Anda di halaman 1dari 70

Program Kesehatan Ibu,

Bayi Baru Lahir


dan Anak.
Health Services Program

Gawat Napas Pada Neonatus


Dr. Eriyati Indrasanto
Dr. Nani Dharmasetiawani
Dr. Rinawati Rohsiswatmo
Dr. Risma Kerina Kaban

NTSG (NEONATAL TECHNICAL SUPERVISORY GROUP)

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) HSP - USAID


1
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Evaluasi

Apakah gawat napas merupakan


peristiwa atau penyakit yang
mengancam nyawa?

2
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Tanda Bahaya Gawat napas

Sianosis
Apnea
Stridor
Kesulitan bernapas (gasping)
Retraksi dada yang berat
Perfusi buruk (syok)
3
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Evaluasi Gawat napas dengan


Menggunakan Skor Down
0 1 2

Frekuensi napas < 60/menit 60 80/menit > 80/menit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang Sianosis menetap


dengan O2 walaupun diberi
O2
Air entry Udara masuk Penurunan ringan Tidak ada udara
bilateral baik udara masuk masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar
dengan stetoskop tanpa alat bantu
4
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Evaluasi Gawat napas dengan


Menggunakan Skor Down
Skor < 4 Tidak ada gawat napas

Skor 4 -7 Gawat napas

Skor > 7 Ancaman gagal napas (pemeriksaan gas


darah harus dilakukan)

5
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Siapkan
Peralatan resusitasi dan obat/bahan
Melibatkan pihak lain (pendekatan tim)
Memiliki staf yang sudah terlatih
ABC
Airway
Breathing
Circulation

6
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Kondisi yang Berhubungan dengan


Gawat napas

7
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

8
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

9
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Pemeriksaan
Rontgen Dada
Analisis gas darah arteri
Pemeriksaan darah tepi lengkap (anemia,
polisitemia, sepsis)
Pemeriksaan kadar glukosa (hipoglikemia)
Kultur darah (sepsis, pneumonia)

10
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Tatalaksana

Setelah stabilisasi, tangani penyebab gawat


napas
Gunakan CPAP
Hindari pemaparan oksigen yang tidak perlu
Berikan antibiotika sampai kemungkinan
sepsis dapat disingkirkan

11
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Penyebab Umum Gawat Napas

Transient tachypnea of the newborn (TTN)


Penyakit Membran Hialin (HMD)
Sindrom Aspirasi Mekonium (MAS)
Air leak syndrome (Sindrom Kebocoran Udara)
Pneumonia
Penyakit jantung bawaan

12
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Transient Tachypnea of the Newborn (TTN)

Definisi
Suatu penyakit ringan pada neonatus yang
mendekati cukup bulan atau neonatus cukup
bulan yang mengalami gawat napas segera
setelah lahir dan hilang dengan sendirinya
dalam waktu 3-5 hari.
13
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Transient Tachypnea of the Newborn (TTN)


(lanjutan)

Patogenesis
Bagaimana cairan paru terbentuk?
Apa fungsi dari cairan paru?
Apa yang terjadi pada cairan paru selama
persalinan?
Apakah cara bayi dilahirkan berpengaruh terhadap
keadaan ini?
14
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Transient Tachypnea of the Newborn (TTN)


(lanjutan)

Faktor Risiko

Bedah sesar sebelum ada kontraksi


Makrosomia
Partus lama
Sedasi ibu berlebihan
Skor Apgar rendah (1 menit: < 7)
15
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Transient Tachypnea of the Newborn (TTN)


(lanjutan)

Tanda Klinis TTN

Neonatus biasanya hampir cukup bulan atau cukup bulan


dan segera setelah kelahiran mengalami takipnea (>80
pernapasan/menit)
Neonatus mungkin juga merintih, napas cuping hidung,

mengalami retraksi dada dan mengalami sianosis.


