Gangguan
Keseimbangan Cairan
dan Elektrolit
8
Komposisi cairan tubuh
1. Air
2. Non- elektrolit:
- molekul organik (lipid, protein, karbohidrat).
- tidak terdisosiasi di dalam air.
- tidak membawa muatan listrik.
3. Elektrolit:
- garam-garam inorganik, asam, basa, beberapa
protein.
- terdisosiasi di dalam air menjadi ion.
- membawa muatan listrik.
9
Cairan intraseluler Cairan ekstraseluler
Peran: Peran:
menghasilkan dan pengantar semua
menyimpan energi. keperluan sel.
perbaikan dan replikasi pengangkut sisa
sel. metabolisme.
cadangan air tubuh.
10
EXTRACELLULAR FLUID INTRACELLULAR FLUID
HCO3-
HPO4=
Non Electrolytes
HPO4= organic
H.HCO3
HCO3-
HCO3-
mEq/L of Water
K+
Na+
Na+
Cl-
SO4=
Na+
Protein
HPO4-
SO4=
K
Mg++
Org.ac
Ca K
Ca
Protein Mg
Mg
11
BLOOD INTERSTITIAL
PLASMA FLUID CELL FLUID
Keseimbangan cairan dan elektrolit:
- Dipengaruhi oleh
Jumlah cairan yang keluar-masuk tubuh.
Proses difusi melalui membran sel.
Tekanan osmotik yang dihasilkan oleh elektrolit
pada kedua kompartemen.
12
13
Dipengaruhi:
- Aktifitas fisik
- Suhu tubuh
- Suhu lingkungan
Asupan cairan
14
Perpindahan Cairan & Elektrolit
1. Transport pasif:
a. Difusi
Perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi tinggi
ke tekanan/konsentrasi rendah.
b. Osmosis
Perpindahan cairan dari konsentrasi zat terlarut
rendah ke konsentrasi zat terlarut tinggi melalui
membran semipermeabel.
15
2. Transport aktif
Perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi rendah
ke konsentrasi tinggi dgn menggunakan energi.
1. Tekanan hidrostatik:
ditentukan oleh tekanan darah.
Semakin menurun ke arah kapiler.
2. Tekanan osmotik:
a. Tekanan osmotik kristaloid
ditentukan oleh mineral dan ion mineral.
19
20
Peranan hormon
Pengeluaran air dan natrium lewat urin meningkat Hambatan sekresi aldosteron 21
22
Peran hormon ANP
23
Peran Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron
24
Peran asupan garam
25
Peranan vasopressin
26
GANGGUAN KESEIMBANGAN
AIR
HIPOVOLEMI
HIPERVOLEMI
27
Hipovolemi
Hipovolemi: berkurangnya volume cairan tubuh
hipoperfusi jaringan.
Hipovolemi:
Deplesi volume
Dehidrasi.
28
Deplesi volume
Na ekstrasel (hipertonus)
Cairan intrasel berpindah ke ekstrasel
30
rasa haus
Gejala hipovolemi:
urin pekat, turgor kulit turun, denyut jtg lemah-cepat,
berat badan turun, demam, gangguan mental, shock
hipovolemik.
Conclusion:
Dehidrasi: terjadi hipernatremi
Deplesi volume: kadar natrium plasma normal/sedikit
turun.
31
32
Hipervolemi
Contoh: - oedema
- ascites 33
Edema
Suatu pembengkakan yang dapat diraba akibat
penambahan volume cairan intersisial.
Terjadi pada:
Perubahan hemodinamik dalam kapiler keluarnya
cairan intravaskuler ke dalam jaringan intersisium
34
Hemodinamik kapiler
35
GANGUAN KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
36
GANGGUAN KESEIMBANGAN NATRIUM.
Natrium berperan dalam menentukan status
volume cairan & osmolalitas
37
HIPONATREMI
Penyebab:
1. Kehilangan ion Na
2. Retensi cairan lebih sering
Manifestasi klinik:
- Turgor kulit buruk
- Mucosa kering
- Produksi saliva kurang
- Hipotensi ortostatik
- Mual/kram abdomen
- Status mental berubah 45
HIPONATREMI
Bahaya!!
Air masuk ke dalam sel otak edema
serebral
Tanda :
125 mEq/L nausea and malaise
120 mEq/L headache, lethargy, obtundation
115 mEq/L seizure and coma
46
Movement of body fluids
Where sodium goes, water follows.
Cell in a Cell in a
hypertonic hypotonic
solution solution
47
HIPERNATREMIA
Penyebab:
1. Pemasukan ion Na berlebihan
2. Kehilangan cairan lebih banyak daripada kehilangan ion Na
49
50
GANGGUAN KESEIMBANGAN KALIUM
Hipokalemia
Hiperkalemia
52
HIPOKALEMI
Akibat hipokalemia:
Paralisis, kelemahan otot
Cardiac arythmia
53
HIPERKALEMI
Kadar kalium dalam plasma > 5 meq/L
Penyebab hiperkalemi :
1. Keluarnya kalium dari intrasel ke ekstrasel
pada keadaan asidosis, destruksi sel (bedah,
trauma, luka bakar, tumor, nekrosis dll)
2. Berkurangnya ekskresi kalium melalui ginjal
pada gagal ginjal, oliguria
3. Intake kalium berlebih
makanan, obat, transfusi darah
54
HIPERKALEMI
Gejala hiperkalemia
Lebih berbahaya daripada hipokalemia!!
henti jantung
Dysaritmia
Bradikardia
Kelemahan otot
55
KLORIDA
Kadar normal dalam serum: 98 108 mEq/L
Klorida diekskresi oleh ginjal ke dalam urin bersama
dengan Na dan K.
Penentuan kadar Cl dalam darah tidak begitu penting
dibandingkan dengan Na dan K.
56
Pemeriksaan laboratorium
pada Gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit
Bahan pemeriksaan gangguan keseimbangan
elektrolit:
serum, whole blood, plasma EDTA, plasma heparin,
urin, cairan tubuh, feses.
Harus segera dikerjakan (< 1 jam).
Serum tidak boleh hemolisis pseudohiperkalemia