MERS adalah gejala respirasi


dan sebagian besar gejalanya berat dan
biasanya terjadi pada pasien dengan
komorbid maupun gangguan imunitas.
Gejala lain diluar sistem respirasi adalah sakit
kepala, mual, muntah, mialgia, dan diare
yang ditemukan pada sebagian kecil pasien

Sebagian besar pasien memiliki komorbid,


diabetes militus
Penularan person to person close contact
Karakteristik H5N1 SARS H1N1 H7N9 MERS

Penyebaran pertama Hong Kong Guangdong Mexico Shanghai Saudi arabia

Etiologi Virus infuenza A H5N1 SARS-CoV Virus infuenza A H5N1 Virus infuenza A H5N1 SARS-CoV
strain baru strain baru

Penularan Kontaks dengan unggas manusia ke manusia Manusia ke manusia Kontak dengan burung liar, Manusia ke manusia dalam kluster
terinfeksi unggas, musang, anjing dan terbatas. Kecurigaan pada unta dan
bintang lain kelelawar sebagai inang aslinya.

Kelompok pasien tebanyak Anak-anak dan dewasa muda Usia tua dengan komorbid Anak-anak wanit hamil, dan Anak-anak dan dewasa Usia tua dengan komorbid dan
dewasa muda muda gangguan imunitas

Masa inkubasi 10 hari 10 hari 7 hari 10 hari 14 hari


Sampel pemeriksaan Usapan tenggork,hidung, Usapan tenggork,hidung, Usapan tenggork,hidung, Usapan tenggork,hidung, Usapan tenggork,hidung, Sputum,
Sputum, bilasan bronkus , Sputum, bilasan bronkus , Sputum, bilasan bronkus , Sputum, bilasan bronkus , bilasan bronkus , BAL, darah, urin
BAL, darah, urin, tinja BAL, darah, urin, tinja BAL, darah, urin tinja BAL, darah, urin tinja tinja

Komplikasi ARDS, gagal napas ARDS, gagal napas, gagal ARDS, gagal napas ARDS, gagal napas ARDS, gagal napas, gagal gnjal
ginjal akut akut

Terapi spesifik Osetalmivir, Zanamivir, vaksin Belum ada Osetalmivir, zanamivir, Osetalmivir, zanamivir, Belum ada
masih dalam pengembangan vaksinasi vaksin dalam tahap
penelitian

Tingkat kematian 60% 14-15% 1% 45/137 (32%) 145/536 (28%)

Anda mungkin juga menyukai