Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS

Putri Yulia Habsari


2012730078
dr. Metta Desvini Primadona S, Sp. KJ
Identitas
Nama : Ny. P

Jenis kelamin : Perempuan

Usia : 60 tahun

Agama : Islam

Alamat : Cipayung

Suku bangsa : Jawa

Pendidikan : SD

Status pernikahan : Menikah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tanggal masuk RSIJ : 5 Agustus 2017


RIWAYAT PSIKIATRI
Keluhan Utama : AUTOANAMNESIS
Pasien susah tidur sejak 2 15 Agustus 2017 di Ruang
bulan SMRS bangsal perempuan RS.Jiwa
Islam Klender

Keluhan Tambahan :
ALLOANAMNESIS
Pasien tidak teratur minum
obat, pasien sering keluar 17 Agustus 2017 melalui
rumah jam 2 pagi, menggigau telepon dengan Ibu P (anak
dan mengganggu tetangga pasien)
dekat rumah.
Riwayat Gangguan Sekarang :
Pasien di bawa ke rumah sakit jiwa islam kelender dengan keluhan susah
tidur sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pasian tidak mengetahui
penyebab mengapa pasien susah tidur, Dari penjelasan anak pasien, susah
tidur dialami pasien semenjak pasien tidak teratur meminum obat
dikarenakan pasien merasa bahwa sudah sehat. Saat obatnya tidak teratur
diminum, anak dan suami pasien mulai merasakan ada gejala yang mulai
muncul pada diri pasien, yaitu pasien mulai terlihat gelisah, sulit tidur, nafsu
makan menurun dan sering mengigau. Semakin lama gejala pasien semakin
bertambah buruk, pasien semakin sering bangun jam 1 pagi, kemudian
keluar rumah lalu pintunya di kunci, dan pasien pergi keluar rumah tanpa
sepengetahuan keluarganya. Selain itu, pasien menyimpan benda tajam
tanpa sepengetahuan keluarga seperti pisau dan golok. Pasien mengatakan
pisau dan golok akan digunakan untuk memotong pohon jeruk. Namun
keluarga pasien mengatakan, pisau dan golok di bawa - bawa pasien
berkeliling komplek dan mengganggu tetangga.
Satu bulan SMRS, menurut anak pasien, pasien menjadi lebih mudah marah -
marah, dan berkeliling komplek memakai baju compang camping, kemudian pasien
mengangkat bajunya dan memperlihatkan alat kelaminnya ke muka umum. Anak
pasien mengatakan bahwa pasien, pernah menghampiri bapak bapak yang sedang
ngobrol dan mengajak untuk melakukan hubungan seksual ketika suaminya sedang
pergi mengaji, dan pasien menawarkan ada dua kamar yang satu ac dan yang satu
tidak ac. Selain itu, pasien sudah mulai mengambil barang barang orang tanpa
izin, dan jika di larang pasien akan marah dan memukul orang yang melarang.
Pasien juga sering marah marah dengan suaminya karena suami selalu melarang
pasien untuk keluar rumah dan mengunci pasien di dalam kamar.
Satu minggu SMRS, pasien meminta ongkos kepada anaknya untuk pergi ke pasar
untuk membeli sayur, setelah itu pasien membagikan sayurannya ke tetangga dan
pasien juga sering membagi bagi makanan ke tetangga. Pasien juga sering bagi
bagi uang ke tetangganya yang janda.
Dua hari SMRS, pasien melempar korek ke rumah tetangga yang sedang menjemur
kasur, dan jemuran kasurnya terbakar. Pasien melempar korek ke jemuran kasur
tetangga karena merasa terganggu dengan keberadaan jemuran tersebut.
Pasien menyangkal mendengar suara bisikan, dan melihat bayangan. Pasien
mengkonsumsi obat dalm bentuk tablet yang diberikan dokter dua macam berwarna
abu -abu dan putih, di minum satu kali sehari, namun pasien tidak teratur minum
obatnya.
Riwayat Gangguan Sebelumnya :
Psikiatri

