Anda di halaman 1dari 15

OTOT

ALAT GERAK AKTIF


Yasinta ana
TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menjelaskan kemampuan otot
sebagai alat gerak aktif
Siswa dapat mengidentifikasi struktur
macam-macam otot
Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis
gerak
Siswa dapat menjelaskan mekanisme dari
kerja otot
Siswa dapat menjelaskan kelainan yang
terjadi pada otot
Otot sebagai alat gerak aktif memiliki
tigakemampuan, yaitu
Kontrakbilitas adalah kemampuan memendek
hingga memiliki ukuran yang lebih pendek dari
ukuran awal. Ini terjadi pada saat otot sedang
kontraksi.
ekstenbilitas adalah kemampuan memanjangkan
diri melebih ukuran panjang awal.
elastisitas yaitu kemampuan otot untuk kembali
pada ukuran semula.
STRUKTUR OTOT
Otot tersusun atas beberapa lapisan. Tepat di bawah
kulit kita terdapat otot yang disebut lapisan luar atau
superfisial
Satu sel otot dibungkus oleh membran sel (sarkolema).
Sel otot terdiri atas miofibril-miofibril. Setiap miofibril
terdiri atas dua macam miofilamen, yaitu filamen tipis
(aktin) dan filamen tebal (miosin).
Filamen adalah suatu protein otot. Filamen tipis terdiri
atas dua aktin dan satu protein regulator (pengatur)
yaitu berupa tropomiosin dan tropoponin kompleks.
Protein regulator ini melilit aktin.
filamen tebal berupa miosin.
Filamen tipis dan filamen tebal membentuk satu
kesatuan disebut sarkomer
MACAM-MACAM OTOT
perbedaan Polos Lurik Jantung
Kontraksi otot sangat lambat, tidak cepat , tidak teratur dan Lambat, teratur,
cepat lelah, dan tahan mudah lelah tidak pernah lelah,
lama.
percabangan tidak tidak Ada
pengaruh tidak sadar sadar tidak sadar
saraf
Inti sel Tengah, 1 Tepi, banyak Tengah, 1
bentuk Spindle (gelendong) silindris Silindris
Letak Usus ,lambung, kandung Rangka(bisep,trisep) jantung
kemih, dan pembuluh lidah, bibir, kelopak
darah. mata, dan diafragma
fungsi Memberikan gerakan di Menggerakkan tulang Untuk memompaa
luar kehendak dan melindungi rangka darah keluar jantung
SIFAT GERAK OTOT
1. Otot antagonis, adalah dua otot yang
bekerja saling berlawanan, yaitu apabila
satu otot berkontraksi maka otot yang lain
relaksasi. Contohnya, Fleksi dan ekstensi,
Adduksi dan abduksi, Elevasi dan depresi,
Supinasi dan pronasi, Inversi dan eversi.
1) Fleksi dan ekstensi
Fleksi merupakan gerak menekuk atau
membengkokkan. Sebaliknya,ekstensi
merupakan gerak meluruskan. Contohnya
gerak pada siku,lutut, ruas-ruas jari,
2) Adduksi dan abduksi
Adduksi merupakan gerak mendekati tubuh sedangkan abduksi
merupakan gerak menjauhi tubuh. Contohnya gerak meregangkan
jari-jari tangan, membuka tungkai kaki, dan mengacungkan tangan.
3) Elevasi dan depresi
Elevasi merupakan gerak mengangkat, sedangkan depresi
merupakan gerak menurunkan. Contohnya gerak membuka dan
menutup mulut.
4) Supinasi dan pronasi
Supinasi merupakan gerak menengadahkan tangan, sedangkan
pronasi merupakan gerak menelungkupkan tangan.
5) Inversi dan eversi
Inversi merupakan gerak memiringkan (membuka) telapak kaki ke
arah dalam tubuh, sedangkan eversi merupakan gerak memiringkan
(membuka) telapak kaki ke arah luar.
Otot sinergis, adalah dua otot yang bekerja
bersamaan, yaitu sama-sama berkontraksi atau
sama-sama relaksasi. Contoh: otot-otot pronator
yang terdapat pada lengan bawah.
Contoh gerak sinergis adalah sebagai berikut.

1) Pronator teres dan Pronator kuadratus. Rotasi


(gerakan berputar), seperti gerak pada tulang
atlas sewaktu memutarkan kepala.
2) Sirkumduksi, gerakan ujung distal satu tulang
membentuk satu lingkaran, sedangkan ujung
proksimalnya tetap, seperti gerakan memutar
satu lingkaran mengitari sendi bahu.
KONTRAKSI OTOT
Konstraksi otot akan terjadi jika adanya:
Rangsangan(dari dalam atau luar)
Pemindah rangsangan (asetikolin)
protein fibril aktin dan miosin
Energi (ATP atau ADP) yang dibentuk dari
pembongkaran zat makanan secara aerob
atau anaerob
LANJUTAN
Mekanisme konstraksi otot

Otot berkontraksi karena pengaruh suatu rangsangan melalui saraf.


Rangsangan yang tiba ke sel otot akan memengaruhi suatu zat
(asetilkolin) yang peka terhadap rangsangan. Asetilkolin adalah zat
pemindah rangsangan yang dihasilkan pada bagian ujung saraf.
Adanya asetilkolin akan membebaskan ion kalsium yang berada di sel
otot.
Ion kalsium akan berikatan dengan troponin menyebabkan adanya sisi
aktif pada filamen tipis (aktin). Kepala miosin (filamen tebal), segera
bergabung dengan aktin tepat pada sisi aktif membentuk aktomiosin. Hal
ini menyebabkan pemendekan sel otot sehingga terjadilah kontraksi.
Setelah berkontraksi, ion kalsium masuk kembali ke dalam plasma sel,
sehingga ikatan ion Ca+ dan troponin lepas dan menyebabkan lepasnya
pelekatan aktin dan miosin yang menyebabkan otot menjadi lemas.
Keadaan ini disebut relaksasi.
Sementara itu, saat sel-sel otot beristirahat (relaksasi), tempat
pengikatan miosin pada fi lamen halus dihambat, sehingga tidak
bergabung membentuk aktomiosin. Protein penghambat pengikatan
miosin ini disebut protein regulator tropomiosin.
ENERGI UNTUK KONTRAKSI OTOT
Energi kontraksi otot berupa ATP (adenin
trifosfat), yang diperoleh secara aerob dan
anaerob. Saat anaerob, dalam sel otot
terjadi beberapa proses yaitu penguraian
ATP, penguraian fosfat kreatin dan
fermentasi. Sedangkan saat aerob, dalam sel
otot terjadi proses respirasi seluler.
Respirasi anaerob

Penguraian
ATP

Penguraian
kreatinifosfat

fermentasi

Respirasi aerob

Respirasi sel
THE END
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai