Parkinson
Parkinson
WR. WB
PENYAKIT
PARKINSON
Penyakit Parkinson:
Penyakit gangguan syaraf kronis dan
progresif yang ditandai dengan gemetar,
kekakuan, berkurangnya kecepatan
gerakan, dan ekspresi wajah kosong
seperti topeng dg salivasi berlebihan.
Prevalensi
Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, 5 10 % orang
yang terjangkit penyakit parkinson. Gejala awalnya muncul
sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata menyerang penderita
pada usia 65 tahun.Pengaruh usia pada umumnya mencapai
1 % di seluruh dunia dan 1,6 %.
Di Eropa, meningkat dari 0,6 % pada usia 60 64 tahun sampai 3,5 %
pada usia 85 89 tahun.
Di Amerika Serikat, sekitar 500.000 penderita.
Di Indonesia, sekitar 200.000-400.000 penderita. Rata-rata usia > 50
tahun dengan rentang usia-sesuai dengan penelitian yang dilakukan di
beberapa rumah sakit di Sumatera dan Jawa,18- 85 tahun.
C PD
Fungsi:
Prekursor hormon epinefrin dan norepinefrin
Neurotransmitter di substantia nigra, basal ganglia, dan
1. Gejala motorik
Tremor/bergetar
3. Trauma kepala/Lesi
Cedera cranio cerebral bisa menyebabkan penyakit parkinson,
meskipun peranannya belum jelas.
TAHAP GEJALA
2. Pemeriksaan penunjang
- Electroencephalography (EEG)
- Electromyography (EMG)
- Nerve conjunction velocities (NCV)
- Positron-Emition Tomography (PET)
- Single Photon Emition Computed Tomography (SPECT)
- Magnetic Resonance Imaging (MRI)
TERAPI
Tujuan :
Mengendalikan symptoms,
Mengurangi/mencegah kecacatan dan
efek samping,
Menjaga kualitas hidup.
TERAPI
NON FARMAKOLOGI
a. Terapi fisik dan suara
b. Nutrisi/pola hidup
c. Operasi
d. Menghindari stress
FARMAKOLOGI
a. Tahap Awal
b. Tahap Lanjut
TERAPI NON FARMAKOLOGI
B. NUTRISI
Air dan mineral, untuk mencegah dehidrasi (kebingungan ,
keseimbangan, gagal ginjal dan kematian)
Serat, untuk mencegah konstipasi akibat dari gerak kolon yang lambat
(Bowel Implication)
Fe, suatu kofaktor penting dalam biosintesis L-dopa mengurangi 10%-
60% gejala pada penelitian terhadap 110 pasien.
Vit. C & E dosis tinggi, secara teori dapat mengurangi kerusakan sel
yang pasien Parkinson. Kedua vitamin tersebut diperlukan dalam
aktifitas enzim superoxide dismutase dan katalase untuk menetralkan
anion superoxide yang dapat merusak sel.
Lanjutan....
C. OPERASI
Secara umum hanya dilakukan untuk pasien parkinson
yang gejalanya tidak bisa dikendalikan oleh obat-obatan.
Dapat juga digunakan untuk orang yang mengalami
diskinesia yang sangat mengganggu.
Jenis:
1. Deep brain stimulation (thalamic, pallidal and
subthalamic stimulation)
2. Lesioning (pallidotomy, thalamotomy and
subthalamotomy)
3. Gamma knife surgery
Rasagiline/
Selegiline
Pengendalian
Gejala
< 65 tahun > 65 tahun
Antikolinergik/
Tremor Amantadine
Amantadine
Amantadine/ Amantadine/
Agonis Dopamine/ Agonis Dopamine/
Bradykinesia/rigidity
Carbidopa/ Carbidopa/
Levodopa Levodopa
Farmakoterapi
tidak berhasil
Operasi
b. Terapi lanjutan
Penyakit berlanjut
Evaluasi fisik,
dan terapi bicara
Secara komprehensif
Agonis dopamin C/L-dopa
+ amantadin operasi
operasi
TERAPI FARMAKOLOGI
1. Levodopa
2. Inhibitor MAO-B
3. Inhibitor COMT
4. Agonis dopamin
5. Antikolinergik
6. Amantadine
L-DOPA
Mekanisme
kerja L-dopa di ubah menjadi dopamin, Dopamin tidak bisa
menembus sawar darah, sedangkan L-dopa yang merupakan
prekursor dari dopamin bisa menembus sawar darah.
Pramipexole diberikan sebagai 0,125 mg sehari hipotensi Inhibitor protease dan Mirapex
Monoterapi 3 kali, kemudian ortostatik, sibutramine dengan
Pengobatan dilakukan halusinasi dan agen ergot, perhatian
parkinson pada peningkatan pusing jika pasien memiliki
tahap dini (early dosis setiap 5-7 hipertensi tidak
parkinson) dan pada hari. Maksimum terkontrol
penyakit Parkinson 1,5 mg/hari.
Lanjut
antikolinergik
Mekanisme kerja Mendorong pelepasan dopamin dari sel saraf otak dan
memungkinkannya untuk tinggal lebih lama di tempat
kerjanya.
Isoniazide Me Antiparkinson
WASSALAMUALIKUM
WR. WB