Anda di halaman 1dari 12

Luluk Dwi Royani

(P.17420613061)
Rizqi Rachmilia
(P.17420613070)
Diet Pada
Penderita
AIDS
Merupakan tahap akhir AIDS (The
penyakit infeksi yang Acquired Immuno
disebabkan oleh HIV (Human
Immuno Deficiency Virus) Deficiency
yang dapat menimbulkan Syndrome)
infeksi pada system organ
tubuh termasuk otak sehingga
menyebabkan rusaknya
system kekebalan tubuh.
Tujuan Khusus Diet Penyakit
HIV/AIDS
Mengatasi gejala diare, intoleransi laktosa, mual dan
muntah.
Meningkatkan kemampuan untuk memusatkan
perhatian, yang terlihat pada: pasien dapat
membedakan antara gejala anoreksia, perasaan
kenyang, perubahan indra pengecap dan kesulitan
menelan.
Mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
Mencegah penurunan berat badan yang berlebihan
(terutama jaringan otot).
Memberikan kebebasan pasien untuk memilih
makanan yang adekuat sesuai dengan kemampuan
makan dan jenis terapi yang diberikan.
* Energi tinggi
* Protein tinggi (1,1-1.5g/kgBB)
* Lemak cukup (10-25%)
* Vitamin dan Mineral tinggi (150% AKG) terutama
vitamin A, B12, C, E, folat, Ca, Mg, Zn, Se.
* Serat cukup
* Cairan cukup
* Elektrolit (Na, K, Cl) disesuaikan dengan
kehilangankarena muntah dan diare.
* Bentuk makanan
* Porsi kecil tetapi teratur.
* Hindari makanan yang merangsang pencernaan

*Syarat-syarat Diet
HIV/AIDS
Bahan
Makanan
yang
Dianjurkan
dan Tidak
Dianjurkan
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Karbohidrat Semua, kecuali yang Yang menimbukan gas: ubi jalar
menimbulkan gas
Protein hewani Susu, telur, daging, ayam tidak Daging dan ayam berlemak,
berlemak, ikan kulit ayam
Protein nabati Tempe, tahu, kacang hijau Kacang merah

Lemak Minyak, margarin, santan, Lemak tinggi (digoreng atau


kelapa santan kental)
Sayuran Tidak menimbulkan gas: wortel, Menimbulkan gas: kol, sawi,
labu kuning, bayam, kangkung, ketimun
buncis, kacang panjang, tomat

Buah-Buahan Pepaya, pisang, jeruk, apel Menimbulkan gas: nangka,


durian
Bumbu Tidak merangsang: bawang Merangsang: cabe, lada, asam,
merah, bawang putih, daun cuka, jahe
salam, ketumbar, laos, kecap
Minuman Sirup, kopi, teh Minuman bersoda dan
beralkohol
Jenis Diet
Diet AIDS diberikan pada pasien :
Infeksi HIV positif tanpa gejala
Infeksi HIV dengan gejala (misalnya panas
lama, batuk, diare, kesulitan menelan,
sariawan dan pembesaran kelenjar getah
bening).
Infeksi HIV dengan gangguan saraf.
Infeksi HIV dengan TBC.
Infeksi HIV dengan kanker dan HIV Wasting
Syndrome.
Cara Pemberian Makanan
Makanan untuk pasien AIDS dapat
diberikan melalui tiga cara, yaitu :
1. Oral
2. Enteral (sonde)
3. Parental(infus)
Macam Diet AIDS
Diet AIDS I
Diberikan kepada pasien infeksi HIV akut,
dengan gejala panas tinggi, sariawan,
kesulitan menelan, sesak nafas berat, diare
akut, kesadaran menurun, atau segera
setelah pasien dapat diberi makan.
Makanan berupa cairan dan bubur susu.
Diberikan selama beberapa hari sesuai
dengan keadaan pasien, dalam porsi kecil
setiap 3 jam.
Diet AIDS II
Diberikan sebagai perpindahan Diet AIDS I
setelah tahap akut teratasi. Makanan
diberikan dalam bentuk saring atau cincang
setiap 3 jam.
Diet AIDS III
Diberikan sebagai perpindahan dari Diet
AIDS II atau kepada pasien dengan infeksi
HIV tanpa gejala. Bentuk makanan lunak
atau biasa, diberikan dalam porsi kecil dan
sering.
TERIMAKASIH...

Anda mungkin juga menyukai