Anda di halaman 1dari 24

OD Trauma Tumpul dengan Hifema Traumatika

dan Susp. Glaukoma Sekunder

Oleh :
Nindriya Kurniandari

Perceptor:
dr. Yul Khaizar Sp. M

KEPANITERAAN KLINIK STASE MATA RS AHMAD YANI METRO


FEBRUARUARI-MARET 2017
2
Pendahuluan

Resiko Pencegahan
Perdarahan dan
Trauma Mata
dan Tatalaksana
Komplikasi yang tepat

4 September
2017
3
Identitas Pasien

Nama Pasien : An. TT


Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 7 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Batanghari Nuban

4 September
2017
4

Keluhan Keluhan
Utama Tambahan
Mata kanan Nyeri
Merah Silau
4 September
2017
5
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan mata kanan tampak merah


setelah terkena ketapel 3 hari smrs. Mata pasien terkena bagian
ketapel yang terbuat dari karet saat bermain. Keluhan disertai rasa
nyeri dan silau. Kejadian seperti ini belum pernah dialami pasien
sebelumnya dan belum mendapatkan pengobatan sebelumnya.
Sampai hari ketiga keluhan masih dirasakan pasien, sehingga
pasien berobat ke Poliklinik Mata RSUD A. Yani Metro.

4 September
2017
6

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat trauma pada mata sebelumnya tidak ada.
Riwayat kelainan mata sejak lahir tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada

4 September
2017
7
Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis
Nadi : 98 x/
Frekuensi Napas : 20 x/
Suhu : 36,50C
Berat Badan : 15 kg
Kepala : dalam batas normal
Thoraks : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : dalam batas normal

4 September
2017
Pemeriksaan Oftalmologi

Mix injection (+)


8
Hifema (+)
Oculi dextra Oculi sinistra
3/60 Visus 6/6
(Sulit dinilai menggunakan snellen
karena os kurang kooperatif)
Tidak dilakukan Koreksi Tidak dilakukan
Dalam batas normal Supersiliar Dalam batas normal
Edema (-), spasme (-) Palpebrae superior Edema (-), spasme (-)
Edema (-), spasme (-) Palpebrae inferior Edema (-), spasme (-)
Dalam batas normal Silia Dalam batas normal
Orthroforia Bulbus oculi Orthroforia
Baik ke segala arah Gerak bola mata Baik ke segala arah
Injeksi konjungtiva (+) Konjungtiva bulbi Injeksi konjungtiva (-)
Sekret (-) Konjungtiva forniks Sekret (-)
Hiperemi (+), sikatrik (-) Konjungtiva palpebra Hiperemi (-), sikatrik (-)
Injeksi siliar (+) Sklera Injeksi siliar (-)
jernih Kornea Jernih (+)
Kedalaman cukup, hifema (+) <1/3 COA Kedalaman cukup, bening
Kripta (+), coklat Iris Kripta (+), coklat
Bulat, ireguler, sentral, 3 mm, refleks Pupil Bulat, reguler, sentral, 3 mm, refleks
cahaya (+) N cahaya (+)N
(+) Shadow test (+)
Jernih Lensa Jernih
Tidak diperiksa Fundus refleks Tidak diperiksa
Tidak diperiksa Corpus vitreum Tidak diperiksa
T dig N+1 Tensio oculi T dig N 4 September
Dalam batas normal Sistem canalis lacrimalis Dalam batas normal 2017
9
Resume

Pasien An.. TT, 7 tahun berobat ke Poliklinik Mata RSUD A. Yani dengan
keluhan mata kanan tampak merah setelah terkena ketapel 3 hari smrs.
Keluhan disertai mata kiri terasa nyeri dan silau. Pasien belum mendapat
penanganan terkait keluhan ini. Hasil pemeriksaan oftalmologi, oculi
dextra visus 3/60, mix injeksi (+), pada CoA terdapat hifema (+) <1/3
bagian, pemeriksaan T Dig N+1 (sedikit meningkat).

4 September
2017
10
Diagnosis Banding

OD trauma tumpul dengan hifema


traumatika dan susp. Glaukoma sekunder
OD trauma tumpul dengan iridosiklitis dan
susp. Glaukoma sekunder

4 September
2017
11
Pemeriksaan Anjuran

Slit lamp
Funduscopy

Tonometri

Ultrasonografi

4 September
2017
12
Diagnosis Kerja

OD Trauma Tumpul dengan Hifema


Traumatika dan susp. Glaukoma
Sekunder

4 September
2017
13
Tatalaksana
Medikamentosa
Topikal
Aletrol eyedrops (Dexametason sodium phasphate 1 mg + Neomicyn sulphate 3,5 mg + Polymixin B Sulphate 6000 IU)
OD gtt II per jam
Tropin 1% eyedrop OD 2 x gtt I
Timolol 0,5 % OD 2x gtt I
Sistemik
Inj Cefotaxime 2x500 mg
Inj Dexamethasone 3x 2,5 mg
Inj Ketorolac 3x15 mg
Inj. Ranitidin 3x25 mg
Non Medikamentosa
Tirah baring dengan OD ditutup dengan kasa dan diistirahatkan.
Tempat tidur pasien ditinggikan 30 derajat pada kepala. 4 September
2017
14
Manifestasi Klinis

Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Edukasi
Penjelasan kepada pasien agar mata kanan tidak kena air/tidak dikucek
Edukasi bahwa pada pasien terjadi perdarahan pada mata akibat benturan, darah idelanya
dapat hilang diserap sepontan namun dapat dilakukan terapi bedah jika keadaan buruk.

4 September
2017
15
Anatomi

4 September
2017
16
Anatomi
17
Trauma Tumpul

No Bagian yang terkena Defek


1 Palpebra Hematoma palpebra
2 Konjungtiva Edema konjungtiva, Hematoma subkonjungtiva
3 Kornea Edema Kornea, Erosi Kornea, Erosi kornea rekuren
4 Iris Iridoplegia
5 CoA Hifema
6 Uvea Iridosiklitis
7 Lensa Subluksasi, luksasi lensa
8 Retina Edema retina, Ablasio retina
9 Koroid Ruptur koroid
10 Nervus Avulsi Saraf optik
18
Hifema

Hifema adalah keadaan dimana terdapat darah di dalam bilik mata depan, yaitu daerah di antara kornea
dan iris, yang dapat terjadi akibat trauma tumpul yang merobek pembuluh darah iris atau badan siliar dan
bercampur dengan humor aqueus (cairan mata) yang jernih
19
Klasifikasi

Hifema traumatika adalah perdarahan pada bilik mata depan yang disebabkan pecahnya
pembuluh darah iris dan badan silier akibat trauma pada segmen anterior bola mata.
Hifema akibat tindakan medis, misalnya kesalahan prosedur operasi mata.
Hifema akibat inflamasi yang parah pada iris dan badan silier, sehingga pembuluh darah pecah.
Hifema akibat kelainan sel darah atau pembuluh darah, contohnya juvenile xanthogranuloma.
Hifema akibat neoplasma, contohnya retinoblastoma.

4 September
2017
20

Hifema dibagi menjadi beberapa grade menurut Sheppard


berdasarkan tampilan klinisnya:
Grade I : Darah mengisi kurang dari sepertiga COA
Grade II : Darah mengisi sepertiga hingga setengah COA
Grade III : Darah mengisi hampir total COA
Grade IV : Darah memenuhi seluruh COA

4 September
2017
21
Patogenesis

Robekan Perdarahan Menuju


Trauma RBC dan
Pembuluh dalam COA Trabekular
Tumpul darah
Debris
(HIFEMA) peradangan dan
uveasakral

Peregang
Gaya-
an limbus, TIO, Fibrinolisis
gaya
iris atau spasme oleh
kontusif
lensa Fibrin plasmin

4 September
FK UMJ - RSUD CIANJUR
2017
22
Tatalaksana

Mengontrol Glaukoma
Sekunder dan Komplikasi lain
Menghentikan Perdarahan
(Timolol 0,25% dua kali sehari,
(antikoagulan Vit K/ Asam latonoprost 0,005% malam hari)
traneksamat)
Hidrokortison topikal 0.5%

Mencegah Perdaraha
Mengobati kelainan penyerta Sekunder
(kortikosteroid topikal dan Asam aminokaproat (100
antibiotik) mg/kgBB per 4 jam selama 5
hari)

Operatif
Parasentesis
4 September
2017
Gaya kontusif
23
merobek
Hifema pembuluh
darah

Komplikasi
Glaukoma tersering,
anyaman
sekunder trabekular
tersumbat fibrin

Berdasarkan prinsip
Tatalaksana pada tatalaksana
kasus sesuai dan Belum ada indikasi tindakan
belum disarankan operatif (imbibisis kornea,
glaukoma 5-7 hari, hifema
tindakan operatif penuh, 5 hari tiddak relief)

Analisis Kasus
4 September
2017
24

Terima Kasih

4 September
2017

Anda mungkin juga menyukai