Anda di halaman 1dari 41

Diabetes Melitus & Ulkus Diabetikum

Papper ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu Penyakit Dalam
Rumah Sakit Umum Haji Medan

Pembimbing :
dr. Lita Septiana Chaniago Sp.PD
Disusun oleh :
Rizdyna Mahvira Adlin
1608320054
Putri Nur insan
1608320001

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN Ilmu Penyakit Dalam RSU. HAJI MEDAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
1. Definisi Diabetes Melitus

Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan


metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup
insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang
diproduksi seacara efektif. Akibatnya terjadi peningkatan
konsentrasi glukosa didalam darah (hipergikemia).

Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit


metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia akibat defek pada :
Kerja insulin (resistensi insulin) di hati (peningkatan produksi
glukosa hepatik) dan di jaringan perifer (otot dan lemak)
Sekresi insulin oleh sel beta pankreas
Atau keduanya.
Klasifikasi diabetes melitus
Tipe Karakteristik Etiologi Terapi
Tipe 1 Ketiadaan absolut Autoimun Insulin
insulin

Tipe 2 Resistesi insulin dan Obesitas, genetik Diet


defisiensi sekresi Olahraga
insulin Obat penstimulasi
transporter

Tipe Lain Penyebab spesifik lain Bergantung Bergantung penyebab

DM gestasional Diabetes gestasional Peningkatan Diet


kebutuhan metabolik
Faktor Resiko

Berat badan lebih > 110 Riwayat toleransi gula


% berat badan ideal terganggu (TGT) atau
Usia > 45 tahun
atau indeks masa tubuh glukosa darah puasa
(IMT) > 23 kg/m2 terganggu (GDPT)

Riwayat diabetes
Riwayat diabetes
melitus dalam garis
melitus gestasional
keturunan
Diagnosis
Gejala Klasik Diabetes Gejala lainnya
Melitus
Poliuria (peningkatan Rasa lelah dan kelemahan otot
pengeluaran urin)
Polidipsi (peningkatan Kesemutan, gatal
rasa haus)
Polifagia (peningkatan Penglihatan kabur
rasa lapar)
Penurunan badan Disfungsi ereksi pada pria, & pruritus
vulvae pada wanita
Langkah-langkan Diagnostik Diabetes
Melitus
Kriteria diagnosis diabetes melitus
1. Gejala klasik diabetes melitus + glukosa plasma sewaktu 200 mg/dl
(Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat
pada suatu hari tanpa memerhatikan waktu makan terakhir)

2. Gejala klasik diabetes melitus + kadar glukosa plasma puasa 126 mg/dl

(Puasa diartikan pasien tak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam)

3. Kadar glukosa plasma 2 jam pada TTGO 200mg/dl


(TTGO dilakukan dengan standart WHO, menggunakan beban glukosa yang setara
dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan ke dalam air)
Pemeriksaan HbA1c
HbA1c merupakan reaksi
antara glukosa dengan
hemoglobin, yang
tersimpan dan bertahan HbA1c < 6.5 % Kontrol glikemik baik
dalam sel darah merah
selama 120 hari sesuai HbA1c 6.5-8 % Kontrol glikemik sedang
dengan umur eritrosit.
Kadar HbA1c bergantung
dengan kadar glukosa HbA1c > 8 % Kontrol glikemik buruk
dalam darah, sehingga
HbA1c menggambarkan
rata-rata gula darah
selama 3 bulan.
Menghitung Diet Pada Diabetes
Melitus
BBI = TB-100 Faktor Koreksi
1. Usia
Jika : TB LK < 160 cm < 40 tahun : 0%
TB Pr < 150 cm 40 tahun : 0,5 (umur-40)
BBI = (TB-100)-10% (TB-100) 2. Akitivitas Ringan : + 10 %
Sedang : + 20 %
Jika : TB LK > 160 cm Berat : + 30 %
TB PR > 150 cm 3. Stress metabolik
BMR = 30 X BBI (LK)
BMR = 25 X BBI (PR) Infeksi, trauma : 10-30 %
4. RBW ( rate body weight)
RBW = BB X 100%
TB-100

Underweight < 90% = + 20 %


Normoweight 90-110 % = 0 %
Overweight 110-120 % = - 10 %
Obesitas > 120 % = 20 %
Diet DM = BMR + Faktor
Koreksi
Prinsip latihan jasmani pada diabetes
melitus

Frekuensi : jumlah latihan 3-5


x perminggu secara teratur

Type (jenis) : latihan yang


Intensitas : ringan dan sedang, 60- sifatnya meningkatkan
70 % dari maksimum heart rate kardiorespirasi (jalan,
(MHR) dimana MHR = 220-umur jogging, renang,
bersepeda)

Time (durasi) : 30-60 menit


Terapi Insulin
Jenis insulin Onset Puncak efek Lama kerja Kemasan
Kerja Cepat
(Rapid Acting)
Insulin Lispro
(Humalog)
Insulin Aspart 5-15 menit 1-2 jam 4-6 jam Pen, vial
(Novorapid)
Insulin glulisin
(Apidra)
Kerja Pendek
(Short Acting)
Humulin R
Insulatard 30-60 menit 2-4 jam 6-8 jam Vial, pen
Insulin Basal
Kerja Menengah
(Intermidiate
Acting)
Humulin N 1.5-4 jam 4-10 jam 8-12 jam Vial, pen
Insultard
Insuman Basal
Kerja Panjang
(Long Acting)
Insulin glargine
(Lantus) 1-3 jam Hampir tanpa 12-24 jam Pen
Insulin Detemir puncak
(Levemir)
Kerja Ultra
Panjang (Ultra
Long Acting)
Degludec 30-60 menit Hampir tanpa Sampai 48 jam
(Tresiba) puncak
Indikasi Pemberian Insulin
Semua penderita diabetes Diabetes melitus gestasional
melitus tipe 1 memerlukan dan penderita diabetes
insulin eksogen karena melitus yang hamil
produksi insulin endogen oleh membutuhkan terapi insulin,
sel-sel kelenjar pankreas apabila diet saja tidak dapat
tidak ada atau hampir tidak mengendalikan kadar glukosa
ada darah
Penderita diabetes melitus Ketoasidosis metabolik
tipe 2 tertentu apabila terapi Insulin seringkali diperlukan
lain yang diberikan tidak dapat pada pengobatan sindroma
mengendalikan kadar glukosa hiperglikemia hiperosmolar
darah non-ketotik
Keadaan setres berat, seperti Gangguan fungsi ginjal atau
pada infeksi berat, tindakan hati yang berat
pembedahan, infark miokard Kontraindikasi atau alergi
atau stroke terhadap OHO.
Obat Antidiabetik Oral
Golongan obat Cara kerja Efek samping Penurunan HbA1c

Sulfonilurea Meningkatkan sekresi insulin Hipoglikemia 1,0-2,0%

Glinid Meningkatkan sekresi insulin Hipoglikemia 0,5-1,5%

Metformin Menekan produksi glukosa Dispepsia, diare 1,0-2,0%


hati & menambah sensitifitas
terhadap insulin
Penghambat Alfa- Menghambat absorpsi Tinja lembek 0,5-0,8%
Glukosidase glukosa
Tiazolidindion Menambah sensitifitas Edema 0,5-1,4%
terhadap insulin
Penghambat DPP- Meningkatkan sekresi insulin, Muntah 0,5-0,8%
IV menghambat sekresi
glukagon
Penghambat SGLT- Menghambat reabsorbsi Isk 0,5-0,9%
2 glukosa di tubulus distal ginjal
Komplikasi Diabetes Melitus
Penyulit akut Penyulit menahun
Ketoasidosis diabetic Mikroangiopati
Koma Hiperosmolar Non Retinopati Diabetik
Ketotik Nefropati Diabetik
Neuropati Diabetik
Hipoglikemia
Makroangiopati
Pembuluh darah jantung atau
koroner dan otak
Pembuluh darah tepi
Definisi Ulkus Diabetikum

Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir
dan juga kematian jaringan yang luas disertai invasif kuman saprofit.
Adanya kuman saprofit menyebabkan ulkus berbau. Ulkus diabetikum
merupakan komplikasi kronik dari diabetes melitus sebagai sebab
utama mordibitas, mortilitas serta kecacatan pada penderita diabetes.
Ulkus diabetikum merupakan komplikasi serius akibat diabetes.
Mekanisme Ulkus Diabetikum
Klasifikasi Ulkus Diabetikum

Klasifikasi yang berdasarkan pada perjalanan


ilmiah kaki diabetes (Edmonds 2004-2005) :
Stage 1 : Normal Foot
Stage 2 : High Risk Foot
Stage 3 : Ulcerated Foot
Stage 4 : Infected Foot
Stage 5 : Necrotic Foot
Stage 6 : Unsalvable Foot
Klasifikasi Ulkus Diabetikum

Tingkat Karakteristik kaki

Derajat 0 Tidak ada ulserasi, tetapi beresiko tinggi walaupun tidak ada ulserasi,
untuk menjadi kaki diabetik. Penderita dalam kelompok ini perlu
mendapat perhatian khusus. Pengamatan berkala, perawatan kaki
yang baik dan penyuluhan penting untuk mencegah ulserasi.
Derajat I Ulkus superfisial, tanpa infeksi disebut juga ulkus neuropatik, oleh karena itu
lebih sering ditemukan pada daerah kaki yang banyak mengalami tekanan
berat badan yaitu di daerah ibu jari kaki dan plantar. Sering terlihat adanya
kallus.

Derajat II Ulkus dalam, disertai selulitis, tanpa abses atau kelainan tulang Adanya ulkus
dalam, sering tetapi tanpa adanya kelainan tulang.
Derajat III Ulkus dalam disertai kelainan kulit dan abses luas yang dalam.

Derajat IV Gangren terbatas yaitu hanya pada ibu jari kaki, tumit. Penyebab utama adalah iskemi,
oleh karena itu disebut juga ulkus iskemi yang terbatas pada daerah tertentu.

Derajat V Gangren seluruh kaki. Biasanya oleh karena sumbatan arteri besar, tetapi juga ada
kelainan neuropati dan infeksi.
Gejala

kesemutan keram

Rasa panas
Bengkak
pada kaki

Luka sukar
Nyeri
sembuh
Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Palpasi
- Arteri femoralis
- Arteri poplitea
- Arteri tibialis
- Arteri dorsalis pedis
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Radiologi Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan foto polos pada Pemeriksaan darah rutin
kaki diabetik dapat menunjukkan angka leukosit
menunjukkan demineralisasi yang meningkat bila sudah
dan sendi charcot serta adanya terjadi infeksi. Gula darah
osteomielitis.
puasa dan 2 jam PP harus
Computer Tomografi (CT) scan diperiksa untuk mengetahui
dan Magnetic Resonance kadar gula dalam lemak.
Imanging (MRI) dapat
Albumin diperiksa untuk
digunakann untuk membantu
diagnosis abses apabila pada mengetahui status nutrisi
pemeriksaan fisik tidak jelas pasien
Tatalaksana

Obat
hiperglikemia Insulin
oral

Tindakan
Nutrisi
pembedahan
Pencegahan Primer
Penyuluhan ulkus diabetikum sangat Keadaan kaki penyandang diabetes
penting bagi penderita diabetes. melitus digolongkan berdasarkan
Pengelolaan ulkus diabetikum resiko terjadinya dan resiko besarnya
ditujukan untuk pencegahan masalah yang mungkin timbul.
terjadinya tukak, disesuaikan dengan Penggolongan kaki diabetik
keadaan resiko kaki. berdasarkan resiko terjadinya
masalah (Frkyberg):
Dengan pemberian alas kaki yang
baik, berbagai hal terkait terjadinya 1. Sensasi normal tanpa deformitas
ulkus karena faktor mekanik akan 2. Sensasi normal dengan deformitas
dapat dicegah. atau tekanan plantar tinggi
3. Insentivitas tanpa deformitas
4. Iskemia tanpa deformitas
5. Kombinasi/ complicated :
Kombinasi insensivitas, iskemik dan/
atau deformitas
Riwayat adanya tukak, deformitas
charcot.
Penyuluhan diperlukan untuk Untuk kategori 4
semua kategori resiko (permasalahan vaskular),
tersebut. Untuk kaki yang latihan kaki perlu diperhatikan
kurang merasa/ insensitivitas benar untuk memperbaiki
(kategori 3 dan 5), alas kaki vaskularisasi kaki. Untuk ulkus
perlu diperhatikan benar, yang complicated, tentu saja
untuk melindungi kaki yang semua usaha perlu dikerahkan
insensitif tersebut. untuk mencoba
Kalau sudah ada deformitas menyelamatkan kaki dan
(kategori 2 dan 5), perlu usaha ini masuk ke usaha
perhatian khusus mengenai pencegahan sekunder.
sepatu/ alas kaki yang dipakai,
untuk meratakan penyebaran
tekanan pada kaki.
Pencegahan Sekuder
1. Mechanical
control pressure
control

