Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN DENGAN TB PARU

OLEH KELOMPOK 3:

VIDYA FAJRIN NINGTYAS 142310101038


VERINA SARI R 142310101068
NISHRINA DINI KURNIAWATI 142310101072
DUTYA INTAN LARASATI 142310101100
RYAN DWI LESMAN 142310101111
DEFINISI

TB paru Merupakan suatu infeksi bakteri


menahun yang disebabkan oleh Mycrobacterium
Tuberculosis yang ditandai oleh pembentukan
granuloma pada jaringan yang terinfeksi dan oleh
lengkapnya hipersensitivitas seluler.
EPIDEMIOLOGI
WHO 1990 menyatakan bahwa sekitar 1760
juta orang (1/3 penduduk dunia) yang terinfeksi
kuman tuberkulosis. Bahkan Indonesia menduduki
negara terbesar ketiga didunia dalam masalah
penyakit TBC ini.
Sebagian besar dari kasus TB ini (95 %) dan
kematiannya (98 %) terjadi dinegara-negara yang
sedang berkembang. Di antara mereka 75 % berada
pada usia produktif yaitu 20-49 tahun.
Pria lebih umum terkena, kecuali pada wanita
dewasa muda yang diakibatkan tekanan psikologis
dan kehamilan yang menurunkan resistensi.
ETIOLOGI

Tuberkulosis paru adalah penyakit menular


yang disebabkan oleh basil mikrobakterium
tuberkulosis tipe humanus.
Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat
tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang
Tahan Asam (BTA).
Kuman ini tahan hidup pada udara kering
maupun dalam keadaan dingin (dapat tahan
bertahun-tahun dalam lemari es)
FAKTOR RESIKO

individu yang berhubungan dekat dengan


seseorang yang mempunyai TB aktif
individu yang tinggal di daerah kumuh,
perumahan dibawa standar
Imigran dari negara dengan insiden TB tinggi,
misalnya Haiti, Asia Tenggara.
Individu yang secara medikal kurang mampu,
misalnya tunawisma, miskin,etnik atau ras
minoritas, anak-anak dan dewasa muda.
Tenaga kesehatan
CARA PENULARAN

Cara masuknya kuman Micobacterium Tuberculosis


kedalam tubuh host adalah sebagai berikut :
Inhalasi (terhirup)
Ingestion (tertelan)
contact
TANDA DAN GEJALA

Gejala umum (Sistemik)


Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama,
biasanya dirasakan malam hari disertai keringat
malam. Kadang-kadang serangan demam seperti
influenza dan bersifat hilang timbul.
Penurunan nafsu makan dan berat badan.
Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat
disertai dengan darah).
Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
Gejala khusus (Khas)
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila
terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang
menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar
getah bening yang membesar, akan menimbulkan
suara mengi, suara nafas melemah yang disertai
sesak.
Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-
paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala
seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat
membentuk saluran dan bermuara pada kulit di
atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan
pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis
(radang selaput otak), gejalanya adalah demam
tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-
kejang.
Pada penderita usia anak-anak apabila tidak
menimbulkan gejala, Maka TBC dapat terdeteksi
kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC
dewasa. Sekitar 30-50% anak-anak yang terjadi
kontak dengan penderita TBC paru dewasa
memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak
usia 3 bulan 5 tahun yang tinggal serumah dengan
penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif,
dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan
serologi/darah.
KOMPLIKASI
Komplikasi dini:
- Pleuritis
- Efusi pleura
- Laringitis

Komplikasi lanjut
- Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran napas
bawah)
- Atelektasis (paru mengembang kurang sempurna)
- Bronkiektasis (pelebaran broncus setempat)
- fibrosis (pembentukan jaringan ikat pada proses
pemulihan atau reaktif) pada paru.
- Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang,
persendian, dan ginjal.
PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Pemberian nutrisi adekuat
2. Berikan pasien posisi semi atau fowler,
Bantu/ajarkan batuk efektif dan latihan
napas dalam.
3. Lakukan pengukuran tanda-tanda vital
4. Observasi warna, karakter, dan bau sputum
5. Hindari makanan yang sangat panas atau sangat
dingin karena dapat mencetuskan atau
meningkatkan spasme batuk.
6. Anjurkan makan sedikit dan sering dengan
makanan tinggi protein dan karbohidrat.
7. Ajarkan teknik pengalihan nyeri seperti, membaca,
membantu, dan tarik nafas dalam.
b.Penatalaksanaan medis
- Terapi dilakukan dengan pemberian OAT (Obat
Anti Tuberkulosis).
- OAT harus diberikan dalam kombinasi sedikitnya
dua obat yang bersifat bakterisid (isoniazid dan
rifampicin) dengan atau tanpa obat ketiga.
- OAT yang tersedia adalah Isoniazid (H),
Rifampicin (R), Etambutol (E), Streptomicin (S),
Pirazinamid (Z).
- Kepatuhan pasien sangat penting untuk
kesembuhan total dari kuman Tb.
PENCEGAHAN
a .apabila batuk lebih dari 3 minggu, merasa sakit di
dada dan kesukaran bernafas segera dibawa
kepuskesmas atau ke rumah sakit.
b.Saat batuk memalingkan muka agar tidak
mengenai orang lain.
c. Membuang ludah di tempat yang tertutup
d. Mencuci peralatan makan dan minum sampai
bersih setelah digunakan oleh penderita.
e.Bayi yang baru lahir dan anak-anak kecil harus
diimunisasi dengan vaksin BCG.
PATHWAY
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
Nama: -
Tempat tgl lahir: -
Umur: 20-49 tahun
Jenis Kelamin: Pria dan wanita dewasa muda
Alamat: Negara Berkembang
Agama: -
Pekerjaan: faktor ekonomi
No. Reg: -
Tanggal Masuk RS: -
Diagnosa Medis: TB Paru
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama : sesak nafas, Batuk
produkif/non produktif
b. Riwayat Kesehatan Sekarang :sesak nafas, batuk
berdahak, lemas, dan di malam hari sering
mengeluarkan keringat dingin,TB paru.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu :memiliki penyakit TB
paru sebelumnya
d. Riwayat Kesehatan Keluarga : ada keluarga yang
memiliki penyakit TB paru
e. Riwayat Kesehatan Lingkungan: Pasien tinggal di
lingkungan kumuh, ketika berinteraksi dengan
keluarganya, pasien tidak menggunakan masker.
3. POLA FUNGSI KESEHATAN
a. Pola aktivitas dan istirahat:Rasa lemah cepat
lelah, aktivitas berat timbul. sesak (nafas
pendek), sulit tidur, demam, menggigil,
berkeringat pada malam hari.
b.Pola nutrisi:Anoreksia, mual, tidak enak
diperut, penurunan berat badan.
c.Respirasi : Batuk produktif/non produktif sesak
napas, sakit dada.
d.Rasa nyaman/nyeri: Nyeri dada meningkat karena
batuk berulang
e.Integritas ego
4. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum

1. Kesadaran : Compos Mentis, GCS = 15 ( V = 5, M


= 6, E = 4)
2. Tanda-tanda Vital
- Tekanan darah: hipertensi
- Nadi: Cepat
- Suhu: Hipertermi (>37 Celsius)
- Pernapasan: takipneu (88x/menit)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah
pemeriksaan darah rutin terutama LED.
- Sebagian besar kasus kadar LED meningkat pada
penderita TB paru.
-Selain itu dilakukan pemeriksaan dahak/sputum
sebanyak 3 kali. Hasil positif menunjukkan
bila 2 dari 3 sampel dahak ditemukan BTA
(bakteri tahan asam).
-Diagnosis pasti dapat dilakukan kultur dan pada
hasilnya terdapat kuman Mycobacterium
tuberculosis.
b. Tes tuberkulin (Tes mantoux)
Pemeriksaan imuno-serologis dilakukan
bisanya pada anak, dilakukan uji kulit dengan
tuberkulin (tes Mantoux) dikatakan positif bila
terdapat kemerahan disekitar kulit yang diuji > 15
mm.

Anda mungkin juga menyukai