Anda di halaman 1dari 57

PENGANTAR

PERPUSTAKAAN SEKOLAH
1. Kemajuan suatu bangsa sangat bergantung pada
KUALITAS SDM
2. Masyarakat Indonesia berkualitas tidak bisa lepas dari
PENDIDIKAN
3. UU No. 20 Tahun 2003, Ps. 1:pengganti UU No. 2
Tahun 1989
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik aktif mampu
mengembangkan potensinya agar memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pe-ngendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
4. PERPUSTAKAAN(SEKOLAH)
Sudahkah kondisinya memenuhi amanah UU?
a. Perpustakaan sekolah baru sekedar penyedia bacaan
(menambah pengetahuan dan wawasan siswa), belum
terintegrasi dengan pembelajaran (guru).

b. Perpustakaan sekolah belum selaras dengan: (1) visi dan


misi sekolah dengan mengadakan bahan bacaan
bermutu sesuai kurikulum, (2) penyelenggaraan
kegiatan berkait dengan mapel, dan (3) kegiatan
penunjang lain, misal berkait peristiwa penting yang
diperingati di sekolah.

c. Banjir informasi: Perpustakaan sekolah masih banyak


yang belum menyediakan sumber informasi lain, seperti
bahan audio visual dan multimedia, serta akses informasi
ke internet.
d. Belum terbudaya program pengetahuan literasi
informasi, yaitu kegiatan yang mengarahkan siswa
agar memiliki kemampuan untuk memecahkan
masalah melalui informasi yang diperolehnya.
Kemampuan ini bermanfaat di kemudian hari dalam
meniti perjalanan kariernya.

e. Mewujudkan perpustakaan sekolah belum ada kerja


sama yang sinergis dan apresiatif antara:
(a) pustakawan sekolah, (b) guru, (c) kepala
sekolah, (d) komite sekolah (?), dan (e) masyarakat
sekitar (?).
5. Dalam menjembatani upaya ini, International of
Library Association (IFLA) didukung UNESCO
menyusun panduan untuk digunakan dalam
pengembangan perpustakaan sekolah, termasuk
lembaga pemerintah dan swasta, kementerian,
perusahaan, LSM, dan pemerhati pendidikan.
6. Tahun 2006, Perpustakaan Nasional RI dan Depdik-
nas bekerja sama dalam pengembangan perpusta-
kaan sekolah menerjemahkan, menuliskan, dan
menyebarluaskan panduan IFLA.
7. PNRI melanggan data based jurnal internasional
berbagai bidang ilmu: daftar anggota: pnri.go.id/
daftar.aspx, masuk ke: resources.pnri.go.id, untuk
dapat user name dan password.
HARI PENTING TERKAIT PERPUSTAKAAN
1. 7 Feb. : Hari Klipping Nasional
2. 9 Feb. : Hari Pers Nasional
3. 23 April: Hari Buku se-Dunia
4. 17 Mei : Hari Buku Nasional/Ulang Tahun PNRI
5. 14 Sept: Hari Kunjung Perpustakaan
6. 18 Okt. : Hari Perpustakaan Sekolah se-Dunia
ATPUSI: Asosiasi Tenaga Perpustakaan
Sekolah Indonesia
IKAPUSMA: Ikatan Kepala Perpustakaan
Madrasah (Kab. Tuban)
UURI No. 43 Tahun 2007
Bagian Ketiga
Perpustakaan Sekolah
Pasal 23, Ayat 6
Sekolah/Madrasah mengalokasikan dana paling
sedikit 5% dari anggaran belanja operasional
sekolah/madrasah atau belanja barang di
luar belanja pegawai dan belanja modal
untuk pengembangan perpustakaan.
.
PP No. 24 Tahun 2014, Pasal 86
Pelanggaran atas kewajiban pengalokasian
dana untuk pengembangan perpustakaan
dapat dikenai sanksi administrasi berupa
teguran lisan, tulis, dan pemberhentian
bantuan pembinaan.
Permendiknas No. 25 Tahun 2008
Kepala Pepustakaan Sekolah/Madrasah Jalur
Pendidikan: (a) Berkualifikasi minimal D-4
atau S-1; (b) Memiliki sertifikat kompetensi
pengelolaan perpustkaan sekolah/madrasah;
dan (c) Masa kerja minimal 3 tahun.
(Penjelasan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 35 Ayat (1)

Perpustakaan harus
dikelola/dimanajemen

Membantu memenuhi tujuan sekolah dan


pendidikan secara umum
diarahkan pada kegiatan belajar di dalam maupun
di luar lingkungan sekolah
APA ITU PERPUSTAKAAN?

UU RI Nomor 43 Tahun 2007


Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya
cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem
yang baku guna memenuhi kebutuhan:
1. pendidikan
2. penelitian
3. pelestarian
4. informasi
5. rekreasi
6. re-kreasi
Kepmen PAN Nomor 132/KEP/M/PAN/12/2002

Sebuah unit kerja yang memiliki sumber daya


manusia, ruangan khusus dan koleksi bahan
pustaka sekurang-kurangnya terdiri dari 1.000 judul
(?) dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai
dengan jenis perpustakaan yang bersangkutan dan
dikelola menurut sistem tertentu. (DDC, UDC, LCC,
CC, BSC, BBS, dsb.)
Koleksi Materi Perpustakaan
Koleksi sumber daya buku yang sesuai hendak-
nya menyediakan 10 buku per murid.
Sekolah terkecil hendaknya memiliki paling sedi-
kit 2.500 judul yang relevan dan mutakhir agar
stok buku berimbang untuk semua umur, ke-
mampuan dan latar belakang.
Paling sedikit 60% koleksi terdiri dari buku non-
fiksi yang berkaitan dengan kurikulum.
Perpustakaan sekolah hendaknya memiliki ko-
leksi untuk keperluan hiburan seperti novel
populer, musik, dolanan, komputer, kaset video,
disk laser video, majalah dan poster.
PERPUSTAKAAN SEKOLAH
SNI (Standar Nasional Indonesia) Perpustakaan
Sekolah ISO 7329:2009

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada


pada satuan pendidikan formal di lingkungan pendidikan
dasar dan menengah yang merupakan bagian integral dari
kegiatan sekolah yang bersangkutan, dan merupakan
pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan
pendidikan sekolah yang bersangkutan.
TUJUAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

SNI Perpustakaan Sekolah ISO 7329-2009, yaitu


bertujuan: menyediakan pusat sumber belajar sehingga
dapat membantu:
pengembangan dan peningkatan minat baca
literasi informasi
bakat
kemampuan peserta didik
RENCANA KERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH
1. Renka Perpustakaan Sekolah mengacu pada renka sekolah
2. Perlu didokumentasikan
3. Komponen-komponen renka Perpustakaan Sekolah antara lain:
a. Pernyataan visi, misi, tujuan perpustakaan, sejarah singkat,
organisasi
b. Analisis lingkungan (SWOT: kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman)
c. Kondisi sekarang
1) Koleksi 7) Kegiatan-kegiatan lain
2) SDM 8) Anggaran
3) Layanan 9) Kendala dan usaha pengatasannya
4) Jumlah kunjungan siswa/guru
5) Perkembangan sarana dan prasarana
6) Promosi dan pendidikan pengguna
d. Kondisi yang diinginkan
KEPALA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

SNI Perpustakaan Sekolah ISO 7329:2009 (8.1):


1. Perpustakaan dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung
jawab kepada kepala sekolah.

2. Kualifikasi kepala perpustakaan adalah tenaga perpustakaan


sekolah atau tenaga kependidikan dengan pendidikan minimal D-2
di bidang ilmu perpustakaan dan informasi atau D-2 bidang lain
yang sudah memperoleh sertifikat pendidikan di bidang ilmu
perpustakan dan informasi dari lembaga pendidikan yang
terakreditasi.
Lampiran: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 25 Tahun 2008, Tentang Standar Tenaga Perpustakaan
Sekolah/Madrasah:

Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah yang melalui jalur pendidik


harus memenuhi syarat:

1. Berkualifikasi serendah-rendahnya diploma empat (D4) atau sarjana


(S1)
2. Memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan
sekolah/madrasah dari lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah;
3. Masa kerja minimal 3 (tiga) tahun.
Kompetensi tambahan (Widiasa yang dikutip dari Charles Hoy, dkk
(dalam Syarifuddin, 2002)

1. Visi
2. Keterampilan Perencanaan
3. Berpikir Kritis
4. Keterampilan Kepemimpinan
5. Keteguhan Hati
6. Keterampilan Mempengaruhi
7. Keterampilan Hubungan Interpersonal
8. Percaya Diri
9. Pengembangan
10.Empati
11.Toleransi terhadap Stres
12.Keterampilan Mengevaluasi
Rekomendasi Kebijakan
Perpustakaan Sekolah
menentukan kapan, di mana, untuk siapa, dan oleh
siapa potensi maksimal akan dilaksanakan.

dapat dilaksanakan bila komunitas sekolah


mendukung dan memberikan sumbangan positif.

disebarkan/disosialisasikan secara luas ke berbagai


komunitas sekolah.
filosofi, ide, konsep dan maksud pelaksanaan dan
pengembangannya jelas serta dimengerti dan
diterima sehingga dapat dikerjakan secara efektif dan
penuh semangat.

harus komprehensif dan dapat dilaksanakan.

ditulis pustakawan dengan melibatkan guru dan


manajemen senior.

dikonsultasikan secara luas di sekolah dan mendapat


dukungan melalui diskusi terbuka yang mendalam.
Komponen Kontributif
Perpustakaan Sekolah

1. Anggaran dan Pendanaan


2. Tempat/Lokasi
3. Sumberdaya
4. Organisasi
5. Ketenagaan
6. Penggunaan Perpustakaan
7. Promosi
Evaluasi Kinerja

1. Apakah layanan mencapai sasaran dan meme-


nuhi tujuan yang ditentukan perpustakaan, kuri-
kulum, dan sekolah?
2. Apakah layanan memenuhi kebutuhan komu-
nitas sekolah?
3. Apakah layanan mampu memenuhi kebutuhan
yang berubah?
4. Apakah sumberdaya layanan tercukupi?
5. Apakah pembiayaan layanan efektif?
Empat Macam Sifat Bangsa

1. Sedikit bicara, sedikit kerja (Nigeria, Angolia)


2. Sedikit bicara, banyak kerja (Jepang, Korsel)
3. Banyak bicara, banyak kerja (AS, China)
4. Banyak bicara, sedikit kerja (Pakistan, India)

5. Bangsa Indonesia masuk sifat yang mana?


Indonesia: Antara YANG DIBICARAKAN
dengan YANG DIKERJAKAN BERBEDA
Indikator Kinerja Perpustakaan
1. Indikator Penggunaan
Pinjaman per anggota komunitas sekolah (per
murid dan per tenaga pendidik )
Jumlah kunjungan perpustakaan per anggota
komunitas sekolah (per murid dan per tenaga
pendidik)
Peminjaman per butiran materi perpustakaaan
(perputaran koleksi)
Pinjaman per jam buka perpustakaan (selama
jam sekolah dan setelah jam sekolah berakhir).
Pertanyaan referensi yang diajukan setiap ang-
gota komunitas sekolah (per murid dan per
tenaga pendidik).
Penggunaan komputer dan sumber informasi
terpasang.

2. Indikator Sumberdaya
Jumlah buku yang tersedia untuk setiap anggota
komunitas sekolah
Ketersediaan terminal/komputer meja untuk seti-
ap anggota komunitas sekolah
Ketersediaan akses terpasang komputer untuk
setiap anggota komunitas sekolah
3. Indikator Sumberdaya Manusia
Nisbah antara staf ekuivalen tenaga penuh-wak-
tu dengan anggota komunitas sekolah
Nisbah antara staf ekuivalen tenaga penuh-wak-
tu dengan penggunaan perpustakaan

4. Indikator Kualitatif
Survei kepuasan pengguna
Kelompok fokus (focus groups)
Kegiatan konsultasi
5. Indikator Biaya
Biaya per unit untuk berbagai fungsi, layanan,
dan kegiatan
Biaya staf per fungsi (contoh, peminjaman buku)
Jumlah biaya perpustakaan untuk setiap anggo-
ta masyarakat sekolah
Jumlah biaya perpustakaan yang dinyatakan da-
lam persentase dari jumlah anggaran sekolah
Biaya media yang dinyatakan dalam persentase
jumlah anggaran sekolah
6. Indikator Perbandingan
Tolak ukur data statistik dibandingkan dengan
layanan perpustakaan yang relevan serta ter-
bandingkan di sekolah lain dengan besaran dan
karakteristik yang sama.
Pendanaan & Anggaran Perpustakaan Sekolah

