Anda di halaman 1dari 64

Beyond Construction

Beyond Construction

I. PENDAHULUAN

II. PERSIAPAN

III. ANALISA TAHAPAN

PENGECORAN

IV. TAHAPAN PELAKSANAAN

V. QUALITY

VI. SAFETY

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


I.1. Definisi Mass Concrete
Beyond Construction
I.2. Persyaratan
I.3. Antisipasi retak
Kontinuitas supply beton
Karakter beton
Penggunaan jenis semen
Spesifikasi beton
Kontrol kualitas
Pengendalian temperatur

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


I.1. Definisi Mass Concrete
Mass concrete adalah pengecoran satu area dengan volume yang
sangat besar dan dilakukan secara terus menerus, merupakan salah
satu alternatif pengecoran dengan volume yang besar atau
pengecoran dengan volume kecil secara terus.
Berdasarkan ACI 207 : Mass Concrete adalah segala volume
beton dengan dimensi yang cukup besar sehingga perlu pengendalian
thermal terhadap panas yang ditimbulkan oleh proses hydrasi semen.

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


I.2. Persyaratan

Terjadinya retak thermal karena bagian beton dipermukaan yang


mendingin lebih cepat oleh pelepasan panas di udara mengalami
kontraksi dan menjadi kekangan terhadap pengembangan volume
beton bagian dalam yang panas.
Syarat ACI (ACI. Jurnal Vol. 94. no 2.1997) : Perbedaan suhu beton
antara lapisan bawah, tengah dan atas 200 C.

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


I.3. Antisipasi Retak
Kontinuitas supply beton
- Persiapan alat, personel dan infrastruktur
- Kapasitas batching plan
- Cycle time
- Jumlah kebutuhan truck mixer
Karakter beton (kandungan semen, fly ash, campuran bhn)
Penggunaan jenis semen

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


Spesifikasi beton (mix design)
Mutu beton adalah K-300.
Prosentase fly ash use 20 %.
Suhu on site 350 C.
Water Cement Ratio = 0.54
Slump 142.
Initial setting time 4-7 jam pakai 4 jam.
Mix design terlampir.
Data trial mix terlampir.
Hasil test beton terlampir.

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


Kontrol kualitas (slump, suhu, benda uji)
Pengukuran Slump beton
Pengukuran suhu beton segar
Pengambilan benda uji
Penyimpanan/pemeliharaan benda uji
Pengendalian temperatur
Pengendalian temperature dengan melakukan perawatan (curing)
secara efektif untuk mengontrol retak awal.
Alat monitoring terdiri dari :
Thermocouple Cable (nikel & tembaga) untuk ditanam
Digital thermometer untuk mengukur suhu

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


Concrete Mix Design (K-300, slump 142)

Material Proporsi [kg/m3]

W/Ct Ratio 0.54


Semen 288
Fly Ash 20 % 72
Air 193
Agregat halus 845

Agregat kasar 1040

Retarder 0,35 %

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


Suhu Awal Beton Segar :
Mutu Beton : K-300, Fly Ash 20%, Slump 142 cm

Tf = 0.22 (Ta.Wa + Tc.Wc + Tfa.Wfa) + Tw.Ww + Twa.Wwa


0.22 (Wa + Wc + Wfa) + Ww + Wwa
Tf = 30.7C < 32C

Dimana : Tf : Suhu Awal Beton Segar


Ta : Suhu Aggregat. (26C)
Tc : Suhu Semen..(85C)
Tfa : Suhu Fly Ash... (40C)
Tw : Suhu Air.. (23C)
Twa : Suhu Air di dalam Aggregat (25C)
Wa : Jumlah Aggregate.. (1885 Kg)
Wc : Jumlah Semen (288 kg)
Wfa : Jumlah Fly Ash.. (72 kg)
Ww : Jumlah Air. (193 Ltr)
Wwa : Jumlah Air di dalam Aggregat.. (32 Ltr)
Nilai Tf sangat dipengaruhi oleh suhu awal bahan - bahan campuran beton dan suhu ambient lingkungan.

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk
II.1. Infrastruktur
II.2. Instalasi Listrik Beyond Construction

II.3. Penanggulangan Air (sistem drainase)


II.4. Concrete Pump & Mixer
II.5. Pengendalian hujan dan panas
II.6. Analisa kebutuhan Alat dan Waktu
II.7. Water Supply
II.8. Peralatan
II.9. Kesiapan Material
II.10. Konsumsi
II.11. Koordinasi Lingkungan & Lalu lintas

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


II.1.Infrastruktur proyek
Jalan Akses Truk Mixer Beyond Construction

Perlu diperhatikan akses jalan agar tidak saling menutup antara akses keluar dan masuk
proyek serta akses dari dan menuju concrete pump.
Lahan parkir dan Manuver Truk
Semakin efektif lahan untuk manuver TM makin memperkecil waktu TM berada di lokasi
proyek sehingga memperkecil cycle time.
Area Cuci Talang Mixer
Penyediaan area untuk mencuci talang mixer agar terjaga kebersihannya dan juga tidak
mengganggu arus lalu lintas Truk Mixer.

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


SITE PLAN
1
2 3
7

8
5

RENCANA
13
DIREKSI KEET

10
9

6
12
11

Ma ndi
WC KM
Ma ndi
KM
4 KM
Ma n di
WC
KM
M a ndi
KM
Ma nd i
WC
KM
M an
di
KM
M a nd i
WC
KM
M a nd i

KETERANGAN :
1. Jl. Mayjen Sungkono 10. Reservoir area
6. Apartement area
2. Pagar Proyek 11. Kontraktor Keet
7. Kantor Pemasaran
3. Pintu Masuk/Keluar Utama 12. Area Fabrikasi Bekisting,
8. Area Fabrikasi Besi scafolding, bondex
4. Pintu Masuk/Keluar Pekerja
9. Batching Plant area 13. Barak Pekerja
5. Shopping Mall Area

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


JALUR SIRKULASI MIXER
(PROSES PENGECORAN)
PAGAR

U
Arah OUT

PAGAR Arah IN

PAGAR
PAGAR

AREA PARKIR
SLUMP TEST TRUK KAPSUL
AREA BATCHING JAYAMIX
PLAN

BARAK
PEKERJA
4 CP Pakai
AREA PARKIR TRUK MIXER

PENEMPATAN BENDA UJI


REST AREA PEKERJA
1 CP Stand PAGAR

By
PAGAR
II.2.Instalasi listrik
- Lampu penerangan

- Vibrator

- Barbender

- Pompa air

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


LAY OUT INSTALASI PENERANGAN PROYEK
PAGAR

PAGAR
KETERANGAN :
: LAMPU HPIT 500 watt
: STOP KONTAK; VIBRATOR & POMPA
: LAMPU PENERANGAN PROYEK

PAGAR
PAGAR

GENSET

BARAK
PEKERJA

PAGAR

PAGAR
II.3.Penanggulangan air (sistem drainase)
Untuk mengatasi terjadinya banjir pada saat pengecoran bila terjadi
hujan, maka area mat foundation ditutup terpal dan pembuangan air
hujan dibuatkan saluran sementara.
Selain akibat air hujan juga diantisipasi air pada dasar mat foundation +
air permukaan beton

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


RENCANA POSISI SUMPIT
Sumpit1 Sumpit2
1x1x0.5 1x1x0.5

Sumpit4
1x1x0.5

Sumpit3
1x1x0.5
1x1x0.5

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


Potongan Sumpit di Luar
Mass Concrete

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


II.4.Concrete pump & Mixer

Pemakaian pompa dan mixer harus sesuai dengan kebutuhan dan ada
cadangan untuk menanggulangi apabila terjadi masalah pada saat
pelaksanaan pengecoran.

Direncanakan pemakaian 4 Concrete Pump (pakai) dan 1 CP (stand by)

Dan pemakaian 32 unit truck mixer

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


II.5.Pengendalian hujan dan panas

Pemasangan tenda berfungsi untuk mengantisipasi terjadinya hujan dan


panas matahari secara langsung pada saat pengecoran agar tidak
menghambat proses pengecoran mass concrete.

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


LAY OUT TENDA

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


POTONGAN TENDA

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


DETAIL PERTEMUAN TIANG DGN MASS FOUND

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


II.6.Analisa Kebutuhan Alat & Waktu

DATA ANALISA WAKTU, JUMLAH TRUCK MIXER dan BATCHING PLANT

Perhitungan Siklus Mixer


Volume Mass Concrete 4200 m3
Dengan kapasitas pompa 25 m3/jam dibutuhkan 4 pompa aktiv + 1 pompa standby
sehingga kapasitas pompa 25 x 4 = 100 m3/jam.
Pelaksanaan akan selesai dalam waktu 4200 : 100 = 42 jam

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


II.7.Water Supply u/ cleaning & curring
Penyediaan air bersih untuk cuci mixer pada washing bay dan lain-lain demi
kelancaran proses pelaksanaan pengecoran mat foundation
II. 8. Peralatan
Concrete pump kapasitas 25 m3/jam : 5 bh 4 aktif, 1 standby
Kebutuhan Pipa CP : 20 batang / CP
Kebutuhan Mortar utk pumping : 1.5m/CP (total 6m)
Vibrator elektrik : 9 set operasional 8 set.
Compresor : 2 bh
Pompa Summersible : 3 bh
Generator 250 KVA silent : 1 bh
Silinder : ( 168 ) bh
Troli : 3 bh
Travo Las : 1 bh
Mesin Trowel : 4 bh
TC2 : standby

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


II.9. Kesiapan Material (data dari PT.Jaya Readymix)
Volume Beton : 4200 m3
Semen : 1,850 ton Sumber : Gresik
Fly ash : 300 ton Sumber : Paiton
Pasir : 2,500 m3 Sumber : Lumajang
Split : 3,500 m3 Sumber : Mojokerto
Retarder : 5,000 liter Sumber : Sika

II.10. Konsumsi
II.11. Koordinasi Lingkungan Dan Lalu-Lintas
Adanya koordinasi dengan satuan lalu-lintas dan keamanan lingkungan
sangat menunjang kelancaran dan penyelesaian pekerjaan dengan sesuai
waktu yang direncanakan.

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


III.1. Pembagian lahan/zone pengecoran Beyond Construction
Pembagian pengecoran didasarkan atas jumlah dan kapasitas concrete
pump dengan luasan pengecoran dalam batasan waktu sebelum masa ikat
beton.
Volume Mat Foundation Apartment 4200 m3
Kapasitas 1 concrete pump = 30 m3/jam (asumsi efektif 25 m3/jam)
Sehingga kapasitas 4 concrete pump = 100 m3/jam
Durasi pengecoran (4200 m3 : 100 jam/m3) = 42 jam
batas waktu maksimal masa ikat beton ambil 4 jam

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


III.2. Analisa waktu pengecoran
Untuk menghindari terjadinya Cold Joint Concrete pada waktu pelaksanaan pekerjaan pengecoran perlu

dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Pembagian tahapan pengecoran didasarkan atas luasan dan volume pengecoran

Diasumsikan beton mengalami setting awal setelah 4 jam

Kapasitas Concrete Pump = 25 m /jam

direncanakan penggunaan 4 CP aktif dengan 1 CP stand by.

kapasitas bongkar 1 CP = 25m/jam x 4jam = 100 m /jam ambil 80m /jam

DIRENCANAKAN, pembagian area cor utk 4 CP < 320m3 utk menghindari terjadinya Cold Joint

2. Total Volume Mat Found = 4200 x 2 Mass Concrete = 8400 m

Pengecoran dilakukan 1 area dulu ( As 23 26 / B J ), dengan volume = 4200 m

direncanakan penggunaan 4 CP aktif dengan 1 CP stand by.

Kapasitas bongkar 4 CP = 25 m /jam x 4 CP = 100m /jam

Sehingga untuk luas total 1 area pondasi memerlukan durasi pelaksanaan pengecoran
= 4200 m3 = 42 jam
100

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


PEMBAGIAN ZONA PENGECORAN
Agar tidak terjadi Cold Joint pada saat pengecoran MASS FOUNDATION, maka 1 ( Satu ) kotak area batas pengecoran
dibatasi maksimal 80 m3 x 4 CP = 320m3, sehingga alternatif pembagian / batas pengecoran adalah sebagai berikut :
29

13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3

15 14 2 1
8

4.5 4.5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.5 4.5

9 44 9
Analisa Perhitungan Volume 1 Area Stop Cor (contoh vol area 3)
Volume cor = 4 x 29 x 2.5 = 290 m < 320m OK

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


IV.1. Pekerjaan tanah
IV.2. Pasang anti rayap
IV.3. Pekerjaan pembersihan dan inspeksi Beyond Construction

IV.4. Pasang pembesian


IV.5. Inspeksi dan survey
IV.6. Pasang thermocouple
IV.7. Pasang kawat loket
IV.8. Pengecoran
IV.9. Slump Test
IV.10. Floor Hardener
IV.11. Pasang Waterstop
IV.12. Monitoring Temperatur
IV.13. Proses Curing

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


IV.1. Pekerjaan Tanah
Galian tanah area mat foundation sesuai shop drawing
sedangkan untuk dasar mat foundation ditambah 5 cm lantai
kerja dan 7 cm tanah urug, jadi kedalaman galian = 262 cm.
Galian dinding mat foundation sesuai shop drawing yang
ditambah 40 cm dengan kemiringan 45 untuk menghindari
longsor pada pasangan batu kali.

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


IV.2. Pasang anti rayap
Lapisan anti rayap meliputi seluruh lapisan bawah lantai mat
foundation dan dinding samping mat foundation dengan system
penyemprotan.
Material menggunakan bahan kimia aktif SIPERMETRHIN 100g/L
yang merupakan golongan sintetik pirethroid.
Aplikasi untuk di lapangan 1 m2 membutuhkan 5 ltr larutan
Pada saat penyemprotan kondisi tanah harus kering (tidak ada
genangan air).

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk
IV.3. Pekerjaan Pembersihan dan Inspeksi

Pembersihan dilakukan untuk membersihkan lokasi dari kotoran,


sisa-sisa material pekerjaan, dll.
Inspeksi dilaksanakan untuk memastikan bahwa pekerjaan
terdahulu telah dilaksanakan sesuai spesifikasi yang telah
ditentukan.
Hal tersebut di atas dilaksanakan secara terus menerus selama
pekerjaan tersebut berlangsung (sebelum dan setelah
pemasangan besi beton).

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


IV.4. Pasang Pembesian

Setelah diadakan inspeksi dan pembersihan lahan, pembesian


dilaksanakan sesuai shop drawing.
Ikatan besi menggunakan bindrat

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


IV.5. Inspeksi dan Survey

Sebelum proses pengecoran, dilakukan pemeriksaan kembali,


bahwa jumlah pembesian yang telah dipasang sesuai dengan
gambar kerja dan untuk memastikan adanya ikatan yang baik
antar besi, maka kualitas besi beton yang dipakai juga harus
baik agar ada daya ikat yang baik antara besi dan beton.
Juga dilakukan kembali pemeriksaan akhir dari ukuran dan letak
Mat Foundation tersebut.
Pemeriksaan / Inspeksi akhir akan dilakukan bersama-sama
dengan Pengawas Lapangan.

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


IV.6. Thermocouple
Memonitor temperature concrete dalam pengecoran mass
foundation adalah sesuatu hal yang sangat penting. Terjadinya
perbedaan temperature yang sangat besar akan menimbulkan efek
keretakan pada beton yang akan berakibat fatal. Alat yang dipakai
untuk memonitor perbedaan temperature tersebut adalah
Thermocouple. Thermocouple dipakai selain untuk memonitor
suhu/perbedaan temperature pada tiap bagian, juga digunakan untuk
mengukur perbedaan suhu maximum yang terjadi setelah pengecoran
selesai, thermocouple menggunakan 3 layer dan 7 titik, sehingga
jumlah thermocouple = 21.

