Evaluasi Status Mental merupakan penilaian fungsi KONGNITIF dan EMOSI
Fungsi Kongnitif dan emosi sering terganggu pada pasien dengan penyakit otak Organik Cukup Banyak Pasien yang menderita penurunan kemampuan berkonsentrasi setelah mengalami cedera orak, atau pasien yang menjadi mudah marah dan tersinggung setelah mengalami radang otak Infark kecil di otak, hematoma subdural yang kronis, atau tumor di otak, mungkin pada pemeriksaan fisik neurologis tidak menjukan kelainan, melaikan status mental sebagai pendeteksi kelainan otak Hal Yang diperiksa pada Status Mental:
Tingkat kesadaran Memori
Atensi (pemusatan perhatian) Segera Orientasi (orang, tempat, Waktu) Jangka Pendek
Berbahasa Jangka panjang
Bicara spontan Pengetahuan Umum
Komprehensi (Pemahaman Bahasa) Berhitung Menamai Abstraksi Repetisi Gnosia (Pengenalan Objel) Membaca Praksia Menulis Respon emosional Tingkat Kesadaran
Somnolen : Kesadaran dapat pulih
penuh bila dirangsang Sopor : Kantuk yang dalam, pasien dibangunkan dengan rangsangan kuat, kesadaran menurun lagi. Koma-ringan: tidak ada respon terhadap rangsangan verbal Koma : Tidak ada jawaban sama sekali Terhadapa rangsangan Nyeri Atensi dan Kosentrasi
Atensi : Kemampuan untuk Tes mengulang angka
memfokuskan (memusatkan) 3 angka hingga 7 angka perhatian pada masalah Cth : 135,1671,14578 Menyeleksi aliran-stimulus eksogen dan endogen yang memborbadir (Orang normal tidak mampu otak mengulang 5 huruf : Perhatiaannya mungkin kurang) Konsentrasi: Kemampuan untuk mempertahankan focus tersebut. Tes Mengetukkan jari Mengetuk jari ketika mendengar Pemeriksaan: angka/huruf tertentu Tes Mengulang angka (Kesalahan pada tes mengetuk: lesi di Tes Mengetukkan jari (untuk angka frontal) atau huruf tertentu) X. Orientasi
Orientasi Orang, Waktu, Tempat, Orientasi Pada Orang:
Kemampuan untuk mengaitkan Siapa Nama Anda? keadaan sekitar dengan pengalaman Berapa Usia Anda? lampau Apakah Ia mengenal orang sekitarnya Sebagai Ukuran memori Jangka Pendek Orientasi Pada Tempat: Dimanakah Sekarang anda berada? Orientasi terganggu = Memori Jangka Pendeknya mungkin terganggu Apa nama Tempat ini? Apa nama Kota ini? Orientasi Waktu: Hari apa sekarang? Jam Berapa Sekarang? Bulan apa ? Tahun berapa? XI. Berbahasa
Berbicara berbagi kemampuan yaitu: Afasia : Gangguan Berbahasa dalam
Bicara spontan,Koprehensi, menamai, memproduksi atau memahami bahasa, repetisi, membaca dan menulis (Disfasia) : anak Mempunyai keterlambatan spesifik dalam memperoleh Terminologi kemampuan berbahasa Disartria (pelo,cadel): Gangguan Pada Aleksia : Kata yang digunakan untuk artikulasi, Pengucapan kata, (Kesulitan menyatakan kehilangan kemampuan menggerakan palatum, Lidah dan bibir sewaktu artikulasi membaca yang sebelumnya ia mampu (Disleksia) :Gangguan Perkembangan Disfonia : Kesulitan dalam Fonasi membaca pada anak dengan inteligensi (Mengeluarkan suara), gangguan neuro yang normal muscular yg melibatkan pitasuara atau palatum Agrafia : Gangguan pada bahasa yang dinyatakan dalam penulisan. Disprosodi : Gangguan irama bicara (irama Monoton) Apraksia Oral : ketidakmampuan melakukan gerakan terampil dari otot wajah dan otot berbicara Pemeriksaan Berbicara
Pemeriksaan Kelancaran Pemeriksaan Pemahaman
berbicara (Komprehensi) Bahasa Lisan Berbicara lancer bila bicara Konversasi: Mengajak Pasien spontannya lancer, tanpa tertegun- Bercakap-Cakap tegun untuk mencari kata yang Suruhan: Serentelan suruhan, diinginkan. mulai dari yang sederhana sampai Cth: Menyebutkan nama hewan yang sulit sebanyak mungkin selama 60 detik Menunjuk: Menyuruh pasien Skor : Orang umum 18-20 nama Menunjuk objek hewan Pemeriksaan repetisi Pemeriksaan sistem bahasa Cth: menyuruh pasien mengulang Mencangkup : Berbicara spontan, Kata yang diucapkan pemeriksa, komprehensi (pemahaman), mula-mula kata-kata sederhana. Repetisi,Menamai Pemeriksaan menamai dan menemukan kata Menilai kemampuan pasien menyebutkan nama objek,bagian dari objek,bagian tubuh,warna, dan gambar, atau nama suatu tindakan Klasifikasi Afasia
Dasar untuk mengklasifikasi afasia beragam: Afasia yang Lancar:
di antararanya ada yang mendasarkan kepada: Isi Bicara Tidak bermakna dan tanpa isi Mencangkup: Manifestasi klinik Afasia reseptif Distribusi anatomi dari lesi yang bertanggung jawab bagi defek Afasia konduksi
Gabungan pendekatan 1 dan 2 Afasia amnestic
Afasia Transkortikal
Afasia yang tidak lancar
Pada manifestasi klinik dibagi 2 : Pada afasi yang tidak lancer output bicara Lancar terbatas, sering disertai artikulasi yang buruk, bicara dalam bentuk sederhana Tidak Lancar Mencangkup: Afasia Ekspresi Afasia Global XII. Memori
Memori menghubungkan Masa Lalu Penyimpana merupakan proses aktif
dengan masa kini. Praktek dan latihan (rehearsal) Memori Merupakan terminology Memori dibagi menjadi tiga : umum untuk status mental yang Memori segera memungkinkan seseorang menyimpan informasi untuk dipanggil kembali di Memori Baru (recent) Jangka Pendek kemudia hari Memori Rimot ( Jangka Panjang) Proses memori dari beberapa tahapan : 1st Informasi diterima modalitas sensorik Khusus ( Raba, Amnesia: Defek pada Fungsi memori auditif, visual registrasi) Amnesia anterograd : Ketidak Mampuan disimpan di memori jangka mempelajari materi baru setelah jejas pendek2nd menyimpan dan otak mempertahankan ( Memori jangka dan retrograd : amnesia terjadi terhadap Panjang) Proses penyimpanan kejadian sebelum terjadi jejas dapat ditingkatkan oleh repetisi Pemeriksaan
MEMORI SEGERA MEMORI BARU (RECENT) JANGKA
Mengulang angka yang disebut oleh PENDEK pemeriksa Orientasi pasien terhadap individu: Cth : 4-9, 2-5-3, 4-5-6-8, 1-2-3-7-8, Cth : Siapa dia?