Untuk menjamin agar perpustakaan


memperoleh bagian yang adil dari
anggaran sekolah, butir ini penting artinya:

memahami proses penganggaran sekolah


menyadari jadwal siklus anggaran
mengenal siapa yang menjadi tenaga penting
memastikan bahwa segala kebutuhan
perpustakaan teridentifikasi.
Komponen Rencana Anggaran
1. Biaya pengadaan sumberdaya baru (misal:
buku, terbitan berkala/majalah dan bahan
terekam/tidak tercetak); biaya keperluan
promosi (misal poster)
2. Biaya pengadaan alat tulis kantor (ATK) dan
keperluan administrasi
3. Biaya berbagai aktivitas pameran dan promosi
4. Biaya penggunaan teknologi komunikasi dan
informasi (ICT), biaya perangkat lunak dan
lisensi, dan biaya teknologi dan komunikasi
informasi umum di sekolah.
Ketentuan Umum
Anggaran material perpustakaan sekolah
minimal 5 % per murid dalam sistem
persekolahan, tidak termasuk belanja gaji dan
upah, pengeluaran pendidikan khusus,
transportasi serta perbaikan gedung dan sarana.

Biaya untuk tenaga perpustakaan mungkin


dapat dimasukkan di dalam anggaran
perpustakaan, meskipun di sebagian sekolah
hal itu lebih tepat masuk dalam anggaran staf
umum.
Dalam penghitungan biaya tenaga untuk
perpustakaan, pustakawan perlu dilibatkan.

Jumlah uang yang tersedia untuk ketenagaan


berkait erat dengan berapa lama jam buka
perpustakaan dan standar serta bentuk layanan
yang dapat diberikan. Proyek khusus dan
kebutuhan rak baru perlu meminta anggaran
tersendiri.

Penggunaan anggaran harus direncanakan


cermat untuk keperluan setahun serta berkait
dengan kerangka kerja kebijakan.
Laporan tahunan hendaknya memberi
gambaran penggunaan anggaran serta
kejelasan jumlah uang yang digunakan
perpustakaan, apakah mencukupi untuk tugas
perpustakaan serta mencapai sasaran
kebijakan.

Pustakawan sekolah harus mengetahui


pentingnya anggaran yang cukup untuk
perpustakaan, dan perlu menyampaikan ke
manajemen senior karena perpustakaan
melayani seluruh komunitas sekolah.
Lokasi dan Ruang

Pertimbangan dalam proses perencanaan lokasi:


1. Terpusat/tersentral, bila mungkin di lantai dasar
2. Akses dan kedekatan, dekat semua kawasan
pengajaran.
3. Faktor kebisingan, paling sedikit di perpustaka-
an tersedia beberapa bagian yang bebas dari
kebisingan dari luar.
4. Pencahayaan yang baik dan cukup, baik lewat
jendela maupun lampu penerangan.
5. Desain yang sesuai guna memenuhi kebutuhan
penderita cacad fisik/difabel.
6. Suhu ruangan tepat (misal pengatur suhu
ruangan/ventilasi yang mencukupi) untuk
menjamin kondisi bekerja yang baik sepanjang
tahun di samping preservasi koleksi.
7. Ukuran ruang cukup untuk penempatan koleksi
buku, fiksi dan non-fiksi, buku sampul tebal dan
tipis, suratkabar dan majalah, sumber noncetak
serta penyimpanannya, ruang belajar, ruang
baca, komputer meja, ruang pameran, ruang
kerja tenaga dan meja perpustakaan
8. Fleksibel untuk keserbaragaman kegiatan serta
perubahan kurikulum dan teknologi.
Pertimbangan perencanaan ruang
perpustakaan baru
Kawasan ruang belajar dan riset untuk penem-
patan meja informasi, laci katalog, katalog terpa-
sang, meja belajar dan riset, koleksi referensi
dan dasar
Kawasan ruang baca informal untuk buku dan
majalah yang mendorong literasi, pembelajaran
sepanjang hayat, dan membaca untuk keceriaan
Kawasan ruang instruksional dengan kursi yang
disusun untuk kelompok kecil, besar dan formal
seluruh kelas, dinding pengajaran, dengan ka-
wasan teknologi pengajaran dan pameran.
Kawasan ruang proyek kelompok dan produksi
untuk kerja fungsional dan pertemuan perorang-
an, kelompok maupun kelas, serta fasilitas untuk
produksi media

