Anda di halaman 1dari 29

Aspek Medikolegal Pada Gangguan Jiwa

Skizofrenia

Dosen Pembimbing:
Dr. Abraham, Sp.KF

Residen Pembimbing:
Dr. Wian
Victor Jeremia (UKI) Santa (UKRIDA)
Dian Lestari (UKI) Brenda (UKRIDA)
Fitriani (UKI) Agung (UKRIDA)
Sylvia (UNDIP)
Definisi

Gangguan pada pikiran, perasaan, atau perilaku yang


Gangguan mengakibatkan penderitaan dan terganggunya fungsi
Jiwa sehari-hari

ditandai dengan preokupasi terhadap satu atau lebih


Schizofrenia waham atau halusinasi auditorik yang sering serta tidak
paranoid adanya perilaku spesifik yang sugestif untuk tipe
hebrefrenik atau katatonik (adanya waham kejar atau
kebesaran)
Epidemiologi

Merupakan
1% dari Male : 15-25th
gangguan
penduduk di Female : 25-35 th psikotik
dunia
tersering
Klasifikasi dan Gejala Klinis
Diagnosis - Kriteria umum schizofrenia
menurut PPDGJ IV:
Thought
of echo

Sekurang-
Delusion
kurangnya
of control
1 bulan.

Waham Halusional
menetap auditorik
Farmakologis
Prognosis
Faktor faktor yang mempengaruhi
perjalanan penyakit schizofrenia adalahj
- keluarga
- Intelegensi
- Pengobatan
- Reaksi pengobatan
Psikiatri forensik
Banyak yg menganggap psikiatri forensik, cabang
ilmu kedokteran forensik.
Psikiatri forensik merupakan cabang dari
psikiatri.
Forensik digambarkan sebagai pemanfaatan atau
aplikasi cabang ilmu kedokteran ini
(psikiatri)untuk keperluan hukum.
Ilmu hukum kedokteran, dokter dan ilmu
kedokteran berkedudukan sbg objek telaah yg
bersifat pasif.
Kedudukan Psikiater dalam
Psikiatri Forensik

Dalam bidang kedokteran ( Medical agent )

Mengumpulkan
gejala penyakit

Memperbaiki
keadaan
pasien

Mencari penyebab
Posisi dokter

Dr pasien tidak punya status


Posisi Medis hukum
Ikatan berdasarkan rasa percya

Dr pasien bersifat netral


Posisi Legal Tetap rahasia, kecuali lembaga
hukum meminta
Psikiatri Forensik berfungsi sebagai saksi ahli,
sebagai pembantu ahli hukum utk mengumpulkan
data-data yang dapat dipakai dalam mengambil
keputusan hukum.

Psikiater berfungsi sebagai pengumpul unsur bagi


kepentingan hukum (Legal agent)
VISUM ET REPERTUM PSYCHIATRICUM

Terhadap suatu perkara, di dalam sidang pengadilan


penghimpunan alat bukti merupakan bagian penting
untuk memberikan keyakinan pada hakim dlm
pengambilan keputusan hukum.

Alat bukti yang sah, antara lain:


1.Pengakuan terdakwa
2.Keterangan saksi/saksi ahli
3.Alat bukti petunjuk
4.Alat bukti terdakwa
Keterangan ahli ada dua:
Disampaikan langsun pada
Lisan persidangan
1. Lisan, yang disampaikan saksi ahli dalam kesaksiannya
di dalam sidang pengadilan
Tertulis
2. Tertulis, atau yang disebut dengan Visum et Repertum
yaitu hasil pemeriksaan medis yang dilakukan oleh
seorang dokter atau sebuah tim dokter dan ditujukan
untuk kepentingan peradilan sebagai sarana
pembuktian.

Visum et Repertum untuk bidang psikiatri disebut Visum


et Repertum Psyciatrucum
Bentuk baku Visum et Repertum Psyciatricum

I. Identitas pemeriksa
II. Identitas peminta
II. Identitas terperiksa

Laporan hasil pemeriksaan


1.anamnesis
2.status internistik
3.status neurologik
4.status psikiatrik
5.pemeriksaan tambahan
6.diagnosis
IV. Kesimpulan
Kasus-kasus hukum yang sering dimintakan VetR.
Psychiatricum:

1.Kasus pidana
a.terperiksa sebagai pelaku
b.terperiksa sebagai korban
2.Kasus perdata
a.pembatalan kontrak
b.pengampuan atau curatelle
c.hibah
d.perceraian
e.adopsi
3.Kasus-kasus lain
a.kompentensi untuk diinterview
b.kelayakan untuk diajukan di sidang pengadilan
Dalam menentukan kemampuan bertanggung jawab
seseorang (menjawab pertanyaan dalam surat pembuatan
VetR. Psychiatricum) kita harus menentukan hal-hal berikut:

1. Diagnosis : adanya gangguan jiwa pada saat pemeriksaan.


2. Diagnosis : dugaan adanya gangguan jiwa pada saat
pelanggaran hukum.
3. Dugaan bahwa tindakan pelanggaran hukum merupakan
bagian atau gejala dari gangguan jiwanya
4. Penentuan kemampuan bertanggung jawab
Penentuan kemampuan bertanggung jawab

Tingkat kesadaran pada saat melakukan pelanggaran


hukum
Kemampuan memahami nilai perbuatannya
Kemampuan memahami nilai risiko perbuatannya
Kemampuan memilih dan mengarahkan kemauannya
Yang berhak menjadi pemohon Visum et Repertum
Psychiatricum

Penyidik
Penuntut Umum
Hakim Pengadilan
Tersangka atau terdakwa, melalui pejabat sesuai
dengan tingkat proses pemeriksaan
Korban, melalui pejabat sesuai dengan tingkat proses
pemeriksaan
Penasehat hukum, melalui pejabat sesuai dengan
tingkat proses pemeriksaan
Syarat-syarat yang harus dipenuhi seorang dokter untuk
membuat VetR sebagai berikut:

1. Bekerja pada fasilitas perawatan pasien ggn jiwa atau bekerja


pada lembaga khusus utk pemeriksaan
2. Tidak ada hubungan keluarga atau terikat hubungan kerja dgn
tersangka atau korban
3. Tidak ada hubungan sengketa dalam perkara lain.

Dokter atau psikiater akan berusaha menerbitkan VetR dalam


jangka waktu 14 hari kecuali diperlukan waktu yang lebih
panjang dan dengan izin instansi yang meminta.
Pemeriksaan untuk pembuatan VetR merupakan
pemeriksaan Medis Umum yang akan memeriksa
seluruh keadaan fisik terperiksa, dari penampilan
umum sampai pada pemeriksaan sistem organ
seluruhnya yang meliputi:
Sistem anggota gerak
Organ pernafasan
Organ pencernaan
Organ kelamin, dan peredaran darah
Organ susunan saraf
Pemeriksaan fungsi psikomotor:
Sikap
Kesadaran tingkah laku
Kontak psikis

Pemeriksaan afektif
Alam perasaan dasar
Stabilitas emosi
Ekspresi dan emosional
Pemeriksaan kognitif antara lain tentang:

Persepsi dan gangguan persepsi


Daya ingat
Kemampuan membatasi dan membedakan data,
fakta, dan idea (discriminative judgment)
Ada tidaknya kelainan isi pikiran
Yang dapat disimpulkan pada Vet R
Psychiatricum

Diagnosis
yaitu ada tidaknya gangguan jiwa pada
terperiksa
SAKSI AHLI
Saksi Ahli Di Pengadilan
Pasal 186 KUHAP
Keterangan ahli ialah apa yang seseorang ahli
nyatakan di sidang pengadilan.
Penjelasan : Keterangan ahli ini dapat
diberikan kepada penyidik atau penuntut
umum dalam bentuk laporan dan dibuat
dengan mengingat sumpah pada saat
menerima jabatan atau pekerjaan.
Keterangan ahli dapat diberikan:

1. Di dalam persidangan : disampaikan


secara lisan langsung di depan petugas
hukum.
2. Sebelum persidangan : Berita Acara
Pemeriksaan (BAP).
Hak dan Kewajiban Saksi Ahli
1. Hak Saksi Ahli

Hak undur diri : ada hubungan keluarga,


suami/isteri, ada kepentingan dalam perkara
Hak untuk mendapatkan
pengamanan/perlindungan diri.
Hak dan Kewajiban Saksi Ahli
2. Kewajiban saksi ahli
a. Menjaga rahasia jabatan.
Rahasia kedokteran adalah rahasia
jabatan.
b. Membuka rahasia jabatan (memberikan
keterangan ahli demi keadilan) Pasal
179 KUHAP & Pasal 48 ayat (2) UU
Nomor 20 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai