Anda di halaman 1dari 19

CASE REPORT SESSION

Kemaladewi, Diah Rodhiyah

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
RSUP DR. HASAN SADIKIN
BANDUNG
2015
Nama : Ny. Arisih
Usia : 33 tahun
Alamat : Polaman Karang Gayam Jawa
Tengah
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Status : Menikah
Masuk RS : 10-10-2015
Keluhan Utama : Keluar cairan banyak dari jalan
lahir
G2P1A0 merasa hamil 8 bulan, mengeluh keluar
cairan banyak dari jalan lahir sejak kurang lebih 1 hari
SMRS. Cairan jernih, tidak berbau dan tidak disertai
dengan panas badan. Keluhan mules-mules yang
semakin sering dan bertambah kuat dirasakan ibu.
Gerak anak dirasakan ibu. Karena keluhannya ibu
berobat ke Rumah Bersalin Restu Ibu. Namun karena
bayinya prematur dirujuk ke RSHS.
Riwayat Obstetri
Hamil kedua. Hamil pertama di bidan, aterm, 3300
gram, spontan, laki laki usia 9 tahun.
Istri : Menikah umur 23 thn/SD/IRT.
Suami : 25 thn/SMA/ Swasta

Pemeriksaan kehamilan ibu saat usia kehamilan 2


bulan, kemudian kontrol teratur setiap bulannya
sampai kehamilan sekarang.
Keadaan Umum
Kesadaran : kompos mentis
Tinggi badan : 148 cm
Berat badan : 58 kg

Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi = HR : 84x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36.5 C
Kepala
konjungtiva : tidak anemis
Sklera : tidak ikhterik
Leher
KGB : tidak tampak membesar
JVP : (5 + 0) cm H2O
Thoraks
Bentuk dan gerak simetris
Jantung : Bunyi jantung murni reguler
Paru-paru : VF kiri=kanan, sonor, VR, VBS kiri=kanan
Ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen
Bentuk cembung, tegang
Lain-lain lihat status ginekologis
Ekstremitas
Edema (-/-), Sianosis (-/-), clubbing finger (-/-)
Pemeriksaan Luar
TFU : 29 cm
LP : 99 cm
Persentasi : letak kepala, 5/x
Bunyi jantung anak : 140 - 144 x/menit
His : (+) jarang
Taksiran berat badan anak : 2200 gram
DIAGNOSIS KERJA
G2P1A0 gravida 33-34 minggu ketuban pecah dini +
anemia.
TERAPI
Infuse jaga RL 20 gtt/menit
Amoxiicillin 3 x 1 gram i.v
Observasi KU, T, N, R, S, BJA, His
Rencana persalinan pervaginam

USUL PEMERIKSAAN
- Pemeriksaan laboratorium : - Hb, leukosit, trombosit,
hematokrit
Hb : 10.2 g/dL
Leukosit : 13.900/mm3
Hct : 32%
Trombosit : 190.000/mm3
Ketuban Pecah Dini (KPD)
Ketuban pecah sebelum waktunya adalah
robeknya selaput korioamnion dalam kehamilan
(sebelum onset persalinan berlangsung).
Dibedakan :
PPROM (Preterm Premature Rupture of
Membrane) : ketuban pecah pada saat usia
kehamilan < 37 minggu
PROM (Premature Rupture of Membrane) :
ketuban pecah pada saat usia kehamilan 37
minggu
Etiologi
Pada sebagian besar kasus, penyebabnya
belum tahun ditemukan. Faktor yang
disebutkan memiliki kaitan dengan KPD yaitu
riwayat kelahiran prematur, merokok dan
perdarahan selama kehamilan.
Faktor Risiko
1. Inkompetensi dan permbukaan serviks.
2. Riwayat KPD sebelumnya.
3. Kelainan atau kerusakan selaput ketuban
4. Kehamilan kembar (meningkatnya tekanan
intrauterin menyebabkan meningkatnya
tekanan terhadap selaput ketuban)
5. Trauma
6. Serviks (leher rahim) yang pendek (<25mm)
7. Infeksi Kehamilan
Kriteria diagnosis:

umur kehamilan > 20 minggu


keluar cairan ketuban dari vagina
pemeriksaan spekulum: terlihat cairan keluar dari
ostium uteri eksternum
kertas nitrazin merah akan menjadi biru
mikroskopis: terlihat lanugo dan verniks kaseosa
Dari anamnesis, pada pasien ini ditemukan adanya
:

umur kehamilan > 20 minggu


mengeluh keluar cairan yang banyak dari jalan lahir
sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Tidak disertai panas badan.
Mengapa pada pasien ini direncanakan
persalinan per vaginam ?

1.keadaan ibu maupun janin baik


2.tidak ditemukannya tanda-tanda amnionitis
seperti :
ibu : suhu >38C, takikardi ibu, leukositosis, tanda-
tanda infeksi intra uterin, rasa nyeri pada rahim,
sekret vagina purulen
janin : takikardi janin, bradikardia janin, dan ketuban
mekoneal (gawat janin)
Apa komplikasi yang mungkin timbul dari kasus KPD ?
- Infeksi intra partum (korioamnionitis) ascendens dari vagina
ke
intrauterin.
- persalinan preterm, jika terjadi pada usia kehamilan preterm.
- prolaps tali pusat, bisa sampai gawat janin dan kematian janin
akibat hipoksia (sering terjadi pada presentasi bokong atau
letak
lintang).
- oligohidramnion, bahkan sering partus kering (dry labor)
karena
air ketuban habis.
Pada ketuban pecah dini umur
kehamilan 20-28 minggu dan >= 37
minggu.
- Antibiotika profilaksis utk mengurangi
risiko infeksi (ampicilin, penisilin)
- - Nilai serviks
Dilakukan bila tidak ada penyulit (pada ibu
maupun janin), usia kehamilan 28-36 minggu,
rawat selama 2 hari.

Selama perawatan : Observasi, tanda


persalinan, antibiotika ( ampicilin 4x500 mg
atau eritromisin 4x500 mg dan metronidazole
2x500 mg) selama 3-5 hari, USG janin, jika ada
indikasi melahirkan dilakukan pematangan
paru janin
Terima kasih atas perhatiannya.

Anda mungkin juga menyukai