Kawasan ruang administrasi untuk meja sirku-


lasi, ruang kantor, kawasan untuk memproses
materi media perpustakaan, penyimpanan per-
alatan pandang-dengar, dan kawasan materi
serta alat tulis kantor.
KETENAGAKERJAAN
(STAF PERPUSTAKAAN)

Pustakawan sekolah adalah tenaga kependidikan


berkualifikasi serta profesional yang bertanggung
jawab atas perencanaan dan pengelolaan
perpustakaan sekolah, didukung oleh tenaga yang
mencukupi, bekerja sama dengan semua anggota
komunitas sekolah dan berhubungan dengan
perpustakaan umum dan lain-lainnya.
Pengertian tenaga, dalam konteks ini, adalah
pustakawan dan asisten pustakawan berkualifikasi.
Di samping itu, mungkin masih ada tenaga
penunjang, seperti para guru, teknisi, orang tua
murid dan berbagai jenis relawan.
Pustakawan sekolah hendaknya memiliki pendi-
dikan profesional dan berkualifikasi, dengan pe-
latihan tambahan di bidang teori pendidikan dan
metodologi pembelajaran.
PerAN PUSTAKAwAN SEKOLAH
Peran utama pustakawan ialah memberikan sum-
bangan pada misi dan tujuan sekolah termasuk
prosedur evaluasi dan mengembangkan serta
melaksanakan misi dan tujuan perpustakaan sekolah.
Dalam kerjasama dengan senior manajemen sekolah,
administrator dan guru, maka pustakawan ikut dalam
pengembangan rencana dan implementasi kurikulum.
Pustakawan memiliki pengetahuan dan keterampilan
yg berkaitan dengan penyediaan informasi dan peme-
cahan masalah informasi serta keahlian menggunakan
berbagai sumber tercetak maupun elektronik.
Pengetahuan, keterampilan dan keahlian pustakawan
sekolah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat
sekolah tertentu.
Pustakawan hendaknya memimpin kampanye
membaca dan promosi bacaan anak, media dan
budaya.
Dukungan menajemen sekolah amat perlu, tatkala
perpustakaan menyelenggarakan aktivitas interdi-
sipliner. Pustakawan harus melapor langsung ke kepala
sekolah atau wakilnya.
Sangatlah penting serta diupayakan agar pustakawan
diterima setara dengan anggota tenaga profesional dan
dapat berpartisipasi dalam kelompok kerja dan ikut
serta dalam semua pertemuan dalam kedudukannya
sebagai kepala unit/bagian perpustakaan.
Pustakawan hendaknya menciptakan suasana yang
sesuai untuk hiburan dan pembelajaran yang bersifat
menarik, ramah serta terbuka bagi siapa saja tanpa
rasa takut dan curiga. Semua orang yang bekerja di
perpustakaan sekolah harus memiliki reputasi yang
baik dalam kaitannya dengan anak, kawula muda dan
orang dewasa.
Tugas Pustakawan Sekolah
1. menganalisis sumber dan kebutuhan informasi
komunitas sekolah
2. memformulasi dan mengimplementasi kebijakan
pengembangan jasa
3. mengembangkan kebijakan dan sistim pengadaan
sumberdaya perpustakaan
4. mengkatalog dan mengklasifikasi materi per-
pustakaan
5. melatih cara penggunaan perpustakaan
6. melatih pengetahuan dan keterampilan informasi
7. membantu murid dan guru mengenai penggunaan
sumberdaya perpustakaan dan teknologi informasi
8. menjawab pertanyaan referensi dan informasi
dengan menggunakan berbagai materi yang tepat
9. mempromosikan program membaca dan kegiatan
budaya
10. Ikut dalam kegiatan perencanaan terkait dengan
implementasi kurikulum
11. Ikut dalam persiapan, implementasi dan evaluasi
aktivitas pembelajaran
12. mempromosikan evaluasi jasa perpustakaan sebagai
bagian dari evaluasi sekolah secara menyeluruh
13. membangun kemitraan dengan organisasi di luar
sekolah
14. merancang dan mengimplemantasikan anggaran
15. mendesain perencanaan strategis
Kerjasama Guru dan Pustakawan
mengembangkan, melatih dan mengevaluasi pembelajaran
murid lintas kurikulum
mengembangkan dan mengevaluasi keterampilan dan
pengetahuan informasi murid
mengembangkan rancangan pelajaran
mempersiapkan dan melaksanakan pekerjaan proyek khusus
di lingkungan pembelajaran yang lebih luas, termasuk di
perpustakaan
mempersiapkan dan melaksanakan program membaca dan
kegiatan budaya
mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam kurikulum
menjelaskan kepada para orang tua murid mengenai
pentingnya perpustakaan sekolah
Program Kegiatan
Disarankan agar perpustakaan sekolah memiliki
program yang dirancangbangun secara khusus
untuk tujuan pengembangan perpustakaan sekolah
seperti:
1. mengembangkan dan menerbitkan berbagai
standar dan panduan nasional dan lokal untuk
perpustakaan sekolah
2. menyediakan model perpustakaan untuk
menunjukkan perpustakaan percontohan
3. membentuk komite perpustakaan sekolah
4. mendesain kerangka kerja formal untuk kerja
sama antara perpustakaan sekolah dan
perpustakaan umum di tingkat nasional dan lokal
5. memprakarsai dan menawarkan program
pelatihan pustakawan sekolah prof.
6. menyediakan dana untuk proyek perpustakaan
sekolah, seperti kampanye membaca
7. memprakarsai dan mendanai proyek penelitian
Cakupan kerja sama meliputi:
1. pelatihan bersama ketenagaan
2. kerjasama pengembangan koleksi
3. kerjasama program kegiatan
4. koordinasi jasa perpustakaan dan jejaring
elektronik
5. kerjasama dalam pengembangan piranti belajar
dan pendidikan pemakai perpustakaan
6. kunjungan kelas ke perpustakaan umum
7. membaca bersama dan promosi literasi
8. pemasaran bersama jasa perpustakaan kepada
anak-anak dan remaja
Kegiatan di Tingkat Sekolah

Perpustakaan sekolah harus mencakup berbagai


kegiatan secara luas dan berperan dalam mencapai
misi dan visi sekolah.
Berbagai program dan kegiatan harus didesain melalui
kerjasama erat dengan:
kepala sekolah/guru kepala
para kepala unit kerja
para guru
tenaga pendukung
para murid
Guru dan Perpustakaan
Strategi untuk membangun kemitraan antara guru
dan pustakawan dalam pembelajaran dapat
diupayakan dengan mempromosikan jasa
perpustakaan terutama bagi guru hendaknya
menunjukkan pokok-pokok:
1. Kemampuan perpustakaan menyediakan
sumberdaya bagi para guru akan memperluas
pengetahuan subjek mereka atau memperbaiki
metodologi pengajaran guru.
2. Kemampuan perpustakaan menyediakan
sumberdaya untuk berbagai strategi evaluasi dan
asesmen kajian yang berbeda-beda
3. Kemampuan perpustakaan menjadi mitra kerja
dalam merencanakan tugas yang dikerjakan di
ruang kelas

4. Kemampuan perpustakaan membantu guru


menangani situasi ruang kelas yang heterogen
dengan cara memberikan jasa bagi mereka yang
membutuhkan lebih banyak bantuan dan
memerlukan stimulasi perpustakaan sebagai
pintu gerbang ke desa global melalui jasa pinjam
antarper-pustakaan dan jaringan elektronik.
Siswa dan Perpustakaan
Siswa dapat menggunakan perpustakaan untuk
berbagai keperluan baik indiividual maupun kelompok
seperti :

1. pekerjaan rumah tradisional


2. pekerjaan proyek dan tugas pemecahan masalah
3. mencari dan menggunakan informasi
4. membuat laporan dan karya untuk disajikan di
depan guru atau murid (58 dst., B)
SLOGAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

- Be the best with your library.


- Get more out of class in your library.
- Read, think, and grow.
- Perpustakaan adalah jendela dunia.
- Perpustakaan adalah guru yang tak pernah
lelah.
- Perpustakaan membuat lebih cerdas, kreatif
dan berprestasi.
- Apalagi?
PERSOALAN PERPUSTAKAAN
SEKOLAH
laju perkembangan TI dan produknya,
minimnya SDM,
pengetatan anggaran,
minimnya koleksi,
minimnya sarana-prasarana,
tuntutan pengguna,
tuntutan perpustakaan untuk berubah, dan berkembang,
dsb.
ORGANISASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH
(MAKRO)
SNI Perpustakaan Sekolah 7329:2009
ORGANISASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH
(MIKRO)
SNI Perpustakaan Sekolah 7329:2009

Anda mungkin juga menyukai