Anda di halaman 1dari 66

Dr Hartoyo,M.

Kes
KONSEP PEMBANGUNAN KESEHATAN
Di Indonesia :
PARADIGMA SEHAT

Yaitu :
- Cara pandang dan atau konsep,
- dalam menyelenggarakan pembangunan
kesehatan,
- dalam pelaksanaannya sepenuhnya
menerapkan pengertian dan atau prinsip-
prinsip pokok kesehatan.
PARADIGMA SEHAT.

Secara Makro :
Berarti bahwa pembangunan semua sektor harus
memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan;
harus memberikan kontribusi positip bagi
pengembangan perilaku dan lingkungan sehat.
Secara Mikro :
Berarti bahwa pembangunan kesehatan akan
menekankan upaya promotif dan preventif
dg tidak mengesampingkan upaya kuratif dan
rehabilitatif.
SEHAT (UU KESEHATAN : 23/92)
Pengertian :
Adalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
sosial, yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi.

UU KESEHATAN 36/2009 :
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis.
Konsep paradigma sehat berarti :

- Mencegah lebih baik daripada mengobati.


- Untuk itu perlu Pemberdayaan Pada Masyarakat
agar dpt berperilaku hidup sehat, hidup dalam
lingkungan yang sehat.
TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN,
BERDASAR UU 36/2009 :
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang
agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis.
Tujuan Pembangunan Kesehatan :

Adalah :
Peningkatan Derajat Kesehatan.

Bagaimana cara mewujudkannya ?


Dikenal KONSEP HL BLOEM (1974).
Bahwa derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor :

LINGKUNGAN

KETURUNAN/KE DERAJAT PERILAKU


PENDUDUKAN KESEHATAN

PELAYANAN
KESEHATAN
LINGKUNGAN :
Yaitu lingkungan dimana manusia hidup :
a. LINGKUNGAN FISIK : mekanik, kimiawi, dll
b. LINGKUNGAN NON FISIK : sosial budaya yaitu
lingkungan yang terjadi sebagai interaksi antar
manusia.

PERILAKU :
Yaitu perilaku dari manusia.
Perilaku ini dipengaruhi antara lain oleh pengetahuan
dan
sikap dari manusia.
PELAYANAN KESEHATAN :
Yaitu pelayanan kesehatan yang bersifat sederhana
sampai yang lengkap.
Mulai jenjang tingkat rumah tangga sampai bentuk
rumah sakit yang lengkap.
Rumah tangga Posyandu Polindes PKD /Pustu
Puskemas Rumah Sakit.

KETURUNAN/KEPENDUDUKAN :
Keturunan ditentukan oleh genotype (dari TUHAN)
Kependudukan ditentukan oleh : bagaimana kita
mengatur populasi yang meliputi a.l pengaturan
kehamilan, pengaturan kelahiran, dll
UNTUK MEWUJUDKAN DERAJAT
KESEHATAN YANG OPTIMAL/BAIK :
1. Melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan
kualitas lingkungan : fisik dan non fisik.
2. Melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan
PERILAKU masyarakat menuju Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat.
3. Melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat pelayanan
kesehatan baik mulai dari rumah tangga sendiri
sampai ke bentuk pelayanan yang lebih lengkap dan
canggih.
4. Kependudukan, dengan mengatur kehamilan dan
persalinan.
LINGKUNGAN PERAN INDIVIDU/
MASYARAKAT

KETURUNAN/KEPEN DERAJAT
DUDUKAN PERILAKU
KESEHATAN

PERAN : PERAN :
PELAYANAN
INDIVIDU/MASYA PEMERINTAH/SWASTA
KESEHATAN
RAKAT

PERLU FASILITATOR PERAN


PARTISIPASI
PUSKESMAS
MASYARAKAT

PARTISIPASI a.l
dalam bentuk
PRA
KONSEP
DESA SIAGA
SMD-MMD
Jelas bahwa faktor-faktor luar (diluar institusi
kesehatan) ini perlu diikutsertakan serta
ditingkatkan perannya dalam peningkatan
derajat kesehatan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan dengan
konsep paradigma sehat sangat ditentukan oleh
keberhasilan menumbuhkan wawasan kesehatan
pada setiap pelaku pembangunan (masyarakat
maupun sektor lain diluar kesehatan).

Setiap program pembangunan seharusnya


mempunyai kontribusi positip terhadap kesehatan,
yaitu terhadap pembentukan lingkungan dan atau
perilaku hidup sehat.
MENTERI
KESEHATAN
VISI
MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI
DAN BERKEADILAN
MISI
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui
pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan
masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dgn menjamin
tersedianya upaya kesehatan yg paripurna, merata,
bermutu, dan berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan.
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
PARADIGMA SEHAT

VISI MASYARAKAT
INDONESIA SEHAT

Masyarakat ...PROPINSI
PROV SEHAT ....
Masyarakat
....KABUPATEN.. KABUPATEN SEHAT
....
Masyarakat
Masyarakat DESA
KECAMATAN
SEHAT
SEHAT

.......DUSUN..... Masyarakat
DUSUN SEHAT
BAGAIMANA CARA MENCAPAINYA ?
1. Mewujudkan masyarakat utk berperilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS)
2. Menciptakan kewaspadaan dan partisipasi
masyarakat di bidang kesehatan.
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat utk
mengenal dan mengatasi permasalahan kesehatan
4. Menciptakan dukungan tokoh masyarakat dan
perangkat desa/dusun dalam pembangunan
kesehatan masyarakat di desa
5. Mewujudkan pelayanan kesehatan dasar yg
dilaksanakan oleh masyarakat dan tenaga
profesional kesehatan.
Perlu diketahui lebih dahulu kondisi/status
kesehatan masyarakat dengan melihat :
PENILAIAN STATUS
KESEHATAN
BAGAIMANA
MASYARAKAT LINGKUNGANNYA ?

BAGAIMANA
DLL PERILAKUNYA ?

MASALAH
AKSES KEPENDUDUKAN
KE NYA ?
YANKES
KESAKITAN ?
KEMATIAN
BENTUK KEGIATAN INTERVENSI di masyarakat :

PENDEKATAN
KEMASYARAKATAN
SERANGKAIAN KEGIATAN, SISTEMATIS,
TERENCANA, TERARAH UTK MENGGALI,
MENINGKATKAN, MENGARAHKAN PSM,
PEMANFAATAN POTENSI YG ADA, UTK
MEMECAHKAN MASALAH KESEHATAN

TUJUAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN


MASYARAKAT DALAM COMM. DIAG,
COMM PRESCRIPTION, COMM.
TREATMENT, COMM. EVALUATION
TUJUAN Pendekatan Kemasyarakatan :
1. Meningkatkan kemampuan masyarakat utk
melakukan diagnosis masalah kesehatan
(community diagnosis), merumuskan upaya
penanggulangan (community prescription),
melaksanakan kegiatan penanggulangan
(community treatment), menilai dan
mengembangkan kegiatan selanjutnya
(commmunity evaluation).
2. Mengatasi masalah kesehatan setempat dg
menggunakan sumber daya setempat.
3. Memperluas kelompok masyarakat yg terlibat
melalui dukungan politis dan persiapan
petugas yg optimal.
4. Dukungan Politis saat ini adalah adanya
kebijakan DESA SIAGA.
MASYARAKAT INDONESIA
SEHAT

MASYARAKAT
DESA/DUSUN
SEHAT

DESA/DUSUN
SIAGA

INTI KEGIATAN :
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

KOMPONEN DESA SIAGA : 6 KOMPONEN


Kebijakan Desa Siaga.
Pengertian :
Desa Siaga adalah suatu kondisi masyarakat
tingkat desa yang memiliki kesiapan sumber
daya potensial dan kemampuan mengatasi
masalah kesehatan, bencana dan kegawat
daruratan kesehatan secara mandiri.
LANGKAH-LANGKAH Pendekatan Kemasyarakatan:
PENDEKATAN TOKOH
MASYARAKAT

SURVEY MAWAS DIRI COMM. DIAGNOSIS

MUSYAWARAH MASYARAKAT COMM. PRESCRIPTION

PELAKSANAAN KEGIATAN COMM. TREATMENT

PEMBINAAN & COMM.


PENGEMBANGAN EVALUATION
TUGAS/KEGIATAN untuk mahasiswa di desa :

Yaitu Kegiatan Pendekatan Kemasyarakatan


dilaksanakan dg melakukan :
a. Pertemuan Pra SMD,
b. Sebagai Fasilitator SMD melalui survei,
c. Memandu proses MMD dan
d. PERUMUSAN PENANGGULANGAN dan
Pelaksanaan Kegiatan (Intervensi).
Hasil Kegiatan dapat dipakai sbg bahan masukan utk
Perencanaan Kegiatan dalam Musbangdes utk
dusun/desa ybs.
Langkah-langkah :

1. Tahap Persiapan.

a. Pendekatan perangkat desa dan


kader/toma (melalui Puskesmas)
b. Mempelajari kuesioner.
c. Pertemuan Pra SMD : yaitu pertemuan
dengan perangkat dusun, Ketua RT/RW,
Kader/Toma.
Dalam pertemuan ini mahasiswa menjelaskan
maksud perlunya :
1/. peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan kalau perlu dengan memakai
media informasi (laptop, LCD dll).
2/. Maksud SMD, dan cara pengisian
kuesioner.
3/. Maksud MMD dan waktunya.
2. Tahap SMD (Survei Mawas Diri ) :

a. Survei di tingkat dusun oleh


kader dipandu mahasiswa , masuk rumah
ke rumah.
Instrumen survei adalah kuesioner yang
harus diisi oleh KK atau yang dianggap KK
melalui wawancara oleh kader dipandu
mahasiswa.
b. Tabulasi hasil survei oleh mahasiswa, untuk
menentukan masalah kesehatan hasil SMD
SMD (Survei Mawas Diri) dimaksudkan sebagai
Diagnosis Masalah Kesehatan Oleh
Masyarakat (Community Diagnosis).

Dilakukan melalui :
1. Pengumpulan data masalah kesehatan
masyarakat dan potensi/sumber daya yg ada.
2. Perumusan masalah dan penggalian potensi
setempat.
Perumusan Masalah dan Penggalian Potensi Setempat.

Setelah data terkumpul, petugas membantu dalam


merumuskan data tersebut menjadi rumusan
masalah dan rincian potensi setempat.
Output yg diharapkan :
- sederetan masalah berdasar hasil survei
- Sederetan potensi/sumber daya setempat yg
dapat digunakan utk mengatasi masalah.
Perumusan masalah hasil SMD dapat dicari
dengan melakukan tabulasi hasil SMD tsb :

- Dengan melakukan rekapitulasi kuesioner,


sehingga terkumpul data agregat sejumlah
Keluarga/Kepala Keluarga yg diwawancarai

- Dibuat kumpulan data dalam bentuk rerata


atau cakupan.
PENYAJIAN DATA HASIL SMD :
- Rumusan masalah hasil SMD disajikan dalam
kelompok-kelompok yang meliputi :
a, Situasi (yang dapat dianggap) Status/Derajat
Kesehatan Masyarakat (indikator dampak).
b. Situasi yang mempengaruhi Derajat Kesehatan
(indikator proses, meliputi lingkungan, perilaku,
kependudukan, akses pada pelayanan
kesehatan, dll)
c. Ketersediaan sumber daya (indikator input,
meliputi sarana dan prasarana unutk
peningkatan derajat kesehatan masyarakat).
RUMUSAN MASALAH
- Dapat ditinjau dari dua (2) sisi perspektif :
1. RUMUSAN MASALAH dapat ditinjau dari
hasil tabulasi ini merupakan rumusan
masalah versi pandangan obyektif petugas
kesehatan
2. RUMUSAN MASALAH berdasar pandangan
subyektif masyarakat.
3. PERLU DIRUMUSKAN KESAMAAN
MASALAH berdasar kedua perspektif
tersebut diatas. (Note rumusan ini sebaiknya
dibahas pada tahap MMD).
RUMUSAN MASALAH (HASIL SMD) :

Masalah kesehatan Masalah kesehatan


berdasarPandangan Subyektif berdasar Pandangan
Masyarakat Obyektif Petugas

Usahakan
Area
Terbatas
Area Seputar
Kesamaan Kesehatan
(masalah
kesehatan)
- RUMUSAN MASALAH versi petugas kesehatan :
- Dengan menghitung CAKUPAN DATA
AGREGAT yang hasil positipnya kurang dari
STANDAR sesuai SPM (STANDAR
PELAYANAN MINIMAL) BIDANG KESEHATAN
dianggap bermasalah

- Masalah yang ditemukan dibagi menjadi


- masalah Fisik dan
- masalah Non Fisik (sos-bud, perilaku)
Bila didapatkan dalam tabulasi pencapaian
hasil yang bersifat positip (dalam prosen) <
standar SPM, maka dianggap masalah
kesehatan masyarakat.
Misal : dari 100 KK yang disurvei tentang KK
yang memanfaatkan jamban sehat ; bila KK
yang memanfaatkan hanya 67 KK, sedangkan
berdasar SPM targetnya 75%, maka artinya
cakupannya adalah 67/100 x 100% = 67%, ini
berarti bermasalah.
3. Tahap MMD (Musyawarah Masyarakat Desa):

Merupakan pertemuan lengkap pihak-pihak terkait


(dusun, desa, termasuk Lintas Sektor, LSM bila
perlu) :
1. Pemaparan hasil SMD yang bermasalah.
2. Dipaparkan semua hasil yang bermasalah dan
faktor dampaknya (data kematian,kesakitan, dll
yang ditemukan saat survei)
3. Masalah dibagi 2 : masalah fisik dan non fisik
(sos-bud/perilaku)
3. Pembahasan hasil SMD yang bermasalah :
pembahasan untuk menyamakan masalah
versi petugas kesehatan dan versi masyarakat,
dibuat daftar masalah berdasar area kesamaan
masalah tersebut diatas.

4. merumuskan prioritas masalah


Peran Petugas dlm MMD (Comm Prescript).
Memandu jalannya musyawarah agar berjalan lancar dan
mencapai tujuan.

Daftar Masalah (hasil


kesamaan persepsi masalah) :
1.
2.
3. dst

Prioritas Masalah : Kesepakatan


Kesepakatan
1. Upaya
Jadwal Kegiatan
2. Penanggulang
Bersama
3. dst an

Daftar Potensi :
1.
2.
3. dst
a. Petugas memandu peserta
menentukan urutan prioritas sejumlah
masalah tsb.

b. Dalam daftar masalah, apabila antara


kondisi masalah non fisik (perilaku)
berkaitan dengan kondisi masalah fisik,
maka dapat dimungkinkan dalam
menentukan prioritas masalah dapat
digabungkan menjadi satu.
.
c. Petugas memandu menggali potensi
lebih lanjut, meliputi sarana, tenaga,
dana, material atau pemikiran inovatif
lain.
d. Berdasar prioritas masalah dan potensi
yg tergali dibuat rencana kegiatan
penanggulangan masalah lengkap dg
rencana jadwal kegiatan.
CARA MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH :

Tiap masalah dibobot dengan indikator USGP :

U = Urgensi : Mendesak tidaknya masalah


S = Seriousness : Kegawatan masalah
G = Growth : Meluas tidaknya masalah atau
seberapa luas/besar penduduk yang terkena
P = Potensi : Ketersediaan sumber dayanya.
Patokan yg dapat digunakan utk menentukan prioritas masalah
: menggunakan indikator (USGP) :

1. Mendesaknya (Urgency) :Lebih menekankan soal waktu.


Bila tidak segera ditanggulangi akan menimbulkan akibat yang
lebih serius.
Nilai = 1 5 atau 1-10, bila makin mendesak nilai mendekati 5
atau 10, makin tidak mendesak nilai mendekati 1.

2. Kegawatannya (Seriousness) : menunjukkan


besar/kecilnya akibat masalah ini bagi masyarakat.
Nilai = 1 5 atau 1-10, dengan ketentuan : bila makin gawat
masalah, nilai mendekati 5 atau 10, begitu dg sebaliknya.
3. Penyebarannya (Growth) : Semakin meluasnya
masalah, menjadi semakin penting.
Nilai = 1 5 atau 1-10. dengan ketentuan : semakin
banyak/besar meluasnya masalah, nilai mendekati 5
atau 10 atau bila sebaliknya nilai mendekati 1.

4. Sumber daya yang dimiliki (Potensi) :


Kaitannya dengan kemampuan yang mereka miliki utk
mengatasi permasalahan tsb, baik dana, sarana, tenaga,
teknologinya, dapat juga sarana sosial : misalnya adanya
arisan, forum/pertemuan rutin, dll
Nilai = 1 5 atau 1-10. dalam arti makin banyak sumber
daya yang tersedia, maka nilai makin mendekati 5 atau
10, begitu juga sebaliknya.
Cara Mencapai Kesepakatan angka penentuan
masing-masing indikator terhadap setiap
masalah kesehatan:

1. Melalui musyawarah.
dan atau :
2. Melalui pemungutan suara dg sistem
skoring, (dapat secara tertulis atau
terbuka) dianjurkan secara tertulis, yaitu
masing-masing orang memberikan angka
secara tertulis pada secarik kertas.
3. Tiap peserta menentukan skor/nilai tiap-tiap
masalah (Fisik dan atau Non Fisik) berdasar :
kriteria mendesaknya (Urgency), kegawatannya
(Seriousness), penyebarannya (Growth) dan
Potensi.
4. Isian dikumpulkan dan dituliskan skor yg didapat
dari tiap masalah dalam tabel.
5. Tiap skor masalah dijumlahkan. Total skor
tertinggi merupakan prioritas utama, total skor
terendah merupakan prioritas terakhir.
Penentuan Urutan Prioritas Masalah dengan membuat tabel sbb :
(Tiap masalah dinilai berdasar nilai keempat indikator tsb )

MASALAH INDIKATOR dan NILAINYA


(FISIK/NON FISIK) URUTAN
U S G P TOTAL
1. 2 2,3 2,2 3,4 9,9 3
2. 3,2 4,1 3,1 4 14,4 1
3. 3,1 2,4 2,3 3,1 10,9 2
4. 10,9 ?
5.
Pelaksanaan Kegiatan Penanggulangan
Masalah Oleh Masyarakat
(Comm.Treatment).
Comm Treatment merupakan rangkaian
implementasi kegiatan sbg penjabaran dari
comm prescription,
dilaksanakan utk menanggulangi masalah
berdasar hasil comm diagnosis.
.
Masalah yang akan dipecahkan pada MMD adalah
masalah yang sudah disepakati bersama dan telah
dilakukan penentuan prioritas tersebut diatas.
- Untuk memecahkan masalah perlu ditentukan lebih
dahulu penyebabnya.
- Dibuat rencana kegiatan sesuai pemecahan
masalah
Rencana Kegiatan dapat dibagi menjadi Upaya
pemecahan bersifat :
mudah tapi penting/tak penting dan
sulit tetapi penting/tak penting.

Dirumuskan kegiatan bersifat :


- jangka pendek (dalam jangka waktu 1
tahun atau tahun yang sedang berjalan) atau
- jangka menengah/panjang (dalam jangka
sampai 3 5 tahun).
Untuk membantu menentukan masalah/rencana
kegiatan dapat dibuat tabel 2 X 2, sbb :

Mudah Sulit

Penting

Kurang
Penting
RUMUSAN KEGIATAN :
Arti mudah /sulit : adalah dalam hal
pelaksanaan kegiatan tsb, (tidak
tergantung hasil/efek kegiatan).

