Anda di halaman 1dari 32

PERAN PENTING PENGAWASAN PENYELENGGARAAN

PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI SERTA WALIKOTA DAN


WAKIL WALIKOTA SERENTAK TAHUN 2018 DAN PEMILU
ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD SERTA PEMILU PRESIDEN
DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2019

Oleh:
H. M. WASIKIN MARZUKI
Koordiv Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga
Bawaslu Provinsi Jawa Barat
Pembekalan Panwas Kabupaten/Kota Se- Provinsi Jawa Barat, Hotel El Royale, Bandung
28 Agustus 2017
dasar HUKUM Pilkada 2018, & Pileg
serta Pilpres 2019

Pasal 18 ayat (4) UUD Negara RI Tahun 1945;


Pasal 22 ayat (1) UUD Negara RI Tahun 1945;
UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
UU Nomor 10 tahun 2016 tentang Perubahan
kedua UU nomor 1 tahun 2015 tentang
penetapan PERPPU NOMOR 1 TAHUN 2014
UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
Peraturan Bawaslu dan KPU
PENGANTAR

WUJUDKAN PEMILIHAN
SERENTAK TAHUN 2017
YANG BERKUALITAS &
BERMARTABAT
PEMILIHAN
BERKUALITAS & BERMARTABAT

BERKUALITAS:
Pemilihan yg Memiliki Proses Penyelenggaraan
Legitimasi baik Proses Harus Memenuhi Derajat
maupun Hasil
yg Berkualitas.
Setiap Tahapan dan
BERMARTABAT:
Pemilihan yang
Sub Tahapan Harus
Dipastikan Secara Jujur
Memenuhi Asas Luber-
Jurdil dan Adil.
Tidak Menimbulkan
Konflik & Menghasilkan
Pemimpin Berkualitas
1.
AKSES
(Pemberian
Akses yg sama)

3 KATA KUNCI
PROSES (Tahapan
& Sub Tahapan
Pemilihan)
3. 2.
AKUNTABILITAS TRANSPARANSI
(Terpenuhi Akses (Keterbukaan
dan Transparansi) Proses)
SIAPA YANG HARUS
MENGAWASI PEMILIHAN
Lembaga Pengawas Pemilu/Pemilihan
Bawaslu
Bawaslu Provinsi
Panwas Kab./Kota
Panwas Kecamatan
Pengawas Pemilihan Lapangan (PPL)
Pengawas TPS

Masyarakat, karena:
Sebagai Pelaku Utama Pemilihan Pengawasan
Partisipatif
Pemilik Kedaulatan Tertinggi
PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN PEMILIHAN
KEPALA DAERAH, PILEG & PILPRES
Tanggung jawab bersama Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu
Kabupaten/Kota, Panwascam, PPL dan Pengawas TPS. (Ayat 1 Pasal
22B UU 8/2015)
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dilaksanakan oleh Bawaslu
Provinsi. (Ayat 2 Pasal 22A UU 8/2015)
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, serta pemilihan Walikota dan
Wakil Walikota dilaksanakan oleh Panwas Kabupaten/Kota. (Ayat 3
Pasal 22A UU 8/2015)
Bawaslu memegang tanggung jawab akhir atas pengawasan
penyelenggaraan Pemilihan oleh Bawaslu Provinsi, Panwas
Kabupaten/Kota, Panwas Kecamatan, PPL, dan Pengawas TPS. (Pasal
22D UU 8/2015)
Tugas dan wewenang Panwaslu Kab/Kota Pengawasan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Serta
Walikota dan Wakil Walikota. (Pasal 30 UU 10/2016)
PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN PILEG &
PILPRES
Tanggung jawab bersama Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwascam, Panwaslu
Kelurahan/Desa dan Pengawas TPS. (Ayat 1 s.d 5 Pasal
89 UU 7/2017)
Kedudukan, Susunan, dan Keanggotaan Bawaslu dan
Jajarannya. (Pasal 91 dan pasal 92 UU 7 / 2017)
Tugas, wewenang, dan Kewajiban Bawaslu
Kabupaten/Kota (pasal 101 sd pasal 104 UU 7 / 2017)
Tugas, wewenang, dan Kewajiban Panwascam (pasal
105 sd pasal 107 UU 7 / 2017)
DEFINISI
PENGAWASAN
PEMILIHAN

Kegiatan MENGAMATI (melihat, mencatat


hasil amatan), MENGKAJI (melakukan
sistematisasi hasil amatan kedalam format 5
W + 1 H), MEMERIKSA (kesesuaian aturan),
dan MENILAI (benar atau salah serta
konsekuensi) proses penyelenggaraan
Pemilihan.
TUJUAN UMUM PENGAWASAN
(1) Menegakkan integritas, kredibilitas
penyelenggara, transparansi penyelenggaraan
& akuntabilitas hasil Pemilu;
(2) Mewujudkan Pemilu yang demokratis;
(3) Memastikan terselenggaranya Pemilu secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil,
dan berkualitas, serta dilaksanakannya
peraturan perundang-undangan mengenai
Pemilu secara menyeluruh.
Pelaksana Pengawasan
Bawaslu melakukan pengawasan penyelenggaraan pemilu untuk seluruh
wilayah negara kesatuan republik indonesia.
Bawaslu provinsi melakukan pengawasan penyelenggaraan pemilu di
wilayah provinsi.
Panwaslu kabupaten/kota melakukan pengawasan penyelenggaraan pemilu
di wilayah kabupaten/kota.
Panwaslu kecamatan melakukan pengawasan penyelenggaraan pemilu di
wilayah kecamatan atau nama lain.
Pengawas pemilu lapangan melakukan pengawasan penyelenggaraan
pemilu di wilayah desa atau nama lain/kelurahan.
Pengawas TPS melakukan pengawasan penyelenggaran pemilu di tingkat
TPS.
Pengawas pemilu luar negeri mengawasi penyelenggaraan pemilu di luar
negeri.
STRATEGI PENGAWASAN
Pencegahan Pelanggaran;
Difokuskan pada penyelenggara, Peserta & tim
kampanye, pemerintah, masyarakat, pemilih
dan semua pihak terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai Pemilihan
Penindakan
Menindaklanjuti Temuan dan Laporan
MEKANISME PENCEGAHAN
Identifikasi & Pemetaan Potensi Rawan Pelanggaran
Setiap tahapan
Aspek penting lainnya/Non Tahapan
Menentukan Fokus Pengawasan

Melakukan Tindakan Pencegahan


Penguatan koordinasi antar lembaga
Peningkatan kerjasama antar lembaga
Peningkatan transparansi & akuntabilitas pelaksanaan Pemilihan
Pelaksanaan sosialisasi ketentuan dan/atau potensi kerawanan
terjadinya pelanggaran
Kegiatan-kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan peraturan
Potensi Kerawanan
dan Fokus Pengawasan Tahapan DPT

Potensi Masalah Fokus Pengawasan


1. Pemilih ganda. 1. Mengawasi PPDP.
2. Data pemilih invalid. 2. Mengawasi Data Pemilih
3. Pemilih tidak 3. Mengawasi Metode dan
dikenal/fiktif. Prosedur Pendataan
4. Data pemilih tidak 4. Mengawasi
lengkap. Pengumuman DPS
hingga DPT
5. Akurasi data pemilih.
6. Derajat Kemutakhiran
Data Pemilih.
Potensi Kerawanan dan Fokus Pengawasan
Tahapan Pencalonan dalam Pilkada

POTENSI MASALAH FOKUS PENGAWASAN


1. Dokumen palsu. 1. Verifikasi Syarat
2. Kepengurusan
ganda. Dukungan Paslon
3. Dukungan ganda. Perseorangan
4. Manipulasi 2. Metode dan
dukungan. Prosedur
5. Rendahnya akses
pengawas pada
proses verifikasi
berkas paslon dan
syarat dukungan.
Potensi Kerawanan dan Fokus
Pengawasan Tahapan Kampanye dan
Dana Kampanye

POTENSI MASALAH FOKUS PENGAWASAN

Money Politics. 1. ASN


Penggunaan Fasilitas Negara 2. TNI/Polri
dan Dana Bansos. 3. Keterlibatan Anak
Mobilisasi PNS dan perangkat 4. Politik Uang
desa. 5. Waktu, tempat, dan
Pemasangan APK tidak sesuai bentuk kampanye.
dengan aturan dan Perusakkan 6. Pola pemasangan dan
APK. penertiban APK dan
bahan kampanye
Black Campaign. 7. Penggunaan kendaraan
Kampanye di luar jadwal. dan fasilitas pemerintah
Penggunaan tempat ibadah, 8. Sumber dan besaran
lembaga pendidikan dan sumbangan dana
kantor pemerintah untuk kampanye
kampanye
Potensi Kerawanan dan Fokus Pengawasan
Tahapan Pencalonan dalam Pileg & Pilpres

POTENSI MASALAH FOKUS PENGAWASAN


1. Status Badan Hukum
Tidak Sesuai UU. 1. Kejelasan Dokumen
2. Kepengurusan Fiktif. 2. Verifikasi
3. Ketidakjelasan Status
Anggota 3. Metode dan
Kepengurusan Parpol
4. Ketidakjelasan Alamat
Prosedur
Kantor Kepengurusan
di tingkat Kab/Kota
hingga
Kelurahan/Desa.
POTENSI KERAWANAN DAN FOKUS PENGAWASAN
PADA TAHAPAN LOGISTIK

POTENSI FOKUS
KERAWANAN
Jumlah tidak sesuai 1. PENGAWASAN
Penyortiran,
dengan DPT Pengepakkan dan
Kualitas warna dan Pelipatan Surat Suara
gambar surat suara 2. Distribusi logistik ke
tidak sesuai
ketentuan tingkat kecamatan,
desa, dan TPS (Form
Kualitas tinta
C6-KWK dibagikan
Waktu distribusi di H-3)
setiap tingkatan
Jenis alat 3. Pengamanan proses
kelengkapan putung distribusi logistik
POTENSI KERAWANAN DAN FOKUS PENGAWASAN PADA TAHApan
PUNGUT HITUNG

POTENSI FOKUS PENGAWASAN


KERAWANAN
Money politics, intimidasi, black
1.
campaign, merusak surat suara.
1. Pada kesalahan dan
2. Pemilih terdaftar dalam DPT kekeliruan prosesdur
namun tidak memiliki C6 tidak pada Putung
bisa memilih.
3. APK dan Atribut masih 2. Pemilih, Saksi, Petugas
ditemukan pada hari putung. KPPS dan Tim
4. Lokasi, waktu, Prosedur, saksi,
KPPS dan Keamanan yang tidak
Pemenangan.
sesuai dengan ketentuan. 3. Kesesuaian C1-KWK
Diberikan kesempatan memilih
5.
lebih dari satu kali. dengan C1 Plano
6. Tidak sesuai surat suara terpakai 4. Distribusi logistik hasil
dengan jumlah daftar hadir.
di TPS ke tingkat
Kecamatan/PPS
Logistik Surat
Masalah DPT
Suara
Syarat Pencalonan
TMS & Dualisme
Kepengurusan
Parpol

Black
Kampanye
Contoh Campaign
Potensi
pelanggaran
dan Netralitas Birokrasi
Kecurangan

Netralitas
Penyelenggara

Politik
Uang Masa Tenang

Pengumuman
resmi calon terpilih
oleh KPU

Sengketa Pemilu
HILANGNYA HAK
PILIH
TERJADI
MANIPULASI
SUARA POLITIK
UANG

Pemilu Tanpa
Pengawasan
KONFLIK
ANTAR
PENDUKUN
G CALON
PEMILU TIDAK
SESUAI ATURANDAN
TIMBUL GUGATAN
BIAYA HASIL
PEMUNGUTAN POLITIK
SUARA ULANG MAHAL
TANTANGAN DAN KENDALA PENGAWASAN
PEMILU

Kendala Regulasi Kendala Struktural Kendala Kultural

Keterbatasan Keterbatasan Lemahnya budaya hukum di


kewenangan struktur dan jumlah lingkungan penyelenggara
pengawas pengawas pemilu

Lemahnya budaya
Akses informasi/data Keterbatasan daya
hukum di lingkungan
dukung institusional
peserta pemilu

Kurang jelas & Lemahnya budaya hukum di


tegasnya lingkungan masyarakat &
pengaturan penegak hukum

Perlu Keterlibatan Masyarakat dalam Pengawasan Pemilu


PENGAWASAN PARTISIPATIF
MASYARAKAT DALAM
PENYELENGGARAAN PEMILIHAN
Kenapa Partisipasi Publik ???
Rakyat Pemilik Kedaulatan
Rakyat berhak menentukan para
pemimpinnya
Partisipasi Rakyat
Pemilihan
Pengawasan
PENGAWASAN PARTISIPATIF
MASYARAKAT DALAM
PENYELENGGARAAN PEMILIHAN

Partisipasi masyarakat sebagaimana dilakukan


dalam bentuk pengawasan pada setiap tahapan
Pemilihan, sosialisasi Pemilihan, pendidikan politik
bagi Pemilih, survei atau jajak pendapat tentang
Pemilihan, dan penghitungan cepat hasil
Pemilihan. (ayat 2, Pasal 131, UU no.8 tahun 2015)
Lanjutan
Tidak melakukan keberpihakan yang menguntungkan
atau merugikan salah satu pasangan Calon Gubernur
dan Calon Wakil Gubernur, pasangan Calon Bupati dan
Calon Wakil Bupati, serta pasangan Calon Walikota dan
Calon Wakil Walikota;
Tidak mengganggu proses penyelenggaraan tahapan
Pemilihan;
Bertujuan meningkatkan partisipasi politik masyarakat
secara luas; dan
Mendorong terwujudnya suasana yang kondusif bagi
penyelenggaraan Pemilihan yang aman, damai, tertib,
dan lancar.
TUJUAN PENGAWASAN PARTISIPATIF

Sinergisitas Antara Pengawas Pemilu Dengan Masyarakat;


Untuk Meningkatkan Efektifitas Upaya Pencegahan
Pelanggaran;
Sebagai Bentuk Optimalisasi Pengawasan Pemilu;
Memperkuat Fungsi Kapasitas Pengawasan Pemilu;
Mendorong Perluasan Wilayah Pengawasan Pemilu.
PERAN PENGAWASAN PARTISIPATIF BERBASIS
MASYARAKAT DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN PEMILU
YANG LUBER, JURDIL DAN DEMOKRATIS
Pertama, ikut memantau pelaksanaan Pemilu untuk
memastikan Pemilu berlangsung sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
Kedua, melakukan kajian terhadap persoalan-persoalan
kepemiluan;
Ketiga, ikut mencegah terjadinya pelanggaran Pemilu sesuai
dengan peran sosialnya masing-masing;
Keempat, menyampaikan laporan pelanggaran Pemilu
LANJUTAN

Kelima, menyampaikan informasi dugaan pelanggaran


pemilu;
Keenam, mendukung terciptanya ketaatan peserta Pemilu
maupun penyelenggara Pemilu terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan dan peran-peran lainnya.
YANG DILAKUKAN BAWASLU DAN JAJARAN
DIBAWAHNYA PADA PEMILU 2014
KANTOR BAWASLU JABAR
JL : TURANGGA NO 25
GEDUNG KORPRI BANDUNG

Anda mungkin juga menyukai