Anda di halaman 1dari 16

MANFAAT KONTROL DAN MINUM

OBAT SECARA TERATUR DAN PERAN


KELUARGA DALAM MENCEGAH
KEKAMBUHAN
Senin 24 Juli 2017
Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto
Tujuan berobat

Untuk mengurangi gejala


Untuk sembuh
Mencegah sakit yang lebih lanjut
Meningkatkan kualitas hidup
SUDAH TAHU 5 BENAR MINUM OBAT ???
Prinsip 5 benar pemberian obat

benar
pasien

Benar Benar
waktu 5 obat
Benar

Benar Benar
rute dosis
TIDAK MAU MINUM OBAT?? SUDAH
MERASA SEMBUH??

PIKIRKAN LAGI !!!!!

KAMBUH (RELAPS) BISA TERJADI


KAPAN DAN DIMANA SAJA !
pasien sering menurunkan dosis sendiri atau malah tidak
minum obat sama sekali tanpa berkonsultasi dengan dokter
sebelumnya

bisa memacu kembali serangan gangguan jiwanya,


memperparah kedaaan dan proses pengobatannya

dukungan keluarga terus menerus mengingatkan


sipasien agar tetap mau minum obat

Jika keluarga mengetahui pasien tidak minum obat atau


menurunkan dosis sendiri konsultasi ke dokter walaupun
pasien sehat.
TIPS PEMBERIAN OBAT
Salah satu anggota keluarga secara rutin dan teratur
memberikan obat tersebut kepada pasien.

Obat-obat jangan diberikan semuanya kepada pasien untuk


menghindari penyalahgunaan

Dosis obat jangan dirubah-rubah.

Berikan obat dalam bentuk dan kemasan yang sama setiap


memberi obat agar pasien tidak bingung, cemas dan curiga.

Pada saat memberikan obat hendaknya ditunggu sampai


obat betul-betul masuk ke dalam perut

Kalau pasien menolak minum obat, segeralah kontrol ke


poliklinik kesehatan jiwa
Apa Yang Harus Dilakukan Jika
Penderita Menolak Minum Obat?
Buat kesepakatan dengan penderita (membuat jadwal minum obat)
Jelaskan manfaat pengobatan bagi penderita, serta akibat jika
lupa/menolak minum obat.
Konsultasikan dengan dokter mengenai pilihan obat, seperti bentuk sirup
atau puyer.
Modifikasi pemberian obat, seperti diberikan/diminumkan bersama-sama
saat makan buah.
Berikan pujian langsung pada penderita saat mempunyai keinginan sendiri
untuk minum obat.
Libatkan anggota keluarga untuk mengawasi penderita minum obat
(memastikan obat benar-benar diminum)
Dibawa kontrol lagi/ke UGD
Mengapa harus membawa pasien
ketika berobat ?

Pasien perlu diperiksa ulang oleh dokter


Bila keadaan pasien membaik, dosis dapat diturunkan
Bila keadaan pasien memburuk, dosis dapat ditingkatkan
Bila dalam evaluasi obat kurang berhasil, obat dapat diganti
Bila ada efek samping obat, maka akan diatasi
Bila terdapat tanda kekambuhan, maka dapat dirawat inap
lagi
Segeralah kontrol jika ditemukan
gejala:

Pasien menjadi gemetar terutama tangannya ketika diam


Gerakan menjadi kaku seperti robot
Bola mata selalu ingin melirik le atas
Kepala selalu ingin menoleh ke arah kanan/kiri tanpa bisa ditahan
pasien
Badan selalu ingin memutar ke kanan/kiri tanpa bisa ditahan
pasien
Badan menjadi panas, banyak keringat, dan otot menjadi kaku
Pasien menjadi sukar duduk lama, selalu ingin berjalan-jalan
Mulut komat-kamit, kadang lidah menjulur ke luar
Penderita
Motivasi untuk sembuh
Masalah yang dihadapi (sifat masalah, asal, waktu, dan jumlah)
Tipe kepribadian penderita (tertutup atau terbuka)
Kepatuhan pengobatan

Keluarga
Penolakan terhadap penderita gangguan jiwa (dikucilkan, diejek, tidak
diterima)
Komunikasi tidak terbuka, tidak melibatkan penderita dalam pergaulan
Kurang/tidak memberikan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan penderita,
kurang pujian terhadap kemampuan positif penderita
Kurang pengetahuan keluarga tentang pola perilaku penderita dan
penanganannya, pengawasan minum obat.
Keluarga merupakan unit yang paling dekat
dengan klien, dan merupakan Perawat
Utama bagi klien.
Peran keluarga mencegah kekambuhan
Keluarga memberikan informasi ke pada
penderita terutama mengenai minum obat
Memperhatikan, mendengar keluh kesah,
berempati, dan membantu memecahkan
masalah penderita
Keluarga memberi kesempatan dan
membimbing penderita untuk berinteraksi
sosial dengan keluarga, tetangga dan teman
sebaya
Memberikan dukungan cinta, perhatian,
kepercayaan dan penghargaan
Keluarga meluangkan waktu untuk penderita
di rumah
Menyediakan waktu dan tenaga untuk
mendampingi pasien kontrol ke fasilitas
kesehatan
Beberapa Gejala Kekambuhan Yang Perlu Di
Identifikasi Oleh Klien Dan Keluarga
Secara fisik Secara emosi Secara sosial
Makan dan minum kurang Bicara tidak jelas, merengek, Duduk menyendiri,
atau berlebihan menangis seperti anak kecil. melamun
Tidur kurang atau Merasa malu, bersalah Tunduk
Ketakutan
tergangguan Menghindar dari orang lain
Gelisah
Penampilan diri kurang Mudah panik, tiba-tiba marah Tergantung pada orang lain
atau tidak rapi tanpa sebab Tidak peduli lingkungan
Perawatan diri kurang (bau Menyerang Interaksi kurang
badan, kuku panjang dan Bicara sendiri, tertawa sendiri Kegiatan kurang
kotor, rambut dan kulit Memandang satu arah, duduk Tidak mampu berperilaku
kotor) terpaku sesuai norma
Keberanian kurang atau Malas, tidak ada inisiatif
Komunikasi kacau
berlebihan
Bermusuhan dan curiga
Merasa rendah diri, tidak
berdaya dan hina

Anda mungkin juga menyukai