Anda di halaman 1dari 17

STEVENS JOHSON SYNDROM

KELOMPOK 2
NAMA: Alif Satria
: Lisdayanti
:Wardiman
DEFINISI

Sindrom Stevens Johnson merupakan sindrom yang


mengenai kulit, selaput lendir di orifisium, dan mata
dengan keadaan umum bervariasi dari ringan sampai
berat, kelainan berupa eritema, vesikel atau bula, dapat
disertai purpura ( Mochtar Hamzah, 2005 : 147 )
ETIOLOGI

Penyebab belum diketahui dengan pasti, namun beberapa


factor yang dapat dianggap sebagai penyebab adalah
Alergi obat secara sistemik (misalnya penisilin, analgetik, arti
piuretik)
Infeksi mikroorganisme (bakteri, virus, jamur dan parasit)
Neoplasma dan faktor endokrin
Faktor fisik (udara dingin, sinar matahari, radiasi, sinar-X)
Makanan
GEJALA KLINIS

Pada yang berat kesadarannya menurun, penderita dapat


soporous sampai koma. Mulainya penyakit akut dapat disertai
gejala prodromal berupa demam tinggi, malaise, nyeri kepala,
batuk, pilek, dan nyeri tenggorok.
Pada sindrom ini terlihat adanya trias kelainan berupa :
a. Kelainan kulit.
b. Kelainan selaput lendir di orifisium.
c. Kelainan mata.
PATOFISIOLOGI

Patogenesisnya belum jelas, kemungkinan disebabkan oleh


reaksi hipersensitif tipe III dan IV. Reaksi tipe III terjadi akibat
terbentuknya komplek antigen antibodi yang membentuk
mikro-presitipasi sehingga terjadi aktifitas sistem
komplemen. Akibatnya terjadi akumulasi neutrofil yang
kemudian melepaskan lisozim dan menyebabkan kerusakan
jaringan pada organ sasaran (target organ). Reaksi
hipersentifitas tipe IV terjadi akibat limfosit T yang
tersintesisasi berkontak kembali dengan antigen yang sama
kemudian limfokin dilepaskan sehingga terjadi reaksi radang
(Djuanda, 2000: 147) .
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium
Imunologi
Pengobatan
PENATALAKSANAAN

Kortikosteroid
Antibiotika
Infus dan Transfusi Darah
Topikal
KOMPLIKASI

Komplikasi yang tersering ialah bronkopneumonia, yang


disepakati sejumlah 16 % diantara seluruh kasus yang datang
berobat dibagian kami. Komplikasi yang lain ialah kehilangan
cairan atau darah, gangguan keseimbangan elektrolit, dan
syok. Pada mata dapat terjadi kebutaan karena gangguan
lakrimasi.
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
Identitas
Kaji nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama,
suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat, dan nomor
register.
riwayat kesehatan
Keluhan utama
Riwayat penyakit saat ini (PQRST)
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan fisik

Lakukan pengkajian fisik dengan penekanan khusus:


Adanya eritema yaitu area kemerahan yang disebabkan oleh peningkatan
jumlah darah yang teroksigenisasi pada vaskularisasi dermal.
Vesikel, bula dan purpura.
Ekimosis yaitu kemerahan yang terlokalisir atau perubahan warna
keunguan yang disebabkan oleh ekstravasasi darah ke dalam jaringan
kulit dan subkutan.
Ptekie yaitu bercak kecil dan berbatas tajam pada lapisan epidermis
superficial
Lesi sekunder yaitu perubahan kulit yang terjadi karena perubahan pada
lesi primer, yang disebabkan oleh obat, involusi dan pemulihan.
Kelainan selaput lender di mukosa mulut, genetalia, hidung atau anus
Konjungtivitis, ulkus kornea, iritis dan iridoksiklitis
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi dermal
dan epidermal
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
kesulitan dalam menelan
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi pada
kulit
Gangguan intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
fisik
Gangguan persepsi sensori : kurang penglihatan berhubungan
dengan konjungtivis
Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya
pertahanan perifer, perubahan sirkulasi, kadar gula darah yang
tinggi, prosedur invasive dan kerusakan kulit
intevensi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai