Anda di halaman 1dari 51

Keterangan Umum

Nama : ny D
0Jenis Kelamin : perempuan
Umur : 53 tahun
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Anamnesa
Keluhan utama : pingsan
Anamnesa khusus:
Pasien pingsan tiba-tiba, sebelumnya mengeluh pusing
sebelumnya, bicara mulut tampak mencong ke kanan,
eksremitas kanan lemah, badan lemas dan pasien lebih banyak
tidur, lidah tidak mencong
Anamnesa tambahan:
RPD :punya riwayat darah tinggi jantung
dan kolesterol
RPK : tidak ada yang seperti ini
Usaha berobat : belum berobat
Kebiasaan : rokok atau alcohol disangkal
Riwayat alergi : tidak ada
Keadaan Umum
Kesadaran : delirium, E3M5V2( rangsang
sakit)
Tekanan darah : 210/110mmHg
Pernafasan : 16x/menit
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36 C
Pemeriksaan Fisik
Kepala : bentuk dan ukuran simetris
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Leher : KGB tidak teraba membesar
Thorax : bentuk dan permukaan simetris
Jantung : bunyi jantung murni, batas jantung
melebar, reguler, murmur
Paru : VBS ka=ki
Abdomen : cembung, soepel, BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, CRT<2
Pemeriksaan Neurologik
Pemeriksaan Neurologik
1. Penampilan
Kepala : Bentuk dan ukuran normal
Collumna vertebra : Deformitas (-)

2. Rangsang Meningen/ Iritasi Radiks


Kaku kuduk : -
Tes Brudzinky I : -
Tes Brudzinky II : -
Tes Brudzinky III : -
Tes Kernig : -
Tes Laseque : -
3. Saraf Otak
N. I :
Penciuman : tidak dilakukan
N. II :
Ketajaman Penglihatan : tidak dilakukan
Kampus : tidak dilakukan
Fundus Okuli : Tidak dilakukan pemeriksaan
N. III/IV/VI :
Ptosis : -/-
Pupil : pupil anisokor ka>ki
Refleks Cahaya : Direk +/+, Indirek +/+
Posisi Mata : tidak di Sentral
Gerakan Bola Mata : -
N. V :
Sensorik :
Oftalmikus : tidak dilakukan
Maksilaris : tidak dilakukan
Mandibularis : tidak dilakukan
Motorik : tidak dilakukan
N. VII :
Angkat Alis Mata : tidak bisa
Memejamkan Mata : tidak bisa
Plika Nasolabialis : mulut mencong ke kanan
Gerakan Wajah : gerakan pipi kanan tertinggal
Rasa kecap 2/3 bagian muka lidah : tidak bisa dilakukan

N. VIII :
Pendengaran : tidak dilakukan
Keseimbangan : tidak dilakukan
N. IX/X :
Suara : Disphoni (-)
Menelan : Disphagia (-)
Arkus Faring : Simetris
Uvula : Sentral
Refleks Faring : TAK
Rasa Kecap 1/3 Belakang : tidak di lakukan

N. XI :
Angkat Bahu : Simetris
Menengok Kanan/Kiri : Baik

N. XII :
Gerakan Lidah : tidak mencong kanan atau kiri
Atrof : -
Tremor/Fasikulasi : -
4. Motorik
Anggota Badan Atas : 3/5 Normotonus, atrofi (-), fasikulasi (-)
Anggota Badan Bawah : 3/5 Normotonus, atrofi (-), fasikulasi (-)
Cara Berjalan/Gait : tidak dilakukan
Lain-lain :-

5. Sensorik
Lengan Kiri : Baik
Lengan Kanan : Baik
Batang Tubuh : Baik, simetris
Tungkai Kiri : Baik
Tungkai Kanan : Baik

6. Koordinasi
Cara Bicara : Baik
Tremor :-
Tes Telunjuk Hidung : tidak dilakukan
Diadochokinesis : tidak dilakukan
Heel to Toe : tidak dilakukan
7. Refleks
Fisiologis: Klonus :-
Biceps : +/+ Refleks Primitif :
Triceps : +/+ Glabella : -
Radius : +/+ Snout Reflex : -
KPR : +/+ Palmo Mental : -
APR : +/+
Patologis:
Babinski :-
8. Pemeriksaan Fungsi Luhur
Hubungan psikis : Baik
Afasia Motorik :-
Afasia Sensorik :-
Ingatan jangka Pendek : Baik
Ingatan jangka Panjang : Baik
Kemampuan Berhitung : Baik
Pemeriksaan lab tanggal 17-1-2017

Hb 13.0 g/dl
Ht 42.9%
Leukosit 11.00
Tc 377
Eritrosit 5.17
Mcv 83
Mch 26
Mchc 32.4

Kimia darah
25.6
Kreatinin 0.65
Na 141
Kalium 3.3
Ct-scan 17-1-2017

Pendarahan pons kiri disertai oedem perifokal


Pendarahan intra serebral, di parietoocipital
kiri dengan oedem peri fokal
Curiga infark cerebri di capsula eksterna kanan
Perbecakan samar
pada lapang atas
paru kanan
menurigai BP
kanan dd/ proses
spesifk kario
megali (17-1-
2017)
pemeriksaan tanggal
2017

Koles total 246


Koles hdl 60(<40)
Koles ldl 161(<100)
Tg 173 ( < 150)
Ratio T/hdl 4.9

Klorida 99
Kalsium ion 1.28
Mg 1.36
Sgot 28
Sgpt 31

Bilirubin total 0.84


Direk 0.22
Indirek 0.62
Tgl 18-1-2017

LED 14
LED 2 jam 14

Diff count
Basofl 0
Eosinofl 0
Net batang 3
Net segmen 84
Lim 12
Monosit 1
24/1/2017

Masih dijumpai lesi


hiper dens pendarah
pada sisi kiri pons
dengan ukuram 19.7
15.6 mm pada
posterior lobus
temporalis
resume

Autoanamnesa
Keluhan Utama :pingsan
Anamnesa khusus
Seorang wanita usia 53 tahun datang dengan keluhan syncope, Pasien
sebelumnya mengeluh pusing, bicara mulut tampak mencong ke kiri,
eksremitas kanan lemah, lidah tidak mencong
PEMERIKSAAN FISIK :
Keadaan umum :
Kesadaran : delirium e3m5 v2(disakiti)
Tekanan darah: 210/110mmHg
Pernafasan : 16x/menit
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36 C
Status Interne : Dalam batas normal
Rangsang Meningen : (-)
Nn. Cranialis : parese n. VII perifer kiri
n III,IV,VI: gaze palsy
Motorik : ekstremitas superior 3/5, ekstremitas inferior 3/5
normotoni, atrofi (-), fasikulasi (-)
Sensorik : baik
Refleks Fisiologis :+/+
Refleks Patologis : -/-
Fungsi Luhur : Baik
Diagnosis
Klinik : Stroke perdarahan intraserebral
Lokalisasi : Sistem Vertebrobasiler
Etiologi : Faktor Resiko Hipertensi

Diagnosis Banding
Stroke perdarahan intraserebral
Stroke infark
PROGNOSIS
Quo ad vitam :dubia ad bonam
Quo ad functionam:dubia ad bonam
Quo ad sanationam :dubia ad bonam
USUL TERAPI
Non medikamentosa :
Rawat ICU
Infus RL 2000cc/hari
Pasang kateter
Diet kalori yang cukup

Medikamentosa :
Manitol IV 0,25-0,5g/kgBB tiap 6 jam
Amlodipin tab 5 mg x 1/hari, PO
Citicoline IV 500mg tiap 12 jam
As tranexamat 3x 500
Atorvastatin 1x1
Stroke PIS
STROKE
Definisi
Gangguan fungsi serebral fokal/global yang terjadi
cepat dan mendadak, berlangsung >24 jam
/meninggal akibat gangguan peredaran darah otak
(WHO)
EPIDEMIOLOGI
WHO (2012), kematian akibat stroke 51% di seluruh dunia
disebabkan oleh tekanan darah tinggi, 16% kematian stroke
disebabkan tingginya kadar glukosa darah dalam tubuh.
Eropa : 100-200 kasus stroke baru per 10.000 penduduk per
tahun
Amerika: lebih dari 700.000 insiden stroke per tahun, yang
menyebabkan lebih dari 160.000 kematian per tahun, dengan
4.8 juta penderita stroke yang bertahan hidup.
Riskesdas (2013) di Indonesia kasus stroke tertinggi usia 75
tahun keatas (43,1%), terendah pada usia 15-24 tahun (0,2%).
Berdasarkan jenis kelamin laki-laki (7,1%)
dibandingkan dengan perempuan (6,8%).
Berdasarkan tempat tinggal di perkotaan lebih
tinggi (8,2%) dibandingkan dengan daerah
pedesaan (5,7%).
Jumlah penderita stroke meningkat seiring
dengan bertambahnya usia
Stroke iskemik (70-80%), stroke hemoragik (20-
30%)
Klasifkasi
Berdasarkan gambaran patologis intrakranial :
Infark Otak
Nekrosis pada sebagian jaringan otak akibat stenosis atau
oklusi pembuluh darah.
Dibagi menjadi :
Aterotrombotik, kardioemboli, infark lakunar
Perdarahan Intraserebral (PIS) :
Perdarahan ke dalam jaringan parenkimal otak akibat
ruptur vaskular.
Perdarahan Subarachnoid (PSA)
Pecahnya pembuluh darah dan masuknya darah ke dalam
rongga subarachnoid.
Berdasarkan waktu terjadinya :
Transient Ischemic Attack (TIA)
Pada bentuk ini gejala neurologik yang timbul akibat gangguan
peredaran darah di otak akan menghilang dalam waktu 24 jam.
Improving Stroke / Reversible Ischemic Neurologic Deficit
(RIND)
Defsit neurologik sembuh dalam kurun waktu lebih dari 24 jam
sampai 3 minggu.
Worsening Stroke / Stroke In Evolution (SIE)
Gejala neurologik memberat secara progresif.
Smooth Worsening : berjalan gradual/bertahap
Steplike Worsening : bertambah berat diselingi periode menetap
Fluctuacting Worsenening : progresiftas diselingi perbaikan
Stable Stroke / Completed Stroke
Gejala klinis sudah menetap.
Berdasarkan lokasi lesi vaskuler :
Sistem karotis
Motorik : hemiparese kontralateral, disartria
Sensorik : hemihipestesi kontralateral, parestesia
Gangguan visual : hemianopsia homonim kontralateral,
amaurosis fugaks
Gangguan fungsi luhur : afasia, agnosia
Sistem vertebrobasiler
Motorik : hemiparese alternans, disartria
Sensorik : hemihipestesi alternans, parestesia
Gangguan lain : gangguan keseimbangan, vertigo, diplopia
Faktor Risiko
Non modifiable Modifiable
Usia Hipertensi
Jenis kelamin Penyakit jantung
Ras dan etnik DM
Herediter Hiperkolestrolemia
Perokok
TIA atau stroke infark
sebelumnya
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urine (glukosa, protein, BJ, sedimen)
Darah (Darah rutin, LED, GDS, GD2JPP, Kreatinin,
Ureum, lipid darah, elektrolit, waktu perdarahan)
Neurofsiologi : EEG
Kardiovascular : EKG, foto thorax
Neuroamaging : CT scan, MRI
Vascular : USG karotis, Dopler sonograf arteri
intrakranial, angiograf
Cerebral Blood Flow & metabolisme : PET , SPECT
PENATALAKSANAAN
Tujuan penatalaksanaan:
-Mencegah meluasnya kerusakan otak
-Basic life support
-Menurunkan tekanan darah
-Atasi kejang bila ada
Non medikamentosa
Stabilisasi tanda vital
Oksigenasi, pasang infuse, kateter, NGT
Fisioterapi, suction slime
Nutrisi adekuat

Medikamentosa
Antihipertensi (-bloker, CCB, ARB, Diuretik, )
Anti trombotik (pada stroke iskemik)
Neuroprotektan
Anti edema serebri (manitol)
Antikonvulsant (bila kejang)
Analgetik
Antibiotik
Stroke Hemoragik
Terapi umum
Harus dirawat di ICU jika volume hematoma >30 mL,
perdarahan intraventrikuler dengan hidrosefalus, dan
keadaan klinis cenderung memburuk.
Tekanan darah harus diturunkan sampai tekanan darah
premorbid atau 15-20%, bila sistolik >180 mmHg, diastolik
>120 mmHg, MAP >130 mmHg, dan volume hematoma
bertambah.
Bila gagal jantung tekanan darah harus segera diturunkan
dengan labetalol iv 10 mg (pemberian dalam 2 menit)
sampai 20 mg (pemberian dalam 10 menit) maksimum 300
mg; enalapril iv 0,625-1.25 mg per 6 jam; kaptopril 3 kali
6,25-25 mg per oral.
Jika ada tanda tekanan intrakranial meningkat posisi kepala
dinaikkan 30, posisi kepala dan dada di satu bidang, pemberian
manitol dan hiperventilasi (pCO2 20-35 mmHg).
Penatalaksanaan umum sama dengan pada stroke iskemik.
tukak lambung antagonis H2 parenteral, sukralfat, atau
inhibitor pompa proton; komplikasi saluran napas dicegah
dengan fsioterapi dan diobati dengan antibiotik spektrum luas.

Terapi khusus
Neuroprotektor, kecuali yang bersifat vasodilator.
Tindakan bedah pertimbangkan usia dan letak perdarahan.
perdarahan subaraknoid antagonis Kalsium (nimodipin) atau
tindakan bedah (ligasi, embolisasi, ekstirpasi, maupun gamma
knife).
Stadium Subakut
Terapi kognitif, tingkah laku, menelan, terapi wicara, dan
bladder training (termasuk terapi fsik).
Dibutuhkan penatalaksanaan khusus intensif pasca stroke di
rumah sakit.

Terapi fase subakut:


- Melanjutkan terapi sesuai kondisi akut sebelumnya,
- Penatalaksanaan komplikasi
- Restorasi/rehabilitasi (sesuai kebutuhan pasien) (fsioterapi,
terapi wicara, terapi kognitif, dan terapi okupasi,)
- Prevensi sekunder
- Edukasi keluarga dan Discharge Planning
Pencegahan
Kontrol hipertensi ataupun diabetes
Healthy life style (manage stress, exercise
regularly, maintain healthy weight)
Jangan merokok
Perbaiki kondisi dislipidemia (diet rendah
kolesterol)
Obati bila ada penyakit jantung (atrial fbrilasi)
Komplikasi
Neurologis
Edema otak / herniasi
Infark berdarah
Vasospasme
Hidrosefalus
higroma
Non neurologis
Akibat proses di otak : hiperglikemi, kelainan jantung,
tekanan darah meninggi
Akibat immobilisasi : BP, tromboplebitis, ISK, dekubitus
kontraktur
THANK
YOU !!

Anda mungkin juga menyukai