Keadaan ini biasanya tidak berlangsung lebih dari 72 jam.
16
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

17
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Transient Tachypnea of the Newborn (TTN)


(lanjutan)

Rontgen dada:
Garis pada perihilar, kardiomegali ringan,
peningkatan volume paru, cairan pada fissura
minor, dan umumnya ditemukan cairan pada
rongga pleural.

18
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Transient Tachypnea of the Newborn (TTN)


(lanjutan)
Tatalaksana TTN
Umum:
Pemberian oksigen dalam jumlah berlebihan
Pembatasan cairan
Pemberian asupan setelah takipnea membaik
Konfirmasi diagnosis dengan menyisihkan
penyebab-penyebab takipnea lain seperti
pneumonia, penyakit jantung kongenital dan
hiperventilasi serebral. 19
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Transient Tachypnea of the Newborn (TTN)


(lanjutan)

Hasil Akhir dan Prognosis TTN

Penyakit ini bersifat sembuh sendiri dan tidak


ada risiko kekambuhan atau disfungsi paru
lebih lanjut. Gejala respirasi membaik sejalan
dengan mobilisasi cairan dan ini biasanya
dikaitkan dengan diuresis.
20
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Penyakit Membran Hialin

Definisi
Penyakit membran hialin juga dikenal sebagai sindrom
gawat napas (respiratory distress syndrome, RDS).
Kondisi ini biasanya terjadi pada bayi prematur.

21
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Penyakit Membran Hialin (lanjutan)


Kesulitan bernapas yang terlihat mencakup:
Takipnea yang meningkat (> 60/menit)
Retraksi dada
Sianosis pada udara kamar yang menetap atau
progresif, lebih dari 24-48 jam pertama kehidupan
Foto rontgen yang khas menunjukkan adanya pola
retikulogranular seragam dan bronkogram udara.
Menurunnya udara yang masuk
Grunting
22
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Penyakit Membran Hialin (lanjutan)

Insidens

HMD terjadi pada sekitar 25% neonatus yang


lahir pada usia kehamilan 32 minggu.
Insidens meningkat dengan semakin
prematurnya neonatus.

23
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Penyakit Membran Hialin (lanjutan)

Faktor Risiko
Risiko meningkat apabila ada:
Prematuritas
Jenis kelamin laki-laki
Neonatus dari ibu dengan
diabetes

24
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Penyakit Membran Hialin (lanjutan)

Faktor Risiko
Risiko berkurang apabila ada:
Stres intrauterin kronis
Ketuban Pecah Dini dalam waktu lama
Hipertensi ibu
Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) atau
kecil untuk masa kehamilan (KMK)
Kortikosteroid Prenatal

25
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Penyakit Membran Hialin (lanjutan)

Pemeriksaan
Pemeriksaan Laboratorium:
Gas darah: mengungkap adanya hipoksia,
hiperkarbia, asidosis
Gambaran darah lengkap dan biakan darah
diperlukan untuk menyisihkan kemungkinan
infeksi
Kadar glukosa darah biasanya rendah
26
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Pemeriksaan rontgen dada:


Adanya penampilan seperti ground glass
appearance, infiltrat halus dengan bronkogram
udara

27
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

28
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Penyakit Membran Hialin (lanjutan)

Tatalaksana
Umum
Pengaturan suhu
Cairan parenteral
Antibiotik
Pemantauan berkesinambungan
29
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Penyakit Membran Hialin (lanjutan)


Penggunaan CPAP telah dicoba
Jika dengan CPAP
PH < 7,2
Atau PO2 < 40mmHg FiO2 > 60%
Atau PCO2 > 60mmH
Defisit basa > -10
Jika 2 analisis gas darah yang dilakukan berturut-turut
dengan jeda 20 menit mengungkap nilai di atas,
lakukan intubasi endotracheal dan ventilasi mekanik
30
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Penyakit Membran Hialin (lanjutan)

Ingat: Setiap 10 hari bayi berada di


ventilator dikaitkan dengan peningkatan
risiko palsi serebral sebanyak 20%

31
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Penyakit Membran Hialin (lanjutan)

