Anda di halaman 1dari 61

SELAGALAS

BAB II
Letak Geografis Kelurahan
Kelurahan Selagalas merupakan salah satu
bagian wilayah Kecamatan Sandubaya yang
merupakan Kelurahan yang berada di tengah-
tengah Kota Mataram, Kabupaten Daerah
Tingkat II Lombok Barat, Provinsi Daerah
Tingkat I Nusa Tenggara Barat.
TATA RUANG
Terdiri dari :
1. Lahan pertanian : 111,34 Ha
2. Pekarangan : 8,84 Ha
3. Pemukiman : 124,48 Ha
4. Kuburan : 4,22 Ha
5. Perkantoran : 6,35 Ha
6. Fasilitas umum : 31,48 Ha
7. Perkebunan : - Ha
PETA KELURAHAN SELAGALAS

Gambar 1. Peta Keluarahan Selagalas (Sumber : http://sip-


ppid.mataramkota.go.id/)
TOPOGRAFI KELURAHAN
Wilayah Kelurahan Selagalas terletak di bagian
tengah-tengah Kota Mataram 5 Km dengan luas
Wilayah Kelurahan Selagalas adalah 288,89 Ha
sehingga merupakan dataran yang cukup baik untuk
perumahan permukiman, dan perdagangan, dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut :
Batas sebelah Utara : Kelurahan Sayang-Sayang
Batas sebelah Selatan : Kelurahan Cakranegara Timur
Batas sebelah Barat : Kelurahan Cakranegara Utara
Batas Sebelah Timur : Desa Terep Bug-Bug
DEMOGRAFI KELURAHAN
POTENSI KELURAHAN
POTENSI KELURAHAN
TINGKAT PENDIDIKAN
KEBERSIHAN DAN KESEHATAN
LINGKUNGAN
Selagalas merupakan daerah yang memiliki
sistem pengelolaan sampah yang baik secara
keseluruhan, namun beberapa lingkungan di
kelurahan Selagalas masih tergolong belum memiliki
pengelolaan sampah yang baik.
Masyarakat di kelurahan Selagalas sebagian besar
masih membuang sampah di sembarang tempat,
seperti di selokan, di sungai dan lain-lain, namun ada
beberapa lingkungan yang sudah memiliki lubang
sampah sendiri atau tempat pembuangan sampah
(TPS).
KEBERSIHAN DAN KESEHATAN
LINGKUNGAN
Sebagian besar masyarakat di kelurahan Selagalas
juga belum memiliki tempat mandi, cuci, dan kakus
(MCK) sendiri, sehingga masih banyak yang
melakukan aktivitas MCK di sungai. Kebiasaan-
kebiasaan tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap
derajat kesehatan masyarakat yang bisa dikatakan
masih rendah.
SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
Puskesmas Cakranegara adalah salah satu
Puskesmas yang memberikan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat khususnya masyarakat
Kelurahan Selagalas.
SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
Sarana dan Prasarana Kesehatan yang dimiliki
Kelurahan Selagalas adalah :
1. Puskesmas Pembantu
2. Polindes
BAB III
MASALAH KESEHATAN
PROFIL KESEHATAN MASYARAKAT
Visi dan Misi
Puskesmas Cakranegara dalam melaksanakan fungsinya
mempunyai Visi sebagai berikut:
Terbentuknya Masyarakat Sehat Yang Mandiri
Untuk mewujudkan Visi tersebut, Puskesmas Cakranegara
memiliki Misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan SDM dan kualitas manajemen
2. Memberikan pelayanan secara profesional dan terintegrasi.
3. Meningkatkan derajat kesehatan melalui pemberdayaan
masyarakat.
KEADAAN GEOGRAFI
Puskesmas Cakranegara adalah salah satu
Puskesmas dari 11 Puskesmas yang ada di
wilayah Kota Mataram, yang terletak paling
timur dari Kota Mataram, terletak di
Kecamatan Sandubaya yang merupakan pusat
perdagangan/ekonomi berlokasi di Jalan
Brawijaya No. 3b Cakranegara.
KEADAAN GEOGRAFI
Batas Wilayah
Sebelah timur : Kecamatan Narmada
Sebelah barat : Kelurahan Cakra Barat
Sebelah utara : Kelurahan Cakra Utara
Sebelah selatan : Kelurahan Babakan
DATA JUMLAH POSYANDU, KADER
AKTIF dan Strata Posyandu

Sumber: Profil Puskesmas Cakranegara Tahun 2016


Fasilitas Kesehatan yang ada di Wilayah Puskesmas
Cakranegara (Profil Puskesmas Cakranegara, 2016)

