Anda di halaman 1dari 31

Pembimbing :

Arif Dwisetyo H.S.Gz.,MPH

Dwita Arisetia
P05130213005
Kejang yang berlangsung lebih dari 30
detik atau adanya 2 bangkitan lebih tanpa
pemulihan kesadaran diantaranya.

Manifestasi serangan atau bangkitan


epilepsi secara klinis: gejala yang
timbulnya mendadak, hilang spontan dan
cenderung untuk berulang.
Tumor otak atau glioma adalah sekelompok tumor
yang timbul dalam sistem saraf pusat dan dapat
dijumpai beberapa derajat diferensiasi glia. (Liau,
2001)

Kerusakan pada saraf optik yang mengakibatkan


degenerasi saraf optik yang terjadi sebagai hasil
akhir suatu proses patologik yang merusak akson
pada sistem penglihatan anterior. Atropi papil
merupakan suatu tanda yang penting dari suatu
penyakit saraf optik lanjut (Skuta2010,Khurana 2007)
Kondisi dimana terjadinya kelemahan pada
tubuh bagian kanan/kiri tubuh (lengan,
tungkai dan wajah) yang berlawanan dengan
lesi yang terjadi di otak.
Infeksi akut toxoplasma dapat
menyebabkan pembengkakan kelenjar
getah bening.
Kista toxoplasma bisa berada di otak janin,
menyebabkan cacat dan berbagai macam
gangguan syaraf seperti gangguan syaraf
mata (buta, dll).
Akibat lainnya adalah janin dengan ukuran
kepala yang besar dan berisi cairan
(hidrocephalus).
a. Riwayat Personal (CH)

Data Personal (CH.1)


Nama : An. A
Tanggal Lahir : 05 Sept 2007
Umur : 9 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Bahasa : Indonesia
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 14 September 2016
Tanggal Skrining : 19 September 2016
Ruang : Selincah Lt 1
No. RM : 0000970907
Status Pasien : Jamkesmas
Riwayat Kesehatan Pasien/Keluarga (CH.2)

Saat usia 4 tahun pernah jatuh dikamar mandi


Usia 4,5 tahun keluar cairan bau dari telinga
8 bln SMRS pasien dinyatakan terkena virus
toxoplasma
6 bln SMRS mengeluh mata sebelah kanan tidak
bisa melihat lalu dibawa ke dukun.
3 bln SMRS kedua mata tidak bisa melihat, bicara
mulai pelo, tiba-tiba saja tidak bisa berjalan,
dibawa kembali ke dukun.
1 bln SMRS anak tidak bisa bicara hanya
bergumam,tidak bisa melihat,tidak bisa berjalan,
dibawa ke RS Kundur dirujuk ke RSMH Poli Neuro
Riwayat Medis (CH.2)

Perawatan Medis(CH.2.2)
Nama Obat Indikasi
Diazepam 6 mg Diazepam termasuk kelompok obat
benzodiazepine yang memengaruhi sistem saraf
otak dan memberikan efek penenang.
Inj. Dexametason 4 x 2 Dexamethasone merupakan kelompok obat
mg kortikosteroid. Obat ini bekerja dengan cara
mencegah pelepasan zat-zat di dalam tubuh yang
menyebabkan peradangan.
Sulfadoxin Pirimetamine Pengobatan dan pencegahan penyakit malaria.
2x 1 10 mg
As. Folat 1x2 Anemia megaloblastik,pencegahan defek tabung
saraf,profilaksis pada status hemolitik
kronik,profilaksis defisiensi folat pada pasien cuci
darah
Nama Obat Indikasi

Mecobalamin 2x1 Bentuk aktif Vitamin B12 yang dapat mencapai


otak, berperan dalam perbaikan kerusakan sel
saraf dan meningkatkan pembentuk sel saraf
baru.
Metil Prednison 200mg Abnormalitas fungsi adrenokortikal, penyakit
kolagen, keadaan alergi dan peradangan pada
kulit dan saluran pernafasan tertentu , penyakit
hematologik, hiperkalsemia sehubungan denga
kanker.
Inj. Pirasetam 3 x 700 mg Pengobatan infrak serebal
b. Riwayat Terkait Gizi dan Makanan (F.H)

Asupan cairan (FH.1.2.1)


Jumlah cairan melalui oral : 4-6 gls/hr dan 1 gls
susu (100ml)

Asupan Makanan (FH.1.2.2)


Jenis dan jumlah Makanan : 5 SDM bubur (80
gr), 2 bks energen (60gr),Promina 1sct/hr
(25gr), Ikan Lele (50gr),ikan gabus
(50gr),sayur bayam (100gr),wortel (75gr)
Pola makan : 3x makanan utama,1 x selingan
Parenteral (FH.1.3.2)
IVFD D5 NS
Penggunaan obat yang diresepkan
(FH.3.1.1)
Diazepam 6 mg, Inj. Dexametason 4 x 2 mg,
Sulfadoxin Pirimetamine 2x 1 10 mg,As. Folat 1x2,
Mecobalamin 2x1, Metil Prednison 200mg, Inj.
Pirasetam 3 x 700 mg
Partisipasi dalam program pemerintah
(FH.6.1.2)
Saat sakit anak tidak dibawa langsung ke
pusat kesehatan melainkan dibawa ke dukun
atas anjuran dari saudara pasien yang
jaraknya 3 jam perjalanan.
Gizi terkait ADLs dan IADLs (FH.7.2)

Selama sakit anak tidak bisa menyiapkan


makan sendiri
Saat makan anak di bantu oleh ibunya.
(disuapin)
Hasil recall :
E = 437,6kkal (30%) , P = 14,3 gr (26%),
L = 4,3 gr (11%) , Kh = 84,3 gr (39%)
c. Antropometri (AD.1.1)

TB : 109 cm
BB sebelum : 23 kg ( 3 bulan yang lalu)
BB sekarang : 21 kg
Persentase penurunan BB sebesar 8,7 % sejak 3
bulan terakhir

Hasil :
BB/U : 75 %( BB Kurang)
TB/U : 82% (Pendek)
BB/TB : 117 % (Overweight)
Sumber : Nutrition Growth-Development,2006 (Waterlow,1972)
d. Biokimia (BD)
Electrolyte and renal profile (BD.1.2)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Ket.
Ca 8,7 9,2 11 mg/dL Rendah
Na 142 135 155 mEq/L Normal
K 3,4 3,5 5,5 mEq/L Rendah
Cl 104 96-106 mmol/L Normal
Interpretasi : Menunjukkan adanya hipokalemia dan hipokalsemia

Profile glukosa/endokrin (BD.1.5)


Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Ket.
Glukosa sewaktu 166 60 - 100 mg/dL Tinggi
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Ket.
RBC 5.07 4.40-4.48 106/mm3 Tinggi
WBC 13.6 4.5-13.5 103/mm3 Tinggi
Ht 41 37-41 % Normal
Trombosit 380 217- 497 103/L Normal

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Ket.
Toxoplasma igG 2239 Reactive 30 IU/mL Reactive
Toxoplasma igM 1.21 Reactive 1 COI Reactive
CMV ig G 161.8 Reactive 1 IU/mL Reactive
CMV ig M 0.202 Reactive 1 COI Non reactive
CRP Kuantitatif <5 <5 mg/L Normal
Interpretasi : Infeksi toxoplasma secara akut/mengalami
kekambuhan.
e. Fisik dan Klinis (PD.1.1)

Fisik/Klinis Hasil Ket.


Penurunan Kesadaran + -
Kejang Lama + -
Extremitas Akral hangat,CRT <3 Normal
Mulut Sariawan -
Bising usus + Normal
Kesadaran Sens E2M2V2 Sopor
T 36,6C Normal
N 98x/mnt Normal
RR 30x/mnt Cepat
TD 110/60 mmHg Normal
Jalan nafas Paten Baik
Proses Asuhan Gizi Terstandar Catatan
NI. Asupan oral tidak adekuat Hasil recall SMRS E : 30% ,P : 20 %, L :
11 % Kh : 39%
NC. Berat Badan Status gizi berdasarkan BB/TB : 117
% (overweight)
NB. Kemampuan dalam menyiapkan Ketidak mampuan dalam melihat dan
makan sendiri berjalan
Domain Asupan (NI)
NI.2.1Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan
penurunan kemampuan mengkonsumsi zat gizi
yang cukup akibat kejang ditandai dengan asupan
oral yang tidak mencukupi yaitu E = 30 %, P = 20
%, L = 11%, KH = 39%
Domain Klinis (NC)
NC. 3.3 Kelebihan berat badan berkaitan dengan
tidak melakukan aktivitas fisik ditandai dengan hasil
perhitungan BB/TB = 117 % (Overweight)
Domain Prilaku (NB)
A.Tujuan Intervensi Gizi

Untuk meningkatkan asupan makanan


pasien
Memberikan makanan sesuai kemampuan
pasien
Untuk mencapai status gizi normal
B. Perencanaan

Kebutuhan : E 1458 kkal P 84,7 gr L 40,5 gr


Kh 215,7 gr
Jenis : Enteral 100 kkal/100ml
Rute : NGT
Jadwal Pemberian makan :
Pkl 05.00 100 ml (Susu)
Pkl 07.00 200 ml (BSB)
Pkl 10.00 100 ml (Susu)
Pkl 12.00 200 ml (BSB)
Pkl 15.00 100 ml (Susu)
Pkl 17.00 200 ml (BSB)
Pkl 20.00 100 ml (Susu)
C. Kebutuhan Pasien
REE = (22,7 x BB) + 495
= (22,7 x 21) + 495
= 971,7 kkal
TEE = 971,7 x 1.5 (FS gagal tumbuh)
= 1458 kkal
P = 15 % = 54.7 gr
L = 25 % = 40.5 gr
Kh = 60 % = 215,7 gr

Sumber : WHO
Vit. A 500 mcg
Vit.C 45 mg
Vit.E 7 mg
Ca 1000 mg
K 4500 mg
Fe 10 mg
Mg 120 mg
P 500 mg
Zn 11 mg
(Angka kecukupan gizi,2013)
Pemesanan Diet :
Diet : Bubur Saring Blender 600 kkal/600 cc
+ 400kkal/400 cc F100 via NGT
Pemberian : 3x 200 cc + F100 2x100 cc
Dikomunikasikan dengan dokter,perawat dan
keluarga

Rencana Edukasi
Edukasi diberikan kepada keluarga pasien.
Tujuan :Meningkatkan asupan
makanan pasien
Sasaran : Pasien dan keluarga
Materi :Menjelaskan tentang
makanan dengan gizi
seimbang,
Cara pemberian makan,
Makanan yang dianjurkan
dan yang tidak dianjurkan
Waktu Hasil RTL
Hari 1 BB 21 kg, BB/TB 117% Akan dimonitor pada hari
(20 Sept) ke-7

Asupan oral 22% dari Akan dimonitor setiap


kebutuhan,hanya berasal dari hari ,mulai pemberian
parenteral ,enteral baru enteral.
diberikan pada sore hari.

Hari 2 Target belum tercapai, asupan Lanjutkan Intervensi


(21 Sept) energi 68,2% dari kebutuhan

Hari 3 Target belum tercapai, asupan Tingkatkan pemberian


(22 Sept) energi 68,2% dari kebutuhan F100 dari 2x 100 cc
menjadi 4x 100 cc

Hari 4 Asupan energi meningkat Lanjutkan Intervensi


(23 Sept) menjadi 82 % dari kebutuhan
Waktu Hasil RTL
Hari 5 Asupan energi mengalami Lanjutkan Intervensi
(24 Sept) penurunan 75,1 %

Hari 6 Target sudah tercapai ,asupan


(25 Sept) energi 81.3 % dari kebutuhan Lanjutkan Intervensi

Hari 7 BB 21 kg, BB/TB 117% Belum terjadi perubahan,


(26 Sept)
Asupan energi 82% dari Lanjutkan Intervensi
kebutuhan

Hari 8 Asupan energi meningkat Lanjutkan Intervensi


(27 Sept) menjadi 90,9 % dari kebutuhan

Hari 9 Asupan energi 82% dari Lanjutkan Intervensi,


(28 Sept) kebutuhan Berkomunikasi dengan
Dokter
Waktu Hasil RTL
Hari 10 Asupan energi mengalami Lanjutkan Intervensi
(29 Sept) penurunan75,1 %

Hari 11 Target sudah tercapai ,asupan Lanjutkan Intervensi


(30 Sept) energi 82 % dari kebutuhan

Hari 12 Asupan energi 82% dari Lanjutkan Intervensi


(01 Okt) kebutuhan

Hari 13 Asupan energi meningkat Lanjutkan Intervensi


(02 Okt) menjadi 90,9 % dari kebutuhan

Hari 14 BB 20 kg ,BB/TB 111% Hampir mencapai target


(28 Sept)
Target Asupan energi tercapai
82% dari kebutuhan
A. Monitoring Asupan Makan

120.0%

100.0%

80.0%

60.0% Energi
40.0% Protein
Lemak
20.0%
Kh
0.0%
B. Monitoring Fisik dan Klinis
Tanggal Suhu RR N TD
20 Sept 2016 36,4 C 30x/mnt 120x/mnt 100/70 mmHg
21 Sept 2016 37,1 C 22x/mnt 108x/mnt 100/60 mmHg
22 Sept 2016 36,8C 26x/mnt 102x/mnt 100/60 mmHg
23 Sept 2016 36,9C 24x/mnt 100x/mnt 100/60 mmHg
24 Sept 2016 36,8C 30x/mnt 110x/mnt 100/60 mmHg
25 Sept 2016 37,2C 24x/mnt 100x/mnt 100/60 mmHg
26 Sept 2016 37C 20x/mnt 92x/mnt 100/60 mmHg
27 Sept 2016 37C 26x/mnt 100x/mnt 110/90 mmHg
28 Sept 2016 36,2C 22x/mnt 102x/mnt 110/80 mmHg
29 Sept 2016 36,2C 28x/mnt 110x/mnt 100/80 mmHg
30 Sept 2016 37C 20x/mnt 102x/mnt 100/60 mmHg
01 Okt 2016 37,2C 26x/mnt 110x/mnt 100/60 mmHg
02 Okt 2016 37C 22x/mnt 100x/mnt 100/60 mmHg
03 Okt 2016 37C 22x/mnt 102x/mnt 100/60 mmHg

Anda mungkin juga menyukai