Tatalaksana Khusus
Terapi surfaktan jika intubasi trakeal diperlukan

Hasil Akhir
RDS bertanggung jawab untuk 20% dari
semua kematian neonatus
Penyakit paru kronis terjadi pada 29% BBLSR

32
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Sindrom Aspirasi Mekonium

Sindrom Aspirasi Mekonium


(Meconium Aspiration Syndrome, MAS)

Definisi
Gawat napas yang bersifat sekunder akibat
aspirasi mekonium oleh fetus dalam uterus atau
oleh neonatus selama proses persalinan dan
kelahiran. 33
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)

Patogenesis:
Aspirasi mekonium dapat menyebabkan:

Sumbatan jalan napas


Inflamasi berat
Hipertensi paru
Aktivasi trombosis
34
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)

Faktor Risiko

Kehamilan lebih bulan Pre-eklampsia


Hipertensi maternal Ibu penderita diabetes
Denyut jantung janin KMK
abnormal Korioamnionitis
Profil biofisis 6
35
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)

Presentasi Klinis
Air ketuban bercampur mekonium sebelum kelahiran
Pewarnaan kuning/hijau oleh mekonium pada
neonatus setelah lahir.
Gagal pernapasan yang mengarah pada
peningkatan diameter anteroposterior dada
Persistent pulmonary hypertension of the newborn
(PPHN).
36
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)

Pemeriksaan untuk SAM


Pemeriksaan Laboratorium
Analisis gas darah
Kultur darah dan pemeriksaan darah lengkap (CBC)

37
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)

Pemeriksaan untuk SAM (lanjutan)


Pemeriksaan Radiologi
Rontgen dada: bercak infiltrat, garis kasar pada
kedua bidang paru, hiperinflasi anteroposterior,
dan diafragma lebih datar

38
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

39
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)

Tatalaksana

Tatalaksana prenatal:
Identifikasi kehamilan berisiko tinggi
Memantau denyut jantung janin selama persalinan
Amnioinfusion (?)

40
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)

Tatalaksana (lanjutan)
Tatalaksana di ruang bersalin
(jika ketuban tercampur mekonium):
Visualisasi pita suara dan pengisapan trakea
apabila bayi tidak bernapas.

41
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)

Tatalaksana Umum Neonatus dengan SAM


Mengosongkan isi lambung untuk menghindari
aspirasi lebih lanjut.
Koreksi abnormalitas metabolik, misalnya
hipoksia, asidosis, hipoglikemia, hipokalsemia dan
hipotermia.
Pemantauan untuk melihat kerusakan pada organ
lain (otak, ginjal, jantung dan hati). 42
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)

Tatalaksana Pernapasan
Pengisapan dan vibrasi dada dengan frekuensi
yang sering
Pulmonary toilet untuk menghilangkan mekonium
residual jika diintubasi
Cakupan antibiotik (ampicillin dan gentamicin)
Gunakan CPAP
43
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)

Hasil Akhir dan Prognosis


Angka kematian bisa mencapai 50%.
Bayi yang bertahan hidup mungkin akan
menderita displasia bronkopulmonal dan
sekuele neurologis.

44
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Sindrom Kebocoran Udara


Definisi
Sindrom kebocoran udara (pneumomediastinum,
pneumothorax, pulmonary interstitial emphysema dan
pneumopericardium) adalah spektrum penyakit dengan
penyebab patofisiologi dasar yang sama. Distensi
saccus alveolaris atau saluran napas terminal yang
berlebihan akan menyebabkan kerusakan integritas
saluran napas yang mengakibatkan penyebaran udara
ke rongga di sekitarnya.
45
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Sindrom Kebocoran Udara (lanjutan)


Insidens
Paling sering ditemui pada neonatus dengan
penyakit paru yang pernapasannya dibantu
ventilator, tapi bisa juga terjadi secara spontan.
Semakin parah penyakit paru yang diderita,
semakin sering kebocoran udara terjadi.

46
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Sindrom Kebocoran Udara (lanjutan)


Faktor Risiko
Spontan 0,5%
Bantuan ventilator 15-20%
CPAP 5%
Pewarnaan kuning/hijau oleh mekonium atau
aspirasi mekonium
Terapi surfaktan
Tekanan ventilasi yang berlebihan pada resusitasi
(ventilasi dengan balon resusitasi) 47
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Sindrom Kebocoran Udara (lanjutan)


Presentasi Klinis Neonatus dengan Sindrom
Kebocoran Udara
Gawat napas atau kondisi klinis yang tiba-tiba
memburuk dan disertai dengan perubahan tanda-
tanda vital dan memburuknya gas darah.
Ditemui toraks asimetris pada kasus unilateral.

48
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Sindrom Kebocoran Udara (lanjutan)

Pemeriksaan Sindrom Kebocoran Udara

Diagnosis definitif dari semua sindrom kebocoran


udara dibuat berdasarkan pemeriksaan radiografis
dengan posisi A-P dan lateral.

49
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

50
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Sindrom Kebocoran Udara (lanjutan)


Tatalaksana
Umum
Hindari penggunaan ventilator
Gunakan ventilasi dengan balon resusitasi
manual dengan hati-hati
Spesifik
Dekompresi kebocoran udara sesuai dengan
jenisnya.
Jangan melakukan dekompresi dengan jarum
51
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Apnea
Definisi
Berhentinya pernapasan disertai oleh bradikardia
dan/atau sianosis selama lebih dari 20 detik.
Insidens
50-60% dari bayi prematur memperlihatkan
adanya apnea (35% dengan apnea sentral, 5-
10% apnea obstruktif, dan 15-20% dengan apnea
campuran).
52
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Apnea (lanjutan)
Faktor Risiko Apnea pada Neonatus

Apnea patologis
Penyakit jantung
Hipothermia
Hipoglikemia Penyakit paru
Anemia Gastro intestinal reflux
Hipovolemia Obstruksi jalan napas
Aspirasi Infeksi, meningitis
NEC / Distensi
Gangguan neurologis
53
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Apnea (lanjutan)

Pemeriksaan
Pemantauan neonatus berisiko dengan usia
kehamilan kurang dari 32 minggu.
Mengevaluasi kemungkinan penyakit dasar.
Pemeriksaan laboratorium mencakup pemeriksaan
darah rutin, analisis gas darah, glukosa serum,
elektrolit dan kadar kalsium.
Lakukan pemeriksaan radiologi jika ada kecurigaan
penyakit organ di dalam rongga dada
54
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Apnea (lanjutan)
Tatalaksana Apnea
Terapi Umum
Melakukan stimulasi taktil.
CPAP pada apnea berulang dan memanjang.
Terapi farmakologis (kafein atau teofilin)
mungkin diperlukan.
Pantau kadarnya.

55
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Apnea (lanjutan)

Tatalaksana Apnea
Terapi Spesifik
Pengobatan penyebab, jika terindentifikasi,
misalnya pengobatan sepsis, hipoglikemia,
anemia dan kelainan elektrolit.

56
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Apnea (lanjutan)

Hasil Akhir dan Prognosis


Pada sebagian besar neonatus, apnea sembuh
tanpa adanya akibat jangka panjang.

57
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Studi Kasus 1
Neonatus dengan usia kehamilan 37 minggu,
berat badan 3,5 kg, dilahirkan melalui bedah
sesar, mengalami gawat napas empat jam setelah
lahir. Ia dimasukkan ke NICU untuk dievaluasi.
Pemeriksaan fisis mengungkap:
Skor Down 6
Gas darah dalam kisaran normal
CBC normal
CRP negatif 58
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Studi Kasus 1 (lanjutan)

Rontgen dada:
Kardiomegali ringan
Volume paru yang meningkat
Petanda bronkovaskuler yang meningkat
Cairan dalam fissure interlobial

Apa diagnosis anda?


Bagaimana anda menatalaksana kasus ini?

