Anda di halaman 1dari 27

Struma Koloides

Pendahuluan
Struma (Goiter) :
pembesaran kelenjar tiroid
kelainan glandula tiroid (gangguan fungsi atau
perubahan susunan kelenjar dan morfologinya)
Sering tanpa keluhan
Golongan masyarakat di daerah tertentu
Depkes (2005) : dari 56.890 kasus penyakit
metabolik dan lainnya yang dirawat inap di
rumah sakit seluruh Indonesia sebanyak 913
kasus (1,6%) tirotoksikosis, dan 4.065 kasus
(7,14%) struma lainnya.
Tinjauan Pustaka
Anatomi dan Histologi
Terdiri atas dua lobus yang dihubungkan
oleh suatu ismus.

Terletak dibagian bawah leher, antara fascia


koli media dan fascia prevertebralis.

Vaskularisasi berasal dari a.tiroidea superior


(cabang dari a.karotis eksterna) dan
a.tiroidea inferior.

Mikroskopi : Terdiri dari nodul nodul yang


tersusun dari folikel folikel kecil yang
berbentuk bundar dengan diameter anata
50-500 m yang dipisahkan satu dengan
yang lainnya dengan jaringan ikat.

Setiap folikel berisi cairan pekat, koloid


sebagian besar terdiri atas protein,
khususnya protein tiroglobulin
Struma
Struma (goiter) adalah suatu pembengkakan pada
leher oleh karena pembesaran kelenjar tiroid akibat
kelainan glandula tiroid dapat berupa gangguan fungsi
atau perubahan susunan kelenjar dan morfologinya.
Epidemiologi
Sekitar 10 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan tiroid
(kanker tiroid, struma nodosa non toksik maupun struma
nodosa toksik)
perempuan > laki laki

Menyerang semua umur, namun resiko semakin meningkat sesuai


bertambah usia.

GAKY : 42 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah endemik


dan sebanyak 10 juta menderita struma nodosa.

Etiologi : multifaktor
kelainan glandula tiroid (gangguan fungsi atau perubahan susunan
kelenjar dan morfologinya)
Kekurangan/Kelebihan yodium
Klasifikasi
Fisiologis
Eutiroidisme : hipertrofi pada kelenjar tiroid
akibat stimulasi kelenjar tiroid yang berada dalam
batas normal
Hipotiroidisme : kelainan structural atau
fungsional kelenjar tiroid sintesis hormon
tiroid berkurang
Hipertiroidisme : respon jaringan-jaringan
tubuh terhadap pengaruh metabolik hormon
tiroid yang berlebihan
Klinis
Struma Toksik
struma diffusa toksik
struma nodusa toksik

Struma Non Toksik


struma diffusa non toksik
struma nodusa non toksik
Etiologi
Multifaktor :
Kekurangan iodium
Kelebihan iodium
Goitrogen
Obat
Agen lingkungan
Makanan
Dishormonogenesis
Riwayat radiasi kepala
dan leher
Patogenesis
Gangguan pada jalur TRH-TSH
hormon tiroid ini menyebabkan
perubahan dalam struktur dan fungsi
kelenjar tiroid.

Defesiensi dalam sintesis atau uptake


hormon tiroid akan menyebabkan
peningkatan produksi TSH.

Peningkatan TSH menyebabkan


peningkatan jumlah dan hiperplasi sel
kelenjar tiroid untuk menormalisir
level hormon tiroid.
Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Anamnesis :
Benjolan
Tempat tinggal (endemik atau tidak)
Susah menelan
Sesak
Suara Parau
Rasa berdebar-debar, keringat, penurunan nafsu makan
Nyeri pada leher
Riwayat kebiasaan : makanan, merokok, alkohol
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi (dari depan) : tampak suatu benjolan pada leher bagian
depan bawah yang bergerak ke atas pada waktu penderita
menelan ludah. Diperhatikan kulit di atasnya apakah hiperemi,
seperti kulit jeruk, ulserasi.

Palpasi (dari belakang) : dengan ibu jari kedua tangan pada


tengkuk penderita dan jari-jari lain meraba benjolan pada leher
penderita.
Pada palpasi harus diperhatikan :
Lokalisasi benjolan terhadap trakea (mengenai lobus kiri, kanan atau
keduanya)
Jumlah nodul
Ukuran
Konsistensi
Nyeri pada penekanan
Mobilitas
Infiltrat terhadap kulit/jaringan sekitar
Pembesaran kelenjar getah bening
Pemeriksaan Penunjang
Tes Fungsi Hormon (TSH, FT3, FT4)
Foto Rontgen leher
Ultrasonografi (USG)
Sidikan (scan) tiroid
Biopsi Aspirasi (curiga keganasan)
Penatalaksaan
Operasi/Pembedahan
Lobektomi, yaitu mengangkat satu lobus, bila subtotal maka
kelenjar disisakan.
Isthmolobektomi, yaitu pengangkatan salah satu lobus,
diikuti oleh isthmus.
Tiroidektomi total, yaitu pengangkatan seluruh kelenjar
tiroid.
Yodium Radioaktif (radiasi dosis tinggi ablasi
jaringan)
Pemberian Tiroksin dan obat Anti-Tiroid
Propiltiourasil (PTU)
Metimasol/karbimasol
Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. YS
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kampung Tulusan Ling. I
Agama : Kristen Protestann
No. Rekam Medik : 07.73.58
Tanggal MRS : 14 Desember 2015
Anamnesis
Keluhan Utama
Benjolan di leher kiri

Riwayat Penyakit Sekarang


Benjolan di leher sebelah kiri penderita sejak kurang lebih 8 tahun yang
lalu. Awalnya penderita merasakan timbul benjolan seperti kelereng
dengan ukuran kurang lebih 1 cm x 1 cm, namun lama-kelamaan
benjolan tersebut semakin membesar dan mengganggu penampilannya.
Benjolan tidak nyeri bila di tekan. Perasaan berdebar-debar disangkal
oleh penderita. Riwayat tangan gemetar, demam, penurunan berat
badan, suara parau, nafsu makan berkurang dan sesak nafas disangkal
oleh penderita. Penderita tinggal di daerah dataran tinggi.

Riwayat Penyakit Keluarga


Penderita mempunyai kakak perempuan dan sepupu yang menderita
sakit seperti ini
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/m
Respirasi : 22 x/m
Suhu : 36,5 0C
Kepala : pupil bulat isokor, uk 3 mm x
3 mm, RC +/+ N, Conj.
Anemis (-), Skelra ikterik (-)
Leher : benjolan tunggal ukuran 5
cm x 3 cm, warna seperti kulit
sekitar, ikut bergerak saat menelan,
padat , NT (-).
Thoraks : TAK
Abdomen : TAK
Extremitas : TAK
Pemeriksaan Penunjang
Leukosit 7.900 /uL
Hemoglobin 14.5 g/dl
Trombosit 264 x 103/ul
GDS 109 mg/dL
Cl 105,1 mEq/L
K 4.5 mEq/L
Na 143 mEq/L
TSHS 0.853 IU/mL
FT 4 1.48 ng/dL
FT 3 5.6 pmol/L
X-foto thorax : tampak massa di regio colli
sinistra, padat, kalsifikasi (-),
jantung dan paru tidak ada
kelainan
USG :tampak gambaran massa di
colli sinistra,
padat/homogen,
kalsifikasi (-), cyst (-)
FNAB : tampak sel-sel Koloid yang
banyak
Kesimpulan : Struma Kolloides
Diagnosis Kerja
Struma nodosa non toksis (Struma
Kolloides)

Tata Laksana
Istmolobektomi
PEMBAHSAN
Kasus Kepustakaan
Pasien berjenis kelamin perempuan penelitian Guth et all dikatakan
perempuan > laki-laki

Menurut Triyono dkk, struma


Pasien tinggal di daerah dataran terjadi banyak pada penderita yg
tinggi tinggal di daerah pegunungan
karena kurangnya yodium

Pada pemeriksaan fisik st. lokalis di penderita struma nodosa biasanya


dapatkan benjolan ukuran 5 cm x tidak mengalami keluhan karena
3 cm, warna seperti kulit sekitar, tidak ada hipotiroidisme atau
ikut bergerak saat menelan, padat , hipertiroidisme. Degenerasi
NT (-). jaringan menyebabkan kista atau
adenoma. Karena pertumbuhannya
yang perlahan-lahan, struma dapat
menjadi besar tanpa gejala kecuali
benjolan di leher. Sebagian
penderita dengan struma nodosa
dapat hidup dengan strumanya
tanpa gangguan.1
Pembahasan
Kasus Kepustakaan
Pada pemeriksaan fungsi tiroid Eutiroidisme adalah suatu keadaan
tersebut didapatkan hasil pemeriksaan hipertrofi pada kelenjar tiroid yang
normal. disebabkan stimulasi kelenjar tiroid
yang berada dalam batas normal
sedangkan kelenjar hipofisis
menghasilkan TSH dalam jumlah yang
meningkat. Goiter atau struma
semacm ini biasanya tidak
menimbulkan gejala kecuali
pembesaran pada leher yang jika
terjadi secara berlebihan dapat
mengakibatkan kompresi trakea
Pembahasan
Kasus Kepustakaan
Pada pemeriksaan FNAB didapatkan Struma colloides merupakan bentuk
sel koloid yang banyak dengan kesan nodul tiroid jinak. Pemeriksaan
struma colloides histopatologis dengan biopsi jarum
halus (fine needle aspiration
biopsy/FNAB) akurasinya 80%, jika
ingin lebih dipastikan lagi bisa
dilakukan pemeriksaan potong beku
(VC = Vries coupe) pada operasi
tiroidektomi untuk menyakinkan
bahwa nodul yang dioperasi tersebut
suatu keganasan atau bukan
Pembahasan
Kasus Pembahasan
Penanganan pada kasus ini yaitu Hal ini sesuai dengan kepustakaan,
dengan isthmolobektomi untuk struma nontoksik dan
nonmaligna digunakan enukleasi
nodulus dengan eksisi lokal,
tiroidektomi subtotal, ataupun
istmolobektomi. Indikasi pembedahan
pada pasien adalah alasan kosmetik

Setelah dilakukan isthmolobektomi . Thyrax merupakan obat pilihan


diberikan antibiotik dan thyrax utama untuk terapi hipotiroid. Pada
pasien yang telah menjalani operasi
pengangkatan kelenjar tiroid dapat
mengalami hipotiroid, maka diberikan
terapi pemberian levotiroksin
(thyrax)
Kesimpulan
Struma atau yang disebut juga goiter adalah suatu pembengkakan
pada leher oleh karena pembesaran kelenjar tiroid akibat kelainan
glandula tiroid dapat berupa gangguan fungsi atau perubahan
susunan kelenjar dan morfologinya.

Berdasarkan fisiologisnya, struma dibagi menjadi tiga kelompok,


yaitu eutirodisme, hipotiroidisme, dan hipertiroidisme.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan


pemeriksaan penunjang. Diagnosis keganasan hanya dapat
ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan patologi anatomi.

Penatalaksanaan medis untuk struma dapat dengan tindakan


operatif dan medikamentosa.
TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai