Anda di halaman 1dari 3

KORUPSI

KELOMPOK 4:
ANANG BUDI P
KARTIKA ROHANA
HERU CAHYADI
PUTRANTO
M. LAIQ
EKA FITRATUL
AMALIA PRATIWI
LINA RINTAWATI
LISA RACHMAWATI
1. DEFINISI KORUPSI
Korupsi berasal dari bahasa Latin, coruptio dan corruptus yang berarti kerusakan atau
kebobrokan.
Menurut Transparensy International menyalahgunakan kekuasaan dan kepercayaan
publik untuk keuntungan pribadi (Pope, 2003 : 6).
Korupsi dalam kamus Ilmiah Populer mengandung pengertian kecurangan,
penyelewengan/ penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan diri; pemalsuan (Partanto
dan Al Barry 1994 : 375).
Korupsi dalam Undang-Undang No.31 Tahun 1999 yaitu setiap orang dengan sengaja
secara melawan hukum untuk melakukan perbuatan dengan tujuan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang mengakibatkan kerugian keuangan
negara atau perekonomian negara
Sebagai tindak pidana korupsi oleh Lubis dan Scott ( 1993 : 19) dalam pandangannya
tentang korupsi disebutkan dalam arti hukum, korupsi adalah tingkah laku yang
menguntungkan kepentingan diri sendiri dengan merugikan orang lain, oleh para
pejabat pemerintah yang langsung melanggar batas-batas hukum atas tingkah laku
tersebut, sedangkan menurut norma-norma pemerintah dapat dianggap korupsi apabila
hukum dilanggar atau tidak dalam bisnis tindakan tersebut adalah tercela
Jadi, dalam definisi tersebut, terdapat tiga unsur
dari pengertian korupsi, yaitu :
a. Menyalahgunakan kekuasaan ;
b. Kekuasaan yang dipercayakan (yaitu baik di
sektor publik maupun di sektor swasta), memiliki
akses bisnis atau keuntungan materi;
c. Keuntungan pribadi (tidak selalu berarti hanya
untuk pribadi orang yang menyalahgunakan
kekuasaan, tetapi juga anggota keluarganya dan
teman-temannya).

Anda mungkin juga menyukai