Anda di halaman 1dari 47

ASSALAMUALAIKUM

WR. WB
PENYAKIT
PARKINSON

LINA HERLINA (3351111080)


DINA MARINI (3351111081)
CAHYA KURNIA SARI (3351111082)
RAHMAWATI (3351111092)
Pendahuluan
Th 1817_Dr James Parkinson
mempublikasikan kasus pasien
yang mengalami shaking
palsy (shake= gemetar, palsy
=kelumpuhan)
Sejak saat itu_muncul istilah
Parkinsonism menggambarkan
gejala klinik yang ditandai dgn
: gemetar, kekakuan,
bradikinesia, dan instabilitas
postural.
Definisi

Penyakit Parkinson:
Penyakit gangguan syaraf kronis dan
progresif yang ditandai dengan gemetar,
kekakuan, berkurangnya kecepatan
gerakan, dan ekspresi wajah kosong
seperti topeng dg salivasi berlebihan.
Prevalensi
Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, 5 10 % orang
yang terjangkit penyakit parkinson. Gejala awalnya muncul
sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata menyerang penderita
pada usia 65 tahun.Pengaruh usia pada umumnya mencapai
1 % di seluruh dunia dan 1,6 %.
Di Eropa, meningkat dari 0,6 % pada usia 60 64 tahun sampai 3,5 %
pada usia 85 89 tahun.
Di Amerika Serikat, sekitar 500.000 penderita.
Di Indonesia, sekitar 200.000-400.000 penderita. Rata-rata usia > 50
tahun dengan rentang usia-sesuai dengan penelitian yang dilakukan di
beberapa rumah sakit di Sumatera dan Jawa,18- 85 tahun.

Statistik menunjukkan, di luar maupun di dalam negeri, lelaki


> banyak terkena dibanding perempuan (3:2)
Epidemiologi
Kejadian meningkat dengan meningkatnya usia

Onsetnya terjadi pada sekitar usia 60 th

Faktor lingkungan tidak begitu berpengaruh

Pada penyakit Parkinson yang terjadi di bawah 50 th,mungkin


ada faktor genetik
Etiologi
Faktor resiko tidak diketahui, tapi sebagian besar pasien
yang etiologinya dapat diidentifikasi adalah pasien yang
menerima antagonis dopamine

Penyakit ini ada hubungannya dengan penurunan


aktivitas inhibitor neuron dopaminergik dalam
substansia nigra dan korpus yang berfungsi mengatur
gerakan.

Faktor genetik tidak tidak berperan penting

Faktor lingkungan yang belum diketahui ikut


mempengaruhi kenapa neuron dopaminergik tersebut
berkurang.
Abnormalitas patologis yang utama:
degenerasi sel dengan hilangnya neuron
Patofisiologi
dopaminergik di otak dan ketidakseimbangan
sirkuit motor ekstrapiramidal (pengatur
gerakan di otak).
Pd orang normal: berkurangnya dopamin: 5%
per dekade
Pd penderita Parkinson 45% selama dekade
pertama setelah diagnosis
Biasanya gejala baru muncul ketika dopamin
di striatal sudah berkurang sampai 80%
Degenerasi saraf dopamin pada nigrostriatal
menyebabkan peningkatan aktivitas kolinergik
striatal efek tremor
18F-DOPA in human brain
positron emission tomography

C PD

only at 20-40% DA levels: symptoms of Parkinson


Pada penderita parkinson :
Terjadi kerusakan pada substantia nigra
Terdapat Lewy bodies (eosinofil yang terkurung) di
substansia nigra, tanda utama penderita Parkinson
Dopaminergic neurons
APA ITU DOPAMIN???

Senyawa organik yang mengandung nitrogen terbentuk sebagai


senyawa antara dari dihidroksifenilalanin ( L-dopa) selama
metabolisme asam amino tirosin.

Fungsi:
Prekursor hormon epinefrin dan norepinefrin
Neurotransmitter di substantia nigra, basal ganglia, dan

corpus striatum otak-> menghambat transmisi impulse saraf


Motivasi dan kesenangan

Dopamin dilepaskan oleh neuron-neuron yang berasal dari daerah


otak yang bernama substantia nigra dan berhubungan dengan
bagian otak yang disebut dengan corpora striata, daerah yang
diketahui penting dalam mengontrol sistem muskuloskeletal.
METABOLISME DOPAMIN
klasifikasi
1. Primer atau idiopatik :
Penyebab tidak diketahui, sering terjadi sebagian besar
diperantarai oleh toksin lingkungan
2. Sekunder atau simptomatik/akuisita
Gejala timbul setelah terkena suatu penyakit, seperti
ensefalitis atau zat. Obat-obat atau toksin yang dapat
menimbulkan Parkinsonisme:Fenotiazin, Klorpromazin,
Haloperidol, Metoklopramid, Calcium Blocker (Diltiazem,
Verapamil) Kaptopril, Vinkristin, Valproat, Litium,
Fenitoin, Alkohol, MPTP, CO, Mangan dll.
3. Paraparkinson atau Sindrom Parkinson Plus
Gejala timbul bersama dengan gangguan neurologis lain.
Paling sering, gejala penyakit Parkinson timbul bersama
penyakit Alzheimer
SIMPTOM

1. Gejala motorik
Tremor/bergetar

alat gerak, mata, bibir, lidah, tremor jika sedang beristirahat


resting tremor namun, jika melakukan sesuatu, getaran
tersebut tidak terlihat lagi yang hilang juga sewaktu tidur.
Rigiditas/kekakuan

pada tangan, kaki, leher.


Akinesia/Bradikinesia

Gerakan menjadi serba lambat, tulisan yang semakin mengecil,


sulit mengenakan baju. Langkah menjadi pendek dan diseret.
Kedipan dan lirikan mata berkurang, bicara monoton, suara
menjadi kecil (hipophania), refleks menelan berkurang, sehingga
sering keluar air liur.
Gangguan behavioral ketergantungan orang lain karena ketidak
seimbangan sikap tubuh.
Simptom

2. Gejala non motorik


Disfungsi otonom: konstipasi, hipotensi orthostatik, disfungsi
seksual
Gangguan suasana hati: depresi,paranoid&halusinasi, bingung
Gangguan kognitif: menanggapi rangsangan lambat, dementia
Gangguan tidur
Gejala lain: mudah lelah, kulit berminyak, ketombe
berlebihan, penurunan BB
FAKTOR PENYEBAB
1. Lingkungan
Xenobiotik, pestisida yang dapat menimbulkan kerusakan mitokondria.

2. Virus influenza intrautero


Penelitian pada hewan adanya faktor predesposisi kerusakan substansia
nigra oleh infeksi Nocardia astroides.

3. Trauma kepala/Lesi
Cedera cranio cerebral bisa menyebabkan penyakit parkinson,
meskipun peranannya belum jelas.

4. Toksin atau Penggunaan Obat-Obatan


Litium, Alkohol, Haloperidol, Metoklopramid, benzamid, Calcium
Blocker (Diltiazem, Verapamil) Kaptopril, Reserpin, metildopa,
Vinkristin, Asam Valproat dan SSRI.
Faktor resiko
1. Usia (60-75 tahun)
Terjadi reaksi microgilial kerusakan neuron
2. Genetik
Gen pembawa Parkinson adalah gen parkin, -synuclein, UCH-L1,
PINK1 dan DJ-1.
3. Diet
Lemak dan kalori meningkatkan stress oksidatif kerusakan
neuronal
4. Pekerjaan
Lebih banyak pada orang dengan paparan mental/logam yang lebih
tinggi dan lama.
5. Stress&Depresi
Terjadi peningkatan turnover katekolamin yang memacu stress oksidatif.
6. Jenis kelamin
Hormon estrogen mencegah kerusakan oksidatif melalui
mekamisme antioksidan, dan meningkatkan jumlah reseptor faktor
pertumbuhan saraf.
SKALA HOEHN dan YAHR

TAHAP GEJALA

1 Ringan.tidak ada tanda-tanda penyakit yang mengganggu

2 Ringan dan mulai terganggu.adanya tremor yang hilang timbul

3 Bertambah berat.tremor, rigiditas, bradikinesia, suara


melemah dan monoton, wajah topeng, langkah cenderung
terjatuh
4 Parah. Tidak bisa berjalan, Kepala, leher, dan bahu jatuh ke
depan (khas penyakit parkinson).
Memburuk jika dosis levodopa di naikkan karena efek samping

5 Tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain dan menimbulkan


putus asa pada pasien dan keluarga.
Memburuk jika dosis levodopa di turunkan.
DIAGNOSA

1. Pemeriksaan neurologis umum


Pemeriksaan Awal
Gejala dan tanda anatomi/fisiologi.
Penyebab (lingkungan,virus, obat/toksin)
Meliputi:
Status mental:Riwayat kesehatan, mental umum, status emosi, cara
berbicara, ingatan, kewaspadaan, kemampuan berpikir abstrak,
kemampuan untuk melaksanakan perintah, kemampuan berkomunikasi
Fungsi Saraf kranial: Kemampuan visual, daya pandang, pergerakan
mata, refleks korneal, kemampuan mendengar, ekspresi muka,
kekuatan bahu dan leher
Fungsi motorik: Kekuatan motor dengan atau tanpa ketahanan,
koordinasi gerakan cepat jari ke hidung, tremor, atropi
Reflex: Bisep, trisep, tendon, respon plantar, refleks superficial kutanus

Fungsi sensori: Vibrasi, suhu


Lanjutan....

2. Pemeriksaan penunjang
- Electroencephalography (EEG)
- Electromyography (EMG)
- Nerve conjunction velocities (NCV)
- Positron-Emition Tomography (PET)
- Single Photon Emition Computed Tomography (SPECT)
- Magnetic Resonance Imaging (MRI)
TERAPI

Tujuan :
Mengendalikan symptoms,
Mengurangi/mencegah kecacatan dan
efek samping,
Menjaga kualitas hidup.
TERAPI

NON FARMAKOLOGI
a. Terapi fisik dan suara
b. Nutrisi/pola hidup
c. Operasi
d. Menghindari stress
FARMAKOLOGI
a. Tahap Awal
b. Tahap Lanjut
TERAPI NON FARMAKOLOGI

A. TERAPI FISIK DAN SUARA


1. Perbaikan kekerasan suara dan
rentang pitch
2. Strategi untuk optimasi kejelasan
berbicara
3. Pemastian komunikasi efektif
menggunakan teknologi pembantu
4. Manajemen untuk keamanan menelan
dan minimalisasi resiko aspiration
Lanjutan....

B. NUTRISI
Air dan mineral, untuk mencegah dehidrasi (kebingungan ,
keseimbangan, gagal ginjal dan kematian)
Serat, untuk mencegah konstipasi akibat dari gerak kolon yang lambat
(Bowel Implication)
Fe, suatu kofaktor penting dalam biosintesis L-dopa mengurangi 10%-
60% gejala pada penelitian terhadap 110 pasien.
Vit. C & E dosis tinggi, secara teori dapat mengurangi kerusakan sel
yang pasien Parkinson. Kedua vitamin tersebut diperlukan dalam
aktifitas enzim superoxide dismutase dan katalase untuk menetralkan
anion superoxide yang dapat merusak sel.
Lanjutan....

C. OPERASI
Secara umum hanya dilakukan untuk pasien parkinson
yang gejalanya tidak bisa dikendalikan oleh obat-obatan.
Dapat juga digunakan untuk orang yang mengalami
diskinesia yang sangat mengganggu.
Jenis:
1. Deep brain stimulation (thalamic, pallidal and
subthalamic stimulation)
2. Lesioning (pallidotomy, thalamotomy and
subthalamotomy)
3. Gamma knife surgery

4. Implan otak menggunakan jaringan otak foetal dalam


basal ganglia (bagian otak yang dipengaruhi
Parkinson)
Diagnosa Penyakit
Parkinson
TERAPI FARMAKOLOGI

Tindakan Non Tindakan a. Terapi awal


Farmakologi Farmakologi

Rasagiline/
Selegiline

Pengendalian
Gejala
< 65 tahun > 65 tahun

Antikolinergik/
Tremor Amantadine
Amantadine

Amantadine/ Amantadine/
Agonis Dopamine/ Agonis Dopamine/
Bradykinesia/rigidity
Carbidopa/ Carbidopa/
Levodopa Levodopa

Farmakoterapi
tidak berhasil

Operasi
b. Terapi lanjutan

Penyakit berlanjut

Evaluasi fisik,
dan terapi bicara
Secara komprehensif
Agonis dopamin C/L-dopa

Dosis Dosis &/ frek

+ C/L-dopa Ubah ke C/L-dopa CR


+ Selegilin
Dosis &/ frek
+ COMT inhibitor
Ubah ke C/L-dopa CR
+ agonis dopamin
+ Selegilin
+ COMT inhibitor + amantadin

+ amantadin operasi

operasi
TERAPI FARMAKOLOGI

1. Levodopa
2. Inhibitor MAO-B
3. Inhibitor COMT
4. Agonis dopamin
5. Antikolinergik
6. Amantadine
L-DOPA
Mekanisme
kerja L-dopa di ubah menjadi dopamin, Dopamin tidak bisa
menembus sawar darah, sedangkan L-dopa yang merupakan
prekursor dari dopamin bisa menembus sawar darah.

Indikasi Mengurangi kekakuan dan bradikinesia,

Efek Mual, muntah, anoreksia, hipotensi, aritmia jantung,


samping gangguan ginjal dan hati,gangguan pusat ringan (gelisah, rasa
takut, bingung), diskinesia
Contoh Madopar: levodopa 200 mg + benzerazida 50 mg
Sinemet: levodopa 250 mg + karbidopa 25 mg

Catatan L-dopa mudah mengalami dekarboksilasi, sehingga untuk


memperbaiki efisiensi L-dopa atau mencegah dekarboksilasi,
maka harus dikombinasi dengan inhibitor L-Asam Amino
Dekarboksilase yang tidak bisa menembus sawar darah
Lanjutan.....

Efek terapi jangka panjang Solusi


Wearing-off meningkatkan frekuensi pemberian,
gejala PD timbul sebelum pasien controlled-release, intra vena,
menelan dosis berikutnya kombinasi dengan selegilin, COMT
inhibitor.
On-off Pemberian agonis dopamin, selegilin,
fluktuasi efek obat dalam waktu COMT inhibitor, controlled-release
singkat L-dopa
Freezing Tingkatkan dosis L-dopa,
kombinasi dengan agonis dopamin
Onset yang lambat Berikan dalam keadaan lambung
kosong, hancurkan terlebih dahulu
dan minum dengan segelas air,
kurangi asupan protein, antasid.
Lanjutan......

L-dopa merupakan obat pilihan pertama namun efek


sampingnya besar.
Dimulai dari dosis kecil, apabila dosis di turunkan efek
samping berkurang namun gejala parkinson
memburuk, dan sebaliknya.
Levodopa dapat bersaing dengan protein makanan
pada penyerapan di usus halus. Perlunya pengaturan
waktu makanan dan obat
MAO-B INHIBITOR

Mekanisme kerja Mencegah metabolisme dopamin oleh MAO-B

Indikasi Meningkatkan kemampuan motorik

Efek samping Halusinasi, diskinesia, insomnia,dll


Obat Selegiline, Rasagiline
Catatan MAO-B adalah enzim otak yang menghentikan
kerja dopamine pada sinaps di otak.
Dapat memperpanjang efektivitas kerja L-dopa
COMT INHIBITOR

Mekanisme Mencegah metabolisme levodopa menjadi 3-0-methyldopa


kerja (3-0-MD)

Indikasi Mengurangi fluktuasi motorik pada pasien tahap lanjut

Efek Sakit perut, sakit punggung, mual, darah dalam


samping urine(diskolorasi urine)

Contoh Entacapone, Tolcapone, kombinasi L-


dopa/carbidopa/entacaopone (Stalevo)

Catatan COMT (Catechol-O-methyltransferase) merupakan salah


satu enzim pemecah levodopa
memperpanjang bioavailibilitas dan efek kerja levodopa
AGONIS DOPAMIN

Mekanisme Meniru efek dopamin dengan berikatan secara


kerja langsung dengan reseptor dopamin post-synaptic.
Indikasi Mengobati fluktuasi motorik dan diskinesia sebagai
akibat dari levodopa dosis tinggi pada pasien tahap
lanjut
Efek samping Agonis dopamin turunan ergot (bromocriptine,
cabergoline, lisuride and pergolide) : pleural,
pericardial dan peritoneal effusion dan atau fibrosis
Contoh Ergot (pergolid, pramipexol, ropinirol), non-ergot
(apomorfin)
Catatan Apomorfin mengalami first-pass efect di hati
Anti Indikasi Dosis Efek Kontra Indikasi Contoh
Parkinson Samping Obat Paten

Pergolide Pakinson 0.05 mg/hari gangguan Inhibitor protease Permax


Tahap selama 2 hari, pencernaan, dan sibutramine
Lanjut Kemudian hipertensi dengan agen
ditingkatkan ergot, perhatian
perlahan kira- jika pasien
kira 0,1-0,15 memiliki
mg/hari setiap 3 hipertensi tidak
hari selama 12 terkontrol
hari. Maksimum
1,5 mg/hari

Ropinirole Pakinson 0,25 mg sehari 3 hipotensi Inhibitor protease dan Requip


Tahap kali, kemudian ortostatik, sibutramine dengan
Lanjut ditingkatkan halusinasi dan agen ergot, perhatian
sebanyak 0,25 pusing, mual, jika pasien memiliki
mg/hari setelah Gangguan hipertensi tidak
seminggu, pencernaan terkontrol
Maksimum
8mg/hari.

Pramipexole diberikan sebagai 0,125 mg sehari hipotensi Inhibitor protease dan Mirapex
Monoterapi 3 kali, kemudian ortostatik, sibutramine dengan
Pengobatan dilakukan halusinasi dan agen ergot, perhatian
parkinson pada peningkatan pusing jika pasien memiliki
tahap dini (early dosis setiap 5-7 hipertensi tidak
parkinson) dan pada hari. Maksimum terkontrol
penyakit Parkinson 1,5 mg/hari.
Lanjut
antikolinergik

Mekanisme kerja Menghambat aktivitas kolinergik yang berlebihan/ impuls


saraf yang dirangsang oleh asetilkolin yang menyebabkan
terjadinya tremor, bradikinesa, dan rigiditas

Indikasi Mengurangi tremor biasa dan thyrotoxicosis.


Mengendalikan gejala parkinson, untuk mengaluskan
pergerakan

Efek samping Mulut kering, penglihatan kabur, konstipasoI dan retensi


urin. Efek lain yang lebih serius: lupa, sedasi, depresi,
gelisah, neuropsikiatrik
Contoh Triheksiprenidil HCL: awal 1 mg/2 hr; harian
2-15 mg
Biperidin: 2-16 mg/hr
Difenhidramin: 25-100 mg/hr
amantadine

Mekanisme kerja Mendorong pelepasan dopamin dari sel saraf otak dan
memungkinkannya untuk tinggal lebih lama di tempat
kerjanya.

Indikasi Mengurangi rigiditas, tremor, antidiskinesia, dan


fluktuasi motorik pada pasien parkinson tahap lanjut

Efek samping sedasi, vivid dreams, mulut kering, depresi, halusinasi,


gelisah, pusing, psikosis, dan kebingungan (terutama
pada orang tua).
Contoh Amantadine (Symmetrel)

Catatan Obat paling aman untuk geriatri pasien parkinson


ringan
MEKANISME KERJA OBAT OBAT PARKINSON
Interaksi obat
Anti Parkinson Interaksi dengan Efek yang timbul
Amantadine Co-Trimoxazole Tremor,penurunan mental,
Amphetamin, phenylpropanolamin Thiazides meefek antiparkinson
Antihipertensi(Metildopa&metilrosin) Gangguan gastrointestinal
Perubahan warna urin
Meefek antiparkinson
Ekstrapirimidal
L-dopa Antikolinergik Me absorpsi L-Dopa

Apomorphine Me efek L-Dopa

Baclofen Me efek antiparkinson

Benzodiazepines Me efek antiparkinson


(diazepam, flurazepam)

B-Blokers(Propanolol) Me efek antiparkinson

Clonidine Me efek antiparkinson

Dacarbazine Me efek L-Dopa

Entacapone Me Efek L- dopa

Isoniazide Me Antiparkinson

Methionine Me efek L-Dopa

Methyldopa Me efek L-Dopa

Metoklopramide Me efek L-Dopa


Lanjutan...
L-dopa Papaverine Me efek antiparkinson

Penicillamine Me efek antiparkinson

Phenothiazin (clorpromazine) Memblok reseptor dopamin

Buthyropenon(haloperidol) Memblok reseptor dopamin

Reserpin Me efek antiparkinson

Phenylbutazone Me efek L-Dopa

Phenytoin Me efek L-Dopa

Vit B6/ Piridoksin Me efek L-Dopa

Spiramycin Me efek L-Dopa

Tacrine Me efek L-Dopa

Talcapone Me efek L-Dopa

Impramine Me efek L-Dopa

L-Tryptophan Me efek L-Dopa


Interaksi obat
Anti Parkinson Interaksi dengan Efek yang timbul
Antikolinergik Antikolinergik lainnya Me resiko dari efek samping
(agonis opiate, fenotiazin, antikolinergik
antipsikotik, anti depresan
trisiklik, quinidine, dan
antihistamin)
Me efek antikolinergik dari
MAO inhibitor antidiskinetik agen karena
aktivitas sekunder
antikolinergiknya
Agonis dopamin Isometepten atau Me kan toksisitas
fenilpropanolamin
Antipsikotik Me kan efek agonis dopamin
Metildopa Me kan efek agonis dopamin
Memantin Me kan efek agonis dopamin
STUDI KASUS

1. Mr. X (53 thn) mendatangi seorang ahli syaraf karena


mengalami gemetar di lengan kanannya (unilateral) yang
terjadi terutama bila ia mengalami stres. Hasil evaluasi
neurologist menunjukkan terjadi kekakuan ringan &
resting tremor di lengan kanan namun tidak
menunjukkan tanda-tanda kecacatan. Tidak ada tanda-
tanda neurologik lain yang ditunjukkan, dan pasien tidak
dilaporkan mengalami gejala neuripskiatri lain yang
ditujukkan kecuali kecemasan ringan. Ahli syaraf
mengatakan Mr. X mengalami tanda-tanda awal penyakit
parkinson. Apa yang harus dilakukan?????
a. Terapi non farmakologi
Untuk gejala non substansial (tahap awal):
- Melakukan pshyoterapi dan terapi komplemen lainnya.
- Mengatur nutrisi yang mengandung Ca, Mg, vit.D,vit K, vit. C, vit. E, dan serat
- pemaparan sinar matahari
b. Terapi farmakologi
Untuk gejala subtansial:
- Inhibitor MAO- B direkomendasikan rasagiline (2nd generation Inhibitor
MAO-B).
- Tremor antikolinergik amantadine
- Bradikinesia & rigiditas Amantadine + Agonis reseptor dopamin
(pramipexole,ropinirole, rotigotine) atau levodopa.
c. Disertai dengan kontrol & monitoring
TERIMA KASIH. . . .

WASSALAMUALIKUM
WR. WB

Anda mungkin juga menyukai