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


LAY OUT THERMO COUPLE

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


DET. A, B, C INSTALASI THERMOCOUPLE

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk
IV.7. Kawat Ayam
Berdasarkan pembagian area pengecoran dan setting time beton maka
pengecoran mat foundation dibagi dalam beberapa zone, setiap
pembagian zone dipasang kawat ayam (20 x 20) mm yang berfungsi
untuk menahan supaya beton tidak longsor.
untuk perkuatan horizontal menggunakan besi D-13
untuk perkuatan vertikal (kaki ayam) menggunakan besi D-22

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


Denah KAWAT ayam

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


POTONGAN MEMANJANG DAN MELINTANG

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


IV.8. PENGECORAN
Pelaksanaan pengecoran yang dipergunakan yaitu system full depth (tidak
perlayer) maka diperlukan hambatan cor menggunakan kawat ayam.
Arah pengecoran dilihat pada gambar awal pengecoran pada jarak yang
paling jauh dari pompa menuju kearah pompa.
Pengecoran dimulai dari zone paling jauh menggunakan concrete pump dan
pada saat mencapai volume 85%, pipa concrete pump dipotong untuk mengisi
zone selanjutnya dan seterusnya sampai pengecoran selesai.

Kawat ayam (20mmx20mm)

ZONE 3 ZONE 4 ZONE 5 ZONE 6 ZONE 7 ZONE 8 ZONE 9 ZONE 10 ZONE 11 ZONE 12 ZONE 13
4000

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


Denah Dudukan Pipa Pompa CP

Detail A

Detail A

Note : Jarak antar dudukan pompa 6m

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


32

32

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


IV.9. Kontrol Kualitas SLUMP
BETON
Meliputi :
1.Pengukuran Slump beton
2.Pengukuran suhu beton segar
3.Pengambilan benda uji
4.Penyimpanan/pemeliharaan benda uji

Kriteria penerimaan beton :


Suhu beton segar maks 32C

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


Frekuensi pengambilan sample akan dilakukan setiap
100 m3 beton dengan jumlah 4 silinder untuk setiap set
1 silinder untuk umur 7 hari
2 silinder untuk umur 28 hari
1 silinder untuk cadangan (untuk 56 hari jika 28
hari tidak memenuhi kuat tekan yang disyaratkan)

Maka, sample dilakukan setiap = 100m3 = 14,28


14 truk mixer
7m3

Slump test dan pengecekan temperatur dilakukan


pada saat tiba di lapangan proyek (lokasi cek
temperatur dan slump) untuk setiap truk mixer
sebelum beton dituang

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


IV.10. FLOOR HARDENER
Pelaksanaan floorhardener setelah pengecoran 30 menit sebelum
setting, dengan sistem tabur dengan komposisi 5 kg/m2, dikontrol
elevasinya sesuai shop drawing.
Proses penaburan setelah pekerjaan relag selesai.

Kontinueitas tabur

Trowel dilaksanakan pada saat beton mendekati setting

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk
IV.11. WATER STOP
Pelaksanaan waterstop dilaksanakan pada saat sebelum pengecoran
berikutnya, akan tetapi pada saat sekarang sudah dipersiapkan tempat
untuk waterstop tersebut.

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


250

300
220
100

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


250

300
100

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


200
300

2500
100

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


IV.12. MONITORING DAN PENGENDALIAN TEMPERATUR
Digunakan thermocouple untuk memonitor perbedaan suhu pada beton, juga untuk mengukur
perbedaan temperatur maksimum yang terjadi setelah pengecoran.
Thermocouple dipasang sejarak 40 cm dari permukaan TOC mat foundation.
Jumlah yang dipakai 21 buah thermocouple.
Pemantauan suhu mengikuti ACI 116R yaitu :
Hari I, dicatat suhu dalam interval 2 jam (lama pencatatan 2
menit)
Hari II, dicatat suhu dalam interval 3 jam. (lama pencatatan
2 menit)
Hari III, dicatat suhu saat pukul 09.00, 12.00, 17.00 dan
20.00 (lama pencatatan 2 menit)
Hari IV, dicatat suhu saat pukul 09.00, 12.00, 17.00 dan
20.00 (lama pencatatan 2 menit)
Hari selanjutnya diperkirakan beton sudah mengalami
kestabilan suhu, tetapi bila masih diperlukan akan dicatat
perhari saat pukul 12.00 siang selama 3 hari.

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


Pengendalian suhu / temperatur

Pengendalian suhu mat foundation kita mulai dari beton on site (temperatur awal)
maksimum 320 C agar temperatur akhir 710 C (sesuai spesifikasi teknis).
Pada waktu setelah pengecoran mat foundation akan diproteksi dengan plastik +
Styrofoam agar pendinginan beton perlahan lahan sehingga tidak terjadi retak thermal.

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


Monitoring SUHU

PERALATAN Pembacaan suhu beton segar


dilaksanakan pada saat
kedatangan Truck mixer dengan
menggunakan thermometer
untuk mengetahui suhu awal
beton on site. Suhu awal yang
1. Gerobak / Lory disyaratkan 32 C, pada saat
2. Thermometer
3. Cylinder Mold beton akan dicor di lapangan.
4. Slump Set

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


IV.13. CURING

Untuk menjaga Gradient Temperature dan tidak lebih dari 20C, dilakukan :
Setelah proses pengecoran sesuai elevasi yang ditentukan sesuai shop
drawing maka permukaan beton ditutup plastik sheet.
Diatas plastik sheet ditutup menggunakan Styrofoam ketebalan 50 mm.

Pemakaian plastic sheet dan Styrofoam ini agar menjaga pelepasan


panas beton tidak secara drastic tetapi secara perlahan-lahan agar tidak
terjadi retak thermal pada beton.
Dilakukan selama 7 hari.

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk
Beyond Construction
Dalam hal menjaga kualitas hasil pekerjaan ada beberapa yang perlu diperhatikan yaitu :
Kontrol terhadap perubahan suhu panas yang dihasilkan dari proses hidrasi akibat massa
beton yang begitu besar, yang dapat menimbulkan retak. Menurut ACI Journal Vol. 94 No.
1997, max perubahan suhu (Thermal shock) yang dapat menyebabkan retak (Thermal
Cracking) adalah 400 C antara temperatur beton dengan lingkungan dan adanya perbedaan
temperature lapisan beton lebih dari 20 C.
Kontrol terhadap waktu pengecoran yang begitu lama sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya Cold Joint akibat kenaikan suhu beton dan suhu keseluruhan konstruksi ketika
beton menjadi dingin secara berangsur-angsur dapat menimbulkan keretakan.
Pengendalian temperature pengecoran, dengan melakukan perawatan beton (curing).

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


Beyond Construction
Untuk melancarkan dan mensukseskan pekerjaan serta menghindari dan meminimalkan tingkat
kecelakaan, perlu diperhatikan sarana dan prasarana penunjang keamanan dan keselamatan
kerja agar semua kegiatan ditempat pekerjaan bebas dari bahaya dan resiko kecelakaan.
Persiapan infrastruktur Lapangan.
Pekerja diwajibkan memakai pakaian pelindung diri, sepatu dan helmet.
Perlu diperhatikan kesehatan setiap pekerja yang terlibat dalam pekerjaan lapangan. Operator,
staf dan pekerja yang sakit atau dalam proses pengobatan atau terlalu lelah sehabis bekerja
lembur, tidak diperbolehkan mengoperasikan alat maupun bekerja dilapangan.
Survey lokasi kerja yang akan dikerjakan, (jalan proyek, akses kendaraan, penempatan material
dilapangan dan lainnya). Bila ada yang mengganggu perlu segera diperbaiki.
Seluruh operator yang menggunakan alat berat harus memiliki sertifikat kualifikasi penggunaan
alat berat.

PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk


Beyond Construction

Anda mungkin juga menyukai