Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

SINUSITIS MAXILARIS
DIAJUKAN KEPADA
DR. RACHMAD SUHENDRA, SP THT-KL

DISUSUN OLEH

ANDI SEPTIAWAN (16174024)
PUTRI RIZKI MARETHA (16174059)
SITI HUSNAH (16174069)
MAYLIA HARYANTI (16174070)
TIRA WAHYUNI (16174099)
IDENTITAS PASIEN

Nama : Sxxxxxx
Alamat : Blang Mancung, Aceh
Tengah
Jenis kelamin : laki-laki
Usia : 35 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Tani
Tanggal MRS : 12 April 2017
ANAMNESIS
Keluhan utama : nyeripipikiri

Riwayat Penyakit Sekarang :


Nyeri pipi kiri dirasakan tiba-tiba sejak 2 hari lalu. Nyeri dirasakan
makin lama makin berat. Nyeri terutama saat ditekan didaerah pip ikiri.
Pasien sudah meminum obat warung untuk mengurangi keluhan tapi
tidak bisa. Keluhan lain yang dirasakan adalah nyerigigi.Gigi rahang
atas sakit sejak 3 hari lalu dan terjadi sebelum pasien merasa nyeri
pipi. Demam yang dirasakan tidak terlalu tinggi. Pasien masih dapat
beraktifitas hanya terasagreges. Demam sekarang tidak terasa.Pasien
tidak mengeluh gejala lain seperti hidung tersumbat,pusing.

Riwayat Penuyakit Dahulu :


Pasien pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya. Keluhan yang
dirasakan sama dengan sekarang. Dalam 3 bulan terakhir pasien sudah
mengalami sakit 3 kali. Penyakit darah tinggi, kencing manis disangkal.
Riwayat alergi disangkal.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien tinggal bersama kedua orang tua, istri, dan
2 orang anak. Di keluarga pasien tidak ada yang
menderita keluhan serupa dengan pasien. Riwayat
darah tinggi, kencing manis, jantung dan alergi
disangkal.

Riwayat Sosial Ekonomi : pasien tinggal di blang


mancung dengan lingkungan yang tidak padat
penduduk. Pasien bekerja sebagai petani. Kesan
ekonomi cukup.
PEMERIKSAAN FISIK

Status generalis Jantung : dalam


KU:
KU: tampak
tampak sakitsakit ringan
ringan batas norma
Kesadaran
Kesadaran :: compos
compos mentis
mentis
Tensi
Tensi :: 120/80
120/80 mmHg
mmHg
Paru : dalam batas
Nadi
Nadi :: 85
85 x/menit
x/menit normal
Nafas
Nafas :: 24 24 x/menit
x/menit
Suhu
Suhu :: 37
37ooC
C (( axiller
axiller ))
Hati : dalam
Ekstremitas
Ekstremitas :dalam :dalam batas
batas normal
normal batas normal
Berat
Berat badan
badan :: 55 55 kg
kg
Tinggi
Tinggi badan
badan :: 170 170 cm
cm
Limpa : dalam
BMI
BMI :: 19,03
19,03 batas normal
Status
Status gizi
gizi :: cukup
cukup
Kulit
Limfe : dalam

Kulit :: sawo
sawo matang
matang
Konjungtiva
Konjungtiva :: Si Si -/-,
-/-, Ca
Ca -/-
-/- batas normal
STATUS LOKALIS
Telinga AD AS
Preaurikula Fistel (-) Fistel (-)
Retroaurikula DBN DBN
Nyeritarik (-), Nyeritarik (-),
Aurikula kelainan kelainan
congenital (-) congenital (-)
Tragus pain Nyeritekan (-) Nyeritekan (-)
Mastoid Nyeriketok (-) Nyeriketok (-)

Canalis akustikus
AD AS
eksternus
Mukosa hiperemis (-) (-)
Discharge (-) (-)
Serumen (+) (+)
Granulasi (-) (-)
Furunkel (-) (-)
Jamur (-) (-)
Corpus alienum (-) (-)
STATUS LOKALIS
Membran
AD AS
timpani
Putih Putih
Warna
mengkilat mengkilat
Reflek cahaya (+) (+)
Perforasi (-) (-)
Bulging (-) (-)
Retraksi (-) (-)

Hidung dan sinus paranasal (Hidung


luar)
Bentuk DBN
Massa (-)
Deformitas (-)
Radang (-)
Kelainan (-)
congenital
Nyeri tekan (-)/(-)
STATUS LOKALIS

Sinus Kanan Kiri


paranasal
Hiperemis (-) (+)
Bengkak (-) (-)
Nyeri tekan (-) (+) pipi
Nyeri ketuk (-) (+) pipi

Rinoskopi
Kanan Kiri
anterior
Cavumnasi Dbn Dbn
Mukosa Hiperemis Hiperemis
Konka Oedem (+) Oedem (+)
Septum deviasi (-) (-)
Discharge (-) (+)
Massa (-) (-)
TENGGOROK :
Rongga
Rongga mulut
mulut dan
dan orofaring
orofaring
Lidah Lidah :: lingua
lingua bifida
bifida (-),
(-), kotor
kotor (-)
(-)
Tonsil Kanan Kiri
Mukosa
Mukosa bukal
bukal :: hiperemis
hiperemis (-)
(-) Ukuran T1 T2
Gigi : karies (+)
Warna Hiperemis Hiperemis
Uvula
Uvula :: ditengah,
ditengah, dbn
dbn (-) (-)
Palatum
Palatum :: hiperemis
hiperemis (-)
(-) Kripte Melebar (-) Melebar (-)

Arcus Permukaan Rata Rata


Arcus faring
faring :: hiperemis
hiperemis (-),
(-), granulasi
granulasi Detritus (-) (-)
(-),
(-), membrane
membrane (-),(-), permukaan
permukaan licin
licin
Tonsil
Tonsil
PEMERIKSAAN PENUNJANG

X foto waters AP
Px darah rutin HB : 14,0 g/dl

RBC : 4,95 106UL


WBC : 9,25 103 UL
PLT : 281 103 UL
CT : 7
BT : 2
RESUME

Nyeri pipi kiri dirasakan tiba-tiba sejak 2 hari lalu. Nyeri


dirasakan makin lama makin berat. Nyeri terutama saat
ditekan didaerah pipi kiri. Pasien sudah meminum obat
warung untuk mengurangi keluhan tapi tidak bisa. Keluhan
lain yang dirasakan adalah nyeri gigi. Gigi rahang atas
sakit sejak 3 hari lalu dan terjadi sebelum pasien merasa
nyeri pipi. Demam yang dirasakan tidak terlalu tinggi.
Pasien masih dapat beraktifitas hanya terasa greges.
Demam sekarang tidak terasa.Pasien tidak mengeluh
gejala lain seperti hidung tersumbat, pusing. Pada
pemeriksaan sinus paranasal nyeri tekan dan nyeri ketuk
maksila kiri, rinoskopi anterior mukosa hiperemis dan
konka oedem.
DIAGNOSIS BANDING DIAGNOSIS SEMENTARA
Rhino sinusitis kronik Sinusitis maksilaris
Sinusitis maksilaris sinistra
sinistra
TERAPI PROGNOSIS
Medikamentosa : : dubia ad bonam
IVFD RL 20 gtt/i
Inj Cefotaxime
1gr/12 jam
TINJAUA
N
PUSTAK
A
ANATOMI SINUS MAXILLA
DEFINISI SINUSITIS
Sinusitis adalah radang mukosa sinus
paranasal.
Sesuai anatomi sinus yang terkena, dapat

dibagi menjadi sinusitis maksila, sinusitis


etmoid, sinusitis frontal, dan sinusitis sphenoid.
Bila mengenai beberapa sinus disebut
multisinusitis, sedangkan bila mengenai semua
sinus paranasal disebut pansinusitis.
Sinusitis maksilaris adalah peradangan atau

inflamasi pada mukosa sinus maksilaris.


FISIOLOGI SINUS MAXILLA
sinus paranasalis fungsi sebagai berikut:
Mengurangi berat cranium,
Resonansi udara dan Mempengaruhi kualitas suara
Penahan suhu (termal insulator),
Pengatur kondisi udara (air conditioning),
Mempengaruhi gaya berat pada saat mengunyah ke arah
lateral sehingga tekanan tidak langsung mengenai orbita,
Sebagai peredam perubahan tekanan udara seperti pada saat
bersin atau membuang ingus,
Membantu produksi mukus untuk membersihkan partikel yang
masuk bersama udara inspirasi ke dalam sinus.
ETIOLOGI SINUSITIS

1. Rinitis akut
2. Infeksi faring (faringitis, adenoiditis, tonsilitis
akut)
3. Infeksi gigi rahang atas M1, M2, M3 serta P1
dan P2 (dentogen)
4. Berenang dan menyelam
5. Trauma dapat menyebabkan perdarahan
mukosa sinus paranasal
6. Barotrauma dapat menyebabkan nekrosis
mukosa.
Gambar 3. a. Fistula oroantral b. Sinusitis maksilaris
KLASIFIKASI SINUSITIS
Berdasarkan konsensus pada Internasional Conference of Sinus
Disease, sinusitis maksilaris dibagi menjadi 2 yaitu ;
Sinusitis maksilaris akut
Sinusitis maksilaris akut adalah infeksi sinus maksilaris yang
berlangsung selama 7 hari sampai 8 minggu, dengan episode
serangan kurang dari 4 kali dalam setahun dan setelah diberikan
terapi optimal , mukosa sinus akan kembali normal.

Sinusitis maksilaris kronis


Sinusitis maksilaris kronis adalah infeksi sinus yang berlangsung
lebih dari 8 minggu sampai jangka waktu yang tidak terbatas,
dengan episode serangan lebih dari 4 kali dalam setahun dan
walaupun diberikan terapi yang optimal, mukosa tetap abnormal
sehingga harus dibuang lewat pembedahan.
Gejala dan Tanda Sinusitis
SINUSITIS MAKSILARIS AKUT SINUSITIS MAKSILARIS KRONIS
Gejala sistemik berupa Gejala
Gejala pada
pada hidung
hidung dan
dan nasofaring
nasofaring
demam sampai menggigil, antara
antara lain
lain sekret
sekret hidung
hidung berupa
berupa
pus
pus dan
dan epistaksis.
epistaksis.
malaise, lesu serta nyeri Gejala
Gejala pada
pada faring
faring
kepala terutma pada sisi Gejala
Gejala pada
pada telinga,
telinga, berupa
berupa
yang sakit. pendengaran
pendengaran terganggu
terganggu
Gejala lokal dapat berupa (tersumbatnya
(tersumbatnya tubatuba eusthachius)
eusthachius)
rasa nyeri tumpul dan Rasa
Rasa nyeri
nyeri dan
dan sakit
sakit kepala.
kepala.
menusuk di daerah pipi atau Gejala
Gejala pada
pada mata
mata (epifora
(epifora dan
dan
di bawah kelopak mata yang konjungtivitis)
konjungtivitis)
bisa menyebar ke alveolus Gejala
Gejala saluran
saluran pernafasan
pernafasan
sehingga sering dikelirukan
Gejala
Gejala pada
pada saluran
saluran pencernaan
pencernaan
oleh
oleh karena
karena mukopus
mukopus yang
yang tertelan
tertelan
sebagai sakit gigi.
Gambar 4. Pus Pada Meatus Medius

Gambar 5. Pembengkakan Pipi


Pada Pasien Sinusitis
PEMERIKSAAN PENUNJANG SINUSITIS

1. Pemeriksaan transluminasi.
2. Gambaran Radiologi
3. CT-Scan
4. MRI
5. Kultur
GAMBARAN RADIOLOGI

Posisi Caldwell

Posisi Waters
GAMBARAN RADIOLOGI

Posisi Waters
CT-SCAN

CT-Scan Normal Sinus Maxillaris


MRI

MRI Sinus Maxillaris


KOMPLIKASI SINUSITIS
1. Peradangan atau reaksi edema yang ringan
2. Selulitis orbita. Edema bersifat difus dan bakteri telah
secara aktif menginvasi isi orbita namun pus belum
terbentuk
3. Abses subperiosteal. Pus terkumpul di antara periorbita
dan dinding tulang orbita menyebabkan proptosis dan
kemosis
4. Abses periorbita. Pada tahap ini, pus telah menembus
periosteum dan bercampur dengan isi orbita
5. Trombosis sinus kavernosus. Komplikasi ini merupakan
akibat penyebaran bakteri melalui saluran vena ke dalam
sinus kavernosus di mana selanjutnya terbentuk suatu
tromboflebitis septik.
PENATALAKSANAAN

1. Istirahat
2. Antibiotika
3. Dekongestan lokal (tetes hidung) atau
sistemik (oral)
4. Analgetika dan antipiretik: parasetamol
5. Antihistamin
6. Mukolitik
7. Tindakan operatif
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai