GONORE
Pembimbing 1:
Oleh
Wara Permeswari Wardhani
61110012
Pendahuluan
Perilaku Gonor
e
Tinjauan Pustaka
Intracell
Neisseria
GONORE gonorrho
eae
Ekstrace
ll
Morfolo
gi
DEFINISI
9/6/17
Diagnosis
Laki-laki Perempuan
Anamnesa
Anamnesa
Sekret mukopurulen atau
Sakit waktu kencing purulen dari serviks
Sekret atau perdarahan dari
Orifisium uretra yang vagina
edema dan PID (Pelvic Inflammatory
Disease)
eritematosus Nyeri abdomen bagian bawah
Sekret uretra yang dengan atau tanpa penyebaran
rasa nyeri
purulen Nyeri pada waktu serviks
Ektropion keluar digerakkan
Nyeri tekan adneksa
ecoulement Panas badan
9/6/17
Wanita
Infeksi pada serviks (servisitis gonore)
salpingitis, ataupun penyakit radang panggul
(PRP). PRP yang simtomatik ataupun
asimtomatik dapat mengakibatkan jaringan
parut pada tuba sehingga menyebabkan
infertilitas atau kehamilan ektopik.
Infeksi mengenai uretra parauretritis,
sedangkan pada kelenjar bartolin akan
menyebabkan terjadinya bartolinitis.
9/6/17
Komplikasi diseminata pada pria dan wanita
artritis, miokarditis, endokarditis, perikarditis,
meningitis, dan dermatitis.
Pria dan wanita homoseksual yang melakukan
hubungan seks melalui anus (anal sex)
gonore pada rektumnya.
Penderita akan merasakan tidak nyaman di
sekitar anusnya dan dari rektumnya keluar
cairan. Daerah di sekitar anus tampak merah
dan kasar, serta tinjanya terbungkus oleh
lendir dan nanah.
9/6/17
Hubungan seksual melalui mulut (oral sex)
dengan seorang penderita gonore biasanya akan
menyebabkan gonore pada tenggorokan
(faringitis gonokokal).
Umumnya infeksi tersebut tidak menimbulkan gejala,
namun terkadang menyebabkan nyeri tenggorokan
dan gangguan untuk menelan.
9/6/17
Jika cairan yang terinfeksi mengenai mata
infeksi mata luar (konjungtivitis gonore).
Bayi yang baru lahir juga bisa terinfeksi gonore
dari ibunya selama proses persalinan sehingga
terjadi pembengkakan pada kedua kelopak
matanya dan dari matanya keluar nanah. Jika
infeksi itu tidak diobati, maka akan
menimbulkan kebutaan.
9/6/17
Bayi baru lahir dengan ophtalmic neonatorum
9/6/17
Therapy
Terapi gonore tanpa komplikasi :
Cefixime 400 mg per oral dosis tunggal
Ceftriaxone 250 mg im dosis tunggal
Ciprofloxacine 500 mg per oral dosis tunggal
Ofloxacin 400 mg per oral dosis tunggal
Spectinomycin, 2 g im injeksi, dosis tunggal
Bila diduga ada infeksi campuran dengan
Chlamydia dapat ditambahkan :
Erytromycine 500 mg sehari 4 kali peroral selama 7 hari
Doxycycline 100 mg/ sehari 2 kali peroral selama
7 hari
Prognosis
Baik, apabila terapi medikamentosa dan
non medikamentosa dijalankan dengan
baik oleh penderita dan menghindari faktor
resiko.
DISKUSI KASUS
Identitas Pasien
Nama : Tn. SM
Usia : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Belum Menikah
Agama : Kristen
Pekerjaan : Karyawan Swasta Rumah Sakit
Bangsa : Indonesia
Alamat : Perumahan Nusa Batam RT 001 RW 003
No. Rekam Medik : 136854
Tanggal Berobat : 01 Februari 2016
Anamnesis
Keluhan utama : Keluar Nanah dari alat kelamin
Riwayat penyakit sekarang:
Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke poli kulit dan kelamin di
RSUD Embung Fatimah Batam dengan keluhan keluar nanah dari alat
kelaminnya semenjak 5 hari yang lalu,keluhan ini dirasakan semakin hari
semakin memberat sehingga pasien datang berobat. Pasien mengeluh
cairan nanah ini keluar terus menerus dan melengket pada celana dalam
milik pasien,keluhan ini diperberat pada saat pasien ingin buang air kecil
sehingga pasien merasakan sensasi nyeri yang luar biasa dan perih,gatal
(+), menetes (-),dan pasien selalu merasa tidak puas ketika berkemih ,
demam (+) sejak 1 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan adanya nyeri
pada waktu ereksi . Pasien juga mengatakan bahwa lubang kemaluannya
membengkak dan memerah.
Pasien merasakan keluhan keluhan tersebut setelah 1 minggu sebelumnya
melakukan hubungan seksual dengan kekasihnya.
Sebelumnya pasien pernah berobat (pasien tidak tahu diberi obat apa),
tetapi pasien masih merasakan keluhan yang sama.
Riwayat alergi, riwayat sesak,riwayat batuk lama juga disangkal oleh paisen.
Riwayat penyakit dahulu :
Pasien mengatakan pernah dengan keluhan yang sama sekitar 5
bulan yang lalu,dan sudah berobat di dokter dan sembuh tidak
mengeluarkan nanah lagi.
Riwayat pengobatan :
Pasien tidak dalam pengobatan apapun
Riwayat Psiko-Sosial
Pasien belum menikah . Pasien mengaku sering berhubungan intim
dengan pacar nya tanpa menggunakan kondom. Pasien juga
mengaku bahwa pasangannya (kekasihnya) sudah pernah
melakukan hubungan badan dengan pria lain . Riwayat berganti
pasangan disangkal oleh pasien
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Status Lokalis
Regio Penis :
Tampak adanya discharge mukopurulen pada
orificium urethra externum (OUE),Setelah
dilakukan pengurutan didapatkan adanya
discharge mukopurulen berwarna putih
kekuningan dan kental. Daerah OUE dan ujung
gland penis tampak merah dan udem.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pengecatan gram discharge :
Leukosit >5 per lapang pandang besar (penuh)
Ditemukan basil gram (-) = 2+
Ditemukan bakteri diplococcus gram negatif
intraseluler dan ekstraseluler 1-2/LBP
PEMERIKSAAN ANJURAN
Pemeriksaan Kultur
Tes Definitif
PENATALAKSANAAN
Non- Medikamentosa :
Kontrol dalam 7 hari setelah berobat
Tidak berganti-ganti pasangan
Mengganti celana dalam minimal 2x sehari
Pasien diminta agar tidak melakukan hubungan badan
sementara waktu
Pasangan pasien juga harus diperiksa dan diobati
Gunakan kondom sebagai pencegah infeksi
Medikamentosa :
Azithromycin 500 mg per oral dosis tunggal (single dose)
Loratadine tablet 10 mg 1x sehari 1 tablet diberikan selama 10
hari
Cyanocobalamin tablet 1x shari 1 tablet diberikan selama 10
hari
Paracetamol 500 mg 3xsehari 1 tablet diberikan bila demam
PROGNOSIS