59
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Studi Kasus 2

Neonatus perempuan dengan usia kehamilan 30


minggu masuk ke NICU karena prematur. Pada
usia 12 jam ia mengalami takipnea dengan skor
Down 5. Beberapa jam kemudian, kondisinya
melemah dan pemeriksaan fisis serta
pemeriksaan lain mengungkap:

Skor Down 8
60
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Studi Kasus 2 (lanjutan)


Pemeriksaan gas darah arteri memperlihatkan:
PaO2 = 30 mm Hg
PaCO2 = 40 mm Hg
pH = 7,2
Defisit basa = -10
Pemeriksaan rontgen dada mengungkap :
Adanya bronkogram udara
Paru berukuran kecil dengan penampilan simetris dan seperti
serpihan halus kaca

Apa diagnosis anda?


Bagaimana anda menatalaksana kasus ini?
61
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Studi Kasus 3
Neonatus laki-laki cukup bulan makrosomik dengan
berat badan 4,5 kg masuk ke NICU akibat gawat
napas. Persalinan dilakukan dengan bedah sesar
setelah gagal percobaan persalinan per vaginam
dan tidak dihadiri oleh dokter anak. Pemeriksaan
mengungkap:
Skor Down 8
Tali pusar dengan noda kehijauan
Peningkatan diameter anteroposterior dada

62
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Studi Kasus 3 (lanjutan)


Gas darah:
PaO2 30 mm Hg
PaCO2 60 mm Hg
pH of 7,15
Defisit basa 8
Rontgen dada dengan infiltrat berbentuk bercak-bercak

Apa kemungkinan diagnosis?


Apa strategi penatalaksanaannya?
63
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Studi Kasus 4
Bayi perempuan dengan usia kehamilan 32 minggu
dimasukkan ke NICU empat jam setelah
kelahirannya dengan kondisi RD. Pemeriksaan fisis
dan pemeriksaan lain mengungkap:
Skor Down 7
Auskultasi dada: pemasukan udara yang
berkurang secara bilateral serta adanya krepitasi
Rontgen dada: paru-paru berukuran normal,
bronkogram udara dan pola retikuler kasar
64
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Studi Kasus 4 (lanjutan)

CBC: leukosit 25.000 dan profil I/T 0,3


CRP positif

Apa penyebab paling mungkin dari gawat napas


neonatus ini?
Apa yang seharusnya menjadi strategi
penatalaksanaan?
65
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Ringkasan:
Tujuan Pembelajaran
1. Mengevaluasi tingkat keparahan gawat
napas dengan menggunakan skor Down.
2. Mengidentifikasi kelainan pernapasan
umum pada neonatus, termasuk:
Takipnea sementara pada neonatus (TTN).
Panyakit Membran Hialin (RDS).
Sindrom aspirasi mekonium (MAS).
Sindrom kebocoran udara.
Apnea.
Pneumonia. 66
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Ringkasan:
Tujuan Pembelajaran (lanjutan)
3. Mengidentifikasi faktor-faktor risiko,
presentasi klinis, pemeriksaan
laboratorium dan radiologi yang
diperlukan, dan penanganan TTN.
4. Mengidentifikasi insidens, faktor-faktor
risiko, pemeriksaan laboratorium dan
radiologi yang diperlukan, serta
penatalaksanaan RDS.
67
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Ringkasan:
Tujuan Pembelajaran (lanjutan)
5. Mengidentifikasi faktor-faktor risiko,
presentasi klinis, pemeriksaan laboratorium
dan radiologi yang diperlukan,
penatalaksanaan MAS.
6. Mengidentifikasi insidens, faktor-faktor risiko,
presentasi klinis, pemeriksaan radiologis
yang diperlukan , dan penatalaksanaan
sindroma kebocoran udara.
68
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

Ringkasan:
Tujuan Pembelajaran (lanjutan)
7. Mengidentifikasi insidens, faktor-faktor
risiko, penyebab, pemeriksaan yang
diperlukan, dan penatalaksanaan apnea.
8. Mengidentifikasi etiologi, presentasi klinis,
pemeriksaan yang diperlukan, dan
penatalaksanaan pneumonia.

69
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Health Services Program

TERIMA KASIH

70

Anda mungkin juga menyukai