KELOMPOK 5
Pelipurlara Sijabat 26030115120010
Novitasari Rahmawati 26030115120024
Prasetyo 26030115120031
Khusnul Chotimah 26030115130044
(Katsuwonus Pelamis)
Ikan cakalang merupakan hasil perikanan jenis
pelagis. Ikan cakalang berukuran sedang dari familia
Scombridae (tuna) adalah satu-satunya spesies dari
genus Katsuwonus. Ikan berukuran terbesar, panjang
tubuhnya bisa mencapai 1 m dengan berat lebih dari
18 kg. Cakalang yang banyak tertangkap berukuran
panjang sekitar 50 cm. Ikan cakalang dalam bahasa
Inggris dikenal sebagai Skipjack tuna (Supadiningsih
& Rosana, 2004 dalam Fausan 2011).
Ikan cakalang terdapat hampir di seluruh perairan Indonesia,
terutama di Bagian Timur Indonesia. Cakalang atau skipjack tuna,
katsuwonus pelamis adalah ikan aktif famili scombridae yang terdapat
diseluruh samudera beriklim tropis dan subtropis menyebar mulai dari
perairan pantai hingga lepas pantai.
HUHATE
HAND LINE
PAYANG
PUKAT CINCIN
Proses penangkapan yang kurang baik atau sembarangan akan
mempengaruhi kualitas dari ikan cakalang dan mempercepat proses
kematian dari ikan cakalang, serta mempengaruhi mutu ikan.
Energi dalam ikan digunakan untuk proses mencari makan atau
menangkap masa, berenang, bereproduksi dan kegiatan yang lainnya, energi
setiap ikan berbeda-berbeda tergantung dengan habitat ikan tersebut seperti
ikan cakalang memiliki jumlah energi lebih tinggi karena habitatnya berada di
lautan dalam. Makanan merupakan faktor yang mempengaruhi banyak
sedikitnya energi yang terkandung dalam ikan, menurut Subektiet.al ( 2011 )
laju pertumbuhan energi pada ikan dipengaruhi oleh makanan, makanan
yang dikonsumsi oleh ikan mengandung berbagai nutrisi yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan energi pada ikan. Energi dapat mempercepat
proses kemunduran mutu ikan cakalang biasaanya terjadi akibat proses
penangkapan ikan cakalang
1) Kenampakan luar
2) Lenturan daging ikan
3) Keadaan mata
4) Keadaan daging
5) Keadaan insang dan sisik
Perubahan sejak ikan mati hingga busuk dapat diklasifikasikan menjadi tiga tahapan
sebagai berikut :
1. Perubahan biokimiawi yang terjadi sebelumikan menjadi kaku (keras). Pada saat itu
yang paling banyak mengalami perubahan adalah pembongkaran ATP dan keratin-
fosfat yang akan menghasilkan tenaga. Glikogen juga akan mengalami pembongkaran
menjadi asam laktat melalui proses glikolisis sehingga menyebabkan keadaan daging
Tahap pertama berlangsung dalam waktu antara 1-7 jam sejak ikan mati,
Pada saat itu terjadi penggabungan protein aktin dan protein myosin menjadi
3. Pada tahap selanjutnya, tahap ketiga, daging ikan akan kembali menjadi
optimal.