Anda di halaman 1dari 29

BED SIDE TEACHING

(BST)
ASTHMA
Disusun oleh :
Diana Endah Nurul Rachman
Preceptor : dr. Lia Marlia., SpA

SMF ILMU KESEHATAN ANAK


RS Al-ISLAM BANDUNG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
2017
A. IDENTITAS PASIEN

Nama : An S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 31 Oktober 2015
Umur : 1 tahun 9 bulan 1 hari
Alamat : Margahayu - Bandung
Anak ke- : 2 dari 2 bersaudara
Tanggal masuk : 31 Juli 017
Tanggal periksa : 31 Juli 2017
Identitas Orang Tua
Ibu Ayah
Nama : Ny. A Nama : Tn. N
Umur : 30 tahun Umur : 35 tahun
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan
Swasta
Pendidikan terakhir : S1 Pendidikan terakhir : S1
Alamat : Margahayu- Alamat :
Bandung Margahayu -
Bandung
Keluhan Utama

Sesak Nafas
ANAMNESIS (Heteroanamnesa dari ibu
pasien)
Pasien datang ke poliklinik RS Al-Islam dengan keluhan sesak nafas sejak 1
hari SMRS. Ibu pasien mengatakan sesak nafas muncul tiba-tiba, terus-menerus
dan memburuk pada saat malam hari, saat pasien berjalan atau saat
menangis. Keluhan sesak berkurang ketika pasien sedang istirahat, dan timbul
ketika cuaca dingin.

Keluhan sesak nafas disertai dengan batuk sejak 1 hari SMRS. Batuk
terkadang disertai dengan dahak yang berwarna bening. Ibu pasien juga
mengatakan keluhan disertai suara mengi yang terdengar sejak 1 hari SMRS.
Ibu pasien mengatakan selama keluhan muncul pasien masih bisa berbicara,
dan tidak rewel ataupun gelisah ketika sedang berbaring. Ibu pasien juga
mengatakan pasien masih bisa menyusu dan tidak ada kesulitan dalam makan.
Ibu pasien menyangkal adanya riwayat demam dan pilek
sebelumnya. Ibu pasien menyangkal adanya riwayat tersedak
sebelumnya. Ibu pasien menyangkal adanya batuk berdahak
berwarna kehijauan sebelumnya. Keluhan menggigil, keringat dingin
pada malam hari, batuk lebih dari dua minggu, dan penurunan berat
badan disangkal oleh ibu pasien. Ibu pasien menyangkal bahwa
pasien bernafas lebih cepat dan dangkal,terdengar suara
mendengkur, dan cuping hidung pasien mengembang.
Diketahui bahwa ayah pasien adalah seorang perokok dan ayah
pasien mengaku bahwa ia sering merokok di dalam rumah. Ibu pasien
juga mengaku bahwa dirinya mempunyai riwayat penyakit asthma
dan biduran/kaligata sebelumnya. Keluarga pasien tidak memiliki
hewan peliharaan. Pasien tidak pernah berkontak dengan penderita
tuberkulosis. Pasien tinggal di rumah dengan ventilasi yang baik,
tidak lembab, dan cahaya matahari masuk ke dalam rumah. Ibu
pasien mengatakan bahwa kejadian ini pernah terjadi 1 bulan yang
lalu tetapi membaik dengan sendirinya sehingga pasien tidak berobat
ke dokter untuk mengatasi keluhan tersebut.
Riwayat penyakit sebelumnya
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak menderita penyakit
apapun sebelumnya
Riwayat Keluarga
Ibu pasien mengatakan bahwa ibu pasien memiliki riwayat
penyakit asthma dan biduran/kaligata
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Selama hamil, ibu pasien (G2P1A0) kontrol rutin ke dokter setiap
1 bulan sekali dan tidak pernah mengalami sakit atau dirawat di RS.
Ibu juga tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan, tidak merokok,
maupun minum alkohol. Keluarga juga tidak memiliki hewan
peliharaan. Riwayat darah tinggi selama kehamilan disangkal.
Pasien lahir pada umur kehamilan 37 minggu dengan letak kepala,
dibantu oleh dokter, langsung menangis dengan berat lahir 2,7 kg,
panjang lahir 49 cm tanpa ada kesulitan dalam persalinan .
Riwayat Makan
Usia 0-6 bulan : ASI
Usia 6 bulan- 1 tahun : ASI, bubur tepung, buah-buahan
Usia 1 tahun- sekarang : ASI, bubur nasi, nasi tim, menu
keluarga

Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan


Memegang benda usia 3 bulan
Tengkurap usia 4 bulan
Duduk usia 7 bulan
Berjalan usia 1 tahun
Bicara mama-papa usia 13 bulan
Kesan : tumbuh kembang baik
Riwayat Imunisasi
Sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap sampai
usia 9 bulan di puskesmas :
BCG
DPT I/II/III
Polio 0/I/II/III
Hepatitis B I/II/III
Campak

Waktu imunisasi ibu pasien tidak ingat


Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum

Tampak sakit ringan


Kesadaran : komposmentis
Tanda vital
Nadi : 120 x/menit
Respirasi : 42 x/menit
Suhu : 37,1C
Antropometri
Berat badan : 10 kg
Tinggi badan : 84 cm
Lingkar kepala : 47 cm
Status gizi
BB/TB : -2 SD sampai -1 SD
BB/U : -2 SD sampai 0
PB/U : -2 SD sampai 0
LK/U : -1 SD sampai 0
Kesan : status gizi baik, perawakan
normal, normocephal
Pemeriksaan Fisik

Kulit :tidak tampak perubahan warna,sianosis (-),


teraba hangat
Otot : atrofi (-), hipertrofi (-)
Tulang : deformitas (-)
Sendi : edema (-), eritema (-), ROM tidak
terbatas
Pemeriksaan Khusus
Kepala

Rambut : Hitam. Tidak mudah rontok

Ubun-ubun : Tertutup, datar

Mata : konjunctiva anemic -/-, sclera icterik -/-

Pupil : isokor, refleks pupil +/+

Hidung : letak normal, pernafasan cuping hidung (PCH) -/-,sekret (-),allergic shiner(-)

Telinga : letak normal, bentuk normal, secret (-)

Bibir : kering (+), tidak pucat

Mulut Lidah : mukosa basah, celah langit-langit(-)

Faring Tonsil : hiperemis (-)


Leher
LEHER
JVP : tidak meningkat
Kel. Tiroid : tidak ada pembesaran
KGB : tidak ada pembesaran
Retraksi suprasternal : tidak ada
Thoraks
Paru
Pulmo
(Depan)
Inspeksi : bentuk & pergerakan simetris, retraksi intercostal (-)
Palpasi : sela iga (ICS) tidak melebar
Perkusi : sonor kanan = kiri
Auskultasi : VBS ka = ki, wheezing +/+, slem +/+
(Belakang)
Inspeksi : bentuk & pergerakan simetris
Palpasi : sela iga (ICS) tidak melebar
Perkusi : sonor kanan = kiri
Auskultasi : VBS ka=ki, wheezing +/+, slem +/+
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba pada ICS V
miclavicular line sinistra
Perkusi
: tidak dilakukan
Auskultasi : S1 dan S2 murni reguler, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : datar, retraksi epigastrium (-)
Auskultasi : bising usus 7x/menit
Palpasi : lembut, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani
Hepar : hepatomegali (-)
Spleen : splenomegali (-)

Anogenital
tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstrimitas
Atas Bawah
Bentuk simetris Bentuk simetris
Capillary refill test < 2 Capillary refill test < 2
detik detik
Akral hangat Akral hangat
Clubbing finger (-). Clubing finger (-).
Sianosis -/-, Sianosis -/-,
STATUS NEUROLOGIS
RANGSANG MENINGEN
1. Kaku kuduk : (-)
2. Brudzinski I,II,III : (-)
3. Laseq : (-)
4. Kernig : (-)

Refleks Fisiologi : KPR (+), ATR (+), BTR (+), TTR (+)
Refleks Patologi : Babinski (-), Chaddok (-), oppenheim (-), Gordon (-)
Saraf otak : tidak dilakukan
RESUME
Anak laki-laki usia 1 tahun 9 bulan 1 hari

mengalami dyspnea sejak 1 hari SMRS. Keluhan muncul tiba-tiba dan


dirasakan terus-menerus. Keluhan disertai suara mengi dan batuk
berdahak yang berwarna bening sejak 1 hari SMRS. Ayah pasien adalah
seorang perokok dan selalu merokok di dalam rumah. Ibu pasien
mempunyai riwayat penyakit asthma dan urtikaria. Keluhan pasien
pernah dirasakan 1 bulan yang lalu tapi membaik dengan sendirinya
sehingga ibu pasien tidak membawa pasien ke dokter untuk berobat.

Dari pemeriksaan fisik ditemukan pasien terlihat sakit ringan, nadi


dan respirasi meningkat, bagian bibir terlihat kering dan auskultasi pulmo
terdengar suara wheezing dan slem.
Diagnosis Banding

Asthma bronkhiale serangan derajat ringan-sedang


Bronkiolitis
Pemeriksaan penunjang

Darah Rutin : Hb, Ht, Leukosit, Trombosit


Diff count
Tes Alergi (skin prick test, IgE spesifik)
Rontgen thorax
Diagnosis Kerja

Asthma bronkhiale serangan derajat ringan-sedang


Penatalaksanaan
Umum :
Rawat Jalan
Edukasi kepada orang tua pasien
Khusus :
Berikan oksigen 1-2 L/Menit + Agonis B2 kerja pendek (salbutamol)
via nebuliser
Nilai respon terapi
Nebulisasi dapat diulang sampai 3 kali tiap 20 menit dalam 1
jam.
Bila gejala membaik (sudah tidak terdengar wheezing), berikan B2
agonis oral 3-5 hari
Salbutamol (0,15 mg/kgbb/x) 1,5 mg
Sediaan sirup : 2mg/5ml 3 dd cth p.c
Kontrol setelah 3-5 hari dilakukan penatalaksanaan.
EDUKASI
1. Menerangkan mengenai penyakit yang diderita pasien beserta dengan
komplikasinya yang mungkin terjadi
2. Menjelaskan prosedur pengobatan untuk penyakit pada pasien
3. Memberitahukan pada ibu pasien apabila cuaca dingin/pada malam
hari pakaikan pasien baju hangat, pada saat pagi hari mandikan
dengan air hangat
4. Memberitahukan kepada orang tua pasien untuk menghindari faktor
pencetus lain seperti asap rokok, debu, dengan menjaga kebersihan
rumah dan tidak merokok di dalam rumah
5. Memberikan edukasi untuk memberikan pertolongan pertama asthma
dalam serangan saat di rumah, untuk mencegah terjadinya serangan
yang lebih berat.
6. Memberitahukan beberapa keadaan pasien harus segera dibawa ke
fasilitas pelayanan kesehatan terdekat (ketika serangan akut berat
sesak berat
Prognosis

Quo ad vitam : Ad Bonam


Quo ad functionam : Ad Bonam
Quo Ad sanationam : Dubia
ALHAMDULILAH

Anda mungkin juga menyukai