KW
KW
KEWIRASAHAAN
Sasaran manajemen resiko sebelum kerugian dan pasca kerugian lebih mudah
tercapai
Biaya resiko berkurang, yang mungkin dapat meningkatkan laba perusahaan.
Suatu perusahaan mungkin mampu untuk memainkan program manajemen resiko
perusahaan yang mengatasi baik ledakan kerugian murni maupun yang bersifat
spekulatif.
Masyarakat juga diuntungkan jika kerugian langsung dan tidak langsung (sebagai
akibat) menurun. Sebagai hasilnya, kepedihan dan penderitaan menurun.
KATEGORI MANAJEMEN RESIKO DALAM
KEWIRAUSAHAAN
Resiko spekulatif
Resiko murni
MACAM MACAM RESIKO
Resiko yang sulit untuk dikendalikan atau dicegah lebih dini, seperti kebakaran
akibat hubungan pendek arus listrik, bencana alam dan sebagainya. Tetapi resiko
ini dapat ditekan kerugiannya dengan mengasuransikan aset- aset perusahaan
Resiko yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, misalnya: menganalisa terlebih
dahulu sebelum bertindak dalam mendirikan usaha, pemasaran, produksi,
pengrekrutan tenaga kerja dan sebagainya.
BERDASARKAN SIFATNYA
Resiko bersifat kualitatif, yakni resiko yang tidak dapat dihitung daam suatu nilai,
misalnya: pemogokan tenaga kerja atas dipecatnya rekan kerja yang tidak setimpal
dengan kesalahannya.
Resiko bersifat kuantitatif, yakni resiko yang dapat dikonversikan ke sebuah nilai,
seperti naik turunya harga jual, biaya bahan baku, biaya investasi, biaya operasional,
dll
MENGIDENTIFIKASI MANAJEMEN RESIKO
DALAM KEWIRAUSAHAAN
Mengidentifikasi resiko
Menganalisa resiko
Monitoring resiko dan evaluasi
TERDAPAT 5 RESIKO BISNIS YANG SERING TERJADI
DALAM MENJALANKAN PENGUSAHAAN YAITU :
Pembangunan produk atau sistem yang baik sebenarnya tidak pernah diinginkan
oleh setiap orang (resiko pasar)
Pembangunan sebuah produk yang tidak sesuai dengan keseluruhan strategi bisnis
bagi perusahaan (resiko strategi)
Pembangunan sebuah produk dimana sebuah bagian pemasaran tidak tahu
bagaimana harus menjualnya (resiko pemasaran)
Kehilangan dukungan manajemen senior sehubungan dengan perubahan pada
fokus atau perubahan pada manusia (resiko manajemen)
Kehilangan hfal-hal yang berhubungan dengan biaya atau komitmen personal
(resiko biaya)
RISK ASSESEMENT (PENILAIAN RISIKO)
Pemilaian risiko dapat menggunakan dua teknik, yaitu (1) qualitative tachniques,
dan (2) quantitative techniques. qualitative tachniques merupakan beberapa tools
seperti self assessment (low, medium, high), questionnaires, dan internal audit
reviews. Sementara itu, quantitative techniques data berbentuk angka yang
diperoleh dari tools seperti probability based, non probabilistic models
(optimalkan hanya asumsi consequence) dan bench marking.
SIKAP ATAS RESIKO DALAM
KEWIRAUSAHAAN
Dalam mengelola bisnisnya, para wirausaha harus membuat keputusan akhir dengan
memperhatikan faktor-faktor dan pertimbangan berikut:
Ukuran dan kompleksitas bisnis.
Harapan mengenai pertumbuhan dan perkembangan bisnis.
Fasilitas jasa yang tersedia di daerah untuk berbagai instalasi sistem.
Kualitas dan kuantitas dari staf yang tersedia untuk berbagai jenis system dan
fasilitas latihan yang tersedia.
Jumlah transaksi yang harus diproses
KOMPROMI DALAM MENGELOLA RISIKO
Pada lingkup yang lebih luas, mengelola risiko ketidakpastian dalam organisasi
bisnis membutuhkan dukungan infrastruktur kelembagaan yang bisa diandalkan
dan mampu untuk menopang kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak
diharapkan organisasi bisnis.
Misal :Menggunakan jasa perusahaan Asuransi