1. Rumah Sakit : 2 buah


2. Dokter Umum Praktik Swasta : 16 buah
3. Dokter Gigi Praktik Swasta : 1 buah
4. Dokter Spesialis Praktik Swasta : 1 buah
5. Bidan Praktik Swasta : 6 buah
6. Puskesmas : 1 buah
7. Puskesmas Pembantu : 3 buah
8. Puskesmas Keliling : 1 buah
9. Posyandu : 45 buah
10. Poskesdes : 5 buah
11. Ambulance : 1 buah
IDENTIFIKASI MASALAH
Setelah melakukan pengambilan data sekunder di
Puskesmas Cakranegara kami menganalisis
permasalahan non-disease dan disease, kami
mendapatkan 6 permasalahan di kelurahan Selagalas
antaralain :
1. KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) (88,65%) *
2. Pertolongan Persalinan (80,31%)
3. Deteksi Faktor Resiko dan Komplikasi (73,8%)
4. Penanganan Komplikasi Neonatal (29,81%)
5. Kunjungan Bayi dan Balita (70%)
6. Pneumonia (20%)
IDENTIFIKASI MASALAH
Selanjutnya untuk memperkecil area
masalah, kami mengambil data primer yaitu
dengan melakukan wawancara kepada kepala
lingkungan dan kader kesehatan di setiap
lingkungan. Akhirnya, kami mendapatkan satu
lingkungan yang menggambarkan seluruh
permasalahan di Kelurahan Selagalas yakni
Lingkungan Tegal, yang permasalahannya
berdasarkan hasil wawancara yaitu :
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Akses Jamban
2. Kesehatan Lingkungan
3. Hipertensi
4. KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
5. Kunjungan Balita
LANDASAN TEORI
Menurut Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan
Indonesia (HAKLI) kesehatan lingkungan adalah suatu
kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia
dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya
kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Undang-undang No. 23 tahun 1992 pasal 22
menyatakan bahwa kesehatan lingkungan
diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat yaitu keadaan lingkungan yang
bebas dari risiko yang membahayakan kesehatan dan
keselamatan manusia (Marsaulina, 2004).
RUANG LINGKUP KESEHATAN
LINGKUNGAN
Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan,
yaitu :
Penyediaan Air Minum
Pengelolaan Air Buangan dan pengendalian pencemaran
Pembuangan Sampah Padat
Pengendalian Vektor
Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta
manusia
Higiene makanan, termasuk higiene susu
Pengendalian pencemaran udara
Pengendalian radiasi
Kesehatan kerja
RUANG LINGKUP KESEHATAN
LINGKUNGAN
Pengendalian kebisingan
Perumahan dan pemukiman
Aspek kesling dan transportasi udara
Perencanaan daerah dan perkotaan
Pencegahan kecelakaan
Rekreasi umum dan pariwisata
Tindakan-tindakan sanitasi yanG berhubungan dengan
keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan
perpindahan penduduk
Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin
lingkungan
RUANG LINGKUP KESEHATAN
LINGKUNGAN
Di Indonesia, terdapat 8 ruang lingkup kesehatan
lingkungan yang diterangkan dalam Pasal 22 ayat (3) UU No
23 tahun 1992, yaitu:
1. Penyehatan Air dan Udara
2. Pengamanan Limbah padat/sampah
3. Pengamanan Limbah cair
4. Pengamanan limbah gas
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
7. Pengamanan vektor penyakit
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, seperti keadaan
pasca bencana
SASARAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Menurut Pasal 22 ayat (2) UU No 23 tahun 1992, sasaran dari
pelaksanaan kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-
usaha yang sejenis
2. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis
3. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang
sejenis
4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang
digunakan untuk umum
5. Lingkungan lainnya : misalnya lingkungan yang berada
dalam keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk
secara besar-besaran, reaktor/tempat yang bersifat khusus.
SAMPAH
Sampah merupakan bahan buangan dari
kegiatan rumah tangga, komersial, industri
atau aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh
manusia lainnya. Sampah juga merupakan
hasil sampingan dari aktivitas manusia yang
sudah tidak terpakai (Purwendro &
Nurhidayat, 2006).
SUMBER SAMPAH
a. Sampah buangan rumah tangga.
b. Sampah buangan pasar dan tempat-tempat umum.
c. Sampah buangan jalanan.
d. Sampah industri.
e. Sampah yang berasal dari perkantoran.
f. Sampah yang berasal dari pertanian atau perkebunan.
g. Sampah yang berasal dari pertambangan.
h. Sampah yang berasal dari peternakan dan
perikananan.
JENIS SAMPAH
Sampah dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
(Amos, 2008):
a. Sampah Organik
b. Sampah Non-organik
c. Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
KARAKTERISITIK SAMPAH
Karakteristik sampah terbagi atas beberapa aspek
yakni sebagai berikut (Notoatmodjo, 2003):
a. Sampah basah (Garbage).
b. Sampah kering (Rubbish).
c. Abu (Ashes).
d. Sampha jalanan (Street Sweeping).
e. Bangkai binatang (Dead animal).
f. Sampah rumah tangga (Household refuse).
g. Bangkai kendaraan (Abandonded vehicles).
h. Sampah industri.
i. Sampah pembangunan (demolition waste).
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Produksi Sampah
a. Jumlah Penduduk
b. Keadaan Ekonomi Sosial
c. Kemajuan Teknologi
TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA)
Persyaratan umum lokasi pengelolaan sampah di
TPA dan kriteria pemilihan lokasi (BSN, 1991)
1. Sudah tercakup dalam perencanaan tata ruang kota
dan daerah.
2. Jenis tanah kedap air.
3. Daerah yang tidak produktif untuk pertanian.
4. Dapat dipakai minimal untuk 5 10 tahun.
5. Tidak membahayakan/mencemarkan sumber air.
6. Jarak dari daerah pusat pelayanan maksimal 10 km.
7. Daerah yang bebas banjir.
Metode pembuangan sampah
1. Open dumping sampah hanya di hamparkan pada
suatu lokasi, dibiarkan terbuka tanpa pengamanan
dan ditinggalkan setelah lokasi penuh.
Cara ini tidak direkomendasikan lagi mengingat
banyaknya potensi pencemaran lingkungan yang
dapat ditimbulkan, seperti:
a. Perkembangan vektor penyakit.
b. Polusi udara
c. Polusi air
d. Estetika lingkungan.
Metode pembuangan sampah:
2. Control Landfill. 1. Saluran drainase untuk
Metode ini merupakan mengendalikan aliran air
peningkatan dari open hujan.
dumping dimana secara
periodik sampah yang telah
2. Saluran pengumpul lindi
tertimbun ditutup dengan dan kolam penampungan.
lapisan tanah untuk 3. Pos pengendalian
mengurangi potensi gangguan operasional.
lingkungan yang ditimbulkan.
4. Fasilitas pengendalian gas
Metode Control landfill
dianjurkan untuk diterapkan di
metan.
kota sedang dan kecil. Untuk 5. Alat berat.
dapat melaksanakan metode
ini diperlukan penyediaan
beberapa fasilitas diantaranya:
Metode pembuangan sampah:
Metode Sanitary Landfill (lahan urug
saniter), yaitu pemusnahan sampah dengan
membuat lubang di tanah kemudian sampah
dimasukkan dan ditimbun dengan tanah
sebagai lapisan penutup lalu dipadatkan. Cara
ini memerlukan persyaratan yaitu harus
tersedia tempat yang luas, tersedia tanah untuk
menimbunnya, dan tersedia alat-alat besar.
(Suryono & Budiman, 2010).
PENGELOLAAN SAMPAH
Pengelolaan Sampah adalah kegiatan yang
sistematis dan berkesinambungan yang
meliputi pengurangan dan penanganan sampah
(Kementerian Lingkungan Hidup, 2008).
Menurut UU no 18 Tahun 2008 didefinisikan
Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang
sistematis,menyeluruh, dan berkesinambungan
yang meliputi pengurangan dan penanganan
sampah.
METODE PENGELOLAAN SAMPAH
Ada beberapa metode dalam pengelolaan
sampah yang dikenal dengan 3R yaitu
(Suryono & Budiman, 2010) :
1. Reduce (mengurangi sampah).
2. Reuse (menggunakan kembali).
3. Recycling (mendaur ulang)
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP
DEFINISI OPRASIONAL
PRIORITAS MASALAH
Lingkungan Tegal merupakan tempat area
masalah yang menggambarkan seluruh
permasalahan di Kelurahan Selagalas, kami
menentukan prioritas masalah menggunakan
non-scoring technique atau menggunakan
teknik Delbeque, dimana teknik ini yang
menentukan prioritas permasalahan adalah
masyarakat yang terdiri dari tingkat
pendidikan yang berbeda-beda. Berikut
rinciannya antara lain :
PRIORITAS MASALAH

Waktu 3 Agustus 2017


Tempat Lingkungan Tegal
Peserta Lurah Selagalas (1 orang), Kepala Lingkungan Tegal (1 orang),
Ketua RT 1-11 (11 orang), Ketua Remaja Tegal (1 orang),
Kader Posyandu Lingkungan Tegal (3 orang), Perwakilan
warga masing-masing RT (4 orang).
Agenda Penentuan prioritas masalah dan penyebab masalah.
Hasil 1. Akses Jamban
2. Kesehatan Lingkugan.
PRIORITAS MASALAH
Dari hasil voting yang dilakukan oleh
warga lingkungan Tegal, didapatkan akses
jamban sebagai suara terbanyak. Namun,
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
keputusan untuk tidak menjadikan akses
jamban sebagai prioritas utama.
ANALISIS PENYEBAB MASALAH
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Plan of Action
Setelah menentukan alternatif pemecahan
masalah dari akar prioritas masalah dan
berdiskusi dengan Lurah, Kepala Lingkungan,
Ketua RT, Ketua Remaja dan warga setempat,
akhirnya warga sepakat untuk mengadakan
program TGB (Tegal Gives Back).
BAB IV
PROGRAM TAMBAHAN
UNIZAR MENGAJAR
LONCAT BAB V DULU
BAB V
INTERVENSI PROGRAM
Nama Kegiatan
Tegal Gives Back (TGB)
Tujuan Kegiatan
a. Tujuan Umum
1. Demi tercapainya terget Standar Pelayanan minimal di bidang
promosi dan preventif.
2. Mengubah perilaku masyarakat demi tercapainya Indonesia sehat
SDGs 2025.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan dan
kesehatan lingkungan.
2. Memberikan pengetahuan dan pemahaman yang benar mengenai
kebersihan dan kesehatan lingkungan.
MANFAAT KEGIATAN
a. Bagi Masyarakat
Sumber informasi yang tepat dan akurat tentang
kebersihan lingkungan.
b. Bagi Puskesmas
1. Berjalannya program Puskesmas yaitu promosi
kesehatan.
2. Pemerataan layanan kesehatan dan sarana
informasi bagi masyarakat.
TARGET KEGIATAN
Target kegiatan dalam penyuluhan ini
adalah 50% (40 orang) masyarakat
Lingkungan Tegal, Kelurahan Selagalas.
JENIS KEGIATAN
1. Penyuluhan tentang Kebersihan dan
Kesehatan Lingkungan.
2. Pembagian dan penempelan poster.
3. Pembagian bak sampah.
4. Pemeriksaan kesehatan.
5. Gotong royong dalam rangka meningkatkan
kepedulian warga Tegal akan kebersihan dan
kesehatan lingkungan.
PELAKSANAAN KEGIATAN INTERVENSI
KESEHATAN
SUSUNAN ACARA
SUSUNAN PANITIA
SASARAN KEGIATAN
Sasaran Kegiatan ini adalah masyarakat
Lingkungan Tegal Kelurahan Selagalas.
PEMBAHASAN INTERVENSI
KESEHATAN
Tema Kegiatan
Bersih Lingkungan Ku Sehat Warga Ku
Waktu dan Tempat Kegiatan
Program Kegiatan TGB (Tegal Gives Back)
dilaksanakan di rumah Kepala Lingkungan Tegal
pada Senin, 14 Agustus 2017.
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini di laksanakan oleh tim dari
kelompok VI KKL-KESMAS 2017 Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram.
PEMBAHASAN INTERVENSI
KESEHATAN
PESERTA KEGIATAN
Peserta kegiatan TGB (Tegal Gives Back)
adalah masyarakat di Lingkungan Tegal yang
terdiri dari Kepala Lingkungan, Kader
Posyandu dan perwakilan warga dari masing-
masing RT di Lingkungan Tegal.
PEMBAHASAN INTERVENSI
KESEHATAN
PERSIAPAN KEGIATAN
a. Hari ke-1 : Persiapan berupa koordinasi
dengan pemuka desa terkait dengan pelaksanaan
program intervensi TGB (Tegal Gives Back).
Program tersebut berupa penyuluhan kebersihan
dan kesehatan lingkungan, pemeriksaan
kesehatan gratis, penempelan poster, pembagian
bak sampah serta gotong royong bersama
masyarakat untuk membersihkan lingkungan
Tegal.
PEMBAHASAN INTERVENSI
KESEHATAN
Hari ke-2 : Kami melakukan kegiata
berupa penyuluhan tentang kebersihan dan
kesehatan lingkungan yang kami rangkai
dengan pemeriksaan kesehatan lingkungan
secara gratis. Di akhir acara kami melakukan
pembagian bak sampah serta penempelan
poster tentang kebersihan dan kesehatan
lingkungan.
PEMBAHASAN INTERVENSI
KESEHATAN
Hari ke-3 : Kami melakukan rangkaian
kegiatan selanjutnya dari program TGB (Tegal
Gives Back) yaitu Gotong Royong bersama
masyarakat Tegal untuk membersihkan
Lingkungan Tegal terutama di berbagai tempat
penampungan sampah yang kemudian kami
juga melakukan pemasangan pelang
Dilarang Membuang Sampah Di Sini dan
Buanglah Sampah pada Tempatnya.
MONITORING

Anda mungkin juga menyukai