Kategori :
Mudah-Penting : untuk Rencana Jangka
Pendek
Mudah Tak Penting : Jangka Pendek
Sulit-Penting : Jangka-Menengah/Panjang.
Jenis Kegiatan :
- Sangat bervariasi,
- Dari yg sederhana, misal gotong royong
kebersihan seminggu sekali,
- Sampai penyelenggaraan upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM) yg rumit.
Beberapa hal yg perlu dilakukan :
a. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan
kader/toma.
b. Pembentukan/pengembangan UKBM terstruktur
dan berkesinambungan atau tak terstruktur
(insidentil).
Untuk yg bersifat jangka pendek dan mudah
dilaksanakan dapat dilakukan segera, baik oleh
masyarakat sendiri maupun bersama mahasiswa.
Minimal mahasiswa melakukan upaya pemecahan
dalam bentuk penyuluhan kesehatan.

Untuk program jangka pendek dan atau jangka


panjang yg memerlukan tindak lanjut dapat
diusulkan sebagai bahan perencanaan dalam
Musbangdes tahun berikutnya.
Rencana Kegiatan dirumuskan dalam bentuk
POA (Plan of Action).
Pada setiap pembuatan perencanaan kegiatan
harus kriteria 5 W 1 H, yaitu :
What, Why, Who, When, Where dan How.
Penjelasan :
What : - Bentuk kegiatan tsb.
Why : - Mengapa/untuk apa kegiatan tersebut
dilaksanakan, merupakan jawaban terhadap
tujuan kegiatan.
Who : - Menentukan siapa yang menjadi
pelaksana dan sasaran kegiatan tersebut
How : adalah metode atau cara pelaksanaan
kegiatan
tsb. Serta bagaimana tolok ukurnya.

POA atau Plan of Action ini digunakan dalam


pembuatan Laporan rencana kegiatan untuk :
Manajemen Program dan Intervensi Kesehatan
Masyarakat
Plan of Action Masalah Intervensi Kesehatan Masyarakat
Pemecahan masalah kesehatan di masyarakat
Penentuan Pemecahan masalah (berdasar penyebab)

Alternatif- alternatif kegiatan

Penyusunan rencana kegiatan mengacu pada program :


Fisik dan Non Fisik , serta jangka pendek, jangka menengah
dan jangka panjang.

I.POA Masalah Fisik :


1. Jangka pendek : pelaksanaan keg.
s/d 1 th
2. Jangka menengah : pelakasanan keg. s/d 3
th
3. Jangka panjang : pelaksanaan keg.
s/d 5 th
Plan of Action Masalah Kesehatan Masyarakat
Berupa tabel yang berisi :
1. Kegiatan : Jenis kegiatan yg akan direncanakan
2. Tujuan : sesuai dgn kegiatan, utk
mengeliminasi penyebab, (lebih baik dgn
kuantitatif )
3. Sasaran : sasaran utk kegiatan tsb
4. Lokasi : tempat utk pelaksanaan kegiatan
5. Pelaksana : bisa tenaga puskesmas atau masyarakat.
6. Waktu : jangka waktu atau saat.
7. Dana : Block grant , APBD , APBN dll (Bila POA
Puskesmas : dana operasional Puskesmas)
1. Metode : metode kegiatan (pertemuan, tanya jawab
dll)
2. Tolok ukur : - proses : sesuai dengan kegiatannya
- hasil : sesuai dengan tujuan kegiatan
Contoh : Plan of Action Masalah Fisik
Jangka pendek

No Kegiata Tujuan Sa Lokasi Pelaksa Waktu Dana Meto Tolok


n sa na de Ukur
ra
n

1 a) Pemb Masyarakat yg Wrga Dusun.. Warga ......... Kerja bakti Proses :


uatan memiliki tempat dusun dusun. Terlaksananya
luban sampah meningkat ......... pembuatan
g mjd .....% dlm wkt lobang
samp .th sampah.
ah Hasil :
Peningkatan
warga yg
mempunyai
tempat
sampah
sebesar..%
Utk pemantauan
b) Monit pelaksaan kegiatan Tempat .. Tiap bln Pertemuan
..
oring dan hasil keg Pertemuan rutin warga

