Alam di Indonesia
Chalid Muhammad
Ketua Institut Hijau Indonesia
Pengertian Korporatokrasi
Kuasa korporasi yang sangat besar di Indonesia di awali oleh peraturan perundangan
yang di keluarkan pemerintah sejak ujung kekuasaan Soekarno, di perbesar oleh
rezim Soeharto dan berlangsung hingga saat ini. Di awali UU No 1/1967 tentang
Penanaman Modal Asing, UU No 5/67 Tentang Kehutanan, UU No 11/67 tentang
Pertambangan, Kontrak Karya Pertambangan Generasi I dan II, menghantar
Indonesia memasuki fase: Jual Murah; Jual Cepat; dan Jual Habis Kekayaan
Alam demi kejayaan korporasi.
April 67: dittd kontrak karya dengan freeport. Saat itu soeharto belum menjadi
presiden. Dan banyak sekali thn 67 keluar peraturan perundang2an untuk jual murah
Legalisasi Kuasa Korporasi di Indonesia
HTI
8,8 juta ha HGU HPH
15,0 juta ha 35,1 juta ha
Dampak Eksploitasi Alam
terhadap Hak EKOSOB
Model ekploitasi alam yang di izinkan negara saat ini telah meningkatkan jumlah
dan jenis bencana ekologis. Dalam kurun waktu 2006-2007 Bencana Ekologis
(Banjir, longsor, gagal panen, gagal tanam, kebakaran hutan) tercatat 840 kejadian
bencana, dengan menelan korban 7.303 jiwa meninggal dunia dan 1.140 orang
dinyatakan hilang; sedikitnya 3 juta orang menjadi pengungsi dan 750.000 unit
rumah rusak atau terendam banjir. Data ini belum termasuk korban akibat
semburan lumpur Lapindo Brantas di Sidoarjo
Dampak lain yang berhubungan langsung dengan hak dasar manusia adalah
hancurnya wilayah tangkapan dan sumber pemasok air bersih. Diperkirakan
sekitar 80 an % Daerah Aliran Sungai (DAS) berada dalam kondisi kritis.
Kehancuran ini akan berdampak serius bagi terjadinya krisis air yang
sesungguhnya di Indonesia.
Kehancuran lain terjadi di kawasan pesisir yang mengancam keselamatan lebih
dari 5 juta jiwa yang tinggal di kawasan tersebut. Konversi kawsan Hutan
Mangrove untuk pertambakan skala besar semisal Dipasena menyebabkan
perusakan (deforestasi) sebesar 42% untuk taraf rusak berat dan 29% rusak.
Diduga, hanya sekitar 23% yang baik dan 6% yang memiliki kondisi sangat
baik. Terumbu karang 60.000 km2 (12-15% total dunia) dalam kondisi baik
hanya tinggal 6%. Bencana abrasi pantai tercatat lebih dari 60 lokasi pantai dan
muara di 17 propinsi
Cara Kerja Korporasi dan Pelanggaran HAM