Anda di halaman 1dari 50

2

Gangguan
Keseimbangan Cairan
dan Elektrolit

Dr. Endah Purnamasari, SpPK


6
7
Air komponen terpenting pembentuk tubuh.

8
Komposisi cairan tubuh

1. Air
2. Non- elektrolit:
- molekul organik (lipid, protein, karbohidrat).
- tidak terdisosiasi di dalam air.
- tidak membawa muatan listrik.
3. Elektrolit:
- garam-garam inorganik, asam, basa, beberapa
protein.
- terdisosiasi di dalam air menjadi ion.
- membawa muatan listrik.

9
Cairan intraseluler Cairan ekstraseluler

Peran: Peran:
menghasilkan dan pengantar semua
menyimpan energi. keperluan sel.
perbaikan dan replikasi pengangkut sisa
sel. metabolisme.
cadangan air tubuh.

Kandungan elektrolit: Kandungan elektrolit:


kation utama Kalium. kation utama natrium.
anion utama fosfat dan anion utama klorida dan
protein. bikarbonat.

10
EXTRACELLULAR FLUID INTRACELLULAR FLUID
HCO3-
HPO4=
Non Electrolytes

HPO4= organic
H.HCO3

HCO3-
HCO3-
mEq/L of Water

K+
Na+
Na+

Cl-
SO4=

Na+

Protein
HPO4-
SO4=
K

Mg++
Org.ac
Ca K

Ca
Protein Mg
Mg
11
BLOOD INTERSTITIAL
PLASMA FLUID CELL FLUID
Keseimbangan cairan dan elektrolit:

- Usaha tubuh untuk mempertahankan jumlah


cairan intraseluler dan ekstraseluler serta komponen
elektrolitnya dalam keadaan tetap.

- Dipengaruhi oleh
Jumlah cairan yang keluar-masuk tubuh.
Proses difusi melalui membran sel.
Tekanan osmotik yang dihasilkan oleh elektrolit
pada kedua kompartemen.

12
13

Dipengaruhi:
- Aktifitas fisik
- Suhu tubuh
- Suhu lingkungan
Asupan cairan

14
Perpindahan Cairan & Elektrolit
1. Transport pasif:
a. Difusi
Perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi tinggi
ke tekanan/konsentrasi rendah.

b. Osmosis
Perpindahan cairan dari konsentrasi zat terlarut
rendah ke konsentrasi zat terlarut tinggi melalui
membran semipermeabel.

15
2. Transport aktif
Perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi rendah
ke konsentrasi tinggi dgn menggunakan energi.

Osmolaritas: banyaknya molekul partikel zat terlarut


dalam satu liter pelarut.
Osmolalitas: banyaknya molekul partikel zat terlarut
dalam satu kilogram pelarut. 16
17
Tekanan pada cairan

1. Tekanan hidrostatik:
ditentukan oleh tekanan darah.
Semakin menurun ke arah kapiler.

2. Tekanan osmotik:
a. Tekanan osmotik kristaloid
ditentukan oleh mineral dan ion mineral.

b. Tekanan osmotik koloid (tekanan onkotik)


ditentukan oleh zat yang bersifat koloid,
misalnya protein.
Tekanan onkotik plasma 85% ditentukan oleh albumin.
Tekanan onkotik menarik air ke dalam kapiler dan
melawan tekanan filtrasi. 18
Pengaturan Keseimbangan Cairan & Elektrolit

1. Pengaturan volume cairan ekstrasel


* Peranan Ginjal
* Pengontrolan tekanan darah
- Hormon Atriopeptin (Atrial Natriuretic peptide)
* Pengontrolan keseimbangan garam
- Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron

2. Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel


* Perubahan osmolaritas di nefron
* Peranan Vasopresin (Anti Diuretic Hormon/ADH)

19
20
Peranan hormon

Intake air banyak

Sekresi ADH dari hipofisis posterior turun Peningkatan volume plasma

Meningkatnya venous return


Reabsorbsi air di tubulus distal dan
duktus koligentes turun
Dinding atrium meregang

Rangsangan baroreseptor di sinus karotikus,


sinus aorta, dinding atrium kanan

Pengeluaran hormon Atrial Natriuretic Peptide (ANP)

Pengeluaran air dan natrium lewat urin meningkat Hambatan sekresi aldosteron 21
22
Peran hormon ANP

23
Peran Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron

24
Peran asupan garam

25
Peranan vasopressin

26
GANGGUAN KESEIMBANGAN
AIR

HIPOVOLEMI
HIPERVOLEMI

27
Hipovolemi
Hipovolemi: berkurangnya volume cairan tubuh
hipoperfusi jaringan.

Hipovolemi:
Deplesi volume
Dehidrasi.

28
Deplesi volume

Berkurangnya cairan dan elektrolit terutama


cairan ekstraseluler Air Na di ekstrasel
Terjadi pada
Gangguan Saluran intestinalis: (muntah,
diare, pendarahan atau melalui pipa sonde)
Ginjal (diuretik, salt-wasting nephropathy/
salt-losing nephritis, hipoaldosteronisme)
Kulit dan saluran nafas (insensible water
losses, keringat, luka bakar)
Sekuestrasi cairan (ileus obstruksi, trauma,
fraktur, pankreatitis akut)
29
Dehidrasi
Berkurangnya volume cairan tubuh total tanpa kehilangan
elektrolit (natrium)

Na ekstrasel (hipertonus)
Cairan intrasel berpindah ke ekstrasel

volume cairan intrasel berkurang (dehidrasi)


Pada
Gangguan saluran intestinal,
diabetes insipidus (sentral dan nefrogenik),
diuresis osmotik

30
rasa haus
Gejala hipovolemi:
urin pekat, turgor kulit turun, denyut jtg lemah-cepat,
berat badan turun, demam, gangguan mental, shock
hipovolemik.

Conclusion:
Dehidrasi: terjadi hipernatremi
Deplesi volume: kadar natrium plasma normal/sedikit
turun.
31
32
Hipervolemi

Peningkatan volume cairan ekstrasel khususnya


intravaskuler (volume overload) melebihi
kemampuan tubuh mengeluarkan air melalui
ginjal, saluran intestinal, kulit.
Pada:
gagal jantung kongestif
gangguan fungsi ginjal berat / gagal ginjal
Gangguan fungsi hati

Contoh: - oedema
- ascites 33
Edema
Suatu pembengkakan yang dapat diraba akibat
penambahan volume cairan intersisial.
Terjadi pada:
Perubahan hemodinamik dalam kapiler keluarnya
cairan intravaskuler ke dalam jaringan intersisium

34
Hemodinamik kapiler

Hipotesis Starling pada edema

Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler


Penurunan tekanan osmotik plasma
Peningkatan permeabilitas membran kapiler
Obstruksi saluran limfe
Retensi natrium

35
GANGUAN KESEIMBANGAN ELEKTROLIT

GANGGUAN KESEIMBANGAN NATRIUM


GANGGUAN KESEIMBANGAN KALIUM

36
GANGGUAN KESEIMBANGAN NATRIUM.
Natrium berperan dalam menentukan status
volume cairan & osmolalitas

Nilai normal natrium serum: 132 145 mEq/L

37
HIPONATREMI
Penyebab:
1. Kehilangan ion Na
2. Retensi cairan lebih sering
Manifestasi klinik:
- Turgor kulit buruk
- Mucosa kering
- Produksi saliva kurang
- Hipotensi ortostatik
- Mual/kram abdomen
- Status mental berubah 45
HIPONATREMI
Bahaya!!
Air masuk ke dalam sel otak edema
serebral

Tanda :
125 mEq/L nausea and malaise
120 mEq/L headache, lethargy, obtundation
115 mEq/L seizure and coma

46
Movement of body fluids
Where sodium goes, water follows.

Cell in a Cell in a
hypertonic hypotonic
solution solution

47
HIPERNATREMIA

Penyebab:
1. Pemasukan ion Na berlebihan
2. Kehilangan cairan lebih banyak daripada kehilangan ion Na

Plasma Na > 145 mEq/L


Keadaan dengan defisit cairan relatif.
Eksresi air > ekskresi natrium
Asupan natrium > jumlah cairan tubuh
Pada keadaan:
Demam dengan banyak keringat
Kehilangan air melalui saluran nafas
Diabetes polyuria
48
Sedikit minum - hypodipsia
HIPERNATREMIA
Cairan bergerak dari Intrasel ekstrasel
Gejala:
Haus
Letargy
Dehidrasi sel otak
Penurunan volume pembuluh darah

49
50
GANGGUAN KESEIMBANGAN KALIUM
Hipokalemia
Hiperkalemia

Elektrolit intraseluler utama


Mempengaruhi aktifitas otot jantung dan otot
skelet
Kadar normal kalium serum: 3.5 5 mEq/L

52
HIPOKALEMI

Kadar kalium dalam plasma < 3,5 meq/L.


Penyebab hipokalemi :
Asupan kurang, penggunaan obat diuretik,
malabsorbsi
Pengeluaran kalium berlebihan melalui saluran cerna
(diare, muntah), ginjal (pada penyakit ginjal primer)

Akibat hipokalemia:
Paralisis, kelemahan otot
Cardiac arythmia

53
HIPERKALEMI
Kadar kalium dalam plasma > 5 meq/L

Penyebab hiperkalemi :
1. Keluarnya kalium dari intrasel ke ekstrasel
pada keadaan asidosis, destruksi sel (bedah,
trauma, luka bakar, tumor, nekrosis dll)
2. Berkurangnya ekskresi kalium melalui ginjal
pada gagal ginjal, oliguria
3. Intake kalium berlebih
makanan, obat, transfusi darah
54
HIPERKALEMI
Gejala hiperkalemia
Lebih berbahaya daripada hipokalemia!!
henti jantung
Dysaritmia
Bradikardia
Kelemahan otot

55
KLORIDA
Kadar normal dalam serum: 98 108 mEq/L
Klorida diekskresi oleh ginjal ke dalam urin bersama
dengan Na dan K.
Penentuan kadar Cl dalam darah tidak begitu penting
dibandingkan dengan Na dan K.

56
Pemeriksaan laboratorium
pada Gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit
Bahan pemeriksaan gangguan keseimbangan
elektrolit:
serum, whole blood, plasma EDTA, plasma heparin,
urin, cairan tubuh, feses.
Harus segera dikerjakan (< 1 jam).
Serum tidak boleh hemolisis pseudohiperkalemia

Bahan pemeriksaan gangguan keseimbangan cairan:


Serum, plasma EDTA, urin
Periksa: albumin, tes fungsi ginjal, osmolaritas
plasma, osmolaritas urin, hematokrit 57
58

Anda mungkin juga menyukai