3. Microbiological
2. Wound control control-infection
control

4. Vascular 5. Metabolic 6. Educational


control control control
Diagnosis Banding Ulkus Diabetikum

Infeksi skeletal dan jaringan lunak kaki tidak terbatas


hanya disebabkan oleh diabetes mellitus. Oleh sebab itu,
perlu dipertimbangkan beberapa kondisi yang dapat
menjadi diagnosis banding, sehubungan dengan infeksi
dan struktur yang mengenainya.

Buerger Disease (Thromboangiitis Obliterans)


Trombophlebitis superficial selulitis.
LAPORAN KASUS
Anamnesa Pribadi Anamnesa Penyakit
Keluhan Utama : Luka di telapak kaki
Telaah :
Nama : Chairani Pasien datang ke Rumah Sakit Haji
Umur : 59 tahun Medan dengan keluhan luka di telapak
kaki kiri. Hal ini dialami pasien sejak 20
Jenis Kelamin: Perempuan hari yang lalu. Awalnya luka berukuran
kecil dan lama kelamaan semakin besar.
Status Kawin : Menikah Luka tersebut sempat diobati os, tetapi
luka tidak juga sembuh namun luka
Agama : Islam semakin luas, sehingga mengganggu
aktivitas berjalan.
Pekerjan : Ibu Rumah
Os juga mengeluhkan kebas pada
Tangga ujung-ujung jari kaki. Hal ini dialami os
Alamat : Jl. Sederhana sejak 20 hari ini. Kebas dirasakan terus
menerus baik saat istirahat maupun
Suku : Jawa saat aktifitas.
Os juga mengeluhkan sering merasa lapar. Pada malam hari
os sering terganggu tidur karena sering buang air kecil
dengan volume1/4-1/2 aqua gelas dan frekuensi 2-3 kali
setiap malam. Selain itu os juga merasa sering haus.
Os juga mengeluhkan nyeri pada ulu hati. Keluhan ini
dialami pasien sejak 2 minggu ini. Pasien juga mengeluhkan
perut terasa kembung , dan rasa cepat kenyang setelah
makan sejak 2 minggu yang lalu.
Os juga mengeluhkan batuk yang sudah dialami sejak 3 hari
yang lalu. Batuk disertai dengan dahak. Dahak berwarna
putih kekuningan. Pasien juga mengeluhkan sesak nafas
yang bersifat terus menerus. Pasien juga mengeluhkan
demam. Demam dialami pasien sejak 3 hari ini.
Anamnesa Umum
- Badan kurang enak : Ya
Riwayat Penyakit Terdahulu : diabetes - Merasa kurang sehat : Ya
mellitus tipe II sejak 5 tahun yang lalu
Riwayat Penggunaan Obat :
- Merasa capek/lemas : Ya
Metformin
Riwayat Penyakit Keluarga : - Menggigil : Tidak
Tidak ada
Riwayat Alergi : - Nafsu makan : Meningkat
Tidak ada - Berat badan : Menurun
- Malas : Ya
- Demam : Ya
- Pening : Tidak
- Tidur :Terganggu
1.Cor
- Dyspneu deffort : Ya - Cyanosis : Tidak
- Dyspneu drepos : Ya - Angina pectoris: Tidak
- Oedema : Tidak - Palpitasi cordis : Tidak
- Nycturia : Tidak - Asma cardial : Tidak
2. Sirkulasi Perifer
- Claudicatio intermitten : Tidak - Gangguan tropis : Tidak
- Sakit waktu istirahat : Tidak - Kebas-kebas : Ya
- Rasa mati ujung jari : Tidak
3. Tractus Respiratorius
- Batuk : Ya
- Berdahak : Ya
- Hemaptoe : Tidak
- Sakit dada waktu bernafas : Ya
- Stridor : Tidak
- Sesak nafas : Ya
- Pernafasan cuping hidung : Tidak
- Suara parau : Tidak

Anda mungkin juga menyukai