Teks Berita Elsa
Teks Berita Elsa
Peristiwa dalam berita ini adalah wawancara dengan Grace Natalie usai menghadiri
acara Kopi Darat Wilayah PSI DKI Jakarta, di Hotel Novotel Jakarta tentang
pendapatnya terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang menurutnya adalah
calon presiden 2019 yang terbaik saat ini. Hal yang membuat Grace Natalie
berpendapat seperti itu adalah karena Pak Jokowi merupakan insipirasi baginya begitu
pula bagi PSI. Grace juga membandingkan kepemimpinan Presiden Jokowi dengan
Presiden SBY dan menilai bahwa Presiden Jokowi lebih mendidik masyarakat dan lebih
jelas dalam penggunaan hutang untuk membangun infrastruktur, dengan kata lain
kepemimpinan Pak Jokowi lebih jelas dari pada Pak Susilo Bambang Yudhoyono.
1. Faktual
Mengevaluasi berita faktual melalui kalimat di dalamnya. Jika kalimat
tersebut memiliki sumber atau merupakan pernyataan umum, maka kalimat
tersebut termasuk kalimat fakta.
2. Objektif
Kalimat objektif adalah kalimat yang bersifat opini atau pendapat
dari penulis berita.
3. Aktual
Berita aktual adalah berita yang paling baru.
Contoh penerapannya
Dari berita PSI: Pak Jokowi Masih Menjadi Calon Presiden Terbaik Saat Ini dapat
disimpulkan bahwa berita ini adalah berita faktual dan aktual.
Dari setiap kalimat dan setiap paragraf, penulis mencantumkan bahwa apa yang beliau
tulis merupakan kutipan dari Grace Natalie dan opini yang muncul dalam teks berita
tersebut merupakan opini-opini dari sumber berita.
Teks berita ini juga bersifat aktual karena berita ini di tulis pada tanggal 26 Agustus
2017.
Menginterpretasi Teks Berita
Orientasi
Menurut Ketua Umum PSI, Grace Natalie, Presiden Joko Widodo adalah calon presiden yang
paling baik untuk Pemilihan Presiden 2019 yang akan datang sehingga Joko Widodo sudah
mendapatkan dukungan dari PSI.
Peristiwa
Setelah menghadiri acara Kopi Darat di Hotel Novotel, Jakarta pada hari Sabtu
tanggal 26 Agustus 2017, Grace Natalie mengatakan kepada media kompas bahwa Jokowi
meruapakan calon Presiden terbaik untuk tahun 2019. Menurut pandangan mantan jurnalis
televisi tersebut, kebijakan Presiden Jokowi lebih membuahkan hasil yang nyata, contohnya
adalah infrastruktur.
Grace Natalie juga membandingkan kebijakan Presiden Joko Widodo dengan
Presiden RI yang sebelumnya yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memiliki
persamaan bahwa kebijakan dari keduanya sama-sama memerlukan hutang. Namun,
pendapat dari Grace Natalie, lebih baik berhutang tapi ada hasil yang jelas dan nyata. Tidak
semena-mena bagi-bagi uang tunai namun hasilnya tidak jelas dan justru tidak mendidik
masyarakat sama sekali.
Sebelumnya, di bulan April, PSI sudah pernah beraudiensi dengan Presiden
Jokowi di Istana Negara, Jakarta. Dalam audiensi tersebut, Presiden Joko Widodo
berpesan kepada PSI untuk menjadi partai politik yang mempunyai karakter yang lebih
baik dan berbeda dari pada parpol-parpol lainnya, karena kalau sama saja untuk apa
membangun partai politik yang baru. Pesan-pesan Pak Jokowi ini membuat Grace
Natalie sebagai ketua umum dari partai politik yang masih baru ini terinspirasi.
Sebagai penekanan terhadap pesan-pesan Pak Jokowi, beliau juga berbagi
pengalaman dengan pengurus-pengurus PSI tentang bagaimana beliau dulu juga
berkecimpung di dalam partai politik. Masing-masing pihak dari Jokowi maupun PSI
saling berbagi cerita pengalaman mereka dalam mengurus parpol.
Sumber
Grace Natalie