Skor : Inteligensi rata-rata dapat Orientasi waktu : Cth Waktu?
mengulang akurat dengan 5-7 tanggal? angka Orientasi tempat: Dimana pasien Retradasi mental dan tanpa afasia berada? tidak mampu mengulang lebih dari 5 angka MEMORI RIMOT (JANGKA PANJANG) CTH: Informasi pribadi, Sejarah, Pengetahuan Umum TTL?, Sekolah SD SMP SMA? Sejarah Presiden?, Tanggal Merdeka XIII. Pengetahuan Umum
Besar atau luasnya gudang atau Skor
simpanan ilmu pengetahuan atau Menjawab 6< Gudang Ilmu informasi seseorang dinilai tes kosa pengetahuan yang tersimpan pada kata (VOCABULARY),informasi seseorang indvidu umumnya cukup umum dan komprehensi stabil sampai usia lanjut Cth: Menjawab 4>, perlu dicurigai pendidikan kurang, perolehan Berapa minggu dala 1 Tahun? informasi kurang, pemaparan Apa Mamfaat Jantung untuk lingkungan kurang, retardasi manusia? mental, demensia
Apa IbuKota Negara Indonesia?
Siapa Presiden Pertama Indonesia? XIV. Berhitung
Pengenalan dan manipulasi Kemampuan Berhitung tidak
Intelektua Simbol Matematik dimakan Usia orang manula dipengaruhi oleh integritas Girus normal masih mampu Angularis di Hemisfer yang Kesulitan berhitung, mengurangi dominan dan menambah sederhana disebut Cara : Menyuruh Pasien Berhitung : Diskalkulia sederhana (cth: 100-7=...-7=-7 Gagal Memamfaatkan symbol =-7 =-7 =-7=dst) matematika disebut : Akalkulia Normal: Pendidikan tamat SD dapat melakukan +- 40 detik, dan salah satu XV. Abstraksi (Berfikir Abstrak)
Merupakan Fungsi Intelektual tingkat Gangguan pada daya berfikir abstrak
tinggi, yang membutuhkan : dijumpai pada gangguan Organik, pemahaman dan pertimbangan, demensia Mengipretasikan Pepatah, kiasan, Tes Persamaan (similarities) membutuhkan pengetahuan Umum Cth: Bayam-Kangkung Cth: Nasi sudah menjadi bubur, Tak Mobil-Sepeda ada gading yang tak retak Meja-Kursi Sudah jatuh, ditimpa tangga pula Tes Pertimbangan (judgement) Sambil menyelam Minum air Cth: Menemuka KTP di Jalan Apa Cth; Perbedaan Pesawat dengan yang anda Lakukan? Sepeda (Persamaan dan Perbedaan) XVI. GNOSIS (Mengenal Objek)
Mengenal suatu objek melalui salah Agnosia jari
satu inderanya Agnosia Taktil AGNOSIA : Gagal Mengenal Suatu Anosognosia objek walaupun inderanya berfungsi baik Gangguan Persepsi sensasi. Walaupun sensabilitas primer normal Agnosia Visual XVII. PRAKSIS
Praksis dalam arti sempit berarti Apraksia Bukofasial
integrasi motorik yang digunakan untuk melakukan gerakan kompleks Apraksia Anggota Gerak yang bertujuan Apraksia Gerakan Tubuh Seluruhnya Apraksia Konstruksional tidak mampu menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi Apraksia Ideomotor Tidak mampu melakukan gerak motorik yang sebelumnya pernah dipelajarinya, secara akurat ( Ketidak mampuan lobus frontal untuk menerjemahkan aksi menjadi gerakan motoric) Cth: menghembuskan api XVIII. Respon Emosional
Perubahan suasana hati
Misalnya Depresi. Elasi, iritabilitas, rasa marah atau ansietas Afek perlu dinilai (Respon emosional pada suatu situasi). Datar/Berlebihan Penderita dengan lesi hemisfer yang bilateral ( misalnya oleh stroke) dapat kehilangan control terhadap respon emosional, Menangis atau tertawa dengan rangsangan ringan) Terimakasih