Pertama kali pasien di rawat di rumah sakit jiwa pada tahun 1989 di rumah sakit banyumas
jawa tengah karena pasien sering pergi tanpa izin dan tidak pulang selama 1 minggu. Pasien
sering berpergian tanpa tujuan. Ketika pasien pulang ke rumah, pasien mengamuk dan
menjambak rambut anaknya secara tiba tiba, hingga kepala anak hampir di benturkan ke
tembok. Selain itu, pasien juga membuang baju suaminya dan membakarnya. Pasien di rawat
selama satu minggu lalu di dizinkan pulang oleh dokter. Setelah pasien keluar dari rumah sakit,
pasien tidak pernah kontrol ke poli sehingga pengobatan pasien terhenti selama tiga belas
tahun. Namun keluarga mengatakan setelah di rawat di rumah sakit banyumas keadaan pasien
membaik dan pasien dapat melakukan aktivitas sehari hari dengan normal.

Pada tahun 2002 pasien kembali di rawat di rumah sakit jiwa grogol. Empat harin
sebelumnya ibu pasien meninggal dunia. Pasien di bawa ke rumah sakit jiwa grogol di
karenakan pasien di rumah tidak mau berbicara, tidak mau makan selama 1 minggu, dan
keliling kampung sambil melempari korek ke jemuran orang. Kemudian pasien hampir di pukuli
oleh orang orang kampung. Pasien di rawat di rumah sakit grogol selama satu minggu.
Setelah pasien di perbolehkan pulang, pasien menjalani kontrol rutin satu bulan sekali dan rajin
minum obat. Setelah itu keadaan pasien membaik.
Pada tahun 2013 ayah pasien meninggal dunia, kemudian pasaien menjadi
sering marah marah, meludah sembarangan, dan mencoret coret tembok.
Kemudian pasien di bawa ke klinik lipo kebayoran dan di rawat selama satu
minggu. Dan setelah itu pasien tidak melanjutkan pengobatan di klinik tersebut.

Pada tahun 2014 pasien di rawat di rumah sakit cipto, dengan keluhan pasien
sering bernyanyi nyanyi, dan pergi tanpa tujuan. Di rumah sakit cipto pasien
di rawat selama dua belas hari. Setelah di rawat pasien menjalani kegiatan sehari
hari dengan baik, namun dalam pengawasan keluarga.

Pada akhir tahun 2016 pasien di rawat di rumah sakit jiwa islam kelender
dengan keluhan marah marah, melempar lempar pakaian suaminya, dan
sulit tidur. Pasien di rawat selama satu minggu. Namun pasien tidak rutin
minum obat setelah diperbolehkan pulang.

Pada bulan mei 2017 pasien kembali di raawat di rumah sakit jiwa islam
kelender karena pasien setiap jam 1 malam pasien terbangun dari tidurnya, dan
keluar rumah untuk keliling kampung. Setelah keliling kampung pasien pergi ke
pasar untuk membeli sayur dan sayuran tersebut dibagi bagikan ke
tetangganya. Selain itu pasien juga menyembunyikan obat yang diberikan dokter
dan obat suaminya. Pasien di rawat selama satu minggu.
Gangguan Medik
Pasien tidak memilik riwayat darah tinggi dan kencing manis. Pasien
tidak memiliki gangguan medik sebelumnya. Pasien tidak memiliki
gangguan bawaan sejak lahir, tidak pernah mempunyai riwayat
kejang sebelumnya, tidak pernah menderita sakit berat hingga
membutuhkan perawatan rumah sakit, dan tidak ada riwayat
trauma kepala sebelumnya.

Penggunaan NAPZA
Pasien tidak pernah mengkonsumsi rokok, narkoba, dan minuman
alkohol.
Riwayat Pribadi Sebelum Sakit
Riwayat Prenatal dan Perinatal

Pasien adalah anak kedua dari tiga bersaudara, selama kehamilan


ibu pasien dalam kondisi sehat, tidak pernah mengalami gangguan
kesehatan baik fisik maupun psikis. Tidak ada masalah sebelum
atau saat kelahiran pasien dilahirkan dalam keadaan cukup bulan
dan di lahirkan secara normal dibantu oleh bidan. Pada saat lahir
bayi langsung menangis. Pasien merupakan anak yang dikehendaki
orangtuanya. Tidak pernah ada sakit kejang atau penyakit
lainnya yang bermakna. Tidak ada kecelakaan yang bermakna,
riwayat operasi tidak ada.
Masa Kanak kanak dini / awal (0 - 3 tahun)

Pasien diasuh oleh ibu kandungnya sendiri dan diberikan ASI hingga usia 1,5
tahun. Tidak ada cacat bawaan yang ditemukan dan perkembangan fisik pasien
cukup baik, pola perkembangan motorik tidak ada hambatan, seperti
kebanyakan anak yang normal. Tidak ada masalah dalam pertumbuhan maupun
perkembangan pasien saat masa itu.

Masa kanak kanak Pertengahan ( 3 11 tahun )

Secara fisik pasien tumbuh dan berkembang seperti anak-anak seusianya. Pasien
mulai masuk Taman Kanak-kanak (TK) usia empat tahun pasien dapat bergaul
dengan teman-teman disekolah maupun teman seusianya di lingkungan rumah,
tidak ada masalah di TK selama dua tahun tersebut. Kemudian masuk Sekolah
Dasar (SD) usia enam tahun pasien dinilai tidak banyak bertingkah di sekolah,
pasien cenderung bisa bergaul dengan teman-temannya. Pasien tidak pernah
terlibat perkelahian dengan teman sebayanya di sekolah menyelesaikan SD enam
tahun selalu naik kelas prestasi di sekolah baik.
Masa kanak Akhir dan Pubertas (11-18 tahun)
Pasien tidak melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pasien
mulai adanya ketertarikan dengan lawan jenis pada usia 14 tahun.
Riwayat Pendidikan
-Taman Kanak-Kanak : TK Al-Mutaqin Banyumas Jawa Tengah, tidak
ada masalah prestasi yang berkaitan dengan pendidikan.
-Sekolah Dasar : SD N 2 Banyuma Jawa Tengah masuk saat pasien
usia 6 tahun tidak ada masalah prestasi yang berkaitan dengan
pendidikan dinyatakan lulus dan selalu naik kelas.
Riwayat Psikoseksual
Pasien mengalami pubertas seperti remaja pada umumnya. Pasien
memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis. Pasien tidak pernah
mendapatkan pelecehan seksual dan tidak pernah melakukan pelecehan
seksual.
Masa Dewasa
Riwayat Pekerjaan
Pertama kali pasien bekerja pada tahun 1978, pasien bekerja di
pabrik tembakau selama 2 tahun. Di pabrik tembakau pasien
bekerja sebagai buruh, kemudian pabrik tersebut bangkrut.
Tahun 1973 pasien pergi ke jakarata untuk mencari pekerjaan
dan akhirnya pasien bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Pasien bekerja sebagai pembantu rumah tangga selama dua tahun.
Di tahun kedua pasien mengatakan hampir di perkosa oleh anak
majikannya, namun pasien langsung berteriak meminta tolong.
Setelah itu pasien keluar bekerja dan pulang ke kampung halaman.
Riwayat Pernikahan
Awal menikah tahun 1975 pasien usia 18 tahun , suami pasien usia 20 tahun
pernikahan mereka direstui oleh kedua orang tuanya , pasien kenal dengan
suaminya di rumah temannya saat sedang bermain, saat itu suami pasien sudah
bekerja dan tinggal bersama orang tuanya di Jakarta, mereka pacaran, dan
beberapa bulan kemudian orangtua suami pasien datang ke rumah untuk
melamar pasien.
Selama empat tahun pasien tinggal dirumah orang tua suaminya di Jakarta.
Pasien memiliki lima orang anak dua perempuan 3 pria.
Riwayat Aktivitas Sosial
Pasien mempunyai cukup banyak teman dekat di lingkungan rumah, Saat kecil
,usia sekolah dan saat bekerja pasien dapat berinteraksi dengan orang lain tidak
memiliki masalah serius dengan aktivitas sosial. Namun saat sakit pasien tidak
mempunyai teman.
Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah melanggar hukum dan tidak pernah di hukum.
Riwayat Keluarga
Keterangan :
Laki-laki

Perempuan

Pasien

Meninggal

Tinggal Serumah
Pasien merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Pasien dilahirkan
dalam keluarga sederhana. ayah dan ibu pasien harmonis dan sangat
menyayangi anak-anaknya, ayah dan ibu berasal dari Jawa Tengah
bersuku Jawa.
Ayah pasien bekerja sebagai petani, ibunya sebagai ibu rumah tangga.
Kesehariannya pasien dari kecil hingga sekarang pasien tidak memiliki
masalah dengan kakak dan adik pasien. Kakak pasien tinggal bersama
suaminya di jawa tengah di desa kedungmenjangan, bekerja sebagai ibu
rumah tangga, adik pasien adalah laki-laki tinggal di jakarta bersama
anak dan istrinya.
Saat ini pasien tinggal bersama suami dan ketiga anaknya, ibu pasien
sudah meninggal pada tahun 2002, ayah pasien sudah meninggal pada
tahun 2013. Di riwayat keluarga tidak ada yang mengalami penyakit
jiwa sebelumnya
STATUS MENTAL
Deskripsi Umum Aktivitas Psikomotor

Penampilan Menarisme : tidak ada

Pasien seorang wanita, postur tubuh tinggi Tick : tidak ada


sedang dan gemuk, berpenampilan tampak
seperti usianya. Saat di wawancara, pasien Kedutan : tidak ada
mengenakan baju daster berwarna hijau, dan Echopraxia : tidak ada
menggunakan alas kaki. rambut hitam pendek
dan terlihat cukup bersih. Sikap Terhadap Pemeriksa
Perilaku Pasien kooperatif terhadap pemeriksa
Sebelum wawancara, pasien tampak sedang
tidur sendiri di bangsal perempuan RS Jiwa
Klender. Selama wawancara, pasien tampak
duduk tenang dengan pemeriksa dengan
tenang. Saat wawancara pasien menatap mata
pemeriksa.
Pembicaraan Gangguan Persepsi
Volume : Sedang Halusinasi : Tidak ada
Irama : Teratur Ilusi : Tidak ada
Intonasi : Sedang Derealisasi : Tidak ada
Artikulasi: Jelas Depersonalisasi : Tidak Ada
Mood& Afek
Mood : Irritable
Afek : Labil
Keserasian : Serasi
Gangguan Pikiran
Proses Pikir
Produktivitas :Kaya Ide
Kontinuitas : Flight of Idea
Hendaya bahasa : Tidak ada
Isi Pikir
Gangguan Isi Pikir :
Preokupasi : Tidak ada
Ide Referensi : Tidak ada
Waham : Tidak ada
Sensorium dan Kognisi
Kesadaran

E4V5M6 Compos Mentis

Orientasi

Waktu : Baik (Pasien mengetahui perkiraan waktu dilakukan wawancara sekitar siang hari, dan dapat
menyebutkan hari, bulan dan tahun saat wawancara)

Tempat : Baik (Pasien mengetahui ia sedang berada di RSJ)

Orang : Baik (Pasien tahu bahwa ia diwawancarai oleh dokter muda dapat mengenali dokter muda)

Daya Ingat

Segera : Baik (mampu mengingat 3 benda yang pemeriksa sebutkan)

Jangka pendek : Baik (mampu mengingat menu makan paginya)

Jangka panjang: Baik (pasien dapat mengingat tahun kelahirannya dan masa kecilnya)
Konsentrasi dan Perhatian

Konsentrasi baik, pasien dapat dengan baik melakukan pengurangan yang diberikan pemeriksa
(seven serial test). Perhatian baik, pasien dapat mengeja kata D-U-N-I-A dan dapat mengeja
dari belakang A-I-N-U-D

Kemampuan Membaca dan Menulis

Kemampuan menulis baik, pasien dapat menulis biodata dan dapat membaca tulisan tersebut
dengan baik.

Kemampuan Visuospasial

Baik. Pasien dapat menggambar dua buah persegi lima berhimpitan.

Pemikiran abstrak

Baik. Pasien dapat memberikan arti dari peribahasa Panjang Tangan yang artinya suka
mencuri.

Kemampuan Informasi dan Intelegensi

Baik. Pasien mengetahui nama presiden Republik Indonesia saat ini.


Pengendalian Impuls Daya Nilai
Pasien dapat
mengendalikan impuls Daya Nilai Sosial : Kurang baik
dengan baik. (Selama dirawat, pasien tidak
berteman dengan pasien lain
karena pasien lebih banyak diam
dan melamun).
Uji Daya Nilai : Baik (Apabila
pasien menemukan dompet di
jalan, pasien akan
mengembalikan dompet tersebut
ke pemiliknya).
Reality Testing of Ability (RTA) Tilikan
RTA tidak terganggu. Derajat III. (pasien merasa
sakit, butuh minum obat,
namun tidak teratur kinum
obatnya dan menyalahkan
penyebab yang lain)

Taraf Dapat Dipercaya


Dapat dipercaya.
Status Fisik
Status Generalis Kepala : Normocephal

Keadaan umum : Baik Thorax

Kesadaran : Compos mentis Paru : Vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-

Jantung: BJ I dan II reguler murni,


murmur (-), gallop (-)
Tanda Vital
Abdomen : Supel, bising usus +
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Ekstremitas : hangat, CRT 2 detik
Suhu : 360 C

Nadi : 82 x/menit
regular

Pernapasan : 22 x/menit
Status Neurologi
Gangguan rangsangan meningeal: Tidak ada
Mata
Gerakan : Normal
Bentuk pupil : Isokor
Refleks cahaya : +/+

Motorik
Tonus : dalam batas normal
Kekuatan : dalam batas normal
Koordinasi : dalam batas normal
Refleks : dalam batas normal
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Telah dilakukan pemeriksaan Ny.P, Perempuan, 60 tahun, agama Islam,
suku Jawa, tinggal di Cipayung. Pasien dibawa ke dokter dengan diantar
oleh suami dan anak kandungnya dengan keluhan pasien sulit tidur sejak 2
bulan SMRS. Pasien tidak teratur minum obat karna pasien menganggap
bahwa dirinya sudah sembuh, namun keluarga melihat timbulnya gejala
seperti sering marah marah, keliling kampung dengan menggunakan
daster compang camping, mengajak tetangga yang lawan jenis untuk
melakukan hubungan seksual, pergi jalan jalan tanpa tujuan, membagi
bagikan sayuran yang sudah di belinya di pasar ke tetangga, melempari
korek api ke jemuran tetangga, sulit makan, mengambil barang milik orang
lain tanpa izin, jika di di larang pasien akan marah, meludah sembarangan
dan mencoret coret tembok rumah.

Pasien sudah enam kali di rawat di rumah sakit jiwa yang berbeda dengan
keluhan yang sama yaitu marah marah, pergi keluar rumah tanpa izin
keluarga, senang jalan jalan tanpa tujuan, sulit tidur, nafsu makan
berkurang, dan tidak rutin minum obat.
Dari pemeriksaan status mental didapatkan pasien
perempuan, penampilan sesuai usia dan tampak rapi. Pasien
kooperatif, sopan, menjawab pertanyaan dengan baik,
konsentrasi baik. Aktifitas psikomotor selama wawancara,
pasien dapat duduk tenang, respon perilaku baik. Pasien
berbicara dengan sopan, volume sedang, intonasi sedang,
kecepatan normal, lancar dengan irama teratur. Mood
irritable, Afek labil, serasi. Terdapat proses pikir flight of
ideas. Perkiraan taraf intelegensia dalam tingkat kecerdasan
rata-rata usianya. Status internus dan neurologikus tidak
dijumpai masalah.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis I (Gangguan klinis dan kondisi yang menjadi fokus perhatian klinis)

Berdasarkan riwayat penyakit pasien didapatkan adanya pola perilaku dan psikologis yang secara klinis
bermakna dan khas berkaitan dengan gejala yang menimbulkan suatu penderitaan (distress) maupun
hendaya (disability) dalam fungsi psikososial dan pekerjaan. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pasien mengalami gangguan jiwa.

Pada pemeriksaan status internus dan neurologikus tidak ditemukan kelainan Gangguan Medis Umum
yang secara fisiologis menimbulkan disfungsi otak serta mengakibatkan gangguan jiwa yang diderita
saat ini. Sehingga Gangguan Mental Organik dapat di singkirkan.

Pada anamnesis ditemukan permasalahan perilaku berupa : Pasien marah-marah, pasien bicara lebih
banyak dari biasanya dan isi pembicaraan sering melompat-lompat, pasien juga sulit tidur. Pada
riwayat penyakit dahulu pasien pernah menunjukan gejala seperti sedih, kehilangan kesenangan,lebih
sering diam, merasa bersalah,tidak konsentrasi dan tidak selera makan. Pada status mental ditemukan
adanya mood irritable, serta terdapatnya gangguan proses pikir yaitu adanya Flight of idea dengan
produktivitas kaya ide dan tidak didapatkan waham dan halusinasi. Dari hasil pemeriksaan diatas ,
kriteria diagnosis menurut DSM IV mengenai Gangguan Mood terpenuhi dimana terlihat ada gejala
gangguan afektif tipe manik dan terdapat gejala depresi pada riwayat penyakit dahulu. Namun saat
ini pasien memperlihatkan gejala tipe manik. maka pada AKSIS I saya diagnosis sebagai GANGGUAN
AFEKTIF BIPOLAR EPISODE KINI MANIK TANPA GEJALA PSIKOTIK.
Aksis II
Tidak ada diagnosis aksis II
Aksis III
Tidak ada kelainan Medis Umum pada pasien
Aksis IV
Masalah primary support group :
Bahwa anak pasien sibuk dengan pekerjaannya masing masing, sedangkan
suami pasien sedang sakit.
Aksis V
GAF saat diperiksa : 61 70 (beberapa gejala ringan dan
menetap, disabilitas ringan, secara umum baik).
GAF satu tahun terakhir : 11 20 (sedikit berbahaya, sering bersikap
kasar).
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I : F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini
Manik Tanpa Gejala Psikotik
DD : Gangguan Cemas
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah dengan primary support group
Aksis V : GAF saat diperiksa : 11- 20
GAF satu tahun terakhir : 11-20
DAFTAR PROBLEM
Problem organobiologik:
Tidak terdapat masalah genetik pada keluarga pasien
Problem psikologik dan perilaku :
Gangguan proses pikir yaitu flight of idea dengan produktifitas kaya
ide.
Tilikan pada pasien ini 4
Lingkungan dan Sosial : Pasien tinggal bersama anak dan
suaminya. Namun, ketiga anak pasien sibuk dengan pekerjaannya,
sedangkan suami pasien sedang sakit. Sementara jika tidak
diingatkan pasien tidak patuh memakan obat.
RENCANA TERAPI
Farmakoterapi

Natrium Divalproat 1 x 500mg

Non Farmakoterapi

Rawat Inap

Terapi Suportif : Menerangkan tentang gangguan yang dialami nya saat ini yang bertujuan untuk
menaikan tilikan pada pasien dan memotivasi pasien agar memakan obat secara rutin.

Terapi Reedukatif : Melakukan terapi perilaku, yang bertujuan untuk meningkatkan perawatan diri
pasien secara mandiri. Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai kondisi pasien agar keluarga
terus memantau kepatuhan pasien dalam memakan obat. Serta keluarga sebaiknya ikhlas dan
sabar dalam menghadapi pasien.

Psikoterapi Rekonstruktif : Memotivasi agar pasien mau bersosialisasi dan berinteraksi dengan
masyarakat di lingkungannya. Serta memotivasi pasien agar selalu rajin beribadah, seperti shalat,
puasa, dan berdzikir.
PROGNOSIS
Faktor yang memberikan pengaruh baik : Faktor yang memberikan pengaruh buruk :

Tidak patuh minum obat


Faktor pencetus jelas.
Kurangnya Dukungan keluarga, istri,
Tidak ada kelainan organik. dan mertua.

Respon terapi sebelumnya baik. Faktor yang memberikan pengaruh baik

Quo Ad vitam : dubia ad bonam


Tidak ada riwayat penyakit keluarga
sebelumnya. Quo Ad functionam : dubia ad bonam

Kemauan untuk bekerja. Quo Ad sanationam : dubia ad malam

Tidak mengkonsumsi zat psikoaktif

Anda mungkin juga menyukai