Mengevaluasi hasil
a. Evalu kegiatan Tempat .. Tiap tahun .
asi Warg
a Pertemuan rutin warga
dsn
Contoh : Plan of Action Masalah Fisik
Jangka menengah - panjang
NO Kegiatan Tujuan Sasa Lokasi Pelak Waktu Dana Metode Tolak
ran sana Ukur

1 a. Pembua Masyarakat Warg Tempat Warga Sesuai yang Dana Gotong- Proses :
tan yg a dsn yang sudah setem disepakati iuran royong terlaksananya
jamban/ menggunak . disepakati pat atau dalam masyar warga pembuatan ..
WC an jamban . atau jangka akat Hasil :Usulan
Umum meningkat yang tertentu dan diterima dan
dari....menj sudah donatur terjadi
adi....% dlm ditunju atau peningkatan
waktu.ta k dana warga yg
hun ADD/P mempunyai
NPM, jamban
dll sebesar..%
Utk .
b. Monitori pemantaua Tiap . bln . .. ..
ng n
pelaksaan
kegiatan
dan hasil
keg

c. Evaluasi . ..
Mengevalu .. .
asi hasil Tiap tahun
kegiatan
Contoh : Plan of Action Masalah Non Fisik
NO Kegiatan Tujuan Sasa Lokasi Pelak Waktu Dana Metode Tolok
ran sana Ukur

1 a. Penyuluhan ttg Meningkatkan Warga Tempat pertemuan Tenkes ............... Swadaya Pertemuan,Pen Pengetahuan ttg
PSN pengetahuan dusu..... rutin dusun Pusk masy yuluhan dan pentingnya melakukan
masy ttg PSN tanya jawab PSN meningkat dan PSN
dan meningkat sebesar
meningkatnya ........%
PSN menjadi
....% dlm
waktu ...bln

. ..
b. Monitoring Utk ... . Tiap .bln ..
pemantaua .
n
pelaksaan
kegiatan
dan hasil
kegiatan
c. Evaluasi Mengevalu .
. Tiap tahun . ..
asi hasil
kegiatan .
GANT CHART (HANYA DIBUAT UNTUK
LAPORAN MANAJEMEN PROGRAM).
Kegiatan dibuat Gant chart sesuai jadwal :
1. Jangka (HARIAN-MINGGUAN) atau
2. Jangka (TAHUNAN)
3. Cara membuat Gant Chart : urutan kegiatan
dibuat berdasar urutan waktu/saat kegiatan,
kegiatan yang waktu mulainya paling awal,
pada tabel ditulis yang paling atas.
GANT CHART (hanya dibuat pada laporan
Manajemen Program)
NO KEGIATAN WAKTU

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOP DES

5
Kegiatan mulai dari Pra SMD, SMD, MMD
sampai intervensi dilaksanakan selama 1
minggu.
Laporan lengkap kegiatan dokter muda
dalam bentuk paper, foto, poster, dll.
Laporan ini merupakan dokumen yang akan
digunakan untuk rencana tindak lanjut (RTL)
oleh Desa tempat kegiatan, Puskesmas
setempat, dan Fakultas untuk syarat
mengikuti ujian di Fakultas.
MENTERI
KESEHATAN

Marilah dengan semangat kemitraan kita


selenggarakan pembangunan kesehatan,
untuk mewujudkan
Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan
Hasil Kegiatan disajikan dalam bentuk Buku
Laporan Kegiatan Intervensi di Masyarakat.
Bentuk laporan terlampir.

Laporan dipresentasikan/seminar pada akhir


kepaniteraan dihadapan pembimbing/penguji
dari Puskesmas dan UNDIP.
TERIMA KASIH .

Anda mungkin juga menyukai