Physiology of Reproductive

System(Hormone Function)
Yetty Machrina
Dedi Ardinata
Department of Physiology
Faculty of Medicine, University of
Sumatera Utara
1
 LearningObjectives
Introductions of reproductive system
Hormon regulate human reproductive
Hormon function in basic organ gonad formation
Hormon function in onset of puberty
Hormon function in adult male
Hormon function in adult female
Reproductive cycle

2
 Introduction of Reproductive system
The reproductive system is the only system that is not
essential to the life
of the individual. Its activities do, however, affect other
systems.
This chapter discusses how the male and female
reproductive organs produce and store specialized
reproductive cells that combine to form new
individuals, and how various reproductive organs also
secrete hormones that play major roles in the
maintenance of normal sexual function.
3
 Endocrine Control: Three Levels of Integration

4
Hormones of the hypothalamic-anterior pituitary pathway
 Regulasi sekresi hormon

Kadar hormon dalam darah,secara umum diatur dengan :

Pulsatil
Sistem umpan balik negatif
Irama diurnal / sirkadian
Refleks neuroendokrin

5
 Onset Pubertas

Sekresi FSH and LH cukup tinggi saat baru lahir, tapi kemudian
turun dalam beberapa minggu.

Ketika pubertas :
Kematangan otak meningkatkan sekresi GnRH
Berkurangnya sensitivitas gonadotropin terhadap feedback
negatif.

Selama pubertas akhir, sekresi pulsatil LH dan FSH meningkat

selama tidur.
Menstimulasi peningkatan sekresi steroid seks.

6
 Onset of Puberty (continued)

Stimulates rise in
testosterone and estradiol-
17b. Insert fig. 20.10
Produce secondary sexual
characteristics.
Age of onset related to the %
of body fat and physical
activity in the female
Leptin secretion from
adipocytes may be required
for puberty.

7
 Bagaimana mekanisme hormonal
meregulasi fungsi reproduksi lelaki..?

8
 Hormon Reproduksi Lelaki
1. GnRH= gonadotropin releasing hormone
2. FSH = follicle stimulating hormone
3. ICHS /LH = interstitial cell stimulating
hormone / Luteinizing hormone
4. Testosterone
5. Inhibin

9
 Gonadotropin-Releasing Hormone
GnRH disekresi secara pulsatil (interval 60-90 mnt)
disampaikan ke hipofisis anterior melalui sistem
porta.
Fungsi : stimulasi sekresi FSH dan LH

10
 Follicle Stimulating Hormone
Pada lelaki, target ke sel sustentacular (Sertoli) di tubulus
seminiferous
Efek di sel Sertoli : mendorong spermatogenesis , serta
mensekresi androgen-binding protein (ABP)

11
12
 Sertoli Cells
Form blood-testes barrier:
Prevents autoimmune destruction of sperm.

Produce Fas ligand which binds to the Fas receptor on

surface to T lymphocytes, triggering apoptosis of T
lymphocytes.
Prevents immune attack.

13
 Sel Sertoli (sustentacular)
FSH dan testosteron
menstimulasi

Sel Sertoli
Menyelubungi spermatid
Menyediakan nutrien & stimulus kimiawi
untuk perkembangan
Memfagosit sitoplasma
mendorong

Terjadinya:
Pembelahan spermatogonia
Pembelahan meiotik spermatosit

14
 Luteinizing Hormone
Target ke sel interstitial (Leydig)
Efek :menghasilkan testosteron dan androgen lain

15
 Inhibin
Dihasilkan oleh sel Sertoli (Sustentacular)
Target : hipofisis anterior dan hipotalamus
Fungsi : menghambat sekresi FSH dan GnRH

16
 Brain-Testicular Axis
Pengaturan hormonal terhadap spermatogenesis dan
produksi androgen testis, melibatkan hipotalamus, hipofisis
anterior dan testis.
1. Hipotalamus menghasilkan gonadotropin-releasing hormone (GnRH)
2. GnRH menstimulasi hipofisis anterior agar mensekresi FSH dan LH
3. FSH menyebabkan sel sustentacular mensekresi androgen-binding
protein (ABP)
4. LH menstimulasi sel interstitial mensekresi testosterone
5. Pengikatan ABP ke testosterone meningkatkan spermatogenesis

17
Aksis otak-testis
1

3 4

18
5
19
 Testosterone
Dihasilkan oleh sel interstisial (Leydig) dan adrenal korteks
Hormon tipe steroid yang disintesis dari cholesterol
Sebagian disekresikan dan beredar dalam darah, terikat pada protein
plasma (albumin & globulin)

Produksi dimulai pada minggu-7 fetus, mencapai kadar tertinggi setelah

usia fetus 6 bulan
Lonjakan awal kadar testosteron menyebabkan :
Diferensiasi sistem saluran dan organ asesori lelaki
Mempengaruhi perkembangan SSP

20
 Level testosteron sepanjang kehidupan

21
 Peran testosteron dalam diferensiasi saluran
reproduksi manusia : lelaki atau perempuan
Pada minggu ke-5 terbentuk gonad yang belum berdiferensiasi,
memiliki duktus Mllerian dan duktus Wolffian.
Adanya SRY mengarahkan gonad menjadi testis.
Testis menghasilkan testosteron & Mullerian inhibiting factor

Duktus Wolffian menjadi saluran repro lelaki
Genital eksterna menjadi penis & skrotum
Degenerasi duktus Mullerian

Perempuan : testosteron(-) & MIH(-)

Duktus Mullerian saluran repro perempuan
Genital eksterna menjadi klitoris & labia

22
 Jalur sintesis hormon steroid pada lelaki & perempuan

23
 Testoteron memiliki beberapa khasiat fisiologi dan
farmakologi penting sebagai berikut
Efek virilisasi. Testosteron bertanggung jawab atas
ciri-ciri kelamin primer dan sekunder yang memiliki
peranan penting pada spermatogenesis.
Efek anabol, yakni daya retensi protein atau
menghambat perombakannya khususnya pada jaringan
otot.

24
 Efek tulang. Androgen mempercepat tumbuhnya
tulang pipa dan epifasenya yaitu tulang rawan di kedua
ujungnya. Pada anak laki-laki selama pubertas,
produksi testosteron meningkat dengan kuat sehingga
tubuh tumbuh lebih panjang untuk beberapa waktu.
Efek anti-gonadotrop, artinya menghambat
sekresi FSH dan LH bila kadar testosteron dalam
darah melebihi nilai tertentu.

25
 Efek anti-estrogen. Testosteron dapat melawan
sejumlah efek estrogen, misalnya pertumbuhan
endometrium rahim dan pertandukan
Efek atas sebum
Efek kolesterol
Retensi garam dan air

26
 Fungsi Testosterone
1. Stimulasi spermatogenesis:
Mendorong pematangan fungsi spermatozoa
2. Pengaruhi fungsi SSP:
libido (dorongan) dan perilaku, agresif, dominan
3. Stimulasi metabolisme :
Khususnya sintesis protein & pertumbuhan otot
Pembentukan sel darah (RBC)
4. Mempertahankan karakter kelaki-lakian
Pertumbuhan rambut di wajah
Meningkatkan massa otot dan ukuran tubuh
Ciri deposit jaringan lemak
5. Mempertahankan kelenjar asesori dan organ pada saluran repro lelaki

27
 Male Climacteric
The decrease of sexual function is called male climateric,
with occasionally associated with symptom of hot flashes,
suffocation, physic disorders

28
 Female Reproductive System
(Hormone Function)
GnRH
FSH & LH
Prolactin
Oxytocin
Estrogen
Progesteron
Relaxin
Inhibin

29
 Peran Hormon Mengontrol Siklus
Reproduksi Perempuan

Organ endokrin : hipotalamus- hipofisis dan gonad

Menghasilkan mekanisme regulasi yang kompleks
pengaturan siklus ovarium dan silkus uterus
(Siklus reproduksi perempuan)

Terjadinya ovulasi & mempersiapkan uterus.

30
Female Reproductive Cycle - Hormones

31
GnRH
FSH
LH
Estrogen
Inhibin
Progesteron
 Follicle Stimulating Hormone:
Source: Anterior Pituitary

Targets & Functions:

Ovaries
Stimulates follicle growth &
maturation
Stimulates estrogen production

33
 Leutenizing Hormone:
Source: Anterior Pituitary

Targets & Functions:

Ovaries
Stimulates primary oocyte to
complete first meiotic division
to become secondary oocyte
Triggers ovulation of
secondary oocyte

Transforms ruptured follicle

into corpus luteum
Corpus luteum
Stimulates production of
progesterone by corpus luteum
34
 Estrogen:
Sources: Maturing Follicles & Corpus Luteum
Targets & Functions:
Body in general
Stimulates the development of female
secondary sexual characteristics
Uterus
Stimulates proliferative phase of
uterine cycle
Ovaries
Promotes oogenesis
Breasts
Stimulates development of milk ducts
and sinuses (ampullae), fat deposition
Anterior Pituitary
35 Stimulates burst-like release of LH
 Estrogen
Akibat stimulasi dari FSH setiap bulan beberapa folikel
primordial berkembang menjadi folikel primer.
Folikel yang membesar sel theca menghasilkan androstenedion
disintesis menjadi estrogen dan androgen kemudian diabsorbsi
oleh sel granulosa diubah menjadi estrogen

Sel adipose dan sel interstisial (pada stroma ovarium) juga

menghasilkan sedikit estrogen. Estrogen juga dihasilkan dari reaksi
arotamase androstenedione
3 bentuk estrogen yang terdapat dalam sirkulasi : Estradiol
(terbanyak), Estrone, & Estriol
Estrogen terikat pada albumins; sedikit pada gonadal steroid binding
globulin (GBG)

36
37
 Fungsi lain Estrogen
1. Stimulasi pertumbuhan tulang dan otot
2. Mempengaruhi SSP, dan perilaku
3. Mempertahankan fungsi kelenjar dan organ
reproduksi.
4. Mendorong penebalan epitel vagina
5. Menstimulasi sekresi vaginal (sangat kenyal),
sebagai tes / penanda ovulasi.
6. Meningkatkan motilitas tuba falopi
7. Alkalinisasi dan pengencerkan mukus serviks
8. Menstimulasi otot uterus
9. Meningkatkan sensitivitas uterus terhadap oxytocin
10. Mempengaruhi kerja mitokondria sel

38
 Progesterone:
Source:Corpus Luteum & Placenta
Targets & Functions:
Uterus
Maintains thickened
endometrium
Stimulates nutrient release
Quiets myometrium
Corpus luteum Breasts
Stimulates development of
alveoli for milk production
Anterior Pituitary
Inhibits production & release of FSH & LH
39
 Progesterone

Steroid hormone
Increased appetite
Decreased uterine motility
Thickens cervical mucus
Progestational changes in the
endometrium

40
 Oxytocin:
Sources: Manufactured by hypothalamus.
Stored & released by Posterior Pituitary

Targets & Functions:

Uterus
Stimulates contraction of uterine
myometrium causing lowering of
fetus & labor

Breasts
Stimulates contraction of milk
ducts and sinuses, releasing
milk
41
42
 Positive Feedback Mechanisms:
1. Childbirth - Stretching of uterus and cervix
2. Suckling - Milk letdown reflex

43
Prolactin:
Source: Anterior Pituitary

Targets & Functions:

Breasts
Stimulates alveoli of breasts to produce
milk
Regulation
Release of prolactin by anterior pituitary
is regulated by hypothalamus production
of Prolactin Releasing Hormone (PRH) &
Prolactin Inhibiting Hormone (PIH)

44
 PERAN HORMON REPRODUKSI WANITA DALAM
SIKLUS MENSTRUASI

45
46
 Siklus Ovarium
Urutan perubahan bulanan , sehubungan dengan
pematangan ovum
1. Fase Folikular: pertumbuhan folikel (hari ke: 114)
2. Fase Luteal : periode aktivitas korpus luteum (hari
ke: 1428)
3. Ovulasi : terjadi di pertengahan siklus

47
 Siklus Uterin (Menstrual)
Serial perubahan siklik- yang terjadi pada endometrium setiap
bulannya, akibat pengaruh hormon dari ovarium :
1. hari 1-5: fase menstruasi ; pelepasan endometrium, kecuali
yang paling dalam
2. hari 6-14: fase proliferatif (preovulatori); endometrium
dibangun kembali
3. hari 15-28: fase sekretori (postovulatori); endometrium
bersiap untuk implantasi embryo

48
 Menstruasi
Bila tidak terjadi fertilisasi, kadar progesteron berkurang
stimulus hormonal terhadap endometrium menurun arteri
spiralis menciut dan spasme sel endometrial mati
Pada saat akhir, arteri spiralis berkonstriksi dan kemudian tiba-
tiba relaksasi dan terbuka aliran darah yang cepat
meluruhkan pembuluh kapiler dan lapisan fungsional.
Berlangsung 1-7 hari, kehilangan darah 35-50 ml

49
 MENSTRUAL CYCLE

50
 Ovulation
One graafian follicle forms bulge
on surface of ovary.
Extrudes secondary oocyte into
Insert fig. 20.33
the uterine tube.
LH causes the empty follicle to
become corpus luteum which
secretes:
Progesterone and estrogen.
If not fertilized, becomes
corpus albicans.

51
52
53